PENDAHLUAN
Dalam rangka pengelolaan dana non APBN dilingkngan PPPPTK BOE Malang maka harus ditetapkan
atura yang dapat mongkomodir kepentingan berbagai pihak. Aturan tersebut diharapkan tidak
bertentangan dengan aturan pengelolaan keuangan dan pembelajaran sebagaimana diatur dalam
pengelolaan APBN dan PNPB yang sampai saat ini aturan tersebut secara khusus dilingkungan PMPTK
belum ditetapkan. System yang dikembangkan ini selanjutnya disebut sistem Swakelola Khusus.
Sedangkan secara institusional diwadahi dalam suatu unit yaitu Unit Swakelola Khusus (USK)
Sistem ini dikembangkan alam rangka untuk mengkomodasi kegiatan kelembagaan yang belum
terwadahi dalam sistem PNPB. Swakelola Khusus merupakan strategi implementasi yang mampu
mengkomodir reinventing government dalam rangka memenuhi kepentingan masyarakat, stakeholder,
pengelola, penyelenggara, dan pemerintah. Pengelolaan keuangan non APBN dilingkungan PPPPTK BOE
Malang dengan tanpa meninggalkan tugas dan fungsi lembaga dan bahkan mendukung existensi serta
pengembangan lembaga.
Sistem Swakelola Khusus di PPPPTK BOE Malang dikembangkan agar dapat menjadi acuan internal dan
diharapkan sebagai pusat benchmark bagi lembaga pemerintah dan bagi lemabag lain khususnya di
Departemen Pendidikan Nasioanal. Harapan lebih lanjut di Sistem Swakelola Khusus ini dapat ditetapkan
sebagai pedoman pengelolaan dana no APBN dilingkungan lembaga Pemerintah yang bukan sebagai
lembaga resmi PNBP di tingkat Nasional.
A. Latar Belakang
PPPPTK BOE Malang adalah lembaga pemerintah dengan tugas dan fungsi pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan dibidang otomotif dan elektronika. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi tersebut PPPPTK BOE Malang difasilitasi oleh Pemerintah Pusat
berupa sumber daya yang mencukupi dan dengan dana operasional APBN secara ruti setiap
tahun. Pengelolaan keuangan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam rangka meningkatkan perfomence instuisi dan guna ikut serta membantu pemerintah
dalam pengembangan sumber daya manusia maka PPPPTK BOE Malang melaksanakan berbagai
program pengembangan melalui Unit Swakelola Khusus (USK). Sebagai lembaga pemerintah
yang menyelenggarakan program kegiatan dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya
pemerintah maka pelaksanaannya dilakukan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Dengan mengacu dan mempertimbangkan pada UU RI no. 20 Tahun 1997 tentang PNBP, UU RI
no 1 Tahun 2004 tentang pembendaharaan Negara, Pemberdiknas RI no 22 1997 tentang
penyetoran PNBP, Keppres RI no. 80 than 2003 tentang pengadaan barang dan jasa,
Kepmendiknas RI no. 14a 1997 tentang Penatausahaan dan pertanggungjawaban PNBP, serta
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK/Irjen/BPKP selama ini maka dilakukan pembenahan sistem
pengelolaan kegiatan pengembangan (no APBN / PNBP) melalui USk.
Implementasi sistem tersebut sebagai langkah maju menuju good governance sehingga mampu
menyajikan pengelolaan keuangan non APBN / PNBP yang efektif, efisien, optimal, transparan,
akuntabel, informative, adil, dan tidak bertentangan dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku serta dapat diterima tanpa syarat dalam pemeriksaan.
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
Unit Swakelola Khusus PPPPTK BOE Malang adalah unit yang mengelola aktivitas institusi yang
berasal dari sumber dana non DIPA Satuan Kerja (swadaya masyarakat dan lembaga pemerintah
lainnya). Kegiatan Swakelola Khusus terdiri dari kegiatan:
1. Jasa Pelatihan / Training
2. Jasa Produksi
3. Jasa Recruitment
4. Jasa Konsultasi
5. Jasa Sertifikasi Kompetensi (Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta masyarakat umum),
6. Jasa sewa fasilitas
7. Jasa lainnya yang dikelola oleh institusi.
Pemanfaatan dana Unit Swakelola Khusus dialokasikan untuk operasional langsung, operasional
tak langsung, dan pengembangan institusi.
