Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan H-1 yang berjudul menentukan


koefisien viskositas zat cair merupakan hasil pertanggungjawaban dan bukti tertulis
Penyusun setelah melaksanakan Praktikum Fisika Dasar. Adapun garis besar isi
laporan meliputi pendahuluan, teori singkat, alat-alat yang digunakan, cara kerja,
hasil pengamatan, perhitungan dan analisa/kesimpulan.
Penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME sehingga
Penyusun dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing praktikum yang telah membimbing
Penyusun sehingga Penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak, demikian isi sebuah peribahasa Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada laporan ini, baik
dalam penulisan maupun penyajiannya. Penyusun masih membuka pintu kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki laporan di masa yang akan
datang.
Penyusun amat berharap kepada pembaca laporan ini agar laporan ini
bermanfaat bagi Penyusun khususnya dan Pembaca pada umumnya.

Jakarta, Januari 2015


Hormat Kami,

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 2

BAB I ........................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3

A. Tujuan Percobaan ........................................................................................................... 3

B. Teori Dasar ...................................................................................................................... 3

BAB II .......................................................................................................................................... 4

TUGAS PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

BAB III ......................................................................................................................................... 9

PERCOBAAN ............................................................................................................................... 9

A. Alat dan bahan yang digunakan...................................................................................... 9

B. Langkah percobaan ....................................................................................................... 10

A. Data Pengamatan.......................................................................................................... 13

B. Perhitungan................................................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien pergeseran zat cair (koefisien viskositas zat
cair)

B. Teori Dasar
Bila suat zat cair yang viskos mengalir melalui suatu bola secara
laminar (lapisan yang tipis) atau bila ebuah bola bergerak di daam
suatu zat cair viskos yang berada dalam keadaan diam, maka akan
timbul suatu gaya perlawanan R (Resisting Force), sebesar :
R = 6πηrv
η = Koefisien Viskositas
r = Jari-jari bola
v = kecepatan gerak bola

3
BAB II

TUGAS PENDAHULUAN

1. Apakah manfaat yang kita peroleh, bila kita mengetahui koefisien


viscositas sesuatu zat cair? Apakah hubungan antara viscositas
sesuatu zat cair dengan kohesi yang terdapat diantara molekul-
molekul zat air tersebut ?
Jawab :
Percobaan viskositas zat cair dapat membantu kita dalam
menghadapi masalah dalam perkuliahan fisika dan dalam pekerjaan
teknik, khususnya teknik mesin. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-
hari banyak viskositas yang tanpa kita sadari seperti misalnya saat kia
memeriksa kekentalan oli motor kita, dll. Viskositas sebenarnya
disebabkan oleh kohesi dan pertukaran momentum molekuler di
antara lapisan-lapisan fluida dan pada waktu berlangsungnyaaliran,
efek ini terlihat sebagai tegangan tangensial atau tegangan geser di
antara lapisan yang bergerak. Akibat adanya gradien kecepatan, akan
menyebabkan lapisan fluida yang lebih dekat pada plat yang bergerak,
dan akan diperoleh kecepatan yang lebih besar dari lapisan yang lebih
jauh.
2. Apakah kekentalan sesuatu zat cair dapat menyatakan tingkat
viskositas zat cair tersebut? Mengapa ?
Jawab :
Cairan yang mempunyai viskositas lebih tinggi akan lebih lambat
mengalir didalam pipa dibandingkan cairan yang viskositasnya lebih
rendah. Sebuah benda yang bergerak dalam fluida yang punya
viskositas lebih tinggi mengalami gaya gesek viskositas yang lebih
besar daripada jika benda tersebut bergerak didalam fluida yang
viskositasnya lebih rendah.
3. Berilah contoh zat cair yang perlu kita ketahui koefien viskositas
bersangkutan!

