Bab 5 Hakikat Supervisi Pendidikan
Bab 5 Hakikat Supervisi Pendidikan
Mulyasa, E., 2006, Menjadi kepala sekolah Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Pidarta, Made, 1992, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara.
Purwanto, M. Ngalim, 2008, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Sahertian, Piet A., 1981, Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional.
______________, 2000, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidiksn, Jakarta, PT. Rineka Cipta.
Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, 1988, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, Bina
Aksara.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta: Diva
Press
Nadhirin. 2009. Supervisi Pendidikan Integratif Berbasis Budaya. Kudus: STAIN Kudus
[1] Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta: Diva Press,
2012, hlm. 29-30.
[3] Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, hlm.3
[4] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, hlm. 40-41
1. Aqib, Zainal dan Elham Rohmanto. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas
Sekolah. Bandung: Yrama Widya.
Supervisi
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Supervisi Pendidikan
suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang
langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa
dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Disamping itu juga
memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi
akuntabilitas.
a. Penyelenggaraan Pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu dikendalikan dalam
kerjasama.
b. Pada umumnya semua petugas Pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi yang lebih besar
daripada apa yang ditampilkannya “saat ini” (saat ia melaksanakan tugas).
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntutan kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks telah mengakibatkan adanya perkembangan tuntutan
tanggung jawab terhadap guru.
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total
2. Prinsip demokratis
Pendekatan Nondirektif
Pendekatan Direktif
Pendekatan Kolaboratif
Tugas Supervisor
Pertemuan orientasi
Rapat guru latih
Studi kelompok antar guru latih
Diskusi sebagai proses kelompok
Tukar menukar pengalaman
Lokakarya
Diskusi panel
Seminar
Symposium
Demonstrasi mengajar
Perpustakaan jabatan
Bulletin supervise
Membaca lansung
Mengikuti kursus
Organisasi jabatan
Laboratorium kurikulum
Perjalanan sekolah
Perkunjungan kelas
Observasi kelas
Percakapan pribadi
Inter-visitasi
Menilai diri sendiri