opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
BUKU PANDUAN SPRINTER
J&T EXPRESS
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
01/11/2015
PT Global J&T Express
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
Daftar isi
Rambut:
1. Harus rapih
2. Tidak panjang atau gondrong
Wajah: 3. Tidak dicat dengan warna
1. Harus Bersih & Rapih selain hitam
2. Tidak Berkumis & Berjanggut
3. Pastikan Mulut Tidak Berbau
Seragam:
1. Harus rapih, bersih, tidak kotor & bau
2. Seragam harus dimasukkan ke dalam celana dan celana
tidak boleh digulung
IDCard: 3. Pada saat bertugas kantung celana dan baju tidak boleh
1. Harus selalu digunakan didalam dan diluar menyimpan barang terlalu banyak
kantor
2. ID card tidak boleh kotor, ditempel sticker
atau aksesoris lainnya
Ikat Pinggang:
1. Harus selalu dalam keadaan terikat baik,
tidak kendur atau longgar Kebersihan Tangan:
2. Tidak menggunakan ikat pinggang dengan 1. Kuku tidak boleh kotor & panjang
aksesoris berlebihan 2. Tidak boleh menggunakan pewarna kuku
3. Tidak boleh menggunakan aksesoris seperti: cincin,
gelang atau lainnya lebih dari 1 (satu) pada saat bertugas
Sepatu:
1. Seluruh karyawan wajib menggunakan sepatu dan tidak
boleh menggunakan sandal
2. Sepatu harus selalu dalam keadaan bersih, apabila
menggunakan sepatu bertali maka harus selalu dalam
keadaan terikat rapih
Bila alamat dalam coverage area atau penerima bersedia menjemput paket di droppoint
tujuan yang telah ditentukan, maka sprinter wajib menanyakan jenis paket yang akan dikirimkan,
apakah bisa dikirimkan atau tidak, jumlah paket, berat paket, setelah itu informasikan kepada
customer biaya ongkos kirim nya. Apabila pelanggan sudah sepakat , maka sprinter segera
menjadwalkan waktu pick-up paket tersebut.
Sesampainya di tempat pelanggan, sprinter wajib menyapa pelanggan terlebih dahulu dan
mengikuti etika yang berlaku (dapat dilihat di bagian Etika Sprinter), kemudian mengikuti prosedur
yang berlaku dalam hal pick up barang pelanggan.
1.3 Etika Sprinter
1.Etika berkomunikasi
a. Pastikan ponsel dalam keadaan silent atau getar sewaktu melakukan pickup.
b. Mengontrol volume suara, nada, intonasi suara, serta menggunakan tutur kata yang
halus.
c. Pada saat pickup dirumah pelanggan atau sedang menunggu barang pickup, apabila
sprinter ingin menerima telepon maka sprinter perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Minta maaf dan meminta pelanggan untuk menunggu sebentar
Menjawab telepon dengan suara rendah atau mencari tempat yang tenang
untuk menjawab telepon
d. Tidak menjanjikan apapun kepada pelanggan, terutama mengenai waktu pengiriman.
Cocok
Sprinter
Pengisian Resi
Proses Outgoing
2.1 Prosedur Penanganan Pickup Bermasalah
1. Efisiensi waktu
Apabila pelanggan komplain dan mendesak waktu pengiriman atau pickup :
a. Setelah menerima informasi komplain dari pelanggan, droppoint pengirim harus
segera menghubungi pelanggan melalui nomor yang telah diberikan sebelumnya,
kemudian menjelasan alasan kepada pelanggan agar pelanggan memahami
penyebab keterlambatan, juga harus komitmen dengan waktu pickup yang telah
dijadwalkan ulang;
b. Tips menghindari masalah ini : Setelah menerima perintah pick up, Sprinter
disarankan menghubungi pelanggan terlebih dahulu untuk menjadwalkan waktu
pickup.
2. Keamanan - kehilangan, kerusakan
a. Kehilangan
Pada saat melakukan pickup dan menyadari paket hilang, harus dengan segera
melakukan pelaporan terhadap penanggungjawab di drop point, kemudian segera
mengecek balik ke jalan yang telah dilalui untuk memastikan apakah paket terjatuh
di jalan
b. Kerusakan
Semua paket harus dikemas dengan baik dan aman di tempat pick up, namun
ketika paket dibawa ke drop point ditemukan adanya kerusakan pada kemasan
maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan barang didaerah
yang terpantau oleh CCTV untuk memeriksa apakah barang yang dalam paket
tersebut mengalami kerusakan atau kehilangan. Kemudian dilakukan
penghitungan barang kembali berdasarkan kuantitas jumlah yang tertera di
resi, pastikan jumlah barang yang tertera di resi sesuai dengan isi paket barang.