4
Jawab :
Aplikasi Teori Aplikasi dari viskositas adalah pelumas mesin. Pelumas
mesin ini biasanya kita kenal dengan nama oli. Oli merupakan bahan
penting bagi kendaraan bermotor. Oli yang dibutuhkan tiap-tiap tipe
mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap tipe mesin kendaraan
membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan ini adalah
bagian yang sangat penting sekali karena berkaitan dengan ketebalan
oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Sehingga
sebelum menggunakan oli merek tertentu harus diperhatikan terlebih
dahulu koefisien kekentalan oli sesuai atau tidak dengan tipe mesin.
Memilih dan menggunakan oli yang baik dan benar untuk kendaraan
bermotor merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan
peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah
pemborosan.
4. Apakah satuan koefisien viscositas yang digunakan ?
Jawab :
Satuan SI untuk koefisien viskositas adaah Ns/m2 atau Pascal sekon.
Perhatikan gambar H-1 dibawah ini, pada bola yang sedang meluncur
jatuh di dalam zat cair viscos yang berada dalam keadaan diam ini
bekerja 3 (tiga) buah gaya, yaitu :
- gaya berat bola =W
- gaya Archimedes = B
- gaya perlawanan = R
Berapakah besar volume bola ini ?
Jawab :
Volume bola tersebut adalah gaya berat bola (W) x gaya archimedes
(B).
5. Bila masa jenis bola , ..... berapakah besar W ? Bila massa jenis zat
cair , ..... berapkah besar B ? Apakah sebutan lain gaya Archimedes
bagi benda bergerak jatuh ?
Jawab :

5
m
Dapat ditentukan dengan rumus ρ= , Jadi untuk mendapatkan nilai
v

berat bola dengan diketahui massa jenisnya yaitu m = ρ.V , maka


didapatkan massa benda, lalu untuk mendapatkan berat bola dikalikan
dengan gravitasi yaitu 10 m/s2.
Bila gaya resultan yang menyebabkan gerak bola kita sebut F, maka
berlaku F = m a .Berapakah harga F di pandang dari gaya-gaya yang
bekerja pada bola ? Buatlah kesamaan (= kesehargaan) antara kedua
harga F di atas, dan turunkanlah harga percepatan a .
Jawab :
Vt−Vo
Harga percepatan dapat didapatkan dengan rumus , dimana Vt
t

adalah kecepatan akhir, Vo adalah kecepatan awal, dan t adalah


waktu. Dapat juga menggunakan rumus F= m.a , maka untuk
ẕF
mendapatkan a = .
m

6. Apakah harga a ini ajeg (konstan) selama perjalanan bola didalam zat
cair itu ? Faktor apakah yang mempengaruhi a ini ?
Jawab :
Harga a tidak konstan, karena dipengaruhi oleh gaya-gaya yang ada
diantara bola tersebut.
7. Pada saat bola di lepaskan di permukaan zat cair , berapakah
kecepatan bola itu ? berapakah besar gaya perlawanan R pada saat
itu ? Berapakah percepatan pada saat itu maksimum , ataukah
minimum ?
Jawab :
Kecepatan bola itu dapat didapatkan dengan rumus Vt = g.t . Dimana
g adalah percepatan gravitasi bumi (m/s2) dan t adalah waktu yang
ditempuh (s).
8. Apakah harga a dapat mencapai nol ?
Kalau dapat , bisakah hal ini terjadi ?
Bila ini terjadi , gerak apakah yang dilakukan bola itu ?
Jawab :

6
Harga a dapat mencapai nol, nila tidak ada gaya yang bekerja pada
sekitar bola.
9. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tidak ada percepatan pada
bola itu?
Jawab :
Tidak ada gaya yang bekerja pada bola itu sehingga tidak ada
percepatan pada bola.
10. Dampak apakah yang timbul , bila bola dilepaskan tidak tepat di
permukaan zat cair , melainkan ada suatu jarak kecil yang di tempuh
bola di atas permukaan zat cair itu ?
Jawab :
Jika bola dilepaskan tidak tepat di permukaan zat cair maka
dampaknya adalah waktu yang dibutuhkan bola untuk menyentuh
dasar akan semakin lama.
11. Turunkanlah rumus untuk menentukan koefisien viscositas zat cair .
Tuliskanlah rumus lengkap dengan memasukkan faktor kesalahan !
Jawab :

F  0
Fa  Fs  w
 f Vb g  6rvT   bVb g
6rvT   bVb g   f Vb g
6rvT  gVb (  b   f )

gVb (  b   f )
vT 
6r

4
g ( R 3 )(  b   f )
9R 2 g
vT  3  ( b   f )
6r 2

7
Keterangan :
vT  kecepatan terminal (m/s)
  koefisen v iskositas fluida (Pa s)
R  jari - jari bola (m)
g  percepatan gravitasi (m/s 2 )
 b  massa jenis bola (kg/m 3 )
 f  massa jenis fluida (kg/m 3 )
12. Sebutkan alat-alat yang anda butuhkan untuk percobaan ini !
Jawab :
Alat tulis, oli, gliserin, gelas ukur, 2 buah bola, termometer, jangka
sorong, mikrometer sekrup, neraca, dan stopwatch.

