Anda di halaman 1dari 11

Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab

Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018


Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

PRAKTIKUM TEKNIK BIOPROSES DAN FERMENTASI


PEMBUATAN YOGURT DAN KURVA PERTUMBUHAN

Sampurna Bakti (240210160038)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
77L8844, 77L570 Fax. (022) 77L5780 Email: Sampurnabakti1@gmail.com

ABSTRAK
Yoghurt merupakan salah satu makanan yang difermentasi dari susu segar
pada suhu 42oC hingga pH yang didapatkan pada rentang 4,4-4,5 oleh bakteri
asam laktat (BAL). Praktikum ini akan membuat yogurt dengan starter yogurt
Cimory yang diduga mengandung biakan bakteri asam laktat (BAL)
(Streptococcus thermophilus) dan (Lactobacillus bulgaricus) menggunakan
yoghurt maker dan bioreaktor kemudian diamati perubahan organoleptik dan
pertumbuhan mikroorganismenya. Hasil fermentasi menunjukkan terdapat
perubahan warna menjadi putih kekuningan, terdapat perubahan aroma menjadi
asam, tidak terdapat penurunan pH. Terdapat perbedaan pertumbuhan
mikroorganisme menggunakan yoghurt maker dan bioreaktor

Kata kunci: BAL,bioreactor, fermentasi, yoghurt maker

I. PENDAHULUAN
Yoghurt merupakan salah satu dan mampu memproduksi asam
makanan fermentasi yang terbuat laktat selama metabolisme
dari susu segar dan dibantu dengan heterofermentatif ataupun
starter mikroorganisme berupa homofermentatif (Patel, Majumder,
Streptococcus thermophilus dan & Goyal, 2012).
Lactobacillus bulgaricus. Bulgaricus Prinsip pembuatan yogurt adalah
(Béal & Helinck, 2015). Yoghurt dengan menumbuh kembangkan
juga merupakan produk yang bakteri pada susu. Dasar proses
difermentasi pada suhu 42oC hingga pembuatan yogurt adalah
pH yang didapatkan pada rentang memfermentasikan susu dengan
4,4-4,5 (Leroy & De Vuyst, 2004). menggunakan biakan (Streptococcus
Kedua bakteri tersebut thermophilus) dan (Lactobacillus
bulgaricus). Susu yang akan
tergolong ke dalam bakteri asam
difermentasikan harus dipanaskan
laktat atau yang disingkat dengan
terlebih dahulu dengan tujuan untuk
sebutan BAL. Bakteri asam laktat
menurunkan populasi mikrobia
(BAL) memiliki ciri khas sebagai dalam susu dan memberikan 6
bakteri gram positif, toleran terhadap kondisi yang baik bagi pertumbuhan
asam, berbentuk kokus atau batang, biakan yogurt serta mengurangi
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

kandungan air dalam susu youghurt maker, setelah itu diamati


(Rukmana, 2001). Proses mikroorganisme yang tumbuh
pembuatannya adalah, susu Tujuan dari praktikum kali ini
difermentasi menggunakan bakteri adalah agar praktikan dapat
Lactobacillus bulgaricus dan mengetahui perbedaan penggunaan
Streptococcus termophilus dan yoghurt maker dan bioreactor dalam
didalamnya terdapat kultur aktif pembuatan yoghurt, mengetahui
bakteri tersebut (Widowati dan
perubahan yang diakibatkan oleh
Misgiyarta, 2009).
fermentasi BAL, mengetahui cara
Praktikum kali ini akan
pembuatan kurva pertumbuhan BAL
membandingkan pembuatan yoghurt
menggunakan bioreaktor dan