Bila setelah pengecekan dilakukan dan diketahui bahwa paket mengalami
kerusakan, maka lakukan konfirmasi kepada pelanggan, memastikan kepada
pelanggan bahwa kemasan paket dan paketnya berada dalam kondisi tidak
utuh / bermasalah : untuk tindakan selanjutnya maka sprinter harus menunggu
jawaban dari pelanggan apakah melanjutkan pengiriman atau menginginkan
paketnya dikembalikan.
Prosedur Pengiriman
Prosesing
Gudang
incoming
center
Penanganan paket
Call
bermasalah
Ya
Pembayaran bermasalah
Melanjutkan pengiriman
penanganan paket Yang
Gudang
lainnya
bermasalah
Selesai
结束
Finance
Melakukan penginputan
sistem yang bersangkutan
dan penerimaan uang
3.2 Prosedur Penanganan Pengiriman Paket Bermasalah
c. Kesalahan Pengiriman
Bagian Droppoint Penerimaan
1. Sprinter segera melakukan scan paket bermasalah dan langsung
menghubungi PIC droppoint yang bersangkutan juga melaporkan
kepada call center.
2. Mengikuti instruksi dari call center, dan segera mencari rute terdekat
untuk melanjutkan pengiriman ke kota tujuan.
Bagian Droppoint Pengiriman
1. Apabila menerima pemberitahuan dari call center atau pelanggan
mengenai paket yang salah kirim, harus dengan segera melaporkannya
ke penanggung jawab drop point;
2. Apabila sprinter menyadari kesalahan pengiriman paket, maka segera
kembali ketempat penerima paket untuk menarik kembali paket
tersebut, kemudian meminta maaf atas kesalahan pengiriman yang
dilakukan oleh sprinter.
3. Bila paket telah diterima kembali, harus dengan segera melakukan
pengiriman kembali paket kepada pelanggan yang benar; bila tidak
memungkinkan untuk mengambil kembali paketnya, harus segera
memberitahukannya kepada penanggung jawab drop point, dengan
bantuan Manager untuk follow up lebih lanjut
d. Informasi di Resi kurang jelas atau Resi rusak
Bagian Droppoint Penerimaan
1. Bila resi diterima dalam kondisi rusak, yang menyebabkan informasi resi
tidak terbaca, maka penanggung jawab droppoint harus melakukan
pengecekan informasi resi sesuai dengan sistem.
2. Apabila nomor resi sama sekali tidak terbaca, petugas gudang perlu
menggunakan sistem untuk melakukan perbandingan antara paket yang
dikirim dan paket yang diterima;
3. Apabila kerusakan form resi mempengaruhi pengiriman paket, perlu
dibuat bukti pengiriman pengganti Resi. Dimana bukti ini berguna
sebagai bukti bahwa paket telah diserahkan kepada pengirim.
Bagian Droppoint Pengiriman
1. Sprinter menulis “bukti pengiriman”, kemudian memberikan kepada
pelanggan untuk ditandatangani, kemudian pada saat kembali harus
ditanda tangan juga oleh Penanggung jawab.
e. Pembayaran yang bermasalah
1. Saat sprinter menyadari terjadinya kesalahan perihal biaya pengiriman, Sprinter
wajib melaporkan ke penanggung jawab drop point untuk melakukan
pengecekan paket tersebut di droppoint, dan petugas gudang yang bertugas
wajib melaporkan ke call center terlebih dahulu sebelum mengirimkan paket
tersebut ke gateway.
2. Jika pihak call center belum bisa memberikan informasi maka pembayaran
diberatkan kepada pihak pengirim. Namun jika Call center memberikan hasil
konfirmasi, maka akan ditangani dengan sesuai informasi yang diberikan.
(tambahkan keterangan pada airwaybill)
f. Kesalahan penulisan berat dan harga
Bagian Droppoint Penerimaan
1. Karyawan droppoint akan mengisi form di dalam sistem komplain,
kemudian melaporkannya kepada Call Center, kemudian melakukan
pemeriksaan kembali terhadap berat dan biaya pengiriman paket.
2. Kemudian di kolom keterangan dituliskan harga dan berat yang benar,
kemudian mengutus sprinter untuk melakukan pengiriman seperti
biasanya.
Bagian Droppoint Pengiriman
1. Pada saat pengiriman, di kolom keterangan hanya perlu dituliskan
keterangan berat dan ongkos yang sebenarnya, dan wajib
ditandatangani oleh pelanggan;
2. Setelah kembali ke gudang, resi diberikan kepada penanggung jawab
dan melaporkannya kepada Call Center.
g. Penulisan alamat yang tidak jelas atau salah
1. Sprinter menghubungi pelanggan via telepon, dan memastikan alamat
tujuan apakah berada di coverage area.
2. Apabila alamat tujuan berada di luar coverage area, atau pelanggan tidak
dapat dihubungi, maka sprinter segera melakukan scan paket bermasalah.
3. Paket yang bermasalah tersebut diserahkan kepada penanggung jawab
droppoint dan penanggung jawab harus segera melaporkan kepada call
center.
h. Jumlah paket tidak sesuai
1. Untuk paket MPS, apabila seluruh paket belum sampai dengan lengkap,
maka penanggung jawab droppoint harus menghubungi pelanggan apakah
paket yang belum lengkap tersebut dikirimkan dahulu atau menunggu
semua paket tiba dengan lengkap semua baru dikirimkan, bila tidak, lakukan
scan paket ditinggalkan digudang dengan alasan yang sebenarnya.
2. Sprinter mengirimkan barang berdasarkan instruksi dari penanggung jawab
droppoint, dan meminta bantuan dari petugas gudang untuk mengetahui
kondisi barang yang belum sampai tersebut.
i. Pelanggan menolak untuk menerima dan membayar ongkos kirim
Sprinter perlu menanyakan alasan pelanggan menolak menerima atau membayar,
kemudian melakukan scan paket bermasalah sesuai dengan alasannya,menyerahkan
barang dan melaporkannya kepada petugas gudang mengenai masalah tersebut.
j. Untuk paket yang sudah diterima oleh DP dan dikirim ke Gateway,apabila customer
membatalkan pengiriman barang, maka biaya pengiriman tidak akan dikembalikan
ke customer
k. Sprinter hanya boleh menerima biaya yang sesuai dalam sistem perusahaan dan
tidak boleh memunggut biaya apapun dari pelanggan. Biaya yang diterima harus
sesuai dengan biaya yang tertera di resi.
l. Untuk semua karyawan J&T Sprinter pengirim, Staff Gateway dan sebagainya yang
menyadari adanya kesalahan penulisan harga atau berat paket (perbedaan melebihi
1kg) diwajibkan segera melaporkan kepada call center dan dapat mengajukan klaim
untuk diberikan penghargaan Rp.200.000,-
4.2Layanan Produk
1. Layanan Asuransi
o ≥51-70kg per koli dikenakan biaya tambahan sebesar 50% dari biaya pengiriman.
Biaya tambahan
o ≥71-100kg per koli dikenakan biaya tambahan sebesar 75% dari biaya
untuk berat yang
pengiriman.
disebut overweight
o ≥101-125kg per koli dikenakan biaya tambahan sebesar 100% dari biaya
pengiriman.
Kiriman yang o Kiriman yang salah satu dimensinya melebihi 150cm akan dikenakan biaya
kelebihan dimensi tambahan sebesar 50% dari biaya kiriman
o Kiriman yang dikategorikan sebagai barang berbahaya/dangerous goods (DG)
Kiriman yang oleh pihak airlines,akan dikenakan biaya tambahan sebesar 100% dari biaya
memerlukan pengiriman.
penanganan khusus o Kiriman yang memerlukan special handling akan dikenakan biaya tambahan
sebesar 100% dari biaya pengiriman.
5.2 Keamanan
5.2.1 Jenis-jenis kemasan
Karton no 1:
ukuran:20 cm X 18cm X 10cm;
Karton no 2:
ukuran:25 cm X 20cm X 18cm;
Karton no 3:
ukuran:30 cm X 25cm X 20cm;
Karton
Karton no 4:
ukuran:36 cm X 30cm X 25cm;
Karton no 5:
ukuran:53 cm X 32cm X 23cm;
Karton no 6:
ukuran:70 cm X 40cm X 32cm;
Ukuran amplop kecil:264mm*200mm
Ukuran amplop besar:330mm*245mm
Amplop bersegel ini diproduksi menggunakan
Amplop bahan karton putih berdasar abu-abu , di
kertas bagian depannya terdapat kantong untuk
dokumen tempat AWB, amplop ini juga dilapisi dengan
bahan anti air yang gunanya tahan terhadap
tetesan hujan, dan untuk keamanan terdapat
juga perekat segel pada tutupnya.
Plastik pouch kecil:
16,5 X 30,5CM,berat:sekitar 0,5 kg
Plastik pouch sedang:
28 X 35CM,berat:sekitar 1 kg
Plastik Plastik pouch besar:
pouch 38 X 41,3CM,berat : sekitar 3 kg
Plastik pouch super besar:
61 X 54CM,berat:sekitar 5 kg
Segel hanya dapat digunakan sekali, dan segel
memiliki sifat tahan air dan aman digunakan.
Digunakan pada barang yang tidak mudah
pecah dan hancur.
5.2.2.Kerusakan
Kemasan telah memenuhi Paket tiba dengan kemasan luar yang utuh namun isi
persyaratan paket mengalami kerusakan.
Kemasan telah Paket telah memenuhi
Mengindikasikan bahwa kemasan paket tersebut sudah
2 memenuhi persyaratan namun isi
memenuhi persyaratan namun oleh faktor waktu
persyaratan paket termasuk kategori
menyebabkan kerusakan isi paket. Isi paket termasuk
barang yang memiliki
kategori perishable goods, misalnya: buah-
umur pakai / perishable
buahan,sayuran,barang segar dan sebagainya
goods
Penanganan barang yang dilakukan secara kasar ketika
proses bongkar muat barang seperti: paket dilempar
Proses bongkar muat sembarangan, penyusunan paket yang tidak sesuai
barang yang tidak sesuai dengan ukurannya.Bila kemasan paket dalam kondisi
standar utuh namun isi paket rusak maka tanggung jawab
Kerusakan yang dibebankan kepada tim yang melakukan penanganan
3
disebabkan oleh kasar tersebut, dan akan dikenakan sanksi yang berlaku
operasi
Penanganan barang secara kasar pada saat melakukan
sortir di gateway ataupun drop point sehingga
Operasi sortiran yang
mengakibatkan kerusakan.Maka tanggung jawab itu
kasar
akan dibebankan kepada tim yang melakukan
kesalahan tersebut dan dikenakan sanksi yang berlaku.
Isi paket rusak, dimana sebelumnya kemasan luar dari
paket tersebut pernah mengalami kerusakan ketika
Kemasan luar dan isi rusak dalam proses transit, ketika kemasan paket telah
memenuhi persyaratan maka tanggung jawab atas
kerusakan di bebankan kepada bagian operasi yang
mana sesi packing rusak.
Kerusakan oleh
Kerusakan disebabkan Kerusakan yang disebabkan oleh design peralatan
4 peralatan
oleh peralatan operasional operasional
operasional
5.2.3 Kehilangan
5.3 Operasional
Level dan
Tentang Isi Kesalahan Sanksi
jenisnya
Menerima barang
Level 1 jenis 1 Menerima barang yang terlarang Dipecat
terlarang
Menerima barang Setiap Resi dikurangi
Menerima barang ilegal atau barang yang
Level 1 jenis 2 ilegal atau barang yang 8 poin
melanggar hukum
melanggar hukum
Level 1 jenis 5 Setiap kali dikurangi
Operasi kasar Operasi kasar
3 poin
Telat pickup atau kirim
Kesalahan
Transit yang lambat
operasional,mempeng
Level 2 Jenis 1 Bermalas-malasan
aruhi efisiensi waktu
Telat pengiriman paket pelanggan VIP Setiap Resi/kali
paket kiriman
Kegagalan operasional lainnya yang dikurangi 2 poin
mempengaruhi efisiensi waktu pengiriman
paket
Kesalahan penempelan Setiap Resi dikurangi
Level 2 Jenis 3 Kesalahan penempelan Resi
Resi 3 poin
Setiap Resi/kali
dikurangi 3 poin,
Paket dikirim ketujuan Kesalahan marking, labeling atau
Level 3 Jenis 3 jika kesalahan sudah
salah penandaan
melebihi batas,
dikurangi 6 poin
Tidak mengirim barang Kelebihan berat, Kelebihan ukuran
Setiap Resi dikurangi
Level 3 Jenis 4 sesuai dengan
Kelebihan harga untuk layanan khusus 3 poin
peraturan perusahaan
Bukti penerimaan
Setiap Resi dikurangi
Level 3 Jenis 9 barang tidak Resi tidak tercantum pada paket
3 poin
tercantum pada paket
Kesalahan
pengembalian Resi Kesalahan pengembalian resi pembayaran Setiap Airwaybill
Level 4 Jenis 3
pembayaran (kepada kepada pelanggan dikurangi 1 poin
pelanggan)
Kesalahan janji atau
Setiap airwaybill
Level 4 Jenis 5 tidak memandu Kesalahan janji kepada pelanggan
dikurangi 2 poin
pelanggan dengan
benar
Tidak melakukan atau salah dalam
Tidak mengunakan alat pelacakan barcode
scan barcode dengan Waktu scan barcode tidak sesuai Setiap airwaybill
Level 4 Jenis 6
benar Tidak melakukan pembaharuan barcode dikurangi 1 poin
Hal lain yang mencakup kesalahan dalam
pelacakan barcode
Pengiriman dengan Kesalahan dalam melakukan Pengiriman
instruksi, Pengiriman dengan instruksi
paket yang Setiap airwaybill
Level 4 Jenis 7
diasuransikan tidak Tidak melakukan pemeriksaan terhadap dikurangi 3 poin
sesuai dengan standar paket yang diasuransikan
yang ditentukan
Salah input kode tujuan
Penempelan Resi tidak sesuai standar yang
ditentukan
Setiap airwaybill/
Penempelan Resi salah
kali dikurangi 1
Kesalahan proses Kesalahan pada saat pemuatan/penurunan
poin,jika
operasional barang dari kendaraan
Level 5 Jenis 1 kesalahan sudah
(Belum terjadi Kesalahan pada saat
melebihi batas,
