Anda di halaman 1dari 13

Teknik Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari


berbagai alternative pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada
suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai
alternatif yang ada. Proses ini terkadang amatlah rumit karena berdampak pada
dirinya dan lingkungan sekitarnya. Seorang pimpinan produksi memutuskan untuk
mengurangi produksi di saat kondisi perekonomian sedang buruk, seorang jenderal
memutuskan untuk melakukan serangan endadak karena tahu bahwa musuh sedang
tidap siap dan siaga. Masih banyak contoh-contoh lainnya yang terkait dengan
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari contoh di atas terlihat adanya alternatif, misalnya pimpinan produksi


menaikan jumlah produksi atau tidak, seorang jenderal harus melakukan serangan
mendadak atau tidak. Minimal ada dua alternatif dan dalam praktiknya terdapat dua
atau lebih keputusan yang harus diambil oleh pengambil keputusan dimana pengambil
keputusan harus memilih salah satu pilihan berdasarkan pertimbangan atau kriteria
tertentu. Setiap orang dapat membuat keputusan, akan tetapi dampak keputusan
yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang sempit dan ada pula yang luas ruang
lingkup yang terkena dampak atau pengaruh tersebut.

Pada umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untu memecahkan


permasalahan atau persoalan (problem solving) dan setiap keputusan yang dibuat
pasti ada tujuan yang hendak dicapai. Hampir setiap hari, bahkan setiap saat selalu
ada keputusan yang dibuat misalnya di rumah tangga, di kantor atau di dalam
organisasi (departemen, dan industri pemerintah, perusahaan, perguruan tinggi) atau
di masyrakat. Keputusan dibuat oleh individu (perseorangan), organisasi, kelompok
individu, negara dengan satu tujuan atau lebih yang hendak dicapai. Dalam dunia
yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat baik
yang memiliki dampak yang luas maupun yang sempit.

1
Rutin dan tidak rutin

Beberapa keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk
persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan. Keputusan-keputusan ini dapat
ditempuh secara efektif dengan mengikuti peraturan-peraturan yang telah
dikukuhakan dalam bentuk petunjuk pelaksanaa yang disusun berdasarkan
pengalaman sebelumnya. Misanya penyusunan anggaran tahunan perusahaan,
pengaturan belanja, pengolahan data penelitian dan sebagainya. Situasi keputusan
lainnya yang dihadapi mungkin serupa dengan situasi yang telah dialami masa lalu,
akan tetapi suatu ciri khusus dari permasalahan yang baru timbul mungkin agak
berbeda dalam beberapa aspek penting bahwa mungkin unik. Intuisi dan
pertimbangan (judgement) dari orang-orang yang mempunyai pengalaman seperti tipe
persoalan tersebut merupakan narasumber (resource person) yang sangat penting
dalam sebuah organisasi dimana keputusan akan diambil, mengingat persoalan
tersebut mungkin jauh berbeda dengan permasalahan yang sebelumnya.

Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai


alternatif tindakan sesuai dengan yang sedang dalam perhatian dan dalam pemilihan
alternatif yang tepat setelah suatu evaluasi (penilaian) mengenai efektivitas dalam
mencapai tujuan yang dikehendaki. Salah satu komponen terpenting dari proses
keputusan ialah kegiatan pengumpulan informasi dari mana suatu apresiasimengenai
situasi keputusan dapat dibuat. Apabila informasi yang cukup dapat dikumpulkan guna
memperoleh suatu spesifikasi yang lengkap dari semua alternatif dan tingkat
efektivitasnya dalam situasi yang sedang terjadi, maka keputusan yang diambil relatif
mudah. Akan tetapi dalam prakteknya, sangatlah tidak mungkin untuk mengumpulkan
informasi yang secara lengkap, mengingat terbatasnya dana, waktu dan tenaga.

Dalam hal dimana data tidak lengkap atau merupakan perkiraan atau ramalan
saja (just an estimate or a forecast), elemen ketidakpastian (uncertaitty) kemudian
muncul di dalam proses pembuatan keputusan. Elemen ketidakpastian ini akan
menimbulkan resiko bagi pembuat keputusan. Ketidakpastian merupakan ciri situasi
keputusan yang paling sering dijumpai dalam manajemen modern. Hal ini disebabkan

2
karena pengambil keputusan tidak mengetahui dari sifat-sifat alternatif yang tersedia,
sehingga menimbulkan kesulitan dalam proses pengambilan keputusan.

