Anda di halaman 1dari 20

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL SURGA YANG TAK

DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN KAITANNYA


DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

JURNAL

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi


Program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Seni

OLEH

WULAN APRILYA
E1C 112 132

PROGRAM STUUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA


INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
Jl. Majapahit No. 62 Telpon (0370) 6283873 Fax 634918 Mataram NTB

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL SKRIPSI

Jurnal yang disusun oleh Wulan Aprilya

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL SURGA YANG TAK


DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN KAITANNYA
DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Agustus 2016

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Drs. Cedin Atmaja, M.Si) (Murahim, M.Pd.)


NIP: 195612311983011004 NIP:197904152005011002
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL SURGA YANG TAK
DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN KAITANNYA
DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu 1). Bagaimana citra perempuan tokoh Arini
dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. 2) Bagaimana citra
perempuan tokoh Mei Rose dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia.
3) Bagaimanakah kaitan citra perempuan dalam novel Surga yang tak Dirindukan karya
Asma Nadia dengan pembelajaran sastra di SMA. Tujuan dari penelitian ini yaitu, 1)
Mendeskripsikan citra perempuan tokoh Arini dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan
karya Asma Nadia 2) Mendeskripsikan citra perempuan tokoh Mei Rose dalam novel
Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. 3) Mendeskripsikan kaitan citra
perempuan dalam novel Surga yang tak Dirindukan karya Asma Nadia dengan
pembelajaran sastra di SMA. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan dialog
yang berkaitan citra perempuan tokoh Arini dan Mei Rose. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode pustaka, dan metode dekumentasi melalui teknik catat.
Metode analisis data penelitian menggunakan metode kualitatif dengan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Citra perempuan tokoh Arini dalam novel Surga
Yang Tak Dirindukan tercitra sebagai wanita yang prestasi, sabar dan tabah, bersyukur,
menyayangi keluarga, menghormati suami, perhatian, religius, seorang penulis, tercitra
sebagai anggota masyarakat. 2) Citra perempuan tokoh Mei Rose dalam novel Surga
Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, tercitra memiliki prestasi, sabar dan tabah,
bersyukur, mandiri, religius, memiliki tekad yang kuat, berpikir realistis, menyayangi
suaminya, tidak menginginkan kehadiran buah hatinya, menyayangi anaknya, pekerja
kantoran. 3) Hasil analisis citra perempuan tersebut dapat dijadikan bahan ajar di Sekolah
Menengah Atas khususnya dalam karya sastra yang menitik beratkan kepada penguasaan
mengkaji unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam karya sastra (novel). Pada penelitian ini
dapat dijadikan bahan ajar karena memenuhi syarat prinsip bahan ajar sebagai
pembelajaran. Prinsip tersebut yaitu: prinsip relevansi, prinsip konsistensi, prinsip
kecukupan.

Kata Kunci: Citra Perempuan, Novel, Pembelajaran Sastra.


THE GIRL IS IMAGERY IN SURGA YANG TAK DIRINDUKAN NOVEL
BY ASMA NADIA AND IT’S RELATIONSHIP IN LEARNING
LITERATURE AT SENIOR HIGH SCHOOL.

ABSTRACT

About problem in this research which is 1). How is figures female image Arini in novel
Heaven That Does Not be yearned Nadia's Asthma opus. 2 ) How figure female images
May Rose in novel Heaven That Does Not be yearned Nadia's Asthma opus. 3 ) How
female image bearings in novel Heaven that doesn't be yearned Nadia's Asthma opus
with art learning at SMA. To the effect of observational it which is, 1 ) Describe figure
female images Arini in novel Heaven That Does Not be yearned Nadia's Asthma opus 2)
Describing figures female image May Rose in novel Heaven That Does Not be yearned
Nadia's Asthma opus. 3 ) Describe female image bearings in novel Heaven that doesn't be
yearned Nadia's Asthma opus with art learning at SMA. Data in observational it as word,
sentence, and dialogue that gets female image bearing Arini's figure and May Rose.
Methodic data collecting that is utilized is library method, and decumentation method
passes through tech to note. analysis method research data utilizes to methodic kualitatif
with analisis descriptive. Observational result that 1) Figures female image Arini in novel
Heaven That Does Not be yearned most image as woman that achievement, patient and
tough, thank, loving family, respecting husband, attention, religious, a writer, most image
as membered as society. 2 ) figure female Images May Rose in Heaven novel That Does
Not be yearned Nadia's Asthma opus, most image has achievement, patient and tough,
thank, independent, religious, having strong intention, think realistic, loving its husband,
don't want its ducky present, loving its child, kantoran's employ. 3 ) analysis Results that
female image gets to be made by material teaches at Senior High School in particular in
art opus that lifts the weight to review mastery element intrinsik and ekstrinsik in art opus
(novel). On this research gets to be made by material teaches because measure up
material principle teaches as learning. That principle which is: relevansi's principle,
consistency principle, sufficiency principle.

Key word: Female image, Novel, Art learning.


A. PENDAHULUAN perempuan adalah kelompok yang
Karya sastra merupakan banyak terkhirarki oleh aturan-aturan
media yang digunakan oleh tersebut hal ini menjadi hal menarik
pengarang untuk menyampaikan untuk diangkat sebagai karya sastra
gagasan-gagasan dan dalam wujud sebuah novel.
pengalamannya. Karya sastra Dikatakan demikian karena banyak
mencerminkan sebuah realitas karya sastra, khususnya roman
kehidupan sosial masyarakat. Sebuah menampilkan tokoh perempuan
karya sastra yang baik memiliki dengan segala permasalahannya, baik
sifat-sifat yang abadi dengan memuat itu tokoh perempuan yang diciptakan
kebenaran-kebenaran hakiki yang oleh pengarang laki-laki maupun
selalu ada selama manusia masih tokoh perempuan yang diciptakan
ada. Sastra tidak hanya sekedar karya oleh pengarang perempuan.
yang bersifat imajinatif dan pribadi, Penulisan sastra yang membicarakan
tetapi dapat pula merupakan persoalan perempuan dalam
cerminan atau rekaman budaya, melaksanakan fungsi, peran dan
suatu perwujudan pikiran tertentu relasinya dengan laki-laki pada
pada saat karya itu dilahirkan. Ada umumnya dilakukan melalui kajian
berbagai macam bentuk karya sastra feminis. Peran perempuan dalam
seperti, puisi, naskah drama, cerpen, menjalani hidup dan kehidupannya
dan novel. mengalami berbagai warna dan
Novel merupakan suatu cerita. Cerita kehidupan perempuan
wadah bercerita kepada pembaca yang sering digambarkan dalam
yang paling tepat bagi pengarang. karya-karya sastra, pada umumnya
Melalui novel pengarang dapat saja mengungkapkan secara jelas masalah
menceritakan apa-apa yang pernah sifat dan karakteristik perempuan
terjadi dan pernah dialaminya. dalam menghadapi hidup dan
Berbagai masalah dan pengalaman kehidupan bermasyarakatnya.
hidup, baik yang bersifat individual Berangkat dari pentingnya
maupun yang bersifat sosial, selaras perhatian terhadap perempuan dalam
dengan berbagai macam budaya, adat kegiatan bersastra, penelitian ini
istiadat, agama dan politik kaum bermaksud mengungkapkan
bagaimana citra perempuan dalam terdapat pembatasan masalah agar
sebuah karya sastra. Dalam hal ini penelitian ini dapat mengarah serta
karya sastra yang dikaji adalah citra mengenai pada sasaran yang
perempuan novel Surga Yang Tak dinginkan. Penelitian ini
Dirindukan. Pemilihan novel Surga memfokuskan pada tokoh utama
Yang Tak Dirindukan sebagai subjek yaitu tokoh Arini dan Mei Rose.
penelitian dilatarbelakangi oleh Novel
adanya keinginan untuk menemukan Menurut Waluyo (dalam
citra perempuan yang tercermin dari Rany, 2010:5), istilah novel berasal
peran tokoh-tokoh perempuan dalam dari bahasa latin novellas yang
novel ini terutama tokoh Arini dan kemudian diturunkan menjadi novies,
Mei Rose. Tokoh Arini dan Mei yang berarti baru. Perkataan baru ini
Rose merupakan tokoh sentral yang dikaitkan dengan kenyataan bahwa
paling banyak dibahas dalam novel novel merupakan jenis cerita fiksi
ini. Sosok yang digambarkan oleh yang muncul belakangan
pengarang pada tokoh Arini adalah dibandingkan dengan cerita pendek
sebagai seorang istri dan ibu yang dan roman. Dalam KBBI (Kamus
tegar, sabar, kuat, serta menyayangi Besar Bahasa Indonesia), novel ialah
keluarga. Sedangkan, sosok Mei bentuk karangan yang lebih pendek
Rose digambarkan sebagai daripada roman, tetapi lebih panjang
perempuan yang penuh dengan dari cerpen. Novel lebih
problematika hidup. menceritakan sebagian kehidupan
Berdasarkan latar belakang seorang tokoh, yaitu suatu kehidupan
