Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PANCASILA

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Kelas : D3 Analis Farmasi dan Makanan

Anggota :

1. Elsy Dwi Puspitasari : 1040161024


2. Fena Auliya : 1040161025
3. Intan Puspitasari : 1040161031
4. Kholifah Ikhtari : 1040161001
5. Muhammad Faisal Fikri : 1040161020
6. Ulfah Seftina Sitorus : 1040161033
7. Ulvi Anggraeni : 1040161029

T.A 2016/2017
Pertanyaan :

3. Dalam sejarah pra-kebangkitan Nasional coba jelaskan peran beberapa kerajaan


besar yang mempengaruhi munculnya semangat Nusantara?

Jawaban :

1. Masa Portugis

Bangsa portugis adalah bangsa yang pertama kali menguasai malaka, bangsa rival
spanyol tersebut berhasil tiba di malaka pada tahun 1509, dan menguasai malaka pada 10
Agustus 1511 yang komplotannya dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Bangsa
indonesia merasakan kepahitan dan kesakitan dan setelah menguasai malaka bangsa
portugis lekas pergi dari madura hingga ternate. Bangsa indonesia tidak tinggal diam
mereka melakukan bermacam perlawanan terhadap portugis supaya bisa meraih
kemerdekaan namun kemerdekaan indonesia yang mereka cita-citakan tidak bisa
dikabulkan begitu saja tentu harus ada perlawanan yang keras juga, dan salah satu
pahlawan indonesia yang berasal dari Sunda Kelapa yang sekarang menjadi jakarta,
namanya Fatahillah. Beliau berhasi membuat bangsa portugis kapok dan harus mundur
dan mengambil kembali Sunda Kelapa, dan beberapa saat kemudian Sunda Kelapa diganti
nama menjadi Jayakarta.

2. Masa Belanda

Portugis mengakhirkan penjajahan di indonesia tahun 1602 setelah bangsa Belanda


masuk ke Indonesia. Di bawah kepemimpinan Cornelius de Houtman Belanda berhasil
masuk ke Indonesia melalui Banten. Bangsa belanda berkeinginan untuk merampas dan
menguasai pasar rempah-rempah di indonesia dengan mendirikan VOC (Verenigde
Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten tahun 1602. Karena pada waktu itu
pasar di Banten sadang mengalami persaingan perdagangan Inggris dan Tionghoa, dan
karena sebab itu VOC pun dipindahkan ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pula
VOC dilawan oleh Sultan Hasanddin. Beberapa kali berpindah tempat kemudian
VOC mendapatkan tempat di Yogyakarta. Di kota Jendral Sudirman tersebut, VOC
berjanji bahwa Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono 1 dan
pihak VOC juga menandatanganinya.
Akibat perjanjian tersebut kerajaan Mataram menjadi kasunan Surakarta dan
Kasultanan Yogyakarta. Dan pada tanggal 1 Januari 1800 VOC dibubarkan setelah
Belanda kalah dari Perancis.

Setelah itu penjajahan Belanda terus dilakukan dan sangat sadis, dan pada waktu
itu pihak Belanda memilih gubernur untuk jendral Hindia Belanda yaitu Daendels. Pada
masa pemerintahan Deandels, rakyat Indonesia di haruskan untuk membuat jalan raya.
Tetapi masa pemerintahannya tidak berlangsung lama dan akhirnya Deandels digantikan
dengan Johannes van den Bosch. Ia melakukan sistem tanam paksa (cultur stelsel). Dalam
sistem ini setiap desa harus memberikan sebagian tanahnya untuk ditanami komiditi
ekspor khususnya tebu, kopi dan nila. Hasil tanaman akan dijual ke pemerintah kolonial.

Pertanyaan :

4. Berikan contoh pengaruh terbesar keberadaan kerajaan-kerajaan Hindu dalam


sosio kultural masyarakat Indonesia!

