Anda di halaman 1dari 10

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai .

menyelesaikan makalah yang berjudul “Poros” dan dengan harapan semoga makalah ini
bisa bermanfaat dan menjadikan refensi bagi kita sehingga lebih mengetahui tentang
Poros.Akhir kata semoga bisa bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya pada saya
sendiri kami dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan
dengansemestinya.oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas
tersusunnya makalah ini.

3,APRIL 2017

DI SUSUN OLE:

RIO ZEFANYA .H
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….II

KATA PENGANTAR………………………………………………....................................III

BAB1 PENDAHULUAN………………………………………….………………………….1

1.1 Latar belakang……………………………………………………………………..1

1.2 Rumusa. masalah………………………………………………………..………..1

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….1

1.4 Manfaat……………………………………..........................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………2

2.1 Penjelasan tentang poros………………………………………….……………...2

2.2 Fungsi poros………………………………………………………......................3

2.3 Jenis-jenis poros………………………………………………………………….4

1.Poros transmisi………………………………………………………………..5

2.Poros mesin…………………………………………………………………....5

3.Gandar……………………………………………………………...................5

4.Spindle……………………………………………………………...................5

5.Poros engkol…………………………………………………………………...5

2.4 Bahan yang digunakan untuk membuat poros…………………..……………6

2.5 Pembuatan poros……………………………………………….………………..7

2.6 Gaya yang dikerjakan pada poros……………………….……………………..8

2.7 Beban pada poros………………………………………………………………..9

2.8 Hal-hal yan perlu diperhatikan dalam pembuatan poros…………..............10

1.Kekuatan poros……………………………………………………………...11

2.Kekakuan poros…………………………………...…….…………………..11

3.Putaran kritis…………………………………....…………………………...11
4.Korosi pada poros……………………………………………………………11

5.Bahan poros………………………………………………………………….11

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………12

1.Kesimpulan……………………………………………………………………12

2.Saran…………………………………………………………………………..12
BAB1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, biasanyaberpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi, engkol, sprocketdan elemen pemindah lainnya. Poros
bisa menerima beban lentur, beban tarikan, beban tekanatau beban puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran
mesin.setiap elemen mesin yang berputar seperti cakra tali,puli ,sabuk, mesin,piringan
kabel,tromol kabel,roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yang
tetapatau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.

1.2 Rumuan masalah

1.Penjelasan poros dan fungsi poros

2.Jenis-jenis dan cara pembuatan poros

3.Beban dan gaya yang bekerja pada poros

4.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan poros

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang pengertian dan fungsi dari sebuah poros.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis dan cara pembentukan poros

3. Untuk mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada poros

4. . Dapat memilih bahan yang akan dibuat poros.

1.4 Manfaat

1. . Agar pembaca benar-benar memahami tentang poros

2. . Agar pembaca dapat memilih bahan yang akan digunakan dalam pembuatan poros
BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan tentang poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen –elemen seperti roda gigi,pulley,flywhell, engkol,sprocket dan elemen
pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekanan atau beban
puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran
mesin.setiap elemen mesin yang berputar seperti cakra tali,puli sabuk mesin,piringan
kabel,tromol kabel ,roda jalan dan roda gigi . dipasang berputar terhadap poros dukung yang
tetapatau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. contoh sebuah poros dukung yang
berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.untuk merencanakan sebuah poros,
perlu diperhitungkan gaya yang bekerja pada poros diatas antara lain gaya dalam akibat beratnya
yang selalu berpusat pada titik gravitasinya.gaya merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar
dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut dengan permukanan benda. gaya ; dapat
menimbulkan tegangan pada poros, karena tegangan dapat rimbul pada benda yang mengalami
gaya-gaya. gaya yangtimbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri
atau gaya luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan
menimbulkan berbagai macam tegangan pada kontruksi tersebut.

2.2 Fungsi poros

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama sama dengan putaran.
Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakaran tali, puli sabuk mesin, piringankabel, tromol
kabel, roda jalan dan roda gigi. Dipasang berputar terhadap poros dukung yangtetap atau
dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. 6ontohnya sebuah poros dukungyang berputar,
yaitu poros roda keran dan gerobak.

