Anda di halaman 1dari 8

Biota yang hidup di terumbu karang

1. Lobster Mutiara (Panulirus ornatus Reproduksi


spp) Lobster jantan meletakkan cairan
kental dari liang kelamin (Liang
sperma) pada lubang pengeluaran
lobster betina. Kemudian cairan
tersebut mengeras membentuk
semacam kantong sperma. Setelah
kejadian tersebut lobster betina
mulai mengeluarkan butir-butir
telur yang berwujud cairan kental
kemudian melekat pada kaki-kaki
renangnya. Selanjutnya, lobster
betina merobek kantong sperma
dengan ujung kaki jalan kelima
yang berupa capit semu (Pseudo
claw), dan dengan demikian terjadi
pembuahan.
Klasifikasi Habitat
Kingdom : Animalia - Habitat di laut dpeairan dangkal
Filum : Arthropoda (peraran pesisir),
Sub filum : Invertebrata - Di terumbu karang
- Pada substrat berpasirdan
Class : Crustacea
berlumpur
Sub class : Malacostraca - Di bawah bebatuan, dekat
Ordo : Decapoda dengan mulut sungai.
Famili : Palurinudae
Genus : Panulirus
Spesies : Panulirus ornatus (Fabricius
1798)

Morfologi Cara Makan dan Makanan


- Tubuh lobster mutiara terdiri dari dua Lobster ini memakan kumpulan
bagian utama, yaitu kepala yang benthic yang berbeda jenis dan
menyatu dengan dada (cephalothorax), spesies fauna lainnya. Lobster juga
dibungkus oleh karapas yang keras
memakan hewan lunak (mollusca)
berduri,
- Memiiki 5 pasang kaki jalan (periopod)
seperti siput, krustasea kecil,
dan bagian badan terdiri dari daging, echinoderm, polychaeta.
- punggung dibungkus oleh karapas, Makan menggunakan mulut yang
tempat melekat kaki renang (pleopod) 4 terdapat rahang lateral berfungsi
pasang dan ekor (telson). untuk mengunyah dan menghisap.
- Pada lobster puerulus belum terbentuk
kaki renang.
Fisiologi Hubungan dengan ekosistem
- Sistem peredaran darah terbuka, terumbu karang
memiliki jantung pembuluh terletak di Hubungan lobster mutiara dengan
daerah dorsal (punggung). ekosistem terumbu karang adalah
- Bernafas dengan insang sebagai pembersih dengan beberapa
- Sistem saraf berupa tangga tali. ikan.
Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera

Bintang Laut Reproduksi


Bintang laut dapat bereproduksi dengan
lebih dari satu cara yaitu secara seksual
dengan bertelur dan mereka juga dapat
berkembangbiak secara aseksual.
Reproduksi seksual adalah proses
alami, reproduksi aseksual untuk
bintang laut biasanya hanya hasil dari
pemotongan bagian tubuh yang
menghasilkan dua bintang laut dengan
DNA yang sama.
Klasifikasi Habitat
Kingdom : Animalia Adapun habitat untuk bintang laut ini
Filum : Echinodermata berada di zona rataan terumbu karang,
Kelas : Asteroidea daerah pertumbuhan alga, padang
Ordo : Valvatidae 7
lamun.
Famili : Oreasteridae
Genus : Culcita Agassiz
Spesies : Culcita sp.
Morfologi Cara Makan dan Makanan
Hewan dengan ciri-ciri yang menonjol Mulut bintang laut terletak di bagian
berupa kulit yang berduri dan simetris bawah tubuhnya. Jadi bintang laut
radial. makan dengan cara menghisap
Simetris radial, dengan permukaan mangsanya tersebut ke dalam mulutnya.
bagian bawahnya memiliki kaki tabung, Makanan bintang laut adalah kotoran
yang masingmasing dapat bertindak dan bangkai laut atau disebut juga
sebagai cakram penyedot sebagai detrivor atau materi organik.
Fisiologi Hubungan dengan Ekosistem
Sistem pencernan makanan terdiri dari, Terumbu Karang
mulut – kerongkongan – lambung – ke Bintang laut memanfaatkan terumbu
cabang lengan – kantung pilorus – anus. karang sebagai area untuk mendapatkan
makanan yang cukup dari organisme
lain yang hidup di sekitar terumbu
karang.
Dan, sedangkan terumbu karang juga
mendapatkan keuntungan dari sifat
makan yaitu menjernihkan laut

Teripang Reproduksi
Reproduksi pada teripang terjadi secara
seksual yang cenderung meningkatkan
variabilitas genetik suatu jenis hewan,
sedang reproduksi aseksual (Membelah
diri) cenderung mempertahankan
kombinasi genetik yang sudah terjadi
pada suatu populasi.