Jawaban:

1. Bidang Agama Salah satu pengaruh Hindu Budha di Indonesia yang paling kentara
terdapat pada bidang agama dan kepercayaan. Sebelum ajaran Hindu-Budha masuk, mula-
mula masyarakat Indonesia sebelumnya sudah menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme, namun karena masuknya ajaran Hindu dan Budha yang dibawa oleh para
pedagang dan pendeta, kepercayaan animisme dan dinamisme yang dianut oleh masyarat
nusantara tempo dulu kemudian melebur dan berakulturasi dengan ajaran agama Hindu-
Budha. Kepercayaan baru ini secara beriringan kemudian membawa kebudayaan baru
dalam hal beragama, misalnya dalam hal upacara pemujaan, tata krama, dan tempat
peribahadan.

2. Politik dan Pemerintahan Sistem politik dan pemerintahan kerajaan juga muncul dari
pengaruh Hindu Budha di Indonesia. Sistem ini diperkenalkan oleh orang-orang India dan
membuat masyarakat yang awalnya hidup dalam kelompok-kelompok kecil menjadi bersatu
dan membentuk sebuah kekuasaan yang lebih besar dengan pemimpin tunggal yang
terwujud sebagai seorang raja. Karena pengaruh inilah di Indonesia terlahir beberapa
kerajaan Hindu Budha seperti kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Kerajaan Tarumanegara,
Kutai, dan lain sebagainya.

3. Arsitektur Tradisi megalitikum punden berudak-undak yang menjadi peninggalan nenek


moyang bangsa Indonesia di masa silam juga diyakini telah berakulturasi dengan ilmu
arsitektur yang dibawa dari India bersamaan dengan penyebaran agama Hindu Budha di
Nusantara. Punden berundak-undak berpadu dengan budaya India dan mengilhami gaya
arsitektur pembuatan bangunan candi peninggalannya. Contoh nyata dari perpaduan ini
dapat kita lihat misalnya pada arsitektur candi Borobudur yang berbentuk limas dan
berundak-undak.

4. Bahasa dan Aksara Huruf pallawa dan bahasa Sanskerta yang digunakan pada beberapa
prasasti kerajaan-kerajaan Nusantara di masa silam menandakan bahwa pengaruh Hindu
Budha di Indonesia juga bersinggungan dengan aspek bahasa dan aksara. Dalam
perkembangannya, penggunaan aksara palawa mungkin sudah tidak populer lagi, namun
penggunaan bahasa Sansekerta justru berlanjut dengan sangat pesat. Ini dibuktikan dengan
adanya beberapa kata atau frase Bahasa Indonesia yang sebetulnya berasal dari bahasa
sansekerta, misalnya Pancasila, Kartika Eka Paksi, Dasa Dharma, Parasamya Purnakarya
Nugraha, dan lain sebagainya.

5. Sastra Berkembangnya pengaruh Hindu Budha di Indonesia juga membawa kemajuan


besar pada bidang sastra. Karya sastra yang mereka bawa, yakni kitab Ramayana dan
Mahabarata telah memperkaya khasanah epos dalam pewayangan Indonesia. Adanya kedua
kitab itu juga memacu beberapa pujangga nusantara untuk menghasilkan karyanya sendiri.
Beberapa karya sastra yang muncul setelah adanya pengaruh Hindu Budha di Indonesia
misalnya Kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, Kitab Sotasoma karya Mpu Tantular, dan
Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
KESIMPULAN

Bahwa apabila kita menginginkan suatu cita-cita bersama, kita tidak bisa meraihnya
dengan hanya sekelompok orang atau bahkan individu. Namun yang kita perlukan adalah
persatuan seluruh kekuatan manusia yang ada guna menuju pencapaian tujuan bersama
tersebut seperti perlawanan yg dilakukan bangsa indonesia ini pada zaman dahulu, ketika
kedaerahan membawa kegagalan maka jawaban nya adalah persatuan yg membawa
keberhasilan.

DAFTAR PUSTAKA

http://gita-risda2.blogspot.co.id/2013/10/makalah-perjuangan-bangsa-indonesia.html
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/pengaruh-hindu-budha-di-indonesia-dalam.html
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/pengaruh-hindu-budha-di-indonesia-
dalam.html Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

Anda mungkin juga menyukai