2.3 Jenis-jenis poros

Adapun beberapa jenis$jenis poros, yaitu :

1. Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu
elemenmesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapatkan beban
puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling,
roda gigi, puli sabuk,sprocket rantai dan lain-lain. Poros ini memindahkan tenaga
antara sumber dan mesin yangmenyerap tenaga.

2. Poros mesin
Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah contoh dari poros
mesin.
3. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya
hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar. contohnya seperti yang dipasang
pada roda$rodakereta barang, atau pada as truk bagian depan.

4. Spinle
poros transmisi yang relative pendek seperti poros utama mesin perkakas
,dimana beben utamanya berupa puntiran disebut spindle.syarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus
teliti.

5. Poros engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan naik
turundari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai yang
sedang biasanyadibuat dari satu bahan yang ditempa kemudia n dibubut,
sedangkan yang besar-besar dibuat dari beberapa bagian yang disambung-sambung
dengan cara pengingsutan.Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu .

a.Poros engkol Tunggal

Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah peng engkol. Kedua-duanya
diikatmenjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya menggunakan cara
pengingsutan. Pipi engkol biasanya dibuat daripada baja tuang, sedangkan pen engkolnya
dari baja St =3 atau St > 3. jarak antara sumbu pen enkol dengan sumbu poros engkol adalah
setengah torak.contoh :gambar poros engkol tunggal

b. Poros engkol ganda

Poros engkol ini mempunyai 2 buah pipi engkol terdiri dari satu bahan
sedang pemasangan poros engkolnya adalah dengan sambungan ingsutan. Poros-poros
engkol ini bahannya dibuat dari besi tuang khusus. Disamping harga pembuatannya lebih
ringan, besi tuang itu mempunyai sifat dapat menahan getaran getar.contoh :gambar poros
engkol ganda
2.4 Bahan yang digunakan dalam pembuatan poros

Poros yang biasanya digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat padaumumnya
dibuat dari baja paduan (alloy steel)& dengan proses pengerasan kulit (casehardening) dan
sehingga tahan terhadapt keausan. beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom
nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan
khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang
berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment
yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.

2.5 Cara pembentukan dan pembuatan poros

Pada perancangan bahan poros ini terdapat perlakuan panas. Perlakuan panas
adalah proses pada saat bahan dipanaskan hingga suhu tertentu dan selanjutnya didinginkan
dengan cara tertentu pula. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat-sifat yang lebih baik dan
yang diinginkan sesuai dengan batas-batas kemampuannya. Sifat yang berhubungan
denganmaksud dan tujuan perlakuan panas tersebut meningkatnya kekuatan dan
kekerasannya,mengurangi tegangan,melunakkan ,mengembalikan pada kondisi normal akibat
pengaruh pengerjaan sebelumnya,menghaluskan butir kristal yang akan berpengaruh terhadap
keuletan bahan.untuk proses pembuatan poros dengan melakukan hardening permukaan.
Pemanasan poros ini dilakukan di atas suhu transformasi fase dan selanjutnya didinginkan
dengan cepat sekali pada suhu kamar. Sehingga terbentuk suatu fase yang stabil pada suhu
tinggi, pengerasan dengan cara ini mengakibatkan terbentuknya susunan yang tidak stabil.
Tetapiinilah yang membuat elemen poros ini tidak mudah aus tergerus oleh gesekan yang
ada.untuk mendapatkan sifat-sifat bahan untuk poros yang lebih baik sesuai dengan
karakter yang diinginkan dapat dilakukan melalui pemanasan dan pendinginan. Tujuannya
adalahmengubah struktur mikro sehingga bahan dikeraskan, dimudahkan atau
dilunakan.Pemanasan bahan dilakukan diatas garis transformasi kira-kira pada 003 derajat 6
sehingga perlit yang ada pada bakal poros itu berubah menjadi austenit yang homogen karena
terdapatcukup karbon. Pada suhu yang lebih tinggi ferrit menjadi austenit karena atom karbon
difusike dalam ferrit tersebut. untuk pengerasan baja, pendinginan dilakukan dengan cepat
melalui pencelupan kedalam air, minyak atau bahan pendingin lainnya sehingga atom$atom
karbonyang telah larut dalam austenit tidak sempat membentuk sementit dan ferrit
akibatnyaaustenit menjadi sangat keras yang disebut martensit. Pada baja setelah terjadi austenit
danferrit kadar karbonya akan menjadi makin tinggi sesuai dengan penurunan suhu dan
akanmembentuk hipoeutektoid. Pada saat pemanasan maupun pendinginan difusi atom
karbonmemerlukan waktu yang cukup. maju difusi pada saat pemanasan ditentukan oleh unsure-
unsur paduanya dan pada saat pendinginan cepat austenit yang berbutir kasar akan mempunyai
banyak martensit. Austenit serta martensit inilah yang nantinya akan menjadi sumber kekerasan
luar dari poros