8
BAB III

PERCOBAAN

A. Alat dan bahan yang digunakan


1. Alat tulis
2. Oli
3. Gliserin
4. Gelas ukur
5. Bola
6. Termometer
7. Jangka sorong
8. Mikrometer sekrup
9. Neraca
10. Stopwatch

9
B. Langkah percobaan
1. Siapkan alat alat Anda berupa pensil, bolpoint, tip-x, set segitiga,
busur derajat, jangka, kertas milimeter, kertas bergaris foilio, dan
kalkulator.
2. Isiliah bon pinjaman alat sesuai dengan alat alat yang dibutuhkan
untuk praktikum ini.
3. Isilah lembar pengamatan dengan :
- Data akademis Anda
- Data keadaan ruang praktikum
- Tanggal percobaan
- Nama asisten pembimbing
4. Lakukanlah percobaan, dan catat semua hasil pengamatan pada
kertas pengamatan dalam kotak kotak yang tersedia.
5. Ukurlah diameter setiap bola yang akan digunakan.
6. Timbanglah massa setiap bola.
7. Catatlah massa jenis zat cair yang akan digunakam, atau
timbanglah gelas ukur kosong, kemudian timbanglah gelar ukur
yang telah terisi dengan zat cair yang akan digunakan, dan carilah
volume zat cair itu.
8. Tentukanlah batas bawah kira kira 5cm, dari dasar tabung, dan
berilah tanda dengan cincin kawat
9. Berilah juga cincin kawat pada batas atas, dan cobalah mulai
dengan menjatuhkan salah satu bola; lakukanlah ini dengan
bermacam macam jarak dengan menggeser letak cincin kawat
batas atas sedikit demi sedikit ke bawah (kira kira setiap 3cm) dan
catatlah waktu jatuh bersangkutan,
Ingat : bola harus dijatuhkan di tengah tengah tabung, mengapa ?
10. Buatlah perhitungan singkat, agar Anda dapat menentukan daerah
gerak lurus beraturan sepanjang mungkin, kemudian ukurlah waktu
jatuh untuk jarak itu beberapa kali sesuai instruksi.
11. Lakukanlah hal serupa diatas untuk kedua buah bola yang lain.

10
12. Ulangi percobaan pada point 9, 10, 11 dengan menggunakan zat
cair yang lain.
Catatan : lakukanlah percobaan pada salah satu zat cair hingga
tuntas, dan baru kemudian mencoba zat cair yang lain; mulailah
dengan zat cair yang bermassa jenis paling besar dan jangan lupa
membersihkan semua bola sebelum melakukan percobaan berikut.
13. Kembalikanlah semua alat yang Anda pinjam kepada petugas.
14. Periksalah hasil pengamatan Anda kepada asisten yang bertugas

11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan

Terlampir

12
BAB V
PERHITUNGAN

A. Data Pengamatan

Keadaan ruangan Sebelum praktikum Sesudah praktikum


Suhu ⁰C ⁰C
Tekanan udara (mbar) (mbar)
kelembaban (%) (%)

1. Mengukur diameter bola (mm) 4x, memakai Micrometer


Pengukuran 1 2 3 4
Bola I 10,48 10,55 10,50 10,50
Bola II 11,25 10,48 10,60 11,15

2. Menimbang bola (gram)


Pengukuran 1 2 3 4
Bola I 1,2 1,2 1,1 1,1
Bola II 1,6 1,6 1,6 1,6

3. Massa jenis
Glycerin : 1,26 ± 0,01
Oli : 0,86 ± 0,01

4. Temperatur cairan
Nama Zat Sebelum Percobaan Sesudah percobaan
Glycerin 32°C 33°C
Oli 32°C 33°C

13
5. Dalam Glycerin
a. Jarak tempuh bola (cm)
b. 1 2 3 4
35 35 35 35

b. Waktu jatuh bola (detik)


1 2 3 4
Bola I 8,42 8,36 8,18 8,13
Bola II 3,08 2,99 2,97 2,85

6. Dalam Oli
a. Jarak tempuh bola (cm)

1 2 3 4
34 34 34 34

b. Waktu jatuh bola (detik)


