Anda di halaman 1dari 20

APLIKASI FISIKA DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Aplikasi Fisika Kesehatan Dalam Praktek Kebidanan


1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan
Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen –
elemen dari homeostatis.

2. Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika,
kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor –
faktor yang berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :
 Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
 Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
 Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit untuk pemindahan
berfrekuensi tinggi.
 Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.

3. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan


 Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah
dan merupakan salah satu tanda – tanda vital. Pada setiap detak jantung tekanan darah bervariasi
antara sistolik (maksimum) dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi karena
pompaan pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sehingga darah beredar melalui
arteri.
 Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam kandung kemih akibat adanya
akumulasi (pertambahan terus menerus) volume urine.
 Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut menuju usus dan keluar
kembali melalui anus. Pada usus terdapat beberapa bagian usus antara usus halus, usus besar dan
duabelas jari (duodenm). Katub didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran atau
pengaliran makanan didalamnya.
 Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat antara permukaan mata dan
retina memiliki tekanan tertentu sehingga dapat menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang
tetap. Apabila pengaliran cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan sirkulasi
tidak berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan didalam mata menjadi meningkat.
Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah ke retina sehingga mempengaruhi
kejelasan penglihatan.
 Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak yang disebut dengan
cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam otak akan meningkatkan tekanan internal
tengkorak yang menyebabkan terjadinya pembesaran tengkorak.
4. Thermodinamika
Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Sistem termodinamika adalah bagian dari
jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem
dengan jagat raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada
sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.

5. Transfer panas (Alih Panas)


Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :
a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
padat) tanpa disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat perantara (umumnya zat
cair) dengan disertai perpindahan partikel – partikel zat tersebut.
c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa melalui zat perantara).
d. Evaporasi (evaporatioon)

6. Thermografi
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu
sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi
inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam
bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak
merusak yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.

7. Penerapan hydrodinamika dalam pelayanan kebidanan


Hydrodinamika adalah ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid dalam skala makroskopik.

8. Gaya vertikal dan kegunaan klinik


Gaya vertikal dan kegunaan klinik adalah gaya bekerja pada suatu benda/tubuh manusia.
Contohnya apabila seseorang berdiri diatas benda maka orang tersebut memberi gaya diatas
benda tersebut sedangkan benda tersebut memberi reaksi gaya yang besarnya sama dengan gaya
yang diberikan orang tersebut.

9. Gaya yang membentuk sudut


Gaya yang bekerja pada suatu tubuh membentuk sudut dengan garis horizontal atau garis vertikal
pada gaya yang membentuk sudut yang perlu diperhatikan adalah penguraian vektor – vektornya
yang merupakan proses kebalikan dari perpaduan vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi
komponen – komponen yang bertitik tangkap sama dan terletak pada satu bidang.
Penguraian gaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk penggunaan klinik atau pengobatan terutama
bila terjadi cedera pada tulang dengan menganalisa gaya berdasarkan konsep vektor utnuk
mendapatkan beban sebagai pemberatnya. Contohnya jika seseorang mengalami cedera pada
leher atau otot kakinya, maka dapat dilakukan pengobatan dengan menggunakan traksi leher dan
traksi otot.

10. Macam – macam gelombang arus listrik


Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang
syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus listrik :
a. Arus bolak balik/sinusoidal
b. Arus setengah gelombang (telah diarahkan)
c. Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir
d. Arus searah murni
e. Faradik
f. Surged faradik/sentakan faradik
g. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
h. Gulvanik yang interuptus
i. Arus gigi gergaji

11. Daya ultra sonic


Efek gelombang ultra sonic :
a. Mekanik, yaitu menimbulkan disintegrasi beberapa benda padat, dipakai utnuk menentukan
lokasi batu empedu.
b. Panas, pada jaringan bisa terjadi pembentukan rongga dengan intensitas yang tinggi.
c. Kimia, menyebabkan proses oksidasi dan hidrolisis pada ikatan tertentu.
d. Biologis, gabungan dari beberapa efek yaitu pelebaran pembuluh darah, peningkatan
permeabilitas membran sel darah, peninkatan aktifitas sel, otot mengalami paralyse bakteri dan
virus mengalami kehancuran, keletihan apabila daya ditingkatkan.

12. Electro – Cardiograph (ECG)


ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para para medis untuk memperoleh
informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Signal ECG diukur dengan bantuan kepingan
logam yang dikenal sebagai elektroda, elektroda ditempelkan pada permukaan kulit di titik – titik
pengukuran. Metoda ini memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung
pada frekuensi. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat – pusat pelayanan medis didaerah
atau puskesmas. Untuk mengetahui kerja fungsi jantung seorang pasien, para medis didaerah
harus mengirim pasiennya terlebih dahulu kerumah sakit atau laboraturium medis yang hanya
terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi
untuk mengetahui kesehatan jantungnya.

13. Doppler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang
diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu disalurkan.

14. Suction
Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari adanya secret.

15. Vacum Extraksi


Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama
dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting
dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada
kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan
negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan
vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh
penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu
tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya
tarik (ekstraksi vakum).

16. Alat monitoring kesejahteraan janin


Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang digunakan untuk
memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan umumnya dilakukan pada usia 7 – 9 bulan
dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut
jantung janin (DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi janin
dikatakan normal apabila denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan
dibarengi dengan kontraksi rahim yang kuat.
EKSTRAKSI VAKUM
Batasan :

Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin dengan menggunakan
“mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit kepala janin dari seorang parturien yang masih
memiliki tenaga meneran.

Indikasi Konvensional:

Mempersingkat kala II pada keadaan :

1. Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi obstetri tertentu (pre eklampsia
berat, anemia, diabetes mellitus, eklampsia)
2. Kondisi obstetri tertentu :
1. Riwayat SC
2. Kala II memanjang
3. Maternal distress pada kala II
4. Gawat janin pada kala II dengan syarat :
1. Perjalanan persalinan normal
2. Fasilitas sectio caesar sudah siap

Kontraindikasi Absolute :

 Disproporsi sepalo-pelvik .
 Operator tidak dapat mengenali denominator dengan baik
 Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi vakum.
 Kelainan letak :
o Presentasi Muka
o Letak Dahi
o Presentasi Lintang
o “After coming head” pada presentasi sungsang

Kontraindikasi Relatif:

1. Pasca pengambilan sediaan darah dari kulit kepala janin.

2. Prematuritas (<36>

 Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II dimana persalinan hanya memerlukan traksi ringan
akibat sudah adanya dilatasi servix dan vagina.
 Dikhawatirkan terjadi trauma intrakranial, perdarahan intrakranial , ikterus neonatorum berat.

3. IUFD

 Oleh karena : tidak dapat terbentuk kaput.


 Pada janin maserasi, kranium sangat lunak sehingga pemasangan mangkuk menjadi sulit.

4. Kelainan kongenital janin yang menyangkut kranium : anensephalus

Alat ekstraksi vakum:

1. Cawan penghisap ( cup )


2. Terdiri dari 3 ukuran :
1. 50 mm
2. 60 mm
3. 70 mm
3. Botol penghisap
4. Pompa penghisap

 Pemilihan ukuran cawan penghisap disesuaikan dengan


dilatasi servik ; pada dilatasi servik yang sudah lengkap
biasanya dipasang ukuran yang terbesar (70 mm).
 Pada sisi belakang cawan penghisap terdapat “ marker “ sebagai penuntun gerakan rotasi dalam
dan dipasang pada posisi jam 12.
 Pada penampang melintang cawan penghisap terlihat adanya rantai yang merupakan alat
pengaman agar cawan tidak mudah terlepas dari “pegangan” saat melakukan traksi.

Diagram mangkuk penghisap


cawan penghisap

Syarat ekstraksi vakum

1. Janin diperkirakan dapat lahir pervaginam.


2. Pembukaan sekurang - kurangnya 7 cm ( idealnya adalah dilatasi lengkap ).
3. Penurunan kepala > station 0 ( idealnya adalah setinggi Hodge III + )
4. Selaput ketuban negatif.
5. Harus ada kekuatan meneran ibu dan kontraksi uterus (HIS )

Prinsip ekstraksi vakum:

Membuat suatu caput succadeneum artifisialis dengan cara memberikan tekanan negatif pada kulit
kepala janin melalui alat ekstraktor vakum.

Caput Succadeneum
Pemasangan cawan penghisap dalam keadaan miring

Pemasangan cawan penghisap

1. Setelah persiapan operator dan atau pasien selesai serta peralatan sudah dipersiapkan dengan
baik.
2. Labia dibuka dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari arah atas.
3. Cawan penghisap yang sudah dilumuri dengan jelly dimasukkan jalan lahir secara miring dengan
menghindari urethra dan klitoris.
4. Cawan penghisap diputar 900 dan ditempatkan tepat pada permukaan kulit kepala dengan posisi
menjauhi ubun-ubun besar.
5. Buat tekanan vakum dalam cawan penghisap dengan memompa sampai 0.2 kg/cm2 sebagai
tekanan awal.
6. Pastikan bahwa cawan penghisap terpasang dengan baik dan tidak ada bagian jalan lahir atau
sisa selaput amnion yang ikut terjepit
7. Setelah 2 menit, naikkan tekanan negatif sampai 0.7 – 0.8 kg/cm2 dengan kecepatan 0.2 kg/cm2
setiap 2 menit.
8. Penilaian ulang untuk melihat adanya bagian jalan lahir yang terjepit.
9. 9. Traksi percobaan untuk melihat apakah ekstraksi vakum sudah berfungsi dengan baik.
10. 10. Traksi sesuai dengan derajat desensus sampai lahirnya kepala janin.
11. 11. Cawan penghisap dilepas dan sisa tubuh anak dilahirkan dengan cara sebagaimana
lazimnya.

Ekstraksi Vakum Pada Posisi Occiput Anterior


Pemasangan cawan pada sutura sagitalis menjauhi ubun-ubun besar

Posisi awal, arah traksi horisontal sampai kepala nampak dibawah simfisis
Cara melakukan traksi

Kriteria Kegagalan Ekstraksi Vakum:

1. Cawan penghisap terlepas lebih dari 3 kali saat melakukan traksi dan hal ini biasanya terjadi oleh
karena :
1. Tenaga vakum terlampau rendah (seharusnya -0.8 kg/cm2) oleh karena kerusakan pada
alat atau pembentukan caput succedaneum yang terlampau cepat ( < 0.2 kg/cm2 per 2
menit)
2. Terdapat selaput ketuban atau bagian jalan lahir yang terjepit diantara cawan penghisap
dengan kepala anak.
3. Saat melakukan traksi : kedua tangan penolong tidak bekerja secara harmonis, traksi
dengan arah yang tidak tegak lurus dengan bidang cawan penghisap atau traksi
dilakukan dengan tenaga yang berlebihan.
4. Terdapat gangguan pada imbang sepalopelvik (CPD)
2. Setelah dilakukan traksi selama 30 menit, janin belum dapat dilahirkan.

Pada anak :

 Ekskoriasi dan nekrosis kulit kepala


 Cephal hematoma
 Subgaleal hematoma
 Perdarahan intrakranial
 Perdarahan subconjuntiva, perdarahan retina
 Fraktura klavikula
 Distosia bahu
 Cedera pada syaraf cranial ke VI dan VII
 Erb paralysa
 Kematian janin

Keunggulan ekstraktor vakum dibandingkan ekstraksi cunam:

1. Tehnik pelaksanaan relatif lebih mudah


2. Tidak memerlukan anaesthesia general
3. Ukuran yang akan melewati jalan lahir tidak bertambah (cawan penghisap tidak menambah
ukuran besar bagian anak yang akan melwati jalan lahir)
4. Trauma pada kepala janin relatif rendah

Kerugian ekstraktor vakum dibandingkan ekstraksi cunam:

1. Proses persalinan membutuhkan waktu yang lebih lama.


2. Tenaga traksi pada ekstraktor vakum tidak sekuat ekstraksi cunam.
3. Pemeliharaan instrumen ekstraktor vakum lebih rumit.
4. Ekstraktor vakum lebih sering menyebabkan icterus neonatorum.

Berbagai rekomendasi berkaitan dengan tindakan ekstraksi vakum :

1. Klasifikasi persalinan dengan ekstraksi vakum hendaknya menggunakan klasifikasi yang sama
dengan ekstraksi cunam.
2. Indikasi dan kontraindikasi yang dipakai dalam ekstraksi cunam hendaknya juga digunakan pada
ekstraksi vakum.
3. Ekstraksi vakum tidak boleh dilakukan pada kepala yang masih belum engage atau diatas station
0.
4. Operator hendaknya memiliki pengalaman yang cukup dalam menggunakan peralatan ekstraksi
vakum.
5. Operator harus segera menghentikan usaha persalinan pervaginam dengan ekstraksi vakum bila
cawan penghisap terlepas sampai 3 kali saat melakukan traksi.
PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VACUM
Diposkan oleh Luria Ingrassia di 4:08:00 AM

A. Pengertian
Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan
negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malmstrom.

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)

Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan Neonatal; 495)

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat
penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. (Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831)

Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan
pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. (Standar Pelayanan Kebidanan; 60)

Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini
adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi.
Dengan demikian akan timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.
Pengaturan tekanan harus diturunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada
kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.
B. Alat-alat Ekstraksi Vacum

1. Mangkok (cup)
Mangkok ini dibuat untuk membuat caput succedaneum buatan sehingga mangkuk dapat
mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari
bahan logam dan plastik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastik kurang traumatis
dibanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada
punggung mangkuk terdapat:

o Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik

o Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung

o Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )

Pada vakum bagian depan terdapat logam/ plastik yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.

2. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang.

3. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastik lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negatif. Pipa
penghubung berfungsi penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.

4. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin
ikut tersedot (air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll). Pada botol ini terdapat
tutup yang mempunyai tiga saluran:
o Saluran manometer
o Saluran menuju ke mangkuk
o Saluran menuju ke pompa penghisap
5. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik
C. Teknik Tindakan Ekstraksi Vacum

1. Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva
ditutup dengan kain steril
2. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan
petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan
diameter terbesar yang dapat dipasang.
3. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg
/cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negatif yang
bertahap ini supaya caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik.
4. Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit
ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
5. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk
kemudian dilakukan episiotomi.
6. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara
menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul.Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri
operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-
jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran
paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur
dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan
dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti
pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.
D. Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum

1. Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi
frekuensi SC.
2. Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat dipasang di belakang kepala,
samping kepala ataupun dahi.
3. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan
lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
4. Cup dapat dipasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm,
untuk mempercepat pembukaan, untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga
kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di
samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan
timbulnya perdarahan pada otak.
5. Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi
kepala ( misal pada letak dahi ).

E. Kerugian Tindakan Ekstraksi Vacum


Kerugian dari tindakan vakum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasangan cup sampai
dapat ditarik relatif lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada
indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin )
alatnya relatif lebih mahal dibanding dengan forcep biasa.

F. Yang Harus Diperhatikan Dalam Tindakan Ektraksi Vacum

 Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar


 Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
 Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
 Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
 Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
 Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
 Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

G. Syarat Tindakan Ekstraksi Vakum

1. Pembukaan 7 cm atau lebih

2. Kepala di Hodge II-III

3. Tidak ada disproporsi kepala panggul

4. Konsistensi kepala normal


5. Ketuban sudah pecah atau dipecahkan

H. Kontraindikasi

1. Letak muka (kerusakan pada mata)

2. Kepala menyusul

3. Bayi premature (tarikan tidak boleh keras)

4. Gawat janin

I. Kegagalan

Ekstraksi vacum dianggap gagal jika:

 Kepala tidak turun pada tarikan.

 Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,

 Mangkok lepas pada tarikan pada tekanan maksimum.

Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan.Jangan lanjutkan jika tidak
terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.

J. Penyebab Kegagalan

Tenaga vacum terlalu rendah

Tekanan negatif dibuat terlalu cepat.

Selaput ketuban melekat.

Bagian jalan lahir terjepit.

Koordinasi tangan kurang baik.

Traksi terlalu kuat.

Cacat alat, dan

Disproporsi sefalopelvik yang sebelumnya tak diketahui.


J. Bahaya-Bahaya Tindakan Ekstraksi Vacum

1. Terhadap Ibu
o Trauma persalinan
 Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
 Robekan perineum yang lebih luas
o Perdarahan
 Robekan jalan lahir
 Atonia uteri
o infeksi
2. Terhadap Anak
o Luka-luka pada kulit kepala
o Cephal haematoma
o Caput succedaneum
o Perdarahan atau kerusakan otak
o Asfiksia
o Trauma langsung pada bagian janin tempat cup vakum
Pengertian dan Fungsi Doppler Beserta Gambarnya
Doppler merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janinselama masih ada didalam
kandungan.Yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, doppler sangat berguna untuk
mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungan ibu. Doppler biasanya terdapat di ruang kebidanan untuk
membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan ibu.Doppler menggunakan 2
sensor yaitu :

1. Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan akurat, tetapi harganya
lebih mahal.
2. Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver.Hanya menerima, tidak memancarkan,sehingga
kurang peka.

Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya digunakan pada usia kehamilan 11
minggu keatas.

Cara Kerja Blok Diagram Doppler

Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin usia 11
minggu keatas, frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh transmitter ke media pengukuran
dan hasil pengukuran diterima kembali oleh reciever, lalu sinyal masuk ke pre-amp untuk dikuatkan kemudian
disaring melalui filter dan dikuatkan oleh amplifier (penguat akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke ADC
(analog to digital converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan jumlah detakan jantung janin yang
terukur melalui display dan speaker.
Cara Pengoperasian

1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler.

2. Beri GEl pada tranduser

3. Letakkan tranduser pada objek

4. Settingan volume agar detak jantung janin terdengar melalui speaker.

5. Hitung detak jantung janin selama 1 menit.

6. Detak janin akan ditampilkan pada display.

Anda mungkin juga menyukai