ID Pengaruh Suhu Dan Lama Pemeraman Pada in PDF
ID Pengaruh Suhu Dan Lama Pemeraman Pada in PDF
ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/
herly_evanuarini@yahoo.com
ABSTRACT: The objective of the research was to find out the optimum temperature
and ripening duration in incubator to produce kefir which had physical quality that met
the standard of fermented milk quality. The method of experiment was factorial
randomized block design. The first factor was temperature that consisted of 25oC, 30oC
and 35oC. The second factor was ripening duration that consisted of 12 hours, 18 hours
and 24 hours. The result showed that the temperature and duration of ripening gave a
highly significant effect (P<0.01) on pH and viscosity. The combination of temperature
(30oC) and ripening duration (24 hours) produced kefir which met the standard of
Indonesian industry fermented milk such as pH (3.86) and viscosity 157.6 cps.
8
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 20 (2): 8 -13
berasal dari daerah Kaukasus, dengan gelas ukur, pH meter merk Schott
menginokulasikan bibit kefir (kefir Gerate, viscometer merk Brook Field,
grains) pada susu pasteurisasi. timbangan analitik merk Mettler AJ150,
Meskipun belum banyak dikenal, kefir Inkubator merk QUALTEX model
merupakan minuman yang bernilai gizi IA245, penyaring,dan aluminium foil.
tinggi dengan cita rasa yang khas dan
diyakini mempunyai khasiat dan Metode penelitian
beberapa kegunaan yang berhubungan Metode yang digunakan dalam
dengan kesehatan tubuh, misalnya dapat penelitian ini adalah percobaan factorial
memulihkan kondisi tubuh setelah dengan rancangan acak kelompok
menderita sakit (Anonimous, 1994). dengan dua faktor perlakuan. Faktor
Kefir mempunyai konsistensi agak pertama yaitu suhu inkubator yang
kental dan rasa agak masam yang digunakan untuk pemeraman yakni
dihasilkan dari proses fermentasi 25oC, 30oC, 35oC dan faktor kedua
laktosa yang menjadi asam laktat dan yaitu lama pemeraman 12 jam, 18 jam
alkohol. dan 24 jam. Variabel yang diukur
Pemeraman kefir secara adalah pH, viskositas kefir yang
tradisional biasanya dilakukan pada dihasilkan.
suhu (25-27oC) dan lama pemeraman
selama 24 jam bahkan lebih biasanya Prosedur percobaan
dihasilkan tekstur yang kurang baik Prosedur pembuatan kefir antara
disebabkan karena suhu ruang dapat lain:
mengalami fluktusi sehingga dapat Susu segar dipateurisasi dalam
mempengaruhi pertumbuhan erlenmeyer sampai suhu 85oC dan
mikroorganisme (Sawitri, 1997). Oleh dipertahankan selama 15 menit
karena itu perlu dilakukan penelitian Lalu diturunkan suhunya sampai
tentang suhu dan lama pemeraman pada suhu pemeraman
inkubator yang berpengaruh terhadap Kemudian diinokulasi dengan bibit
produk kefir dengan kualitas yang kefir 30 gram per liter susu.
sesuai dengan standar susu fermentasi Erlenmeyer ditutup rapat dengan
ditinjau dari kualitas fisik. aluminium foil.
Selanjutnya dimasukkan pada
MATERI DAN METODE inkubator dengan suhu pemeraman
25 C, 30oC dan 35oC dan diperam
Materi penelitian selama 12 jam, 18 jam dan 24 jam.
Materi yang digunakan dalam Pada akhirnya disaring dan
penelitian ini adalah kefir yang dibuat ditampung dalam beaker glass.
dari susu segar dari susu Taruna di Desa Filtrat yang lolos dari alat
Karang Besuki Candi Badut Malang penyaring disebut kefir yang
dan dipasteurisasi. Selanjutnya kemudian dianalisis. Sedangkan
diinokulasi dengan bibit kefir (kefir bibit kefir yang tertinggal di alat
grains) yang diperoleh dari penyaring dicuci dengan air matang
Laboratorium Teknologi Hasil Ternak yang hangat agar bersih dari sisa-
Fakultas Peternakan Universitas sisa susu sehingga bebas dari bau
Brawijaya. asam.
Peralatan yang digunakan dalam Variabel yang diukur adalah pH
penelitian ini adalah gelas beaker, dan viskositas. Pengukuran variabel
erlenmeyer, termometer, corong kaca, dilakukan sebagai berikut:
9
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 20 (2): 8 -13
10
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 20 (2): 8 - 13
ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/
Semakin tinggi suhu dan lama berkembang biak dengan baik dan pada
pemeraman maka diperoleh pH kefir waktu berkembang akan mengeluarkan
yang lebih rendah. Hal ini disebabkan cairan yang mengandung enzim,
seiring dengan peningkatan suhu dan sehingga mengubah makanan atau
lama pemeraman menunjukkan semakin senyawa di lingkungannya menjadi
meningkatnya laktosa yang produk fermentasi.
terfermentasi oleh enzim laktase yang
tentunya akan meningkatkan jumlah Pengaruh perlakuan terhadap
asam laktat yang terbentuk, sehingga viskositas kefir
terjadi penurunan nilai pH kefir. Nilai Hasil analisis ragam
pH tertinggi didapat dari perlakuan menunjukkan bahwa perlakuan suhu
25oC selama 12 jam, sedangkan pH pemeraman dan lama pemeraman
terendah didapat dari perlakuan 35oC memberikan perbedaan pengaruh yang
selama 24 jam. Adnan (1984) sangat nyata (P<0,01) terhadap
menyatakan bahwa mikroorganisme viskositas kefir. Interaksi antara kedua
dapat mensintesa banyak enzim dan perlakuan juga memberikan perbedaan
enzim tersebut berfungsi dalam pengaruh yang sangat nyata (P<0,01)
pertumbuhan dan metabolisme. terhadap viskositas kefir. Rata-rata
Sedangkan pada suhu dan lama viskositas kefir (cps) dapat dilihat pada
pemeraman optimum, proses fermentasi Tabel 2.
menyebabkan mikroba dapat
11
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 20 (2): 8 -13
12
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 20 (2): 8 -13
13