1 2 3 4
Bola I 2,81 2,70 2,74 3,20
Bola II 1,13 2,31 1,51 1,85

B. Perhitungan
1. Diameter bola :
a. Bola 1 : D1 ± ∆ D1 = ( 1,051± 0,009 ) cm
D1 = 10,48 mm
D2 = 10,55 mm
D3 = 10,50 mm
D4 = 10,50 mm +

ƩD1 = 42,03 mm
̅̅̅
𝐷1 = 10,51 mm = 1,051 cm

̅̅̅
𝐷1 - D1 =│10,51 mm – 10,48mm │= 0,03 mm

14
̅̅̅
𝐷1 - D1 =│10,51 mm – 10,55mm │= 0,04 mm
̅̅̅
𝐷1 - D1 =│10,51 mm – 10,50mm │= 0,01 mm
̅̅̅
𝐷1 - D1 =│10,51 mm – 10,50mm │=0,01 mm +
Ʃ ∆ D1 = 0,09 mm
∆D1 = 0,09 mm = 0,009 cm

b. Bola 2 : D2 ± ∆ D2 = ( 1,087± 0,033 ) cm


D1 = 11,25 mm
D2 = 10,48 mm
D3 = 10,60 mm
D4 = 11,15 mm +

ƩD2 = 43,48 mm
̅̅̅
𝐷2 = 10,87 mm = 1,087 cm

̅̅̅
𝐷2 - D2 =│10,87 mm – 11,25mm │= 0,38 mm
̅̅̅
𝐷2 - D2 =│10,87 mm – 10,48mm │= 0,39 mm
̅̅̅
𝐷2 - D2=│10,87 mm – 10,60mm │= 0,27 mm
̅̅̅
𝐷2 - D2=│10,87 mm – 11,15mm │=0,28 mm +
Ʃ ∆ D2 = 1,32 mm
∆D2 = 0,33 mm = 0,033 cm

2. Jari - jari bola :


a. Bola 1 : r1 ± ∆ r1 = ( 0,5255± 0,001125 ) cm
b. Bola 2 : r2 ± ∆ r2 = ( 0,5435± 0,0165 ) cm

3. Massa bola :
a. Bola 1 : m1 ± ∆m1 =( 1,15 ± 0,05 ) gr
m1= 1,2 gr
m2 = 1,2 gr
m3= 1,1 gr
m4= 1,1 gr +

Ʃ m1 = 4,6 gr

𝑚1 = 1,15 gr
̅̅̅̅

15
𝑚1 - m1 = │1,15 gr – 1,2 gr│= 0,05 gr
̅̅̅̅

𝑚1 - m2 = │1,15 gr – 1,2 gr│= 0,05 gr


̅̅̅̅

𝑚1 m3 = │1,15 gr – 1,1 gr│= 0,05 gr


̅̅̅̅-

𝑚1 m4 = │1,15 gr – 1,1 gr│= 0,05 gr +


̅̅̅̅-
Ʃ∆ m1 = 0,20 gr
∆ m1 = 0,05 gr

b. Bola 2 : m2 ± ∆m2 =( 1,6 ± 0 ) gr


m1= 1,6 gr
m2 = 1,6 gr
m3= 1,6 gr
m4= 1,6 gr +
Ʃm2= 6,4 gr
𝑚2 = 1,6 gr
̅̅̅̅

𝑚2 - m1 = │1,6 gr – 1,6 gr│= 0 gr


̅̅̅̅

𝑚2 - m2 = │1,6 gr – 1,6 gr│= 0 gr


̅̅̅̅

𝑚2 m3 = │1,6 gr – 1,6 gr│= 0 gr


̅̅̅̅-

𝑚2 m4 = │1,6 gr – 1,6 gr│= 0 gr +


̅̅̅̅-
Ʃ ∆ m2 = 0 gr
∆ m2= 0 gr

4. Massa jenis zat cairan


- Glycerine : 1,26 ± 0,01
- Oli : 0,86 ± 0,01

5. Jarak tempuh bola


a. Dalam Glycerin : Y± ∆Y =( 35,0± 0,0 ) cm

b. Dalam Oli : Y ± ∆Y = ( 34,0 ± 0,0 ) cm

6. Waktu jatuh bola dalam gliserin


a. Bola 1 : t1± ∆ t1 = ( 8,2725 ± 0,1175) dt

16
t1 = 8,42 dt
t2 = 8,36 dt
t3 = 8,18 dt
t4 = 8,13 dt+
Ʃt = 33,09 dt
𝑡̅1 = 8.2725 dt