2.6 Gaya yang bekerja dalam poros

Didalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam beratnya W
yangselalu berpusat pada titik gravitasinya.gaya merupakan gaya luar arahnya
dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut a dengan
permukaan benda. gaya (f)dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena
tegangan dapat timbul pada benda yangmengalami gaya-gaya. gaya yang timbul
pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar yang
mengenai benda tersebut. naik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai
macam tegagan pada konstruksi tersebut.

2.7 beban pada poros

Dalam poros terdapat beberapa beban diantaranya :

1. Poros dengan beban puntir

Daya dan perputaran, momen puntir yang akan dipindahkan oleh poros
ditentukan dengan mengetahui garis tengah pada poros .apabila gaya keliling
(F)pada sepanjang lingkaran dengan jari-jari (r) menempuh jarak melalui
sudut titik tengah a dalam radial,maka jarak ini adalah (r), dan kerja yang dilakukan
adalah (f)

2. Poros dengan beban lentur murni

Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari kereta
tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan diasumsikan
mendapat pembebanan lentur saja. meskipun pada kenyataanya gandar ini tidak hanya
mendapat bebanstatis, tetapi juga mendapat beban dinamis. Poros dengan beban puntir dan
lentur oros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada
mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk atau rantai. Dengan demikian poros tersebut
mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya beban .beban yang ekerja pada poros
umumnya adalah beban berulang.jika poros tersebut mempunyai roda gigi untuk
meneruskan daya besar, maka kejutan berat akan terjadi pada saat mulai atau sedang
berputar.Selain itu beban puntir dan lentur juga terjadi pada lengan arbor mesin frais,
terutama padasaat pemakanan.

2.8 Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan poros

1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban punter (twisting moment), beban lentur bending
moment& ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Didalam perancangan poros
perlu memperhatikan beberapa factor, misalnya kelelahan, tumbukan dan
pengaruhkonsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur
pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan
beban- beban tersebut.

2. Kekakuan pada poros


Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam
menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar
akan mengakibatkan ketidak telitian pada getaran dan suara pada mesin
perkakas Oleh karena itu disamping memperhatika n kekuatan poros .kekuatan
poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan
ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.

3. Putaran kritis
bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin
tersebut. batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran
mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. hal ini dapat terjadi
pada turbin,motor bakar,motor listrik dan lain-lain.selain itu,timbulnya getaran yang tinggi
dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian -bagian lainnya. di dalam
perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih
rendah dari putaran kritisnya.

4.Korosi pada poros


Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosi maka
dapat mengakibatkan korosi padaa poros tersebut. misalnya propeller shart
pada pompa air. olehkarena itu pemilihan bahan -bahan poros dari bahan yang
tahan korosi perlu mendapatkan priorotas utama.
5. Bahan poros
bahan poros umumnya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan
difinis, bajakarbon konstruksi mesin (s-c) yang dihasilkan dari ingot yang di
“kill”.meskipun demikian bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengalami
deformasi karena tegangan yang kurang seimbang,misalnya bila diberi alur pasak,karena
adanya tegangan sisa diterasnya .poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi
dan beban berat pada umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang
sangat tahan terhadap keausan.

BAB 3 PENUTUP
1.Kesimpulan

Poros adalah suatu bagian stasion er yang berputar, biasanya berpen ampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi(gear). poros bisa
menerima beban lenturan,beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang
bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. berungsi untuk
meneruskan tenaga bersama-samadengan putaran

2.Saran

Dalam proses pembuatan poros mahasiswa harus mengetahui tahapan –tahapan


pengerjaannya sehingga mendapatkan hasil yang baik

Anda mungkin juga menyukai