Latar Belakang Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dengan memperhatikan organisasi, perorangan, dan


kelompok perorangan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dinyatakan
dalam teori sistem. Dalam teori ini, suatu sistem merupakan suatu set elemen-elemen
atau komponen yang tergabung bersama berdasarkan suatu bentuk hubungan
tertentu. Komponen-komponen itu satu sama lain saling terkait dan membentuk suatu
kesatuan yang utuh. Tingkah laku suatu organisasi sangat tergantung pada tingkah
laku komponen-komponennya dan hubungan antar komponen.

Sebagai contoh suatu perusahaan sebagai suatu organisasi yang akan mencapai
tujuan, misalnya jumlah penjualan maksimal (maximum revenue). Setiap pimpinan
sub-unit harus mengambil keputusan guna menunjang pencapaian tersebut. Informasi
utama yang diperlukan adalah besarnya jumlah permintaan produk yang akan
diproduksi berdasarkan ramalan penjualan. Berdasarkan ramalan penjualan di waktu
akan datang, direktur produksi memutuskan untuk memproduksi (melalui
perencanaan) sejumlah yang diminta agar tidak terjadi produksi berlebihan (over
production) atau produksi rendah (under production). Setelah diketahui jumlah unit
yang akan diproduksi, dapat diputuskan dengan tepat berapa jumlah bahan mentah
yang harus dibeli, berapa buah mesin yang diperlukan, berapa jumlah tenaga kerja
yang diperlukan,berapa jumlah dana yang dibutuhkan dan berapa jumlah dana yang
perlu dipinjam dari bank.

Jadi, sub-sub elemen yang terkait dengan produksi tidak boleh seenaknya
membuat keputusan tentang jumlah unit yang diproduksi, jumlah bahan mentah yang
harus dibeli, dan sebagainya. Semua keputusan yang dibuat oleh masing-masing
kepala subunit harus terkait satu sama lain, agar tujuan dapat tercapai.

Empat Kategori Keputusan

3
a. Keputusan dalam keadaan kepastian (certainty)

Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap,


maka keputusan dikatakan dalam keadaan yang pasti (terdapat kepastian). Dengan
kata lain dalam keadaan ada kepastian, kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari
tindakan (action). Misalnya dalam persoalan linear programming, kita dapat
mengetahui berapa jumlah keuntungan (profit) maksimum yang bisa diperoleh setelah
kita mengetahui persediaan setiap jenis bahan dan kebutuhan input bagi masing-
masing jenis produk. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali keputusan yang kita
ambil dalam keadaan ada kepastian. Kita tahu dengan pasti arah untuk berangkat ke
kantor, restoran favorit, atau obat yang mujarab. Hal-hal semacam itu sudah rutin
kita laksanakan sehingga tidak perlu pemikiran yang mendalam. Permasalahan akan
berbeda ketika pemerintah harus mengatur ekspor non-migas dari sektor pertanian
agar jumlah penerimaan devisa hasil ekspor maksimal dengan memperhatikan
kendala-kendala yang ada. Misal, luas lahan yang tersedia, jumlah petani, jumlah
benih dan modal yang tersedia, dan jumlah permintaan.

Berbagai teknik Operation Research (OR) yang tergolong ada kepastian antara
lain linear programming (LP), persoalan transportasi, persoalan penugasan, net
working planning. Pemecahan mengenai pemngambilan keputusan dalam keadaan /
situasi adanya kepastian bersifat deterministik.

b. Keputusan dalam keadaan resiko (risk)

Resiko terjadi bila hasil pengambilan keputusan walaupun tidak dapat diketahui
dengan pasti, tetapi dapat diketahui nilai kemungkinannya (probabilitas). Misalnya,
anda ingin memutuskan membeli barang. Setiap barang dibungkus dengan rapi
sehingga anda tidak dapat membedakan barang yang dalam keadaan bagus maupun
cacat. Seandainya penjual tersebut jujur dan anda diberitahu bahwa barang tersebut
berjumlah 100 buah dan barang yang dalam keadaan rusak berjumlah 99 buah.
Kemudian anda harus memutuskan apakan membeli barang tersebut atau tidak.