𝑡̅1 - t1 = │8,2725dt – 8,42 dt│= 0,1475 dt


𝑡̅1 - t2 = │8,2725 dt – 8,36 dt│= 0,0875 dt
𝑡̅1 - t3 = │8,2725 dt – 8,18 dt│= 0,0925dt
𝑡̅1 - t3 = │8,2725 dt – 8,13 dt│= 0,1425 dt+
Ʃ∆t1 = 0,4700dt
∆t1 = 0,1175dt

b. Bola 2 : t2 ± ∆ t2 = ( 2,9725 ± 0,0625 ) dt


t1 = 3,08 dt
t2 = 2,99 dt
t3 = 2,97 dt
t4 = 2,85 dt +
Ʃt = 11,89 dt
𝑡̅2 = 2,9725 dt

𝑡̅2 - t1 = │2,9725 dt – 3,08 dt│= 0,1075 dt


𝑡̅2 - t2 = │2,9725dt – 2,99 dt│= 0,0175 dt
𝑡̅2 - t3 = │2,9725dt – 2,97 dt│= 0,0025 dt
𝑡̅2 - t4 = │2,9725 dt – 2,85 dt│= 0,1225 dt +
Ʃ∆t2 = 0,2500 dt
∆t2= 0,0625 dt

7. Waktu jauh bola dalam oli


a. Bola 1 : t1 ± ∆ t1 = ( 2,8625 ± 0,16875) dt
t1 = 2,81 dt
t2 = 2,70 dt
t3 = 2,74 dt
t4 = 3,20 dt +
Ʃt = 11,45 dt
𝑡̅1 = 2,8625 dt

𝑡̅1 - t1 = │2,8625dt – 2,81 dt│= 0,0525 dt


𝑡̅1 - t2 = │2,8625dt – 2,70 dt│= 0,1625 dt
𝑡̅1 - t3 = │2,8625dt – 2,74 dt│= 0,1225 dt

17
𝑡̅1 - t4 = │2,8625 dt – 3,20 dt│= 0,3375 dt +
Ʃ∆t1 = 0,6750 dt
∆t1 = 0,16875 dt
b. Bola 2 : t2 ± ∆ t2 = ( 1,70 ± 0,38 ) dt
t1 = 1,13 dt
t2 = 2,31 dt
t3 = 1,51 dt
t4 = 1,85 dt +
Ʃt = 6,80 dt
𝑡̅2 = 1,70 dt

𝑡̅2 - t1 = │1,70 dt – 1,13 dt│= 0,57 dt


𝑡̅2 - t2 = │1,70 dt – 2,31 dt│= 0,61 dt
𝑡̅2 - t3 = │1,70 dt – 1,51 dt│= 0,19 dt
𝑡̅2 - t4 = │1,70 dt – 1,85 dt│= 0,15 dt +
Ʃ∆t2 = 1,52 dt
∆t2= 0,38 dt

8. Massa jenis bola


a. Bola 1
m m1   m1 3r1 
 b1  1  1    
V1 4 r1 3   m1 r1 
3
1,15   0,05 3(0,001125) 
 b1  1    
4  (0,5255)   1,15
3 0,5255 
3
 b1 
1,15
1  0,05  0,064
0,6076
 b1  1,891  0,0464
 b1  1,89  0,09 gr / cm 3

b. Bola 2
m m 2   m 2 3r2 
 b2  2  1    
V2 4 r2 3   m 2 r1 
3
1,6   0,0 3(0,0165) 
 b2  1    
4  (0,5435) 3   1,6 0,5435 
3
 b1 
1,6
1  0  0,0911
0,6722

18
 b1  2,381  0,0911
 b1  2,38  0,22gr / cm 3

9. Viskositas Gliserin
a. Bola 1
 2  b1   z gt1 r1   2r1 t1 Y  b1   z  
 2

     1       

9 Y   r1 t1 Y  b1   z  
 2 1,89  1,269,8 x8,2725 x(0,5255) 2   2(0,01125) 0,1175 0,0 0,09  0,01  
     1       
9 35,0   0,5255 8,2725 35,0 1,89  1,26  
 2 0,63x9,8 x.8,2725 x0,2762   0,0225 0,1175 0,0 0,10  
     1       
9 35,0   0,5255 8,2725 35,0 0,63  
 2 14,1068
     x 1  0,04  0,01  0  0,16
9 35,0 
    0,09  0,21

