2. Biomekanika
Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor yang
mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar seperti fisika, matematika,
kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.
NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga yang menangani
masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah melakukan analisis terhadap faktor –
faktor yang berpengaruh terhadap biomekanika yaitu :
Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan langsung.
Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh
Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit untuk pemindahan
berfrekuensi tinggi.
Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada suatu pencatatan.
6. Thermografi
Penggunaan thermografi untuk diagnostic fenomena keabnormalan operasi atau kinerja suatu
sistem dapat diketahui melalui parameter temperatur kerja yang terjadi. Kamera thermografi
inframerah merupakan sebuah alat pencitraan distribusi radiasi panas permukaan dalam dalam
bentuk gambar termal dan hasil temperatur terukur. Alat ini merupakan sebuah alat uji tak
merusak yang mendeteksi pancaran radiasi obyek langsung melalui medium udara.
13. Doppler
Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang
diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap
pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang
menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu disalurkan.
14. Suction
Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari adanya secret.
Ekstraksi Vakum adalah tindakan obstetrik operatif untuk melahirkan kepala janin dengan menggunakan
“mangkuk hampa udara” yang ditempelkan pada kulit kepala janin dari seorang parturien yang masih
memiliki tenaga meneran.
Indikasi Konvensional:
1. Ibu tidak boleh meneran terlalu lama pada kala II akibat kondisi obstetri tertentu (pre eklampsia
berat, anemia, diabetes mellitus, eklampsia)
2. Kondisi obstetri tertentu :
1. Riwayat SC
2. Kala II memanjang
3. Maternal distress pada kala II
4. Gawat janin pada kala II dengan syarat :
1. Perjalanan persalinan normal
2. Fasilitas sectio caesar sudah siap
Kontraindikasi Absolute :
Disproporsi sepalo-pelvik .
Operator tidak dapat mengenali denominator dengan baik
Operator tidak kompeten untuk melakukan ekstraksi vakum.
Kelainan letak :
o Presentasi Muka
o Letak Dahi
o Presentasi Lintang
o “After coming head” pada presentasi sungsang
Kontraindikasi Relatif:
2. Prematuritas (<36>
Kecuali pada persalinan gemelli anak ke II dimana persalinan hanya memerlukan traksi ringan
akibat sudah adanya dilatasi servix dan vagina.
Dikhawatirkan terjadi trauma intrakranial, perdarahan intrakranial , ikterus neonatorum berat.
3. IUFD
Membuat suatu caput succadeneum artifisialis dengan cara memberikan tekanan negatif pada kulit
kepala janin melalui alat ekstraktor vakum.
Caput Succadeneum
Pemasangan cawan penghisap dalam keadaan miring
1. Setelah persiapan operator dan atau pasien selesai serta peralatan sudah dipersiapkan dengan
baik.
2. Labia dibuka dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dari arah atas.
3. Cawan penghisap yang sudah dilumuri dengan jelly dimasukkan jalan lahir secara miring dengan
menghindari urethra dan klitoris.
4. Cawan penghisap diputar 900 dan ditempatkan tepat pada permukaan kulit kepala dengan posisi
menjauhi ubun-ubun besar.
5. Buat tekanan vakum dalam cawan penghisap dengan memompa sampai 0.2 kg/cm2 sebagai
tekanan awal.
6. Pastikan bahwa cawan penghisap terpasang dengan baik dan tidak ada bagian jalan lahir atau
sisa selaput amnion yang ikut terjepit
7. Setelah 2 menit, naikkan tekanan negatif sampai 0.7 – 0.8 kg/cm2 dengan kecepatan 0.2 kg/cm2
setiap 2 menit.
8. Penilaian ulang untuk melihat adanya bagian jalan lahir yang terjepit.
9. 9. Traksi percobaan untuk melihat apakah ekstraksi vakum sudah berfungsi dengan baik.
10. 10. Traksi sesuai dengan derajat desensus sampai lahirnya kepala janin.
11. 11. Cawan penghisap dilepas dan sisa tubuh anak dilahirkan dengan cara sebagaimana
lazimnya.
Posisi awal, arah traksi horisontal sampai kepala nampak dibawah simfisis
Cara melakukan traksi
1. Cawan penghisap terlepas lebih dari 3 kali saat melakukan traksi dan hal ini biasanya terjadi oleh
karena :
1. Tenaga vakum terlampau rendah (seharusnya -0.8 kg/cm2) oleh karena kerusakan pada
alat atau pembentukan caput succedaneum yang terlampau cepat ( < 0.2 kg/cm2 per 2
menit)
2. Terdapat selaput ketuban atau bagian jalan lahir yang terjepit diantara cawan penghisap
dengan kepala anak.
3. Saat melakukan traksi : kedua tangan penolong tidak bekerja secara harmonis, traksi
dengan arah yang tidak tegak lurus dengan bidang cawan penghisap atau traksi
dilakukan dengan tenaga yang berlebihan.
4. Terdapat gangguan pada imbang sepalopelvik (CPD)
2. Setelah dilakukan traksi selama 30 menit, janin belum dapat dilahirkan.
Pada anak :
1. Klasifikasi persalinan dengan ekstraksi vakum hendaknya menggunakan klasifikasi yang sama
dengan ekstraksi cunam.