II. METODE Susu segar sebanyak 700 mL


2.1 Alat dipasteurisasi selama 30 detik pada
Alat-alat yang digunakan dalam suhu 72℃. Hasil susu yang sudah
praktikum ini berupa bioreaktor dipasteurisasi dimasukkan kedalam
autoclave, bioreaktor, chamber yogurt maker, kemudian di
bioreaktor, corong, ph meter tambahkan starter sebanyak 5%.
universal, dan yogurt maker. Diamati warna, aroma dan diukur pH
2.2 Bahan nya pada jam ke 0, 1, 2, 3 dan 4.
Tidak ada bahan yang digunakan 2.3.3 Pengamatan Jumlah
pada praktikum kali ini adalah starter Mikroorganisme pada jam ke 0, 1, 2,
yogurt cimory dan susu segar yang 3, dan 4.
sudah di pasteurisasi. Sebanyak 1 mL yogurt dimasukkan
2.3 Prosedur kedalam tabung reaksi yang berisi 9
2.3.1 Penggunaan Bioreaktor mL NaCl 10-1, kemudian dilakukan
Bioreaktor di sterilisasi pada 7 kali pengenceran hingga 10-7.
autoclave selama 15 menit dengan Pada pengenceran ke 6 dan ke 7
suhu 121℃. Susu di pasteurisasi diambil masing-masing 1 mL untuk
selama 30 detik pada suhu 72℃. ditambahkan ke MRS, kemudian
Rangkaian bioreaktor dipasang diinkubator selama 48 jam pada suhu
kemudian di masukkan susu 37℃. Dihitung koloni yang muncul.
sebanyak 700 mL kedalam chamber
menggunakan corong steril, setelah III. HASIL DAN
itu ditambahkan starter sebanyak 5%. PEMBAHASAN
Diinkubasi selama 4 jam pada suhu Bakteri asam laktat (BAL)
42℃. Sampel diambil pada jam ke 0, memetabolisme sebagian gula susu
1, 2, 3, dan 4. Diamati warna, aroma (laktosa) pada susu menjadi asam
dan pH. laktat yang beraroma asam, di
2.3.2 Penggunaan Yogurt Maker samping mengubah konsistensi pada
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

susu menjadi yoghurt (Van de Water Starter BAL yang digunakan pada
dan Naiyanetr, 2008). praktikum kali ini adalah Yoghurt
Pembentukan citarasa asam Cimory yaitu sebagai pengganti
tersebut dihasilkan dari perubahan bakteri yang berasal dari biakan
gugus glukosa yang kemudian murni karena didalam yoghurt
membentuk asam laktat dan asam Cimory juga terdapat bakteri yang
asetat (Gomes & Malcata, 1999). dibutuhkan dalam proses pembuatan
yogurt yaitu Streptococcus
Bakteri asam laktat, seperti yang
thermophilus dan Lactobacillus
ada dala+m yoghurt, dapat tumbuh
bulgaricus.
jika kondisi dalam proses pembuatan
Selain membentuk asam laktat,
yoghurt dikondisikan sedemikian hidrolisis laktosa oleh kedua spesies
rupa, sehingga bakteri tersebut bakteri tersebut juga metabolism
mampu tumbuh dalam kondisi nitrogen dari hidrolisis protein
tersebut. terutama oleh bakteri Lactobacillus
Adapun ciri khas bakteri bulgaricus yang menghasilkan
Streptococcus thermophillus dapat senyawa acetaldehyde yang
merupakan mikroorganisme yang memberikan aroma khas pada
termofil - mesofil fakultatif yogurt, sedangkan Streptococcus
(optimum tumbuh pada suhu 42- thermophilus berperan pada
45oC), merupakan bakteri berbentuk pembentukan cita rasa pada yogurt.
ovoid dengan diameter 0,7-0,9 μm, Pembuatan yogurt pada praktikum
bersifat anaerob fakultatif, mampu ini diawali dengan melakukan
pasteurisasi kembali pada susu yang
bertahan pada pH 4,0-4,5, lemah
di pasteusisasi sehingga waktu yang
terhadap proteolitik sedang, dan
digunakan dalam pasteurisasi tidak
lemah terhadap penggunaan garam
terlalu lama yaitu hanya 30 detik
dengan konsentrasi 2% (Hutkins & pada suhu 72°C. Hal ini bertujuan
Goh, 2014). untuk untuk memperpanjang umur
Lactobacillus bulgaricus simpan suatu produk dengan cara
merupakan mikroorganisme yang membunuh mikroorganisme
terdapat pada yoghurt dan tergolong pembusuk tetapi tidak merusak
sebagai bakteri termofil (Kafsi, et al., produk dan dapat menimbulkan
2014). Mikroorganisme tersebut juga citarasa yang lebih baik pada produk
mampu bertahan pada kondisi asam (Prihatini, 2008).
menengah (hingga pH 4,0), dan Ditambahkan starter sebanyak 5%
bekerja pada kondisi anaerob yang merupakan campuran
fakultatif (Adams & Moss, 2008). Lactobacillus bulgaricus dan
Kedua mikroorganisme tersebut Streptococcus thermophillus sebagai
akibat dari inokulasi kedua starter
dapat tumbuh dengan baik, apabila
tersebut dimungkinkan terjadinya
parameter tersebut dapat terpenuhi
degradasi laktosa dan produksi asam
dengan baik dan tidak mengganggu
laktat yang berakibat pada penurunan
pertumbuhannya (Bhunia & Ray, pH dan terbentuknya gumpalan
2014). yoghurt. Pada saat yang bersamaan,
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