di atas terdapat dua rumusan masalah yang luar biasa dalam seluruh
yaitu bagaimanakah citra perempuan hidupnya yang menimbulkan konflik
dalam novel Surga Yang Tak yang menjurus pada perubahan nasib
Dirindukan karya Asma Nadia dan sang tokoh. Dengan demikian,
bagaimanakah kaitan citra pelukisan tentang watak tokoh dalam
perempuan dalam novel Surga yang novel tersebut lebih dijelaskan secara
tak Dirindukan karya Asma Nadia lebih rinci.
dengan pembelajaran sastra di SMA. Jadi, novel merupakan jenis
Dari rumusan masalah tersebut, cerita fiksi yang muncul paling akhir
jika dibandingkan dengan cerita fiksi b. Kritik sastra feminis ginokritik, yaitu
yang lain. Novel mengungkapkan kritik sastra yang mengkaji gaya
konflik kehidupan para tokohnya penulisan, tema, genre, struktur
secara lebih mendalam dan halus. tulisan.
Selain itu, serangkaian peristiwa dan c. Kritik sastra feminis sosialis, yaitu
latar ditampilkan secara tersusun kritik sastra yang meneliti tokoh
hingga bentuknya lebih panjang perempuan dari sudut pandang kelas-
dibandingkan dengan prosa rekaan kelas sosial.
yang lain. d. Kritik sastra feminis psikoanalitik,
yaitu kritik sastra yang memandang
Kritik Sastra Feminisme
pembaca perempuan
Menurut Moeliono dalam arti
mengidentifikasi dirinya sebagai
leksikal, feminisme ialah gerakan
tokoh perempuan dan tokoh tersebut
perempuan yang menuntut
merupakan cerminan penciptanya.
persamaan hak sepenuhnya antara
e. Kritik satra feminis lesbian, yaitu
kaum perempuan dan laki-laki.
kritik sastra yang mengembangkan
Sedangkan menurut Goefe,
suatu definisi cermat tentang makna
feminisme ialah teori tentang
lesbian.
persamaan hak antara laki-laki dan
f. Kritik sastra feminis ras/etnik,
perempuan baik itu dalam bidang
yaitu kritik sastra yang
politik, ekonomi, dan sosial; atau
membuktikan keberadaan
kegiatan terorganisasi yang
sekelompok penulis feminis
memperjuangkan hak-hak serta
etnik beserta karya dan
kepentingan perempuan (dalam
berusaha mendapat pengakuan
Sugihastuti, 2009:80).
dalam kajian perempuan sastra
Djajanegara ( dalam Wijaya, 2014 :
tradisional dan sastra feminis.
14) adapun jenis kritik sastra feminis
Penelitian ini menggunakan
yang berkembang di masyarakat
kritik sastra feminis ideologis karena
adalah.
pusat perhatian kritik sastra feminis
a. Kritik sastra feminis ideologis, yaitu
ini digunakan untuk membahas
kritik sastra yang dipusatkan pada
tentang citra perempuan berdasarkan
citra perempuan dalam karya sastra.
stereotype perempuan dalam karya perempuan karir yang bekerja di luar
sastra. rumah.
Citra Perempuan Jadi dapat disimpulkan
Menurut Moeliono (Sugihastuti, bahwa citra perempuan adalah
2009:8) citra artinya rupa, gambaran, gambaran atau wujud tingkah laku
dapat berupa gambaran yang dimiliki yang terdapat pada perempuan
orang banyak mengenai pribadi, atau sebagai jati diri atau watak
kesan mental, dan merupakan unsur seseorang. Citra yang tergambar dari
dasar yang khas dalam karya prosa pribadi seseorang dapat dilihat dari
dan puisi. berbagai aspek yaitu pribadi,
Menurut Muslikhati (dalam keluarga dan masyarakat. Citra
Kunyarawati, 2014:12), citra perempuan dalam penelitian ini
perempuan dikelompokkan menjadi terungkap melalui tokoh Arini dan
dua ranah yaitu. Mei Rose dalam novel Surga Yang
a. Ranah Domestik Tak Dirindukan karya Asma Nadia.
Ranah domestik adalah
Pembelajaran Sastra SMA
gambaran atau wujud perempuan
Proses pembelajaran bisa
bagaimana perannya dalam
disebut interaktif edukatif yang sadar
kehidupan rumah tangganya atau
akan tujuan, artinya interaksi yang