Biaya Operasional Langsung meliputi:
1. Honor Pelaksana,
2. Honor Pengelola,
3. Belanja ATK dan Bahan,
4. Belanja Bahan non Operasional,
5. Belanja Sewa,
6. Belanja Perjalanan.
1. Marketing,
2. PSDM,
3. Maintenance & Repair,
4. Inovasi,
5. Partnership,
6. Investasi.
Pemanfaatan dana setiap kegiatan dituangkan dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
Secara detail mekanisme pembuatan POK disajikan pada lampiran 3.
Sumber dana Unit Swakelola Khusus berasal dari dana Non APBN (Non DIPA satuan kerja) yang
antara lain berasal dari:
1. Industry,
2. Masyarakat,
3. LSM,
4. Lembaga Pemerintah,
5. Negara lain (lembaga dari Luar Negeri).
D. Landasan
Landasan hokum yang digunakn sebagai acuan dalam pelaksanaan Unit Swakelola Khusus yang
sesuai adalah:
1. UU RI no 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
2. UU RI no. 20 Tahun 1997 tentang PNBP,
3. UU RI no 1 Than 2004 tentang Pembendaharaan Negara,
4. Pemendiknas RI no 22 1997 tentang penyetoran PNBP,
5. Keppres RI no. 80 tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa,
6. Kepmendiknas RI no 114a 1997 tentang penatausahaan dan pertanggungjawaban PNBP,
7. Kerjasama Luar Negeri.
BAB II
A. Sistem Pengelolaan
Untuk mendukung terselenggaranya kegiatan USK, PPPPTK BOE Malang menyediakan sumber
daya yang cukup dan informasi yang jelas guna mendukung pemantauan operasi proses yang
terkait dengan sistem manajement unit swakelola khusus.
Untuk mencapai produk dan jasa yang memenuhi kepuasan pelanggan, disusun rantai bisnis
utama USK PPPPTK BOE Malang, seperti pada gambar 1
BISNIS PROSES
UNIT SWAKELOLA KHUSUS
Gambar 1
Untuk mengelola kegiatan utama tersebut PPPPTK BOE Malang memerlukan proses kegiatan
pendukung, yaitu:
1. Sistem Manajemen Mutu,
2. Pengelola Peralatan dan Mesin,
3. Pengelola Material,
4. Pengelola SDM,
5. Pengelolaan Keuangan,
6. Pengelolaan Pengadaan / supply.
Untuk memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang cukup diperlukan kegiatan-
kegiatan pendukung yang harus disediakan oleh organisasi. Masing-masing aspek kegiatan dapat
berinteraksi satu dengan lainnya. Kriteria dan metode operasi proses bisnis tersebut di atur dan
ditetapkan dalam sistem manajemen yang harus selalu di pantau dan dikelola dengan baik. Juga
dilakukan pengukuran dan analisis untuk mencapai target yang direncanakan dan
berlangsungnya perbaikan yang berkelanjutan serta kebutuhan untuk meningkatkan efektifitas
proses bisnis tersebut secara keseluruhan.
Kepala PPPPTK BOE Malang sebagai Direktur Utama memastikan bahwa tanggngjawab dan
wewenang telah ditetapkan berdasarkan struktur organisasi USK PPPPTK OE Malang. Untuk
mendukng kelancaran tugas, uraian tanggungjawab dan wewenang, disampaikan dalam surat
penugasan kepada masing-masing karyawan terkait. Uraian tanggungjawab dan wewenang
dijabarkan lebih lanjut pada lampiran 1.
Penyelenggaraan Unit Swakelola Khusus PPPPTK BOE Malang terintegrasi pada peran dan fungsi
institusi, dengan struktur organisasi utama dan dilengkapi dengan tim kerja yang akan
melaksanakan kegiatan. Struktur utama USK disampaikan pada gambar 2.
STRUKTUR ORGANISASI USK
PPPPTK BOE MALANG
Pengawas Dirut
Wakil
Tim
Dir. Prog & Mark Dir. Operasional Dir. Ur. Umum
Pengemban
g
Apabila dalam operasional kegiatan diperlukan struktur organisasi tersendiri yang dipersyaratkan oleh
peraturan diluar institusi akan diatur dan ditetapkan oleh Direktur Utama USK selaku Kepala PPPPTK
BOE Malang. Namun demikian organisasi tersebut dalam hubungan ke dalam institusi tetap mengacu
kepada mekanisme struktur utama.
Dalam pelaksanaan kegiatan USK, struktur organisasi berperan mulai dari permintaan
pelanggan, penetapan program, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kepuasan pelanggan.
