Anda di halaman 1dari 3

1.

Jepang

Budaya
Kebudayaan bangsa Jepang banyak terpengaruh kebudayaan Cina. Akan tetapi, di
antara keduanya terdapat perbedaan. Beberapa budaya Jepang yang khas adalah
 canoya (upacara minum teh);
 judo jieijitsu dan karate;
 ikebana (seni tata kebun dan merangkai bunga);
 kabuki (sendratari);
 jokeri (sandiwara boneka).
Di bidang agama Jepang mengenal Shintoisme yang menunjukkan perpaduan antara
penyembahan kepada Dewa Matahari (Amaterazu) dan pemujaan arwah nenek moyang.
Agama Shinto hanya dipeluk khusus oleh penduduk Jepang.
Di setiap rumah di Jepang terdapat altar. Oleh penduduk Jepang altar digunakan
sebagai tempat pemujaan Shinto yang mengajarkan bahwa Tenno adalah penjelmaan
Dewa Matahari. Jepang disebut juga Negeri Matahari Terbit. Di samping agama Shinto,
di Jepang terdapat juga agama lain, yaitu Islam, Kristen, dan Katolik. Akan tetapi,
penganut agama-agama tersebut relatif kecil. Pendledik separ .as,a beknji keras.,
berdisiplin tinggi. dan pantang menyerah.
2. Jerman
Budaya
Seni
Banyak pelukis-pelukis Jerman yang mendapatkan prestis internasional melalui karya-
karya mereka. Albrecht Dürer, Hans Holbein the Younger, Matthias
Grünewald dan Lucas Cranach the Elder adalah seniman penting pada
zaman Renaisans, Peter Paul Rubens dan Johann Baptist
Zimmermann pada zaman Barok, Caspar David Friedrich dan Carl
Spitzweg pada Romantisisme, Max
Liebermann pada Impresionisme dan Max Ernst pada Surealisme.
Musik
Musik klasik Jerman terdiri dari karya-karya komposer paling terkenal
di dunia, di antaranya Ludwig van Beethoven, Johann Sebastian
Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, Johannes Brahms, Richard
Wagner dan Richard Strauss. Jerman adalah pasar musik terbesar di
Eropa dan ketiga terbesar di dunia.
Arsitektur
Arsitektur bergaya Jerman antara lain Carolingian dan Ottonian, yang merupakan
pendahulu dari Romanesque. Brick Gothic pada zaman pertengahan Brick
Expressionism pada zaman modern adalah 2 gaya berbeda yang berkembang di Jerman.
Juga dalam Renaisans dan Barok, ada elemen bergaya Jerman di dalamnya (seperti
Weser Renaisans dan Barok Dresden).
Ketika industrialisasi berkembang di Eropa, gaya klasisme dan historisme berkembang di
Jerman, terkadang disebut sebagai gaya Gründerzeit karena lonjakan ekonomi di akhir
abad ke-19. Arsitek kontemporer Jerman di antaranya Hans Kollhoff, Helmut
Jahn, Behnisch, Albert Speer Junior, Frei Otto, Oswald Mathias Ungers, Gottfried
Böhm, Stephan Braunfels dan Anna Heringer
Literatur dan Filosofi
Literatur Jerman dapat ditelusuri dari zaman Pertengahan, dengan karya-karya
dari Walther von der Vogelweide dan Wolfram von Eschenbach. Penulis-penulis Jerman
yang terkenal antara lain Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Schiller, Gotthold
Ephraim Lessing dan Theodor Fontane. Koleksi legenda-legenda folklore yang
diterbitkan oleh Grimm Bersaudara mempopulerkan folklore Jerman. Penulis-penulis
Jerman yang terkenal pada abad ke-20 antara lain Gerhart Hauptmann, Thomas
Mann, Hermann Hesse, Heinrich Böll dan Günter Grass. Penerbit-penerbit Jerman
memproduksi lebih dari 700 juta buku tiap tahunnya dengan 80.000 judul, sekitar
60.000 judul di antaranya judul baru. Jerman adalah negara ketiga terbesar dalam
jumlah buku yang dipublikasikan, setelah negara-negara berbahasa Inggris dan Republik
Rakyat Tiongkok. Frankfurt Book Fair adalah ajang perdagangan buku internasional yang
sudah berjalan selama 500 tahun lebih.
Filosofi Jerman juga berpengaruh. Kontribusi Gottfried Leibniz terhadap rasionalisme;
filosofi pencerahan oleh Immanuel Kant; munculnya idealisme Jerman klasik oleh Johann
Gottlieb Fichte, Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan Friedrich Wilhelm Joseph
Schelling; formulasi teori komunis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels;
pengembangan perspektivisme oleh Friedrich Nietzsche, dan kontribusi Gottlob
Frege pada filosofi analitis
3. Amerika Serikat

Budaya
Sejarah, hari-hari libur, olahraga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa
banyak dipengaruhi oleh budaya Eropa, khususnya Inggris, serta budaya Indian sebagai
masyarakat asli. Negara Amerika Serikat pada awal-awal berdirinya memberlakukan
kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang dari seluruh dunia. Para imigran yang
datang ke Amerika, dan kemudian memilih untuk menetap dan menjadi warga Amerika,
oleh pemerintah diminta untuk tidak meninggalkan kebudayaannya dan tetap
mempraktikannya selama tinggal di Amerika. Hal tersebut membuat budaya Amerika
Serikat menjadi multikultural. Berbagai macam budaya dunia bercampur, namun
budaya country dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang
terkenal tentang Amerika.
Masyarakat Amerika Serikat mengakui mereka tidak memiliki budaya khusus
turun termurun, melainkan menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya untuk
"berusaha menjadi yang terbaik". Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya
yang menghalangi hal ini, masyarakat di negara tersebut mempercayai, seseorang yang
berusaha untuk menjadi yang terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik.
Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai
bentuk adaptasi dan telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia Barat. Musik di
Amerika Serikat banyak didengarkan di seluruh dunia, dan tayangan film beserta
televisi Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini sebagian besar kota di sana
memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik
dan drama, proyek seni terbuka dan arsitektur penting.
Amerika Serikat juga menjadi pusat pendidikan yang berkualitas tinggi. Negara
tersebut memiliki lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan berbagai institusi pendidikan,
beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia. Di negara tersebut banyak terdapat
tempat-tempat berjudi seperti di kota Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota
Penuh Dosa).

Anda mungkin juga menyukai