keluarganya. Seperti citra perempuan
telah dicanangkan untuk satu tujuan
sebagai seorang istri, perempuan
tertentu, setidaknya tercapai tujuan
sebagai seorang ibu, dan lain
instruksional atau tujuan
sebagainya.
pembelajaran yang dirumuskan
b. Ranah Publik
dalam satuan pembelajaran.
Ranah publik adalah watak
Kaitannya dengan pembelajaran,
kehidupan manusia dalam
sastra memiliki konstribusi yang
masyarakat seperti suku, desa dan
sangat besar dalam dunia pendidikan
kota. Posisi perempuan dalam ranah
khususnya bagi pembelajaran sastra
publik adalah bagaimana perempuan
di sekolah.
tersebut bertindak dalam masyarakat
Dalam prakteknya, pengajaran
dan bertanggung jawab sebagai
sastra berupa pengembangan
anggota masyarakat, pekerja ataupun
kemampuan menulis sastra,
membaca sastra, menyimak serta budaya, dan nilai religius. Bahkan
berbicara sastra. Berdasarkan hal dapat lebih dari itu, dengan
tersebut pembelajaran sastra pembelajaran sastra, siswa dapat
mencakup hal-hal berikut. melatih kemampuan dalam
1. Menulis sastra : menulis puisi, menganalisis dan merealisasikan
menulis cerpen, menulis novel, nilai-nilai tersebut ke dalam
menulis drama. kehidupan sehari-harikemanusiaan
2. Membaca sastra : membaca karya yang bisa direnungkan pada
sastra dan memahami maknanya, kehidupan sehari-hari.
baik terhadap karya sastra yang Pengajaran di SMA khususnya
berbentuk puisi, prosa maupun kelas XI dengan SK: Memahami
naskah drama. berbagai hikayat, novel Indonesia
3. Menyimak sastra : mendengarkan dan terjemahan. KD: Menemukan
dan merefleksikan pembacaan puisi, unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
dongeng, cerpen, novel, maupun novel Indonesia/novel terjemahan,
pementasan drama. dengan indikator sebagai berikut.
4. Berbicara sastra : berbalas pantun, a. Menganalisis unsur-unsur intrinsik
deklamasi, mendongeng, bermain (tema, alur, penokohan, sudut
peran, menceritakan kembali isi pandang, latar dan amanat) dan
karya sastra, menanggapi secara lisan unsur-unsur ekstrinsik (nilai budaya,
pementasan sastra. sosial dan moral) novel Indonesia.
Dalam novel terdapat konflik b. Menganalisis unsur-unsur intrinsik
permasalahan yang terkadang terjadi (tema, alur, penokohan, sudut
pula dalam kehidupan nyata yang pandang, latar dan amanat) dan
menjadikan cerita itu tidak terlihat unsur-unsur ekstrinsik (nilai budaya,
monoton. Cerita itu disampaikan sosial dan moral) novel terjemahan.
oleh penulis dengan menggunakan c. Membandingkan unsur-unsur
bahasa yang sehari-hari. Selain itu intrinsik dan ekstrinsik novel Surga
dalam sebuah novel juga biasanya Yang Tak Dirindukan.
terdapat nila-nilai berupa nilai-nilai Dari tujuan KTSP tersebut analisis
kemanusiaan seperti, nilai moral, tentang citra perempuan dalam novel
nilai pendidikan, nilai sosial, nilai Surga Yang Tak Dirindukan karya
Asma Nadia diharapkan dapat Citra Arini sebagai Pribadi
menjadi alternatif bahan ajar yang a. Tercitra sebagai Perempuan
membantu guru dalam pencapaian yang Menginginkan Kejujuran
kompetensi dasar.
“Sekarang juga, Arini harus
meminta kejujuran laki-laki
B. METODE PENELITIAN itu.” (Nadia, 2016:62).
Jenis penelitian ini adalah
Dari kutipan di atas terlihat
deskriptif kualtitaif. Sumber data
dalam penelitian ini adalah novel keinginan Arini untuk meminta
kejujuran dan penjelasan kepada
“Surga Yang Tak Dirindukan” karya
Asma Nadia. Metode pengumpulan suaminya tentang kebenaran yang
ingin diketahuinya.
data yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan studi b. Tercitra sebagai Perempuan