2. Indikasi dan kontraindikasi yang dipakai dalam ekstraksi cunam hendaknya juga digunakan pada
ekstraksi vakum.
3. Ekstraksi vakum tidak boleh dilakukan pada kepala yang masih belum engage atau diatas station
0.
4. Operator hendaknya memiliki pengalaman yang cukup dalam menggunakan peralatan ekstraksi
vakum.
5. Operator harus segera menghentikan usaha persalinan pervaginam dengan ekstraksi vakum bila
cawan penghisap terlepas sampai 3 kali saat melakukan traksi.
PERSALINAN DENGAN EKSTRAKSI VACUM
Diposkan oleh Luria Ingrassia di 4:08:00 AM
A. Pengertian
Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan
negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malmstrom.
Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga
negatif (vacum) di kepalanya. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1; 331)
Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran
dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi. (Maternal dan Neonatal; 495)
Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat
penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. (Sarwono; Ilmu Kebidanan; 831)
Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan
pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor. (Standar Pelayanan Kebidanan; 60)
Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom. Prinsip dari cara ini
adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum (tekanan negatif) melalui suatu cup pada kepala bayi.
Dengan demikian akan timbul caput secara artifisial dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.
Pengaturan tekanan harus diturunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada
kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.
B. Alat-alat Ekstraksi Vacum
1. Mangkok (cup)
Mangkok ini dibuat untuk membuat caput succedaneum buatan sehingga mangkuk dapat
mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari
bahan logam dan plastik. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastik kurang traumatis
dibanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada
punggung mangkuk terdapat:
o Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction )
Pada vakum bagian depan terdapat logam/ plastik yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.
2. Rantai Penghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk dengan pemegang.
3. Pipa Penghubung
Terbuat dari pipa karet atau plastik lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negatif. Pipa
penghubung berfungsi penghubung tekanan negatif mangkuk dengan botol.
4. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin
ikut tersedot (air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll). Pada botol ini terdapat
tutup yang mempunyai tiga saluran:
o Saluran manometer
o Saluran menuju ke mangkuk
o Saluran menuju ke pompa penghisap
5. Pompa penghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik
C. Teknik Tindakan Ekstraksi Vacum
1. Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva
ditutup dengan kain steril
2. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan
petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan
diameter terbesar yang dapat dipasang.
3. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negatif -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg
/cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negatif yang
bertahap ini supaya caput succedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik.
4. Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit
ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
5. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk
kemudian dilakukan episiotomi.
6. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara
menarik pemegang sesuai dengan sumbu panggul.Ibu jari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri
operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-
jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran
paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur
dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negatif dihilangkan
dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti
pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.
D. Keuntungan Tindakan Ekstraksi Vacum
1. Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi
frekuensi SC.
2. Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat dipasang di belakang kepala,
samping kepala ataupun dahi.
3. Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan
lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
4. Cup dapat dipasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm,
untuk mempercepat pembukaan, untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga
kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di
samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan
timbulnya perdarahan pada otak.
5. Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi
kepala ( misal pada letak dahi ).
H. Kontraindikasi
2. Kepala menyusul
4. Gawat janin
I. Kegagalan
Jika tarikan sudah tiga kali dan kepala bayi belum turun, atau tarikan sudah 30 menit,
Setiap aplikasi vacum harus dianggap sebagai ekstraksi vacum percobaan.Jangan lanjutkan jika tidak
terdapat penurunan kepala pada setiap tarikan.
J. Penyebab Kegagalan
1. Terhadap Ibu
o Trauma persalinan
Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
Robekan perineum yang lebih luas
o Perdarahan
Robekan jalan lahir
Atonia uteri
o infeksi
2. Terhadap Anak
o Luka-luka pada kulit kepala
o Cephal haematoma
o Caput succedaneum
o Perdarahan atau kerusakan otak
o Asfiksia
o Trauma langsung pada bagian janin tempat cup vakum
Pengertian dan Fungsi Doppler Beserta Gambarnya
Doppler merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janinselama masih ada didalam
kandungan.Yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik, doppler sangat berguna untuk
mengetahui kondisi kesehatan janin dalam kandungan ibu. Doppler biasanya terdapat di ruang kebidanan untuk
membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan ibu.Doppler menggunakan 2
sensor yaitu :
1. Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan akurat, tetapi harganya
lebih mahal.
2. Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver.Hanya menerima, tidak memancarkan,sehingga
kurang peka.
Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya digunakan pada usia kehamilan 11
minggu keatas.
Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin usia 11
minggu keatas, frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh transmitter ke media pengukuran
dan hasil pengukuran diterima kembali oleh reciever, lalu sinyal masuk ke pre-amp untuk dikuatkan kemudian
disaring melalui filter dan dikuatkan oleh amplifier (penguat akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke ADC
(analog to digital converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan jumlah detakan jantung janin yang
terukur melalui display dan speaker.
Cara Pengoperasian