kesalahan pengiriman) pengemasan/pengarungan barang
dikurangi 5 poin
Pengepakan barang tidak sesuai dengan
standar yang ditentukan
Tidak melakukan pengemasan terhadap
paket kiriman kecil
Tidak mengisi berat dan biaya dengan benar
Tidak mengisi kolom tanda tangan dengan
benar
Terdapat kesalahan pada waktu
penerimaan paket, nomor induk karyawan,
Pengisian Airway Bill dan jumlah barang
Setiap airwaybill
Level 5 Jenis 2 tidak sesuai dengan Informasi pada lembar resi tidak lengkap
dikurangi 1 poin
standar yang Kesalahan dalam mengisi kolom Layanan
ditentukan pengambilan di tempat lain
Pengirim mengisi kolom Pembayaran
Bulanan untuk Penerima
Kesalahan penulisan jumlah dalam Resi MPS
Kesalahan penulisan untuk Transit/retur
Resi
Kesalahan pada penandatanganan Resi
Terdapat ketidak- Metode pembayaran tidak jelas atau salah
Setiap Resi dikurangi
jelasan atau kesalahan Metode pembayaran untuk pelanggan
Level 5 Jenis 3 0.5 poin
pada metode khusus salah
pembayaran
Kesalahan pada
Kesalahan pada perhitungan berat atau Setiap Resi dikurangi
Level 5 Jenis 5 perhitungan berat atau
biaya 0.5 poin
biaya
Tidak memberikan
Waybill tepat pada Tidak memberikan Waybill tepat pada Setiap Resi/kali
Level 5 Jenis 7
waktunya atau waktunya atau mencampur Waybill dikurangi 1 poin
mencampur Resi
Kesalahan pada penandaan barang atau
Kesalahan pada
Level 5 Jenis 10 kelalaian dalam menandakan barang Setiap Resi/kali
penempelan stiker
Menggunakan barcode yang tidak sesuai dikurangi 0.5 poin
atau penandaan
standar
Penulisan alamat tidak
lengkap, sehingga Setiap Resi dikurangi
Level 5 Jenis 11 Penulisan alamat tidak lengkap
mempengaruhi 0.5 poin
efisiensi waktu
Alamat kiriman diluar coverage area
Jenis barang tidak dalam kategori yang bisa
Setiap Resi dikurangi
Level 5 Jenis 14 Diluar coverage area dikirimkan
0.5 poin
Paket yang dikirim oleh Perusahaan
Pelanggan tidak diperbolehkan
Level 5 Jenis 15 Isi Laporan Keluhan Terlambat memberikan laporan atau
tidak sesuai dengan terdapat kesalahan pada keluhan Setiap kali dikurangi
standar 0.5 poin
Kesalahan pada perbaikan tanggung jawab
Level 5 Jenis 17 Kerusakan pada
Setiap airwaybill
kemasan paket, barang Kemasan paket rusak, barang tidak rusak
dikurangi 0.5 poin
tidak rusak
Level 5 Jenis 18 Tidak beroperasi sesuai
dengan standar, Perihal lain yang tidak dilakukan sesuai
Setiap airwaybill
menyebabkan dengan standar operasional perusahaan,
dikurangi 0.5 poin
kesalahan pada saat menyebabkan kesalahan
bekerja
5.4 Pelayanan
Jenis Permasalahan Nama Tindakan Sanksi Yang Dikenakan
Pemalsuan catatan (termasuk penanganan Jenis Sanksi kelima, pemberhentian
Jenis 1
paket bermasalah tanpa izin) kontrak kerja sama
Jenis Sanksi kelima, pemberhentian
Jenis 2 Perkataan dan tindakan kasar
kontrak kerja sama
Jenis Sanksi kelima, pemberhentian
Jenis 3 Meminta bayaran lebih
kontrak kerja sama
Jenis 4 Menolak paket kiriman tanpa alasan yang jelas Jenis Sanksi Keempat,Dipotong 10 Poin
Jenis 5 Memberi potongan harga tanpa izin Jenis Sanksi keempat,dipotong 7 poin
Jenis 6 Tidak mengembalikan Uang refund tepat waktu Jenis Sanksi ketiga,dipotong 5 poin
Jenis 8 Memberikan informasi yang tidak tepat Jenis Sanksi kedua,dipotong 4 poin
Melakukan tindakan dan perkataan yang tidak
Jenis 9 Jenis Sanksi kedua,dipotong 3 poin
senonoh
Apabila pelanggan menolak memberikan informasi pelanggan maka wajib resi ditanda tanganni
pernyataan bahwa pelanggan menolak menyertakan informasi, informasi ini diisi dikolom
keterangan.
Dihitung bedasarkan harga jumlah berat; Satu airwaybill banyak barang, Apabila setiap
barang mempunyai ukuran yang berbeda, maka semuanya harus dihitung secara terpisah,
kemudian dijumlahkan: Apabila setiap barang mempunyai ukuran yang sama, hanya di
hitung 1 barang dan dikalikan bedasarkan jumlah barang, cara perhitungan:
5. Asuransi:
Pelanggan memilih asuransi: Pada kolom “Asuransi” mencantumkan tanda √ dalam kolom
“YA”, dan dikalkulasikan berdasarkan harga barang tersebut untuk mencari harga asuransi
yang perlu dibayar.