pustaka, dokumentasi dan teknik yang Memiliki Potensi dan

catat. hasil analisis data ditempuh Prestasi Terlihat


“Bukumu bagus-bagus, Rin!
dengan menggunakan metode
Aku suka.”(Hal. 86).
dokumentasi dan studi kepustakaan
Keberhasilan atau prestasi Arini di
akan disajikan dalam bentuk
buktikan juga dengan banyaknya orang
deskripsi.
yang menyukai buku-buku hasil
karyanya.
C. PEMBAHASAN c. Tercitra sebagai Perempuan
1. Citra Perempuan dalam Novel yang Tabah dan Sabar
Surga Yang Tak Dirindukan Menerima Cobaan
Karya Asma Nadia “Arini buru-buru
Dalam batasan masalah tersebut menghapus titik air mata
hanya membahas citra tokoh Arini yang barusan kembali
dan citra tokoh Mei Rose. Dalam hal jatuh. Ia harus sabar dan

ini akan dibahas secara lebih rinci tabah.Kesabaran adalah

tentang citra kedua tokoh sinar matahari, dan


ketabahan adalah bumi
perempuan dalam novel Surga Yang
yang senantiasa
Tak Dirindukan tersebut.
membangkitkan harapan.”
(Hal.11).
d. Tercitra sebagai Perempuan
yang Bersyukur Atas Karunia f. Tercitra sebagai Perempuan
Tuhan yang Beriman dan Bertaqwa
“Beberapa saat ibu dan “Arini percaya takdir.
anak hanya bertatapan Dengan keyakinan itu dia
sampai Arini yang telah melewati ribuan hari.
terhenyakbangkit dari Kadang memang
duduk danberlari ke keingintahuan
belakang rumah. menggelitiknya. Pangeran
Memandang anak-anak mana yang akan Allah
lekat, dengan berkaca yang kirimkan padanya, bila
dirambati syukur.”(Hal. memang kesempatan itu
256). ada sebelum dia menjadi
Dari kutipan tersebut Arini masih tawanan

bersyukur atas karunia Tuhan yang kematian?”(Hal.9).

telah memberikan anak-anak yang Kutipan di atas, takdir adalah

sehat dan menjadi penguat dirinya sesuatu hal yang sudah menjadi

di tengah masalah rumah tangga ketentuan Tuhan. Dan bagi sebagian

yang ia alami. orang yang memeluk agama selalu


mempercayai bahwa apa pun yang
e. Tercitra sebagai Perempuan
dialaminya merupakan ketentuan
yang Menyayangi Ibunya
dari sang pencipta.
“Pilihan berikutnya. Kemas Citra Perempuan dalam Ranah
air matamu,Rin. Larilah Domestik
kepangkuan ibu.” “Sejak a. Tercitra sebagai Istri yang
dulu, ibu selalu menjadi Mengutamakan Peran Domestik
tempat terbaik “Ah, sedang apa Arini?
menumpahkan segala.” Memandikan anak mereka
Setelah merangkai cerita dengan yang paling kecilkah?
kehidupan barunya bersama Pras, Menyuapi? Atau berkutat
Arini memang tidak pernah bisa dengan tuts-tus di
lepas dari sosok ibu yang telah keyboard-nya?”(hal. 34).

membesarkannya dengan kasih


sayang.
Kutipan di atas menjelaskan bahwa Arini begitu menyayangi laki-laki
tugas Arini bukan hanya mengasuh. itu.
Tetapi, sebagai seorang ibu, ia harus c. Tercitra sebagai Istri yang
bisa mendidik anak-anaknya untuk Menghormati Suami
selalu menjalani perintah agama dan “…..Bahkan jika hendak

mengajari untuk selalu berprilaku pergi ke pasar, atau

jujur. mengajak anak-anak ke


rumah saudara,
b. Tercitra sebagai Istri yang
perempuan itu selalu
Menyayangi Suami
meminta izinnya.”
“Bagi Arini, kamar bukan
(Hal.269).
sekedar tempat
Dari kutipan di atas, di dalam
beristirahat. Tapi lebih
merupakan wujud cintanya
pernikahan ridho suami adalah

yang putih pada Pras. ridho Allah.


Lelaki pertama yang d. Tercitra sebagai Seorang Ibu
menarik hati yang dating yang Peduli dan Menyayangi
melamarnya sepuluh tahun Anak-anaknya
lalu. Lelaki yang masih “Kita makan duluan saja.
dicintainya, dan Ayah mungkini pulang
mencintainya dengan telat.”(Hal. 13).
sepenuh hati Berdasarkan kutipan di atas, Arini
pula.”(Hal.3). merupakan sosok ibu yang peduli
Dari kutipan diatas, rasa sayang dan menyayangi anak-anaknya
Arini tergambar dari setiap sudut terbukti ketika ia menuntun anak-
kamar karena baginya kamar bukan anaknya untuk melaksanakan
hanya tempat beristirahat ibadah wajib.
melainkan wujud kesetiaannya, Citra Perempuan dalam Ranah
kamar yang penuh dengan Publik
dominasi warna putih itu a. Tercitra sebagai Seorang Penulis
melambangkan kesucian dan Novel
tulusnya cinta yang ia miliki untuk “Situasi paling menyebalkan
Pras, hal ini menjukkan bahwa bagi penulis. Buntu.”(hal.
186).
Berdasarkan kutipan di atas, Arini b. Tercitra sebagai Perempuan
tercitra sebagai seorang perempuan yang Memiliki Potensi dan
sastrawan yang menulis sebuah Prestasi
novel. Karya-karyanya banyak
“Hidupku kini lumayan,
dinikmati oleh masyarakat.
gajiku tak besar, tapi
b. Tercitra sebagai Anggota
cukup untuk membayar
Masyarakat seorang pembantu.”(hal.
“Seperti yang sudah-sudah, 53).
Arini tidak tega menolak Ina
yang nyaris setiap bulan Kerja keras dan usahanya selama
datang untuk meminjam ini telah menghasilkan kesuksesan
sejumlah uang.” (Hal.150) dalam hidup Mei Rose.
Selain turut serta membantu
temannya dalam memberikan c. Tercitra sebagai Perempuan