produksi asam laktat mampu makanan yang dikonsumsi oleh


menghambat pertumbuhan pathogen. ternak. Jenis makanan yang biasa
Berbagai produk yoghurt dikonsumsi oleh ternak yaitu
dikembangkan dengan penambahakn makanan hijau. Makanan hijau
probiotik yang sering disebut dengan adalah sumber yang baik bagi beta
bio-yoghurt karoten dimana warna kuning pada
Sampel diinkubasi pada suhu karoten tersebut akan terdapat dalam
42°C selama 4 jam dengan lemak air susu. Hal ini yang
pengamatan 1 jam sekali. menyebabkan mengapa yoghurt
Pengamatan dilakukan dengan berubah menjadi kekuningan setelah
melihat perubahan aroma dan warna, proses fermentasi yaitu dari karoten
serta pengamatan pH pada jam yang menyumbangkan warna kuning
terakhir. Berikut ini merupakan hasil tersebut berasal dari lemak susu.
pengamatan terhadap karakteristik Aroma susu pada semua sampel
organoleptik yogurt menggunakan mengalami perubahan menjadi
bioreaktor dan yoghurt maker yang aroma asam mulai dari pengamatan
dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 di pada jam ke-4. Perubahan aroma
lampiran. susu menjadi asam ini disebabkan
Berdasarkan hasil pengamatan karena adanya aktivitas
yang terdapat pada tabel 1 dan 2, mikroorganisme. Sreptococcus
pembuatan susu segar menjadi Thermophilus dan Lactobacillus
yogurt mengalami perubahan bulgaricus yang sepenuhnya
karakteristik warna dan aroma setiap bertanggung jawab atas
jam pengamatannya. Hampir semua pembentukan tekstur dan rasa
sampel dari masing-masing yoghurt (Goff, 2003). Menurut
kelompok memiliki perubahan warna Widodo( 2002), aroma ini berasal
dan aroma yang hampir sama, dari substansi yang dihasilkan oleh
dimana warnanya menjadi semakin bakteri asam laktat dan komponen
kekuningan dan aromanya semakin volatil memberikan karakteristik
asam. Perbedaannya terletak di jam asam dan aroma yoghurt. Selama
pengamatannya ketika terjadi proses fermentasi, bakteri asam
perubahan tersebut. laktat akan memfermentasi
Hasil pengamatan menunjukkan karbohidrat yang ada hingga
bahwa warna susu mulai berubah terbentuk asam laktat.
pada jam ke-1 dimana sampel Selain pengamatan warna dan
berubah menjadi putih kekuningan. aroma, sampel yoghurt juga diamati
Warna putih kekuningan berubah pH nya yang diukur menggunakan
semakin pekat seiring dengan pH meter universal. Berdasarkan
bertambahnya waktu pengamatan hasil pengamatan pH yang dihasilkan
atau seiring dengan lamanya waktu mencapai 6. Terbentuknya pH asam
fermentasi. Menurut pendapat tersebut disebabkan oleh
Ginting dan Pasaribu (2005), terbentuknya asam laktat dari proses
perubahan warna pada yogurt fermentasi oleh bakteri yang akan
bergantung pada warna substrat susu. menurunkan pH dan mengahasilkan
Warna yoghurt dipengaruhi oleh asam. Menurut Winarno dan
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

Fernandez (2007), nilai pH akan terdapat pada tabel 3 dan 4 di


berhubungan dengan jumlah asam lampiran.
laktat, semakin tinggi asam laktat Berdasarkan hasil pengamatan
yang dihasilkan maka semakin yang terdapat pada tabel 3 dan 4,
rendah nilai pH produk tersebut. jumlah mikroorganisme yang
Menurut Widodo (2002) yoghurt dihasilkan memiliki banyak
yang baik mempunyai total asam perbedaan pada mikroorganisme
laktat sekitar 0,85-0,95%, sedangkan yang tumbuh di setiap kelompok dan
derajat keasaman (pH) yang setiap jam pengamatan. Perbedaan
sebaiknya dicapai oleh yoghurt jam pertumbuhan ini disebabkan
adalah sekitar 4,5. Kisaran pH pertumbuhan BAL pada setiap
tersebut merupakan akibat dari sampel berbeda-beda. Waktu
Streptoccus yang menurunkan pH masing-masing pembelahan sel
menjadi 5,0 – 5,5 yang kemudian berbeda-beda tergantung dari jenis
dilanjutkan dengan aktivitas mikroorganisme dan kondisi
Lactobacillus yang menurunkan pH lingkungan, tetapi untuk kebanyakan
menjadi 3,8 – 4,4 (Rahman et al., bakteri waktu ini berkisar antara 10-
1992). Hal tersebut menunjukkan 60 menit (Widodo, 2002).
bahwa yoghurt yang dibuat pada Praktikum kali ini juga dibuatkan
praktikum kali ini memiliki pH yang grafik pertumbuhan mikroorganisme
tidak sesuai dengan literatur untuk melihat bagaimana proses
dikarenakan pH yang dihasilkan pertumbuhannya selama pembuatan
mencapai 6. yoghurt. Berikut merupakan grafik
Selanjutnya dilakukan atau kurva pertumbuhan
perhitungan mikoorganisme yang mikroorganisme menggunakan
tumbuh pada yoghurt dengan bioreaktor dan yoghurt maker :
dilakukan pengenceran. Pengenceran
Grafik 1. Kurva Pertumbuhan
ini bertujuan agar mikroorganisme
Mikroorganisme mengggunakan
yang tumbuh tidak terlalu banyak Bioreaktor
sehingga memudahkan proses
pengamatan. Digunakan medium 2000000 Total BAL Yoghurt
MRS dikarenakan medium tersebut
merupakan medium selektif untuk 1000000
mengisolasi dan menumbuhkan
bakteri Lactoacillus dari seluruh 0
0 1 2 3 4 5
jenis bahan. Menurut Supardi
(1999)., MRS agar mengandung (Sumber : Dokumentasi Pribadi,
polysorbat, asetat, magnesium, dan 2018)
mangan yang diketahui bertindak
sebagai faktor pertumbuhan bagi Grafik 2. Kurva Pertumbuhan
Lactobacillus. Cawan petri Mikroorganisme mengggunakan
diinkubasi selama 48 jam pada suhu Yoghurt Maker
37oC. Berikut ini adalah hasil
pengamatan jumlah mikroorganisme
pada proses pembuatan yoghurt yang
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

seperti terlihat pada kurva


Total BAL Yoghurt pertumbuhan dengan menggunakan
400000000 bioreaktor, sedangkan dengan

SPC (CFU/mL)
menggunakan yoghurt maker
200000000 mengalami penurunan. Fase ini
disebut fase logaritmik. Hal ini
0 ditandai dengan adanya peningkatan
0 2 Jam ke- 4 6 jumlah sel mikroorganisme secara
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, cepat. Jasad renik pada fase ini
2018) membelah dengan cepat dan konstan,
dimana pertambahan jumlahnya
Berdasarkan hasil pengamatan
mengikuti kurva pertumbuhan
yang terdapat pada grafik 1 dan 2,
logaritmik (Fardiaz,1992).
pada pengamatan jam ke-0 sampel
Pengamatan pada jam ke-3 kurva
dengan menggunakan bioreaktor
pertumbuhan dengan menggunakan
belum terjadi atau belum terlihat
bioreaktor mengalami penurunan,
adanya pertumbuhan bakteri BAL,
sedangkan pada yoghurt maker
sedangkan dengan menggunakan
penurunannya pada jam ke-2. Hal ini
yoghurt maker telah terjadi
menunjukkan terjadinya penurunan
pertumbuhan mikroorganisme. Hal
pertumbuhan mikoorganisme atau
ini diduga karena adanya
mikroorganisme tersebut mulai
kontaminasi sehingga
menuju fase kematian. Sebagian
mikroorganisme kontaminanlah yang
populasi jasad renik pada fase ini
tumbuh dan ikut terhitung dan
mulai mengalami kematian karena
terlihat pada kurva pertumbuhan.
beberapa sebab yaitu nutrien dalam
Pengamatan pada jam ke-0,
medium sudah habis dan energi
mikroorganisme berada pada fase
cadanga di dalam sel habis. Jumlah
adaptasi. Fase ini belum terjadi
sel yang mati semakin lama akan
pembelahan sel karena beberapa
semakin benyak dan kecepatan
enzim mungkin belum disintesis.
lematian dipengaruhi oleh kondisi
Jumlah sel pada fase ini mungkin
nutrien, lingkungan dan jasad renik
tetap, tetapi kadang-kadng menurun
(Fardiaz, 1992).
(Fardiaz, 1992).
Pengamatan pada jam ke-1
berdasarkan kurva tersebut sudah IV. KESIMPULAN DAN SARAN
mulai terlihat adanya pertumbuhan Kesimpulan praktikum kali ini
bakteri asam laktat. Fase ini disebut Media Man Rogosa Sharpe
sebagai fase pertumbuhan awal. Agar/MRS agar ini digunakan karena
Menurut Fardiaz (1992), pada fase media ini merupakan media selektif
ini sel mulai membelah dengan untuk bakteri asam laktat .Bakteri
kecepatan yang masih rendah karena yang diperkirakan tumbuh pada
baru selesai tahap penyesuaian diri. praktikum kali ini adalah
Pengamatan pada jam ke-2 bakteri Lactobacillus bulgaricus,
asam laktat atau mikroorganisme Streptococcus thermophiles.
yang tumbuh mengalami kenaikan
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

Hasil fermentasi menyatakan Menggunakan Lactobacillus


terdapat perubahan warna menjadi Bulgaricus dan Streptococcus
putih kekuningan, terdapat Thermophilus. Jurnal Agribisnis,
Peternakan. (1) no. 2. Universitas
perubahan aroma menjadi asam,
Sumatera Utara, Medan.
tidak terdapat penurunan pH.
Terdapat perbedaan pertumbuhan Goff, D. 2003. Yoghurt, Diary
mikroorganisme menggunakan Science, and Technology.
Canada: University ofguelph.
yoghurt maker dan bioreaktor
Saran pada praktikum kali ini Gomes, A., & Malcata, F. (1999).
yaitu menggunakan starter yoghurt Bifidobacterium spp. and
asli bukan produk yoghurt Lactobacillus acidophilus:
biological, biochemical,
DAFTAR PUSTAKA technological and therapeutical
Adams, M. R., & Moss, M. O. properties relevant for use as
(2008). Food Microbiology (3rd probiotics. Food Science and
Edition ed.). Cambridge: The Technology, 10, 139–157.
Royal Society Chemistry.
Hutkins, R., & Goh, Y. (2014).
Béal, C., & Helinck, S. (2015). Streptococcus thermophilus. In C.
Yogurt and Other Fermented Batt, & M. Tortorello,
Milks. In R. Ray, & D.- Montet, Encyclopedia of Food
Microorganisms and Microbiology. London: Academic
Fermentation of Traditional Press.
Foods. Boca Raton: CRC Press.
Leroy, F., & De Vuyst, L. (2004).
Bhunia, A., & Ray, B. (2014). Lactic acid bacteria as functional
Fundamental Food Microbiology starter cultures for the food
(5 ed.). Boca Raton: CRC Press. fermentation industry. Food
De Water J.V. and P. Naiyanetr. Science and rs.
2008. Yogurt and immunity, the Patel, S., Majumder, A., & Goyal, A.
health benefits of fermented milk (2012). Potentials of
products than contain lactic acid exopolysaccharides from lactic
bacteria. In: Handbook of acid bacteria. Indian Journal of
Fermented Functional Foods. E.R. Microbiology, 52(1), 3−12.
Farnworth (ed). 2 nd ed. CRC
Press, Taylor and Francis Group, Prihatini, Rini Indriani. 2008.
New York. Analisa Kecukupan Panas pada
Proses Pasteurisasi Santan.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Pangan 1. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. Rukmana, Rahmat .2001. Yoghurt
dan Karamel Susu. Kanisius :
Ginting, N. Dan Elsegutri,P. 2005. Yogyakarta.
Pengaruh Temperatur Dalam
Pembuatan Yoghurt dari Supardi, I. 1999. Mikrobiologi dalam
Berbagai Jenis Susu Dengan Pengolahan dan Keamanan
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