(6) Biaya
1 . Berat aktual: pada saat menimbang berat, berat barang dimasukkan ke dalam kolom “Berat
Aktual” (diisi hingga satu angka desimal), barang dengan berat di atas 1 kg harus mengisi berat
aktual, barang dengan berat dibawah 1 kg, tidak diharuskan mengisi kolom “Berat Aktual”.
2. Cara menimbang berat: untuk barang dengan berat yang tidak melebihi 100 kg, berat barang
dihitung mulai dari 1kg ke atas.
Jika berat aktual barang melebihi berat dimensional, biaya yang dihitung adalah dari berat aktual
barang tersebut.
Jika berat dimensional barang melebihi berat aktual, biaya yang dihitung adalah dari berat
terendah barang tersebut.
untuk paket MPS tiap paket dipilih berat yang paling besar.。
3. Biaya Pengiriman: Pada saat menghitung biaya pengiriman, perhitungan biaya pengiriman
adalah sesuai dengan “dibulatkan ke atas”.
Contoh: jika perhitungan untuk biaya pengiriman adalah Rp. 183.400,00; biaya yang akan
diterima adalah Rp. 184.000,00.
Biaya Total: Biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Biaya ini adalah total semua biaya
(Misalnya: Biaya packing, biaya per kg, dan tambahan biaya lainnya jika ada)
3. Segala transaksi yang dibatalkan, maka biaya dikembalikan kepada pelanggan selama paket
belum diberangkatkan, tetapi biaya packing tidak bisa dikembalikan.
4. Untuk paket yang telah diberangkatkan tidak ada pengembalian biaya, dan bila pelanggan
meminta untuk dikirimkan ulang maka pelanggan harus membuka resi baru dan membayar
lagi biaya kiriman.
(7)Kode Area:
1. Asal: Kode asal berupa kode droppoint penerima diisi oleh sprinter Pickup.
2. Tujuan: Kode tujuan berupa kode droppoint pengiriman diisi oleh sprinter Pickup.
3. Jemput sendiri : Jika pelanggan ingin melakukan pengambilan barang di droppoint pengiriman
maka centang self pickup. Kolom ke 7, informasi ini diisi oleh sprinter yang menerima, dan
dikolom keterangan harus ditulis keterangan pelanggan setuju self pickup. Kemudian tanda
tangan.
2. Pembayaran bulanan: Pada kolom “Pengirim” berikan“√”dan isi nomor account untuk
pembayaran bulanan dengan lengkap.
1. Tanda Tangan: Harus ditanda tangani oleh pengirim atau orang yang mewakili
2. Apabila tanda tangan kurang jelas, perlu dilakukan konfirmasi kepada pelanggan,dan
menambahkan keterangan nama di samping tanda tangan dengan pena. Perlu diperhatikan:
Sprinter tidak diperbolehkan mewakili pelanggan dalam mengisi tanda tangan.
3. Tanggal: Isi dengan lengkap, isi dengan waktu yang sesuai pada saat menerima paket kiriman.
1. Tanda Tangan: Pada saat penerimaan barang kolom tanda tangan harus ditanda tangani oleh
penerima. Jika diwakili, harus diisi oleh kata “Diwakili”. Untuk perusahaan, materai perusahaan
harus dapat dilihat dengan jelas.
2. Apabila tanda tangan kurang jelas, perlu dilakukan konfirmasi kepada pelanggan,dan
menambahkan keterangan nama di samping tanda tangan dengan pena. Perlu diperhatikan:
Sprinter tidak diperbolehkan mewakili pelanggan dalam mengisi tanda tangan.
3. Self-pickup: Periksa dokumen yang berlaku, serta di sebelah Tanda Tangan Penerima tulis
dengan jelas nomor KTP atau nomor dokumen yang berhubungan.
Kolom Keterangan:
1. Untuk paket kiriman yang diambil sendiri, pada kolom Ambil Sendiri berikan centang,
pelanggan yang mengirim pada kolom keterangan harus memberitahukan bahwa pengirim
“Setuju Ambil Sendiri”, dan ditanda tangani;
2. Isi kolom ini jika ada permintaan khusus dari pelanggan, seperti: “Paket darurat, pengiriman
barang untuk pertama kali, pengiriman pada akhir pekan” , dan sebagainya
3. Jika ada perubahan pada biaya, berat, dan metode Pembayaran diharuskan mengisi kolom
ini untuk memberitahukan pelanggan.
1 airwaybill terdiri dari 4 paket. Maka diantaranya ada 1 yang disebut induk paket dan tiga
lainnya disebut anak paket.