solusi. Hal ini membuktikan citra yang Tabah dan Sabar

Arini dalam masyarakat. Menerima Cobaan

“Letih membuatku
Citra Mei Rose sebagai Pribadi
kuat. Panas
a. Tercitra sebagai Perempuan yang
menjadikanku lebih
Memiliki Beberapa Keinginan
kuat.”(hal. 21).
“Mengetahui Ray
seorang yang taat Dari kutipan tersebut, cobaan yang
beragama, diam-diam didapatkan oleh Mei Rose berupa
aku pun mulai penyiksaan yang dilakukan A-ie.
mempelajari
Penyiksaan diterimanya setiap hari
keyakinannya.”
di tengah rasa lelah dan letih.
(Hal.49).
Dari kutipan di atas terlihat d. Tercitra sebagai Perempuan
keinginan Mei Rose untuk yang Bersyukur Atas Karunia
mempelajari keyakinan yang Tuhan
dimiliki Ray, laki-laki yang telah
“Sepertinya aku harus
merubah pola pikir serta pandangan
berterima kasih kepada
tentang laki-laki yang tidak pernah
Tuhan yang tidak pernah
mengisi hari-harinya.
benar-benar kukenal “….Kamu cewek paling
karena akhirnya mandiri yang pernah
menggerakkan hati luki kukenal.” (hal. 48).
hidayat untuk
menyapaku.” (hal. 165).
Dari kutipan di atas, merupakan
penilaian dari orang sekitar Mei
Dari kutipan di atas menjelaskan Rose yang mengenalnya sebagai
bahwa Mei Rose bersyukur karena perempuan yang mandiri karena ia
Tuhan telah mengirimkan laki-laki hanya mengandalkan kecerdasan
yang mau menerima dia apa adanya serta potensi yang dimilikinya.
dan rasa syukur karena Tuhan telah
menggerakan hati Luki Hidayat g. Tercitra sebagai Perempuan

untuk menyapanya. yang Realistis


“ Aku Mei Rose dan
e. Tercitra sebagai Perempuan yang hidupku bukan dongeng.
Beriman dan Bertaqwa Sebab dongeng selalu
“Tuhan. Untuk pertama bermuara pada dongeng
kali kusebut namu-mu. tentang
Dan untuk pertama kali kebahagiaan.”(hal. 17).
aku memohon. Jadikan
dia mencintai aku, atau Kutipan di atas, menunjukkan

anakku.” (Hal.245). sikap realistis Mei Rose yang tidak


ingin mempercayai kehidupan yang
Dari kutipan di atas, Mei Rose seindah kisah dongeng, selama
mengingat kebahagiaan yang di hidupnya ia selalu mengandalkan
dapat semata-mata karena kebaikan akal sehat tanpa harus terbuai
dari Tuhan, karena kebahagiaan yang dengan kisah berujung bahagia
tidak pernah bisa dia ungkapkan itu seperti dongeng.
akhirnya dia mempercayai bahwa
melalui doa dia akan mendapatkan h. Tercitra sebagai Perempuan yang

apa yang di inginkan yaitu cinta. Memiliki Tekad Kuat


“Aku Mei Rose, dan aku
f. Tercitra sebagai Perempuan yang bersumpah.”
Mandiri
“Kebodohan ini tidak “Dan selama melalui hari-
akan terulang.” (hal. hari pernikahan, Mei Rose
77). membuktikan diri sebagai
istri yang baik. Dia
Dari kutipan di atas menjelaskan
bahkan tidak pernah
bahwa tekad yang kuat dari seorang
meminta uang belanja
perempuan yang telah merasakan
yang menjadi haknya
kejadian buruk dalam hidupnya, dia
sebagai istri, pada
tidak ingin mengulang kesalahan
Pras.”(hal. 283).
yang pernah dilakukan.
Dari kutipan di atas menjelaskan
Citra Perempuan dalam Ranah sosok Mei Rose yang sudah
Domestik terbiasa mandiri dan tidak
a. Tercitra sebagai Istri yang bergantung kepada orang lain
Mengutamakan Tugas Domestik bahkan suaminya sendiri. Ia tidak
“Aku ingat, saat kedua kaki pernah meminta haknya dalam
masih harus berjingkat agar
bentuk materi.
bisa melihat periuk nasi, aku
c. Tercitra sebagai Seorang Ibu
sudah biasa memasak.A-ie
yang Tidak Menginginkan
memberiku sebuah dingklik
Kehadiran Buah Hatinya
untuk berpijak. Pernah
“Seandainya bisa
tubuhku goyah hingga
kutabrakan perut bunting
terjatuh. Untung hanya
sialan ini ke kendaraan mana
tangan yang terkena
saja yang melaju cepat.
tumpahan kuah sup yang
Persoalan akan
berasal dari panci.”(hal. 20).
selesai.”(Hal.121).
Dari kutipan di atas terlihat bukan
Dari kutipan di atas menjelaskan
hanya pekerjaan domestik dalam hal
bahwa Mei Rose benar-benar
mengepel, menyapu dan mencuci
tidak menginginkan kehadiran
yang dilakukan Mei Rose. Tetapi,
anak itu di dunia ini.
pekerjaan domestik seperti memasak
Kebenciannya telah tertanam
harus ia kerjakan juga.
dalam benak dan hatinya.
b. Tercitra sebagai Istri yang
Menyayangi Suami
d. Tercitra sebagai Seorang Ibu Berdasarkan hal tersebut, analisis
yang Peduli dan Menyayangi citra perempuan berdasarkan teori
Anak-anaknya kritik sastra feminis yang dibahas
dalam penelitian ini menggunakan
“Aku tidak lagi membuang
KTSP dengan (SK): Memahami
muka bahkan bersedia
menimang dan menyentuh berbagai hikayat, novel Indonesia