4
Bila anda termasuk orang yang normal, mungkin anda tidak akan membeli
barang tersebut, sebab resikonya terlalu besar. Kemungkinan memperoleh barang
rusak sebesar 99%. Namun jika sebaliknya, jumlah barang yang rusak hanya ada 1
buah. Kemungkinannya adalah anda akan membeli barang tersebut, sebab
kemungkinan untuk mendapatkan barang rusak hanya 1%.

c. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)

Adalah suatu keadaan dimana kita tidak dapat menentukan keputusan karena
belum pernah terjadi sebelumnya (pertama kali). Dalam keadaan ini kita perlu
mengumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang suatu pemasalahan. Dengan
informasi tersebut maka dapat dibuat beberapa alternatif-alternatif keputusan
sehingga dapat diketahui nilai probabilitasnya. Dengan diperolehnya nilai probabilitas
baik berdasarkan informasi yang anda peroleh maupun berdasarkan pendapat anda
secara subjektif. Permasalahan ini sudah tidak lagi berada dalam ketidakpastian,
melainkan berada dalam kepastian karena resiko yang akan diterima telah diketahui.
Walaupun nilai probabilitas yang anda peroleh cukup kasar (roughly estimate). Pohon
keputusan (decision tree) bisa dipergunakan untuk memecahkan persoalan dalam
ketidakpastian.

d. Keputusan dalam keadaan konflik (conflict)

Terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancar. Banyak


permasalahan-permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat
menyebabkan konflik. Situasi konflik dapat terjadi bila kepentingan dua pengambil
keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi yang kompetitif.
Pengambil keputusan bisa juga berarti pemain (player) dalam suatu permainan
(game). Sebagai contoh, pengambil keputusan (sebut A) memperoleh keuntungan dari
suatu tindakan yang dia lakukan (course of action). Hal ini disebabkan karena
pengambil keputusan yang lain (sebut B) juga mengambil tindakan tertentu. Dalam
analisis keputusan (decision analisys), pengambil keputusan atau pemain tidak hanya

5
tertarik pada apa yang secara individual dilakukan, tetapi juga apa yang dilakukan
oleh keduanya (yaitu A dan B). Oleh karena itu keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik secara positif (menguntungkan)
atau negatif (merugikan). Dalam praktiknya banyak sekali situasi semacam itu,
misalnya perusahaan terlibat dalam strategi pasar yang kompetitif, pengembangan
produk baru, dan memikat eksekutif yang berpengalaman.

Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi ada konflik sering


kali dalam praktiknya menjadi sangat kompleks (ruwet). Misalnya, kita dihadapkan
pada keadaan yang tidak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa
mempengaruhi hasil keputusan. Faktor-faktor yang dipertimbangkanmenjadi lebih
banyak. Keputusan dalam situasi ada konflik bisa dipecahkan dengan teori permainan
(game theory).

Secara keseluruhan teknik-teknik yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan yang berbeda-
beda dapat dilihat sebagai berikut:

No. Situasi Keputusan Pemecahan Teknik


1. Ada kepastian Deterministik  Linear

programming

 Model transportasi

 Model penugasan

 Model inventori

 Model antrian

 Model Network
2. Ada resiko Probabilistik  Model Keputusan
probabilistik

 Model inventori

6
probabilistik

 Model antrian
probabilistik
3. Tidak ada kepastian Tak diketahui  Analisis keputusan
dalam
ketidakpastian
4. Ada konflik Tergantung  Teori permainan
tindakan lawan (game theory)

Manajemen dan Pengambilan Keputusan

Keputusan yang kita buat menyangkut berbagai bidang seperti, ekonomi, sosial
dan budaya. Lingkungan dimana kita hidup sangat kompleks dengan berbagai
komponen atau faktor-faktor yang perlu diperhatikan seperti hukum, moralitas,
kenyataan ekonomi, dan sebagainya. Jadi pengambilan keputusan sering tidak
sederhana. Walaupun dalam kenyataannya, kita membuat keputusan setiap hari,
jarang sekali kita merenungkan sejenak tentang bagaimana sebenarnya kita membuat
keputusan. Tak seorang pun sempurna sebagai pengambil keputusan, akan tetapi kita
menghendaki suatu sukses paling tidak untuk keputusan-keputusan paling penting.
Misalnya keputusan tentang karier, sebab akan mengarahkan jalan mana yang harus
ditempuh.

Sementara orang percaya bahwa pengambila keputusan yang baik lahir dengan
kemampuan khusus. Hal tersebut belum tentu sepenuhnya benar. Pengambilan
keputusan yang baik dapat dicapai melalui proses belajar dan latihan serta
pengalaman yang cukup. Sebetulnya pengambilan keputusan manajerial tidak begitu
berbeda dengan pengambilan keputusan individual. Akan tetapi ruang linkup dan
permasalahan bagi pengambil keputusan manajerial sangat luas dan berat. Khususnya
resiko yang harus ditanggung cukup berat. Ilmu manajemen (management science)
dikembangkan untuk dipergunakan sebagai alat bagi pengambil keputusan manajerial
agar diperoleh hasil keputusan yang rasional sebagai hasil dari pemeachan masalah
(problem solving).

7
Darah kehidupan (lifeblood) suatu organisasi adalah manajemen. Suatu
organisasi akan baik apabila manajemennya baik, dan sebaliknya. Menurut Mary Paker
Follet, manajemen (management) sebagai getting things done through people, yaitu
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain. Sebetulnya manajemen itu
merupakan sistem hidup yang dinamis (a dynamic living system) yang
mengintegrasikan manusia (human), uang (money), dan sumber-sumber fisik
(material) sedemikian rupa sehingga dicapai hasil kerja (output) yang optimal dengan
masukan (input) yang tersedia. Dengan kata lain, manajemen adalah suatu
pengaturan input agar menjadi output dengan membuat rasio antara output dengan
input (O/I) sebesar-besarnya. Jadi, manajemen menekankan pada hal-hal berikut:

1. Penentuan arah yang jelas bagi organisasi (a set of objective), tujuan apa yang
akan dicapai.
2. Pencarian cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan melalui penilaian
berbagai alternative yang fisibel, yang dapat dijalankan dan bukan bersifat
teoritis.

3. Analisis kendala lingkungan sebagai pembatasan, baik yang internal maupun


yang eksternal.

Manajemen merupakan suatu system yang meliputi lingkungan yang terus


berubah juga teknologi dan filosofi. Jadi, fungsi dasar manajemen modern telah
menjadi manajemen gangguan (disturbance), pemecahan persoalan (problem
solving), atau pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan fungsi
manajemen yang paling dasar. Agar dapat memperbaiki mutu pengambilan keputusan,
organisasi dan manajer secara terus-menerus mencari jalan untuk lebih rasional dan
sistematis di dalam pengambilan keputusan. Jadi, ilmu manajemen (management
science) telah menjadi bagian yang integral manajemen modern. Ilmu manajemen
merupakan suatu disiplin yang mencakup suatu pendekatan rasional tentang
pengambilan keputusan manajemen. Tema pokok ilmu manajemen adalah aplikasi
ilmiah dan metodelogirasional suatu proses manajemen.

8
Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan manajemen

 Rumuskan persoalan keputusan

Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang
diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu
persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah
tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan
persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.

 Kumpulkan informasi yang relevan

Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk


menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu
dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin
terjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.

 Cari alternatif tindakan

Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif tindakan yang
tersedia berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang
fisibel sebanyak mungkin.

 Analisis alternatif yang fisibel

Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu


kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil keputusan di
dalam memilih alternatif yang baik.

 Memilih alternatif terbaik

9
Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah
satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan
pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil
keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

 Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya

Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain


action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir dari proses
pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan
yang telah diambil. Evaluasi sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan
untuk mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan.

Ilmu manajemen memungkinkan manajer memanfaatkan pendekatan ilmiah


atau analisis di dalam pemecahan persoalana atau pengambilan keputusan. Ilmu
manajemen memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap diterimanya
manajemen berorientasi pada tujuan yang dikenal dengan management by objectives
atau purpose oriented management. Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan
keputusan disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1. Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama semakin
canggih.
2. Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga
perlu dikelola secara efisien dan efektif

3. Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor


(produksi, pengendalian mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat penting.

4. Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama sekali sehingga tak
ada hubungannya sama sekali dengan pengalaman yang sebelumnya.

5. Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka panjang


(longranges objectives) memerlukan pengambilan keputusan dengan data hasil
ramalan. Bagi suatu perusahaan, ramalan penjualan (sales forecast) sangat

10
penting untuk dasar perencanaan produksi, bahan mentah, tenaga kerja, dan
biaya. Hal ini untuk menghindari terjadinya over production atau under
production. Berbagai metode ramalan kuantitatif telah dikembangkan.

