Anda di halaman 1dari 2

Contoh 2 "Peserta SBMPTN Naik Signifikan, Mayoritas Siswa Sudah Melek

Teknologi"

JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi
Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 Ravik Karsidi mengatakan, kuota SBMPTN
Computer Based Test (CBT) tahun ini meningkat tajam tidak lepas dari pola pikir mayoritas siswa
yang sudah melek teknologi.

Hal ini,katanya, dibuktikan dari tingginya permintaan CBT tahun lalu sementara panitia belum siap
dari segi sarana prasarana. Ravik menerangkan, keuntungan CBT ialah lebih cepat dan dari sisi
kerahasiaan juga lebih terjaga.

Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret ini menerangkan, masalah infrastruktur CBT sudah tidak
ada persoalan. Sebab semua perguruan tinggi menyatakan siap untuk mendukung ujian computer
ini. “Perguruan tinggi semua siap. Dan kita pun sudah menjajaki kerjasama dengan SMA yang
melakukan UN BK. Jadi urusan infrastruktur sudah tidak ada persoalan,” katanya, Selasa (17/1/2017).

Dia menyampaikan, penerimaan mahasiswa baru harus memenuhi prinsip adil, akuntabel,
transparan, dan tidak diskriminatif dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras,
kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi. Selain itu juga tetap memperhatikan potensi
calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Herry Soehardiyanto
menyampaikan, inovasi dan terobosan memang terus dikembangkan setiap tahun demi seleksi
mahasiswa baru yang lebih berkualitas.

Menurut dia, SBMPTN CBT ditingkatkan kuotanya untuk mengantisipasi kecurangan. “Kami terus
menerus berimprovisasi. Dulu yang hanya kertas sekarang CBT untuk mengantisipasi kecurangan
agar tidak terjadi lagi,” terangnya.

Contoh 3 "Jokowi Minta Pendidikan Karakter Lebih Ditingkatkan"

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil tiga anak buahnya yakni Menteri Agama
(Menag) Lukman Hakim Saifuddin, Mendikbud Muhajir Effendi, dan Menristekdikti M Nasir, ke Istana
Negara.

Menurut Menag Lukman, Presiden memanggil tiga menteri sekaligus untuk membahas masalah
pendidikan, terutama pendidikan karakter bangsa yang menjadi perhatian serius pemerintah.

"Bagaimana pendidikan terkait jati diri ke-Indonesiaan kita yang memang dikenal sebagai
masyarakat bangsa yang religius, sangat agamis, sekaligus sangat memperhatikan keragaman,
kemajemukan, kebhinekaan," tutur Lukman Hakim, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,
Selasa (17/1/2017).

Lukman mengatakan, Presiden Jokowi sangat mengharapkan model pendidikan karakter bangsa
lebih dikembangkan. Bahkan Jokowi menginginkan model pendidikan tersebut dikembangkan di
semua level pendidikan.
"Oleh karena itu, tadi diundang oleh Pak Presiden adalah Mendikbud, Menristekdikti, dan saya," ujar
Lukman.

Anda mungkin juga menyukai