2.1.1 Paket induk : Pilih satu Induk paket, sisanya anak paket. Tempelkan airwaybill
standar(airwaybill J&T) pada sisi kiri atas paket untuk menandakan bahwa itu adalah
paket induk. 2.1.1
2.1.2 Anak paket : Mengisi airwaybill khusus , merobek dan menempel barcode berupa
sticker di belakang airwaybill standar (lembar copy pertama), kemudian masukan
airwaybill standar juga airwaybill khusus kedalam plastik airwaybill dan tempelkan
masing-masing di sudut kiri atas paket.
2.3.1 Penggunaan terminal : masuk ke sistem E3 lalu pilih option “MPS”, kemudian scan
induk dan anak paket satu per satu. Setelah paket selesai dikirimkan, pilih option
“pengiriman normal”, kemudian scan lagi satu per satu barcode induk dan anak paket.
2.3.2 Scan Barcode:setiap bagian baik pengiriman maupun penerimaan barang, wajib
melakukan scan terhadap induk dan anak paket. (cara scan seperti biasa)
Paket Bermasalah : menu ini digunakan apabila paket tersebut bermasalah atau
mengalami kerusakan, bocor, basah, dan lainnya, yang menyebabkan paket tidak
bisa dikirimkan. (Untuk cara penggunaan silahkan tinjau SOP IT)
Sprinter harus mengisi nomor resi paket yang bermasalah, kemudian jenis masalah
dan data lainnya yang diperlukan. Tekan tombol “pasti” dan “unggah” untuk
menggunggah data ke dalam sistem.
Untuk Resi yang Void : Bila ongkos kirim yang dibayarkan pelanggan telah
dikembalikan maka perlu discan paket bermasalah dengan alasan pelanggan
membatalkan pengiriman, kemudian upload foto resi tersebut (di dalam kolom
keterangan resi tersebut harus ditulis dengan jelas pelanggan sudah menerima
ongkos kirim yang dikembalikan dan sertakan tanda tangan pelanggan disamping
pernyataan tersebut).
Paket yang ditinggalkan di gudang : menu ini digunakan ketika paket yang
dikirimkan oleh sprinter ternyata bermasalah, ataupun dengan kondisi tertentu
paket harus ditinggalkan di gudang.
Contohnya ketika paket dikirim ternyata pelanggan tidak berada di tempat, makanya
barang sementara ditinggalkan di gudang.
Petugas DP/Gateway harus mengisi nomor resi/waybill dengan melakukan scan pada
paket atau dengan mengisi secara manual. Setelah itu petugas juga diharuskan
mengisi alasan mengapa paket tersebut harus ditinggalkan di gudang dan
melengkapi data lainnya jika diperlukan. Kemudian tekan tombol “pasti” dan
“unggah” untuk menggunggah data ke dalam sistem.
Standar
Pengemasan IV: 3. Kardus tebal dimasukkan kedalam box yang diisi
Kemasan Tahan Air sterofoam, kemudian paket kiriman ditempatkan
+ Bola Kapas ke dalam box sterofoam dan diisi lagi dengan
material pengiriman. Pastikan keempat sisinya
diisi dengan sterofoam.
1. Memiliki Kemasan Komersil:
Jika Packing paket telah memenuhi standar
packing, maka hanya perlu diberi box sterofoam
atau kotak kemasan komersil/ kardus kemasan,
pada bagian luar kemasan lapisi 3-5 putaran
bubble wrap (Kardus dilapisi 6 bagian permukaan)
dan kardus direkatkan dengan perekat, bubble
Standar bag agar tidak goyang. Jika pengiriman dilakukan
Pengemasan I: dalam jumlah massal, diperlukan penyanga
Bubble Wrap, Kardus tebal, pemisah antara kemasan komersil , dan juga
Keramik/Kaca Bubble Bag, Pipa Plastik, antara kemasan komersil dengan kemasan luar.
Sterofoam Kotak Kayu +
Bubble Wrap, 2. Tidak memiliki Kemasan Komersil:
Bubble Bag a) Jika paket tidak memenuhi persyaratan
diatas, maka perunit paket perlu lapisi
Standar bubble wrap 3-5 lapisan yang di tempatkan
Pengemasan II: pada box sterofoam dengan tingkat
Kardus, Kotak kekerasan tertentu, pipa plastik, pipa PVB,
Kayu + Sterofoam pipa PVC atau pipa/ kardus lainnya,
kemudian diletakkan pada kardus yang pas,
menggunakan bubble wrap atau spons
karton terisolasi yang diisi penuh. Jika paket
kiriman berbentuk tabung tipis dan tidak
dapat dikemas sendiri, maka dapat dikemas
secara bersamaan menggunakan 3-5 lapisan
bubble wrap, ditempatkan pada box
sterofoam dengan tingkat kekerasan
tertentu, seperti pipa plastik, pipa PVB, pipa
PVC, pipa/ kotak logam lainnya, kemudian
diletakkan pada kardus yang pas,
menggunakan bubble wrap terisolasi yang
diisi penuh. Gunakan material peredam
lainnya dan pastikan paket tidak langsung
bersentuhan dengan kardus.
b) Kardus tebal yang telah diisi sterofoam
sampai bawah, paket pengiriman nantinya
akan ditempatkan didalam sterofoam, yang
diisi sterofoam penuh lagi. Kemasan paket
kiriman seperti ini perlu dipastikan 4
bagiannya terisi sterofoam.
