Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon
terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berubah eflo-resensi polimorfik (eritema, edema,papul, vesikel, skuama, dan keluhan
gatal).
Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia
(contoh : detergen,asam, basa, oli, semen), fisik (sinar dan suhu), mikroorganisme
(contohnya : bakteri, jamur) dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis
atopik.
3.2 Saran
Dalam penulisan ini tentunya banyak kurang dan tentunya ada lebihnya juga,
untuk itu penulis atau penyusun mengharapkan kritik dan saran kepada para pembaca.
Dengan adanya makalah ini penulis mengaharapkan agar para pembaca bisa
memahami apa yang sudah dijelaskan sehingga dapat bermanfaat bagi semuanya dan
agar lebih dapat mengaplikasikan dalam merawat pasien dan mampu dalam
pembuatan asuhan keperawatan yang tepat yang banyak melibatkan orang terdekat
klien, mulai dari keluarga, kerabat sampai teman pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : FKUI
Anonimus. 2010. Asuhan Keperawatan Dermatitis Kontak.

DAFTAR PUSTAKA
Djuanda S, Sularsito. (2005). SA. Dermatitis In: Djuanda A, ed Ilmu penyakit kulit
dan kelamin. Edisi III. Jakarta: FK UI: 126-31.

Johnson, M., et all. 2002. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second


Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Mc Closkey, C.J., et all. 2002. Nursing Interventions Classification (NIC) Second
Edition. New Jersey: Upper Saddle River
NANDA, 2012, Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi dan Klasifikasi.
Price, A. Sylvia.2006 Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit edisi 4.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Smeltzer, Suzanne C. (2002). Buku ajar medikal bedah Brunner Suddarth/Brunner


Suddarth’s Texbook of Medical-surgical. Alih Bahasa:Agung Waluyo…..(et.al.). ed 8
Vol 3 Jakarta: EGC.

Nurarif, Amin huda. 2013.

Daftar pustaka

Admin. 2007. Tentang penyakit eksim (eczema) atau dermatitis


atopik. (http:/ /astaqauliyah.com/2007/08/27, diakses pada tanggal 19 Januari
2008)
Anglingsar i. 2000. Kul it Cermin Kepribadian. (www.indomedia.com/
intisari/2000/juni/kulit6.htm, diakses tanggal 12 November 2007)
Arikunto, S. 1994. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta
C. Gelmeti, C. Colonna. 2004. The value of SCORAD and beyond. (http://
www.blackwell-synergy.com/doi/pdf, diakses pada tanggal 12 November 2007)
Dais, dkk. 2007. Handbook of Clinical Trauma Care The First Hour Fourth
Edition. United States of America: Elsevier.
Dosen FKUI. 2004. Kumpulan Makalah Symposium dan Lokakarya
Dermatitis pada Bayi dan Anak. Jakarta: Balai FKUI
J H Lee. 2007. The effect of wet-wrap dressing on epidermal barrier in
patients with atopic dermatiti. (http:// www. Rch. Org. Au, diakses 12 November
2007)
Lloyd JM. (2004). Minimising pain at dressing changes. (http:// www.
wuwhs. org/pdf, diakses 21 September 2007)
Lestari Titi, Nurul Tjut, dkk. 2004. Dermatitis Pada Bayi dan Anak. Jakarta:
Balai FKUI.
Nursalam . 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan .
Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai