BAB 1
PENDAHULUAN
1
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
1.2 Tujuan
1. Melakukan analisa terhadap peta Jawa – Pantai Utara, Pelabuhan Surabaya dan
Gresik berdasarkan aturan Chart No 1.
2. Mengetahui apakah peta Jawa – Pantai Utara, Pelabuhan Surabaya dan Gresik
yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro - Oseanografi sudah sesuai atau belum
dengan ketentuan berdasarkan aturan Chart No 1.
3. Memberikan masukan/rekomendasi kepada instansi yang terkait dengan
pembuatan peta tersebut.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu menganalisa peta Jawa –Pantai Utara, Pelabuhan Surabaya
dan Gresik berdasarkan aturan Chart No 1.
2. Mahasiswa mampu mengetahui sudah sesuai atau belum Peta Jawa – Pantai
Utara yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro – Oseanografi dengan aturan Chart No
1.
3. Mahasiswa mampu memberikan masukan/rekomendasi kepada instansi yang
terkait dengan pembuatan peta tersebut.
2
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
BAB 2
DASAR TEORI
Map atau Peta ialah pemindahan bentuk lengkung bumi yang dipindahkan ke
atas sebuah bidang datar. Secara umum map dan peta mempunyai pengertian yang
sama, tetapi pada dasarnya mempunyai perbedaan – perbedaan yang sangat
prinsip.Map yaitu lebih menjurus kepada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-
batasnya secara geografis maupun politis. Map tidak dilengkapi dengan benda bantu
navigasi dan tidak ada peruman – peruman, Sehingga tidak dapat digunakan untuk
bernavigasi.
Peta Laut yaitu lebih menjurus ke hal-hal dan keterangan-keterangan yang
dibutuhkan oleh Seorang navigator dalam hal menentukan posisi, jarak, haluan serta
hal-hal yang menyangkut keselamatan bernavigasi di laut. Dengan sendirinya dilengkapi
dengan benda bantu navigasi dan peruman – peruman.
Peta laut adalah peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipakai untuk
merencanakan suatu pelayaran baik di laut lepas pantai maupun diperairan umum. Peta
laut merupakan salah satu alat bantu bernavigasi untuk keselamatan pelayaran.
Teknologi navigasi termasuk membaca peta laut merupakan salah satu pengetahuan /
kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh para calon jurumudi kapal penangkapan
ikan. Sehubungan dengan definisi dan pemakaiannya tersebut di atas, maka peta perlu
dibedakan sesuai dengan sifat pemakaiannya:
a. Peta laut ( Nautical Chart )
3
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Sumber :
http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chartno1.
htm
4
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Peta Laut merupakan gambaran sebagian permukaan bola bumi dalam bidang
datar yang dipakai untuk suatu pelayaran baik di laut lepas maupun di peraiaran,
seperti ; danau, Sungai, terusan dan lain-lainnya. Dengan kata lain peta laut merupakan
peta yang dapat dipergunakan untuk berlalu lintas di atas air.
5
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Semakin besar skala suatu peta, semakin banyak detail-detail perairan yang
ditunjukkan secara teliti demi keselamatan navigasi.
6
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
1. Pengerukan pelabuhan
2. Perencanaan Bangunan di laut (Pelabuhan, platform, sumur minyak dan lain-
lain)
3. Navigasi kapal
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar laut ini ada dua macam,
diantaranya adalah sebagai berikut :
7
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
8
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
2.5 Hidrografi
9
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
including -inter alia- offshore activities, research, protection of the environment and
prediction services’ (Gorziglia, 2004).
֎ Pengukuran arus
֎ Pengamatan pasut
Orientasi terhadap U.S Chart No.1 telah diubah 90° ke dalam bentuk landscape
format untuk memberikan dua kolom tambahan yang akan digunakan pada sisi kanan dari
peta Chart No. 1. Kolom-kolom ini terdapat ECDIS symbol yang telah ditampilkan pada sisi
kiri peta. “INT 1” symbol spesifiknya sebagai Regulation of the IHO for Internasional (INT)
Chart and Chart Specifications of the IHO, muncul pada kolom kedua dari kiri setelah symbol
number. Variasi yang dimiliki INT 1 digunakan pada peta yang dibuat oleh NOAA atau NGA
yang ditunjukkan pada kolom NOAA, NGA (kolom 4a, 4b dan 5) ECDIS symbol dan
keterangannya ditunjukan pada kolom 6 dan 7. Diskripsi dari ECDIS biasanya menyediakan
generic symbol yang diberikan oleh IHO Specification for Chart Content and Display Aspects
of ECDIS, meskipun penjelasan mengenai terms tersebut disediakan dalam kolom 7.
10
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
1. Soundings
Sounding datum reference adalah judul dari chart atau peta.Soundings pada NOAA
dan NGA charts ditunjukan dalam bentuk fathoms, feet, fathoms dan feet, fathoms dan
fractions atau meter dan desimeter. Pada intinya, semua unit kedalaman ditunjukan didalah
judul peta dan diluar batas chart. Untuk ECDIS, datum sounding adalah bagian dari ENC
metadata dimana dapat diambil kembali melalui cursor inquiry.
2. Heights
3. Drying Heights
Untuk batuan atau terumbu karang baik yang tertutup atau tidak dan eda tinggi di
garisbawahi dan ditampilkan didekat sounding datum pada judul chart yang berdampingan
dengan air. Mereka ditunjukan dalam tanda kurung ().
a. Shoreline
b. Landmarks
g. Warna
i. Skala
11
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Sumber :
http://www.nauticalcharts.noaa.gov/mcd/chart1/ChartNo1.pdf)
12
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
13
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
dihadiri oleh Instansi Pusat dan Instansi Daerah, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi,
Swasta serta para pakar.
Standar ini meliputi ketentuan, unsur-unsur yang harus/perlu disajikan, cara
penyajian dan reproduksi peta dasar lingkungan pantai Indonesia skala 1:50 000.
Tujuan pedoman ini adalah untuk menyajikan spesifikasi yang standar tentang
pembuatan peta dasar Lingkungan Pantai Indonesia skala 1:50 000 bertaraf nasional.
14
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Datum untuk kontrol horizontal baik untuk darat maupun laut adalah Datum
Geodesi Nasional 1995 (DGN-1995) dengan parameter sferoid:
a = 6.378.137,0 meter
f = 1/298,257223563
Datum untuk kontrol vertikal di darat adalah sistem ketinggian mengacu pada
jaring control vertikal BAKOSURTANAL. Dalam hal tidak ada jaring kontrol vertikal di
pulau bersangkutan maka kontrol vertikal sementara ditentukan dengan menghitung
duduk tengah di daerah pemetaan berdasarkan pengukuran pasang surut minimal 29
piantan.
a. Datum untuk kontrol vertikal di laut adalah sistem kedalaman mengacu pada
peta laut didasarkan pada rata-rata air rendah terendah hasil perhitungan dari
data stasiun permanen atau stasiun pasang surut temporal berdasarkan
pengukuran pasang surut minimal 29 piantan.
b. Perbedaan tinggi antara datum vertikal darat (Mean Sea Level), datum vertikal
laut (Chart Datum) dan air tinggi tertinggi (Highest Astronomical Tide)
dinyatakan pada informasi tepi peta.
15
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
BAB III
Gambar 3.1 Peta Jawa – Pantai Utara, Pelabuhan Surabaya dan Gresik
Dalam menganalisa peta laut diperlukan referensi aturan berdasarkan Chart
No.1 United States Of America (Nautical Chart Symbol Abbreviations and Terms)
16
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
17
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
3 4
18
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Gambar 3.7 Judul Peta (6), Pembuat Peta (7), Skala dan Proyeksi Peta (8)
19
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
Selain keterangan posisi secara geografis , hal penting lain yang perlu ditampilkan
dalam peta laut adalah keterangan kompas.
20
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
21
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
22
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
23
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
24
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
25
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, Peta Alur Pelayaran Barat Surabaya sudah memenuhi aturan
chart No.1. Dapat dilihat dari penyajian informasi yang cukup lengkap dan simbol-simbol
yang digunakan sudah sesuai dengan Chart No. 1. Tetapi dari beberapa simbol yang
terdapat di chart No. 1 masih ada beberapa simbol yang dianggap perlu,belum di
cantumkan pada Peta Alur Pelayaran Barat Surabaya seperti:
Bar code nomor seri peta untuk skala nasional (2)
KegunaanPeta (8)
Keterangan (11)
Simbol “PA” (Position Approxiamate), dan Arah seperti “SW” (South West)
Landmark
Pasang Surut
26
Jurusan Teknik Geomatika
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Survey Hidrography B
DAFTAR PUSTAKA
27