makhluk kecil yang hanya / novel terjemahan, dan (KD) :


bisa menangis Menganalisis unsur-unsur
itu…”(hal.257). intrinsik dan ekstrinsik novel
Indonesia/ novel terjemahan.
Berdasarkan kutipan di atas, rasa
Analisis unsur intrinsisk
sayang dan naluri Mei Rose sebagai
merupakan salah satu kompetensi
seorang ibu muncul ketika
dasar yang terdapat dalam karya
menyaksikan bayi mungil yang tak
sastra meliputi: tema, alur,
berdaya itu.
penokohan, latar dan amanat.
Sedangkan unsur ekstrinsik
Citra Perempuan dalam Ranah
merupakan salah satu kompetensi
Publik
dasar yang terdapat dalam karya
a. Tercitra sebagai Seorang Pekerja
sastra meliputi situasi dan kondisi
Kantoran
pengarang, pandangan hidup
“sebelum membenahi tas
pengarang, serta nilai-nilai yang
dan meninggalkan
kantor.”(hal. 124). terkandung dalam novel. Karena
hasil analisis ini merujuk pada
Berdasarkan kutipan di atas
citra perempuan dalam novel
menggambarkan bahwa sosok Mei
Surga Yang Tak Dirindukan karya
Rose sebagai perempuan mampu
Asma Nadia maka hasil ini
bekerja di dalam tugas publik yaitu
menitikberatkan pada nilai-nilai
sebagai pegawai kantoran.
pembentuk karakter.
2. Kaitan Citra Perempuan dalam
Novel Surga Yang Tak Dirindukan
Karya Asma Nadia dengan
Pembelajaran Sastra di SMA
D. PENUTUP memiliki beberapa keinginan,
1. SIMPULAN sebagai perempuan yang memiliki
Berdasarkan pembahasan yang telah potensi dan prestasi, sebagai
dilakukan , penelitian ini dapat perempuan yang sabar dan tabah
disimpulkan sebagai berikut. menerima cobaan, sebagai
a. Citra perempuan yang terdapat dalam perempuan yang bersyukur atas
tokoh Arini terbagi menjadi tiga citra karunia Tuhan, sebagai perempuan
yaitu citra perempuan sebagai yang religius, sebagai perempuan
pribadi (sebagai perempuan yang yang mandiri, sebagai perempuan
menginginkan kejujuran, sebagai yang realistis, sebagai perempuan
perempuan yang memiliki potensi yang memiliki tekad yang kuat) ,
dan prestasi, sebagai perempuan citra perempuan dalam ranah
yang tabah dan sabar menerima domestik (sebagai istri yang
cobaan, sebagai perempuan yang mengutamakan tugas domestik,
bersyukur atas karunia Tuhan, sebagai istri yang menyayangi suami,
sebagai perempuan yang menyayangi sebagai seorang ibu yang tidak
ibunya, sebagai perempuan yang menginginkan kehadiran buah
religius), citra perempuan dalam hatinya, sebagai seorang ibu yang
ranah domestik (Sebagai istri yang peduli dan menyayangi anak-
mengutamakan peren domestik, naknya), dan citra perempuan dalam
sebagai istri yang menyayangi suami, ranah publik (sebagai seorang
sebagai istri yang menghormati pekerja kantoran).
suami, sebagai seorang ibu yang c. Kaitan citra perempuan yang terdapat
peduli dan menyayangi anak- dalam novel Surga Yang Tak
anaknya), dan citra perempuan Dirindukan karya Asma Nadia
dalam ranah publik (sebagai seorang dengan materi pembelajaran sastra di
penulis novel, sebagai anggota SMA adalah sebagai berikut:
masyarakat). a. Berkaitan dengan SK/KD mata
b. Citra perempuan yang terdapat dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI
tokoh Mei Rose terbagi menjadi tiga semester 1 yakni (SK) memahami
citra yaitu citra perempuan sebagai berbagai hikayat, novel Indonesia /
pribadi (sebagai perempuan yang novel terjemahan dan (KD)
menganalisis unsur-unsur intrinsik tersebut, dapat dikemukakan
dan ekstrinsik novel Indonesia / beberapa saran sebagai berikut.
novel terjemahan. a. Hasil penelitian ini diharapkan
b. Analisis citra perempuan dapat mampu menjadi pendorong para
digunakan sebagai materi/bahan ajar pembaca khususnya para wanita,
dengan mengacu pada prinsip-prinsip untuk menjadi wanita yang lebih
penyusunan bahan ajar yaitu : (1) tangguh, memiliki kesabaran hati
prinsip relevansi, (2) prinsip serta mampu mengandalkan diri
konsistensi, (3) prinsip kecukupan. sendiri tanpa terlalu bergantung
c. Nilai-nilai yang terdapat dalam kepada orang lain.
novel Surga Yang Tak b. Hasil penelitian ini diharapkan
Dirindukan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan para
diterapkan dalam pembaca umumnya, dan dapat
pembelajaranberkaitan dengan dipergunakan sebagai refrensi atau
karakter siswa. Seperti nilai menjadi acuan dalam melakukan
religius, nilai moral, nilai sosial sebuah penelitian.
dalam novel tersebut. c. Hasil penelitian ini berkaitan dengan
2. SARAN-SARAN pembelajaran di SMA. Oleh karena
Novel merupakan cerita itu, diharapkan dapat menjadi materi
fiksi yang mengungkapkan atau bahan ajar guru dalam
konflik kehidupan para tokohnya menerapkan proses belajar mengajar
secara lebih mendalam dengan di SMA berkaitan dengan karakter
melukiskan watak tokoh serta siswa.
karakter. Novel Surga Yang Tak d. Diharapkan agar siswa dapat
Dirindukan ini memiliki nilai-nilai menerapkan sikap dan nilai-nilai
karakter yang dapat memberikan karakter yang baik di lingkungan
pelajaran hidup. Oleh karena itu, sekitar.
diperlukan kesadaran para
pembaca untuk dapat mengambil
hikmah dari cerita dalam novel
tersebut. Sehubungan dengan hal
E. DAFTAR PUSTAKA
Ariani. 2011. Citra Perempuan Dalam Novel Relung-Relung Gelap Hati Sisi
Karya Mira W. Skripsi. Universitas Mataram.