Pangan. Penerbit Alumni : Winarno, F.G. dan I.E. Fernandez.


Bandung. 2007. Susu dan Produk
Fermentasinya. M brio Press.
Widodo, W. 2002. Bioteknologi Bogor.
Fermentasi Susu. Pusat
Pengembanagn Bioteknologi,
Universitas Muhammadiyah
Malang, Malang.
Widowati, S., dan Misgiyarta,
(2009), Efektifitas Bakteri Asam
Laktat (BAL) dalam Pembuatan
Produk Fermentasi Berbasis
Protein/Susu Nabati, Balai
Penelitian Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian,
Bogor. diakses 30/08/2009.
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Warna, Aroma, dan pH Yoghurt
Parameter
Kelompok Jam pH
Warna Aroma
1 dan 6 A 0 Putih Khas susu 6
2 dan 7 A 1 Putih Kekuningan Khas susu 6
3 dan 8 A 2 Putih Kekuningan Khas susu 6
4 dan 9 A 3 Putih Kekuningan + Khas susu 6
5 dan 10 A 4 Putih Kekuningan + Khas susu, asam 6
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Warna, Aroma, dan pH Yoghurt


Parameter
Kelompok Jam pH
Warna Aroma
1 dan 6 B 0 Putih Khas susu -
2 dan 7 B 1 Putih Kekuningan Khas susu -
3 dan 8 B 2 Putih Kekuningan Khas susu 6
4 dan 9 B 3 Putih Kekuningan + Khas susu 6
5 dan 10 B 4 Putih Kekuningan + Khas susu, asam 6
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Kuantitatif Total BAL Yoghurt kelas A


Pengenceran SPC
Jam -6 -7
10 10 (CFU/ml)
0

1 (kapang)
0 < 1 x 10-6

0 0
1 < 1 x 10-6
1 2
2 1 x 106
0
3 0 < 1 x 10-6
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

0
4 < 1 x 10-6

(Sumber: Dokuemntasi Pribadi, 2018)

Tabel 4. Hasil Pengamatan Kuantitatif Total BAL Yoghurt Kelas B


Pengenceran SPC
Kelompo Ja
(CFU/m
k m 10-6 10-7
l)
19 30

1 dan 6 B 0 3x108

2 dan 7 B 1 35 3,5x108
Asisten : Novia Rahmah Maulani Sahab
Tanggal Praktikum : 5 Desember 2018
Tanggal Pengumpulan : 17 Desember 2018

Pengenceran SPC
Kelompo Ja
(CFU/m
k m 10-6 10-7
l)

10 11

3 dan 8 B 2 1,0x107

13 11

4 dan 9 B 3 1,3x107

8 15

5 dan 10
4 8 x106
B

(Sumber: Dokuemntasi Pribadi, 2018)


SNI 2897:2008

Anda mungkin juga menyukai