Direktur Program dan Marketing Mengkoordinasikan permintaan pelanggan sampai dengan
terbitnya Memo pelaksanaan kegiatan. Lampiran Memo adalah: Deskribsi Program, POK,
Direktur Operasi mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi kepuasan
pelanggan. Sedangkan Direktur Urusan Umum mendukung proses keuangan, dukungan fasilitas
dan pengadaan serta ketenagaan. Pembagian peran dan fungsi Struktur organisasi ditetapkan
sesuai gambar 3.
Peran & Fungsi Strktur Organisasi
Implementasi Bisnis Proses
Direktur Utama
Kepuasan Pelanggan
Manajer Manajer Manajer Manajer
Marketing & Pengembangan Operasi Operasi &
Promosi Program Pelaporan
C. Sistem Komunikasi
Kepala PPPPTK BOE Malang sebagai Direktur Utama Melaksanakan rapat koordinasi atau
menerbitkan surat edaran / dokumen yang memuat informasi penerapan pedoman Unit
Swakelola Khusus dan pengembangannya. Informasi tersebut diterbitkan dan diedarkan secara
periodic. Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa proses komunikasi kepada seluruh
karyawan telah dilakukan dengan baik. Direktur Utama memanfaatkan / menggunakan semua
usulan-usulan dan masukan dari karyawan yang sifatnya memperbaiki sistem manajemen
khususnya penerapan Pedoman Unit Swakelola Khusus di PPPPTK BOE Malang sebagai upaya
perbaikan yang sistematis.
D. Perbaikan Sistem
Direktur Utama bersama seluruh direksi dan jajaran manajer secara terus menerus memperbaiki
keefektifan sistem Unit Swakelola Khusus. Perubahan dapat dilakukan apabila terdapat
perubahan pada:
Peraturan Pemerintah dan perubahannya,
Sasaran Unit Swakelola Khusus,
Keefektifan prosedur,
Analisa data,
Rapat-rapat manajemen.
E. Realisasi Kegiatan
1. Sistem Marketing
a. Pada umumnya seluruh staf PPPPTK BOE Malang berfungsi sebagai marketer institusi
dengan cara memberikan layanan dengan sebaik-baiknya kepada pelanggan.
b. Kegiatan marketing dikoordinasikan oleh Direktur Program & Marketing. Kegiatan
marketing oleh tingkat Direktur dikoordinasikan oleh Direktur Utama.
c. Aktivitas marketing dilaksanakan berdasar rencana marketing yang telah disusun
(Marketing Plan) atau karena permintaan pelanggan.
d. Manajer Marketing & Promosi bekerja sama dengan Manajer Pengembangan Program
menetapkan layanan produk yang disampaikan kepada pelanggan.
e. Marketing dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan Direktur program &
Marketing.
f. Kegiatan marketing meliputi kanvas marketing, pameran, seminar, dan promosi.
g. Dokumen penawaran yang disampaikan kepada pelanggan dishakan oleh Direktur
Utama setelah diverifikasi oleh Direktur Program & Marketing.
h. Proses penawaran dikendalikan oleh Marketing & Promotion Manager. Hasil akhir
proses penawaran adalah kesepakatan program dan harga dengan pelanggan.
i. Hasil pelaksanaan marketing disampaikan kepada Manajer pengembangan Program
untuk penyusunan kerangka program dan rencana anggaran (POK).
j. Layanan tamu / pelanggan dikoordinasikan dan diverifikasi oleh Direktur Program &
Marketing melalui Manajer Marketing & Promosi.
2. Sistem Permintaan dan Penawaran
a. Dasar pelaksaan kegiatan dapat berupa: Bukti Pesanan/ Kontrak/ MoU/ purchase Order
bail melalui fax, email, telepon, dll.
b. Dokmen Kontrak / MoU / Purchase Order minimal membuat spesifikasi pekerjaan,
volume pekerjaan, harga (keterangan exclude / include pajak), durasi pekerjaan dan
sistem pembayaran.
c. Seluruh dokumen Kontrak / MoU / Purchase Order disahkan oleh Direktur Utama
setelah diverifikasi oleh direktur Program & Marketing.
d. Dokumen permintaan dan penawaran serta kesepakatan akhir dikendalikan oleh
Manajer Marketing & Promosi.
e. Dokumen kesepakatan akhir bersama dengan POK disampaikan kepada Direktur Operasi
untuk dasar pembuatan Surat perintah Kerja (SPK) dan kepada Direktur Urusan Umum
sebagai dasar administrasi keuangan dan dukungan fasilitas yang diperlukan.
3. Sistem pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua pekerjaan harus dimiliki kontrak kerja (sebagai jaminan pelaksanaan pekerjaan)
dengan format yang telah ditetapkan.
b. Setiap kegiatan / pekerjaan harus disusun Petunjk Operasional Kegiatan (POK) atas
dasar dokumen kontrak atau dokumen pesanan lainnya yang berasal dari Manajer
Marketing & Promosi.
c. POK disusun oleh Tim POK bersama dengan Unit Kerja Pelaksana dibawah kendali
Manajer Pengembangan Program.
d. Usulan bahan sebagai dasar penyusunan POK diajukan oleh Kepala Unit Kerja Pelaksana.
e. Setiap kegiatan / pekerjaan dilaksanakan atas dasar Surat Perintah Kerja (SPK) yang
diterbitkan oleh Direktur Operasi dilengkapi dengan POK.
f. Sebe;im ada Kontrak, POK, dan SPK atau dokumen lainnya sebagai penjamin dan dasar
pertanggung jawaban keuangan, pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
g. Pengadaan bahan untuk pelaksanaan USK dikoordinir ole Unit Layanan Pengadaan
dengan melibatkan unsure unit Kerja Pelaksana, bagian gudang, bagian inventaris, dan
pelaporan di bawah koordinir Manajer Fasilitas dan Pengadaan.
h. Proses pengadaan tidak dapat dilakukan sebelum ada persetujuan atas barang dan jasa
yang diperlukan. Mekanisme pengadaan barang ditentukan tersendiri.
i. Pengelolaan akomodasi dan konsumsi pada kegiatan layanan institusi menjadi
tanggungjawab Manajer Fasilitas dan Pengadaan. Mekanisme pengelolaan akomodasi
dan konsumsi ditentukan tersendiri.
j. Dokumen implementasi POK disimpan oleh Manajer Keuangan.
Alokasi dana disusun dalam POK yang secara umum dibagi dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu:
Operasional Langsung, Operasional Tak Langsung dan pengembangan / investasi. Masing-
masing kelompok telah di uraikan tolok ukur anggaran, namun demikian apabila diperlukan
dapat disesuaikan dengan kebututuhan. Ilustrasi pembagian alokasi POK disampaikan pada
gambar 4.
Ketetapan masing-masing kelompok anggaran merupakan otoritas manajer terkait dan akan
selalu ditinjau kefektifannya. Dasar pelaksanaan anggaran adalah Term Of Reference (TOR)
yang disusun pada setiap tahunnya.
Pengembangan ( 10-15%)
Marketing dan Promosi ≥ 2%
PSDM ≥ 1,5 %
M&R ≥ 2%
Inovasi ≥ 1 %
Partnership ≥ 1,5 %
Investasi ≥ 2 %
*) alokasi belanja bahan didasarkan pada usulan Manajer Area berdasarkan standar kebutuhan
bahan.
Demi kelancaran kegiatan perlu sekali kegiatan penunjang operasioanl lainnya yang meliputi:
1) Biaya jasa listrik, penggunaan air dan telepon,
2) Biaya konsumsi koordinasi internal dan unit kerja terkait (termasuk pajak sesuai
peruntukan),
3) Biaya kebersihan dan lingkungan ( termasuk pajak sesuai peruntukan).
Suatu organisasi akan tumbuh dan berkembang apabila selalu melakukan proses pengembangan.
Kegiatan USK diharapkan dapat mendukung proses pengembangan institusi melalui alokasi Funding
Pengembangan. Alokasi pengembangan bagi kegiatan yang menggunakan sumber daya institusi
sebesar 10 – 15% omset.
Funding Pengembangan Institusi dapat berasal dari efisiensi alokasi dana ATK dan bahan yang
diperunakan untuk pengembangan unit kerja pelaksana.
d. Penyetoran Pajak
Kewajiban penyetoran pajak atas kegiatan yang dilaksanakan oleh USK PPPPTK BOE Malang
meliputi:
1) Pajak penghasilan / honor,
2) Pajak penjualan atas pembelian ATK dan Bahan,
3) Jasa sewa / PNBP.
PENUTUP
Pedoman Unit Swakelola Khusus disusun sebagai upaya optimalisasi sumberdaya intitusi dan
mendukung pemerintah dalam meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan pendidik dan tenaga
kependidikan serta sebagai upaya dalam ikut serta meningkatkan penerimaan Neg..ra.
Continual improvement terus dilakukan secara terencana melalui program continual business
improvement guna meningkatkan performance sistem dan kinerja institusi.
Kepada semua unit kerja bekesempatan untuk memberikan masukan perbaikan melalui mekanisme
yang ditetapkan.