Anda di halaman 1dari 2

Karya sastra lahir dari pengekspresian endapan pengalaman yang telah ada dalam jiwa

pengarang secara mendalam melalui proses imajinasi menurut Nurgiyantoro, (2010). Wellek and
Warren (1956:15) say Literature is a creative activity and art without artistic values literature
would be just another kind writing, along with scientific, works, reports, etc. Millar (1970) says
it also increases human being’s knowledge or insight, enrich their spirits and make them more
civilized. It can help them comprehend other people’s condition and qualities.

Cerita tentang kehidupan waria adalah salah satu hal yang penulis temukan dalam novel
populer. Novel yang menampilkan tokoh waria adalah novel karya Yandasadra yang berjudul
Lost Butterfly (2011), yaitu seorang tokoh bernama Maria yang mengalami Ambiguous Genital
atau kelamin ganda yang membuatnya harus melakukan operasi ganti kelamin. Maria pun dijauhi
orang-orang di sekitarnya dan dianggap sebagai waria yang telah menyalahi kodrat Tuhan. Novel
karya Ahmad Tohari berjudul Orang-orang Proyek (2002) juga menampilkan waria sebagai
salah satu tokohnya walaupun fokus penceritaan dalam novel tersebut bukan tentang waria.
Tokoh Tante Ana dalam Orang-orang Proyek ditampilkan sebagai seorang waria pengamen
yang kerap menghibur para pekerja di sebuah proyek jembatan.

Novel Bound ini menceritakan tentang kehidupan seseorang waria bernama Sasana, yang
mana dia terlahir sebagai seorang laki-laki dan menjalani hidupnya yang dari kecil sudah merasa
terbelenggu karena apa yang dia inginkan bertentangan dengan keinginan orang tuanya. Ketika
dia beranjak dewasa dan tinggal di Malang, dia bertemu dengan cak Jak yang mewujudkan
keinginannya untuk menjadi penyanyi dangdut dan dia memiliki nama panggung Sasa. Ada
masyarakat yang dapat menerima Sasana disebabkan peran Sasana sebagai penyanyi dangdut
yang memberikan hiburan.. Sasana merasa bebas ketika dia menjadi Sasa. Dia mengubah
penampilannya sebagai seorang wanita ketika keliling kampung untuk bernyanyi dan dia merasa
senang karena dia disukai banyak orang karena memberikan hiburan kepada masyarakat sekitar,
akan tetapi dia dan orkes dangdutnya tidak disukai oleh masyarakat sekitar karena dianggap
menyalahi kodrat agama, hingga Sasana dimasukkan kedalam penjara.

Sasana mengalami berbagai macam hinaan dari masyarakat, pelecehan dan pemerkosaan
oleh para aparat hukum selama dia di penjara. Sasana hidup dalam keterkungkungan atas
kehidupan, tubuh, rasa takut dan dia mengalami penolakan bahkan dari ayahnya sendiri. Sasana
ingin bebas dalam menjalani hidupnya, dia menyadari bahwa dia terlahir sebagai seorang laki-
laki akan tetapi jiwanya adalah perempuan. Sasana membuat citra waria yang ditampilkan dalam
Bound adalah citra positif. Sasana bekerja sebagai pengamen dangdut dan tidak diceritakan
ketertarikan Sasana terhadap sesama jenis. Hal ini bertolak belakang dengan pemikiran para
tentara yang memerkosa Sasana. Mereka menganggap Sasana biasa berhubungan dengan sesama
laki-laki dan dekat dengan dunia prostitusi. Sebagai waria Sasana juga berusaha melawan ketika
dilecehkan sebagai usaha untuk mempertahankan harga dirinya. Pemikiran dan sikap tidak
menyenangkan dari masyarakat terhadap Sasanalah yang menimbulkan citra kurang baik pada
Sasana.
Yang dapat saya peroleh dari cerita ini adalah, selama ini manusia ingin hidup bebas tanpa
paksaan untuk melakukan sesuatu karena orang lain, manusia ingin bebas menjadi diri sendiri
tanpa peduli pendapat orang lain, manusia ingin bebas hidup tanpa diikat aturan, norma dan
agama. Namun manusia tidak bisa bebas, karena kita selalu di atur oleh aturan dan norma yang
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai