Identitas Buku
Judul : Buntelan Sejumlah Cerita Pendek
Pengarang : A. Badri AQ.T
Penerbit : Q. Publisher
Tahun terbit : 2006
Tebal buku/Jumlah halaman : 116+XIV
Kepengarangan
Persoalan mengenai perempuan dan penyimpangan seksual telah ada di Indonesia. Namun
buku terbaru yang ditulis oleh A Badri Q.T dalam Buntelan, membahas kembali tentang tubuh,
eksistensis perempuan ataupun relasi gender. Di kalangan penulis lelaki, Badri juga bukan
nama baru yang menunjukkan pemihakannya pada perempuan. Tapi lewat Sembilan
cerpennya dalam Buntelan, terlihat bagaimana ia tidak larut ke dalam slogan-slogan kosong
bahwa perempuan adalah jenis manusia yang haknya dalam konstruksi sosial harus dibela
habis-habisan. Ia justru menempatkan tokoh dalam cerita-ceritanya begitu rupa, sampai
terpahami bahwa lelaki selalu lemah menghadapi kenyataan hidupnya tanpa perempuan.
Dalam konteks ini, Badri secara implicit seperti ingin menegaskan bahwa kaum perempuan
tidak perlu dibela habis-habisan oleh kaum lelaki, tetapi cukup menjelaskan kenyataan hidup
lelaki secara jujur.
Kesimpulan.
Cerpen-cerpen yang ditulis Badri memang menampilkan tokoh-tokoh yang pada gilirannya
menukik pada pencitraan perempuan modern. Tokoh-tokoh perempuan yang hadir dalam
cerpen-cerpen Badri merupakan tokoh-tokoh yang sudah menganggap usang bahwa kaum
lelaki adalah golongan kaum manusia yang harus selalu dipuja dan di takuti. Sebaliknya, tokoh-
tokoh cerpen di situ malah saling menginsyafi keniscayaan gender, agar dapat menerangi
kehidupan dunia ini, dengan damai, cinta, dan saling pengertian. Kaum lelaki tak perlu membela
kaum perempuan dan begitu juga sebaliknya. bila hanya melahirkan pahlawan kesiangan.
Sebab bila kejujuran dan saling pengertian sudah terjadi antara kaum lelaki dan perempuan,
kisah dominasi pun tidak ada. Penindasan berbasis gender pun usang dengan sendirinya.
Kelompok 2 :
Evander Hastinagus Marasi Hutabarat
Feggy Yustika Sitinjak
Melysa Haknes Bintari Silalahi
Nurul Zakiatun Nafsih
Rani Syukriana Harahap