Hasil keputusan yang dibuat harus optimal dengan memperhatikan kendala


yang ada. Di dalam praktir data/ informasi yang menunjukan pembatasan itu tak
diketahui dengan berbagai alasan tentunya (data tak tersedia, biaya pengumpulan
terlalu mahal) sehingga tidak semua kendala tercantum di dalam model matematika
yang akan dipergunakan untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan
persoalan.

Dalam kenyataanya, manajer sewaktu membuat keputusan tidak hanya


didasarkan atas pemecahan yang diperoleh dari model ilmu manajemen (misal linear
programming), akan tetapi juga didasarkan pada pertimbangan lain seperti: intuisi,
pertimbangan politik atau mungkin tekanan dari pihak lain.

Peranan Ilmu Manajemen

Ilmu manajemen memiliki peranan sebagai berikut:

 Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan

Penerapan ilmu manajemen memerlukan suatu organisasi berorientasikan


tujuan (purpose oriented). Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus
direncanakan dan dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi. Jangan berdasarkan
kebiasaan atau rutinitas yang telah sering dilakukan.

 Pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan analisis

Pengambilan keputusan berdasarkan ilmu manajemen memerlukan suatu sistem


pengolahan informasi yang efisien. Dengan meningkatnya kompleksitas lingkungan dan
dampaknya yang sangat penting pada kelangsungan lingkungan hidup suatu organisasi
manajemen menjadi sangat penting. Informasi yang akurat dan tepat waktu harus

11
diolah dan dianalisis agar adapat digunakan untuk meramalkan kejadian-kejadian
penting yang akan datang (bersifat ekonomis) dengan tingkat keakuratan yang
memadai.

 Pengambilan keputusan unuk tujuan ganda.

Manajemen selalu dituntut untuk memperhatikan tujuan ganda, prioritas dan


pemecahan pertentangan antara tujuan (objectives) berbagai kelompok kepentingan.
Dengan demikian, diharapkan penerapan pendekatan sistematis yang lebih meluas di
dalam menangani masalah pencapaian tujuan ganda dan untung ruginya. Pendekatan
interaktif berdasarkan komputer dengan model ilmu manajemen menemukan
penerapan yang lebih luas didalam memformulasikan tujuan dan pengambilan
keputusan.

 Penekanan yang meningkat pada produktivitas

Agar dapat memperbaiki efektivitas proses manajemen, yang harus


diperhatikan antara lain: produktivitas sumber daya manusia, manajemen modal dan
material yang efektif, dan proses pengambilan keputusan yang efisien.

 Peningkatan perhatian pada perilaku kelompok

Perilaku pengambilan keputusan kelompok akan menjadi sangat penting


peranannya apabila kita berfokus pada penggunaan sumber daya manusia yang
efektif. Studi perilaku pengambilan keputusan kelompok, khususnya pentingnya
perasaan membagi tujuan (share purpose) bagi keefektivan organisasi. Setiap
kegiatan yang dilakukan oleh kepala setiap unit organisasi harus diarahkan pada
pencapaian tujuan organisasi perusahaan.

 Manajemen modal, energi, material yang efisien

Penghematan biaya melalui sumber-sumber daya (modal, energi dan material)


merupakan andil seratus persen pada keuntungan perusahaan, sedangkan

12
penghematan biaya pada hal lain seperti saluran distribusi mungkin hanya
memberikan andil yang sedikit pada keuntungan.

 Manajemen tentang segala kemungkinan yang lebih sistematis

Manajemen tentang segala kemungkinan atau lebih dikenal dengan contigency


manajemen akan menjadi lebih sistematis dan teratur berkat tersedianya sistem
informasi, model ilmu manajemen dan fasilitas komputasi dengan komputer.

 Lebih berinteraksi dengan faktor eksternal

Proses manajemen adalah suatu sistem yang terbuka, harus bisa mengatasi
paling tidak menyesuaikan dengan keadaan lingkungan diluar organisasi sebagai
kendala misalnya kebutuhan masyarakat tentang barang dan jasa yang selalu berubah
juga dibutuhkan informasi. Jadi, ilmu manajemen mensyaratkan bahwa harus
berinteraksi dengan dunia luar yang disebut faktor-faktor eksternal seperti instansi
pemerintah, situasi internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, konsumen,
perubahan situasi pasar, selera konsumen, saingan, dan lain sebagainya.

13

Anda mungkin juga menyukai