    0,09  0,0189 dyne.dt.cm 2

b. Bola 2
 2  b 2   z gt 2 r2   2r2 t 2 Y  b 2   z  
 2

     1       

9 Y   r2 t2 Y  b 2   z  
 2 2,38  1,269,8 x 2,9725(0,5435) 2   2(0,0165) 0,0625 0,0 0,22  0,01  
     1       
9 35,0   0,5435 2,9725 35,0 2,38  1,26  
 2 1,12 x9,8 x 2,9725 x0,2954   0,033 0,0625 0,0 0,23  
     1       
9 35,0   0,5435 2,9725 35,0 1,12  

 2 9,6378
     x 1  0,06  0,02  0  0,21
 9 31,0 

    0,061  0,29
    0,06  0,0174 dyne.dt.cm 2

10. Viskositas Oli


a. Bola 1
 2  b1   z gt1 r1
   2r1 t1 Y  b1   z  
2

     1       

9 Y   r1 t1 Y  b1   z  

19
 2 1,89  0,869,8 x 2,8625 x(0,5255) 2   2(0,01125) 0,16875 0,0 0,09  0,01  
     1       
9 34,0   0,5255 2,8625 34,0 1,89  0,86  
 2 1,03x9,8 x 2,8625 x0,2762   0,0225 0,16875 0,0 0,1  
     1       
 9 34 ,0   0,5255 2,8625 34,0 1,03  
 2 7,9805
     x 1  0,04  0,06  0  0,097
 9 34,0 
    0,051  0,197

    0,05  0,00985 dyne.dt.cm 2

b. Bola 2
 2  b 2   z gt 2 r2
   2r2 t 2 Y  b 2   z  
2

     1       

9 Y   r2 t2 Y  b2   z  

 2 2,38  0,869,8 x1,7 x(0,5435) 2   2(0,0165) 0,38 0,0 0,22  0,01  
     1       
9 34,0   0,5435 1,70 34,0 2,38  0,86  
 2 1,52 x9,8 x1,7 x.0,2954   0,033 0,38 0,0 0,23  
     1       
 9 34 ,0   0,5435 1,70 34,0 1,52  

 2 7,4805
     x 1  0,06  0,22  0  0,15
 9 34,0 

    0,051  0,43

    0,05  0,0215 dyne.dt.cm 2

Keterangan :
𝜌𝑏 = massa jenis bola (g/cm3)
𝜌𝑧 = massa jenis zat gliserin/ oli (g/cm3)
g = percepatan gravitasi (cm/dt)
t = waktu tempuh bola (dt)
r = jari- jari bola (cm)
Y = jarak tempuh bola (cm)

20
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Viskositas merupakan ukurankekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan di dalam fluida. Setelah dilakukan praktikum fisika
dasar percobaan H-1 dalam menentukan koefisien pergeseran zat
cair/viskositas zat cair, diperoleh hasil:
a. Gliserin
 Bola 1 : η ± Δη = 0,09 ± 0,0189 dyne.dt/cm-2
 Bola 2 : η ± Δη = 0,06± 0,0174 dyne.dt/cm-2
b. Oli
 Bola 1 : η ± Δη = 0,05 ± 0,00985 dyne.dt/cm-2
 Bola 2 : η ± Δη = 0,05 ± 0,0215 dyne.dt/cm-2

B. Saran
Berikut adalah saran yang ingin kami sampaikan ialah praktikan
sebaiknya menggunakan alat penunjang praktikum yang kondisinya
masih baik dan melakukan percobaan dengan benar sesuai modul dan
arahan dari pembimbing praktikum.

21
DAFTAR PUSTAKA

 Buku pedoman praktikum fisika dasar


 Data praktikum fisika
 https://www.academia.edu/6832104/Viskositas_Zat_Cair
 http://id.wikipedia.org/wiki/Cairan
 http://atmosferku.blogspot.com/2012/12/praktikum-viscositas-kekentalan-zat-
cair.html

22

Anda mungkin juga menyukai