Klasifikasi Habitat
Kingdom : Animalia Habitat teripang berada di sekitar
Filum : Echinodermata terumbu karang, yang lainnya
Subfilum : Echinozoa menyukai rumput laut atau dalam liang
Kelas : Holothuroidea pasir dan lumpur.
Subkelas : Aspidochirotacea
Ordo : Aspidochirotida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria
Spesies : Holothria atra
Morfologi Cara Makan dan Makanan
Tubuh teripang umumnya berbentuk Teripang memakan plankton, detritus
bulat panjang atau silindris sekitar 10- yang terdapat pada lumpur atau pasir,
30 cm, dengan mulut pada salah satu dan organisme –organisme kecil seperti
ujungnya dan anus pada ujung lainnya. diatom, protozoa, copepod, algae, dan
Tubuhnya berotot, sedangkan kulitnya rumput laut.
dapat halus atau berbintil
Fisiologi Hubungan dengan Ekosistem
Teripang memiliki saluran pencernaan Terumbu Karang
yang bulat panjang. Urutan alat Teripang memiliki peran yang cukup
pencernaan yaitu mulut, esophagus, penting dalam perairan, karena
lambung, intestinum panjang yang merupakan komponen utama dalam
ditopang oleh mesentris, kloaka, dan rantai pakan (food chain) terumbu
anus. karang.
Vegetasi di Ekosistem Teumbu Karang

Alga Udotea javansis Reproduksi


Koloni yang berupa filament,
reproduksi melalui fragmentasi
(aseksual). Dengan cara membentuk
zoospore yang dilengkapi dengan
flagel.

Klasifikasi Habitat
Kingdom : Plantae Habitat alga ini berada di sekitar batu
Divisi : Chlorophyta berpasir.
Kelas : Chlorophyceae
Ordo :Siphonales
Famili : Bryopsidaceae
Genus :Udotea
Spesies : Udotea javensis
Morfologi Cara Makan dan Makanan
Alga ini berwarna hijau, thallus seperti Alga menghasilkan makanan dalam
kapas dengan panjang 1 – 1,5 cm tubuhnya dengan bantuan sinar
dengan lebar 0,5 cm. matahari dengan proses fotosintesis
Fisiologi Hubungan dengan Ekosistem
Alga bersifat fotosintetik, Terumbu Karang
menggunakan H2O sebagai donor Sebagai penghasil O2 dari proses
electron, pada keadaan tertentu fotosintesis yang diperlukan oleh
beberapaalga dapat menggunakan H2 hewan – hewan air.
untuk proses fotositesi tanpa
2
menghasilkan O .
Alga Enteromorpha flexuosa Reproduksi
Melalui mitosis, gamet (se seksual
reproduksi ) yang diproduksi oleh
gametohytes, dan kemudian mereka
bergabung bersama – sama dan tumbuh
menjadi sporofit. Sporofit kemudian
mengalami meiosis, memproduksi
zoospore (sel reproduksi aseksual), dan
masing – masing zoospore tumbuh
menjadi gametofit. Gametofit tersebut
menghasilkan gamet.

Klasifikasi Habitat
Kingdom : Plantae Habitat alga ini berada di sekitar batu
Divisi : Chlorophyta karang dan tali nelayan.
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Ulvales
Famili : Ulvaceae
Genus : Enteromorpha
Spesies : Enteromorpha flexuosa
Morfologi Cara Makan dan Makanan
Alga ini berwarna hijau, Alga menghasilkan makanan dalam
berserabut,permukaan halus, thallus tubuhnya dengan bantuan sinar
seperti rambut atau membentuk matahari dengan proses fotosintesis
gumpalan seperti benang kusut dengan
panjang 10 – 11 cm
Fisiologi Hubungan dengan Ekosistem
Alga bersifat fotosintetik, Terumbu Karang
menggunakan H2O sebagai donor Sebagai penghasil O2 dari proses
electron, pada keadaan tertentu fotosintesis yang diperlukan oleh
beberapaalga dapat menggunakan H2 hewan – hewan air.
untuk proses fotositesi tanpa
2
menghasilkan O .
Alga Sargassum sp. Reproduksi
Terjadi secara aseksual dengan
pembentukan zoospore berflagella dan
fragmentasi, sedangkan reproduksi
seksual terjadi secara ogami dan
isogami.

Klasifikasi Habitat
Kingdom : Plantae Habitat alga initumbuh pada substrat
Divisi : Phaeophyta batu di daerah terumbu.
Kelas : Paheophyceae
Ordo : Fucales
Familia : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum sp.

Morfologi Cara Makan dan Makanan


Alga ini berwarna coklat kekuningan Alga menghasilkan makanan dari hasil
thallus bercabang, berbentuk lembaran asimilasi, dan persediaan makan
seperti daun bergelombang, pinggir (fotosintesis ) berupa laminaran.
bergerigi, ujung runcing, dengan
permukaan licin dan agak kaku.
Fisiologi Hubungan dengan Ekosistem
Pertumbuhan alga sargassum ini di Terumbu Karang
pengaruhi beberapa faktor seperti faktor Menangkap energi surya dan
lingkungan seperti substrat, suhu, menggunakannya untuk menghasilkan
salinitas, pH dan arus. gula dan senyawa majemuk lainnya
dengan menyimpan energi
BIOLOGI LAUT

Biota Laut dan Vegetasi yang Hidup pada Ekosistem Terumbu Karang

Oleh :

SYAFITRI SIREGAR
NIM.201710260312085

JURUSAN PERIKANAN
LABORATORIUM PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN PERTERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017

Anda mungkin juga menyukai