Budiono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung

Fanadian. 2007. Feminitas dalam novel perempuan di titik nol karya nawal el-
saadawi dan relevansinya dengan kehidupan sosial budaya
perempuan sasak .Skripsi. Mataram : FKIP universitas mataram.

Isminarti, Rosita. 2010. Citra Perempuan Dalam Novel Kesempatan Kedua


Karya Jusra Chandra: Tinjauan Feminisme Sastra. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kunyarawati, Oneng Utama. 2014. Citra Perempuan Tokoh Utama Dalam Novel
Lasmi Karya Nusya Kuswantin. Tinjauan Feminisme Dan
Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA. Skripsi Tesis.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mahsun. 2013. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Nadia, Asma. 2016. Surga Yang Tak Dirindukan. Depok : Asma Nadia Publishing
House.

Nirmala. 2015. Perilaku Feminisme Dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka
Rusmini Dan Hubungannya Dengan Pembelajaran Sastra Di SMA.
Skripsi. Universitas Mataram.

Pantiyasa, I Wayan. 2013. Metodologi penelitian. Yogyakarta: CV. Andi offset.

Rany, Mandrastuty K. 2010. Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini: Kajian
Feminisme. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ratna, I Nyoman Kutha. 2015. Teori, metode dan teknik penelitian sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siswantoro. 2005. Metode penelitian sastra: Analisis Psikologis. Surakarta:


Muhamadiyah University Press.
. 2016. Metode penelitian sastra: Analisis Psikologis. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.

Sofia, Adib dan sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra
Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung : Kataris

Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Citra Pustaka.

Sudjiman, Panuti. 1998. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Suharto, Sugihastuti. 2013. Kritik Sastra Feminis : Teori dan Aplikasinya.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugihastuti. 2009. Rona Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Wijaya, I Gusti Agung Ananta. 2014. Citra Wanita Dalam Novel Potret Terindah
Dari Bali Karya Pande Komang Suryanita Dan Kaitannya Dengan
Materi Pembelajaran Sastra Di SMA. Skripsi. Universitas Mataram.

Anda mungkin juga menyukai