1. Memiliki Kemasan Komersil:
Jika paket kiriman telah mempunyai packingan
bagus yang memenuhi standard pengiriman,
tetap lapiskan 3-5 lapis bubble wrap(Pastikan 6
bagian permukaannya harus dilapisi) terus
Standar isolasi , terus ditambahkan kemasan supaya
Pengemasan I: paket tidak basah. Bila tidak bisa gunakan
Kardus tebal, kardus, packing kayu,untuk paket sejenis dalam
Bubble Wrap, jumlah massal. Maka antar paket perlu
Peralatan Teh, Corrugated box, Kantong Udara, pemisahan peredam benturan。
Peralatan Bubble Wrap, Bubble Bag,
Makan, Barang Kantong Udara, Kotak Kardus 2. Tidak Memiliki Kemasan Komersil:
Kerajinan Bubble Bag, Bola a) Jika tidak ada kemasan diatas, paket
lainnya Kapas, Sterofoam Standar kiriman perlu dipisah menggunakan
Pengemasan II: bubble wrap atau kotak kardus yang diisi
Kemasan Tahan material pengemasan yang di lapisi 3-5
Air + Kardus + putaran, atau menggunakan bubble bag
Bubble Wrap, dan dikirim setelah kemasan selesai
kertas kardus ditempatkan pada kotak kayu dengan
tebal lainnya tingkat kekerasan tertentu, kardus tebal
lainnya yang diisi dengan material
pengiriman.
Standar b) Kemudian kardus tebal, kotak kayu yang
Pengemasan III: telah diisi sterofoam, paket pengiriman
Kotak Kayu, nantinya akan ditempatkan didalam
Kardus tebal + sterofoam, yang diisi sterofoam penuh
Sterofoam lagi. Jika paket tidak memiliki kemasan
komersil dan tidak memenuhi syarat
barang kerajinan (contoh hewan kecil,
tumbuhan atau semacamnya), gunakan
bubble bag atau bubble wrap yang
penyangga nya tidak penuh, Kasus
semacam ini memerlukan kemasan, jika
tidak, tidak dapat diterima.
1. Memiliki Kemasan Komersil:
Jika paket kiriman adalah kemasan lampu atau
spesifikasi pencahayaan yang yang sesuai
dengan kertas penyanga (atau papan
sterofoamnya), diperlukan kemasan dalam,
menggunakan bubble wrap dilapisi 3-5 putaran
Standar yang kemudian dimasukkan pada kardus tebal
Pengemasan I: (atau kemasan lampu ditempatkan pada bubble
Kemasan produk bag yang besar/kecil nya pas). Jika kardus
Sterofoam, Bubble + Bubble Wrap, kemasan komersil itu sendiri memiliki bahan
Wrap, Bubble Bag Bubble Bag atau ketebalan yang mencukupi, dan
Peralatan Lampu pengemasan produk dapat melindungi paket
kiriman dengan baik dan tidak mempengaruhi
penjualan kedu, boleh langsung dikirimkan.
Standar Pengiriman dalam jumlah banyak, diperlukan
Pengemasan II: penyanga pemisah antara kemasan komersil dan
Kardus tebal, kemasan luar.
Kotak Kayu + 2. Tidak Memiliki Kemasan Komersil
Sterofoam, Peralatan Lampu yang tidak memiliki kemasan
Kemasan Lampu komersil, jika pengirim barang dan J&T tidak
dapat memberikan kemasan yang baik, harus
ditolak dengan sopan. Kiriman dapat dikirim
dengan cara kemasan seperti dibawah ini:
kardus atau kardus tebal diisi sterofoam,
ditempatkan kedalam sterofoam dan diisi lagi
dengan sterofoam agar tidak bergera. Paket
kiriman juga ditempatkan pada bubble bag yang
pas, bubble bag diisi gas, kemudian
ditempatkan pada kardus yang pas.
Standar 1. Memiliki Kemasan Komersil:
Pengemasan I: a) Jika paket kiriman sudah dikemas dengan
Kotak Kayu, bahan yang keras dan kotak kemasan telah
Kardus + Bubble diisi sterofoam, pada kemasan luar perlu
Wrap, Kantong dilapisi lagi bubble wrap 3-5 putaran (kardus
Udara, Bubble dilapisi 6 bagian) dan direkatkan agar tidak
Bag, Kotak Kardus bergerak, atau ditempatkan pada kemasan
tahan air menggunakan karung.
Standar b) Jika kemasan komersil tidak memadai,
Pengemasan II: perlu dipastikan didalam produk
Standar pengemasan diisi material pengiriman, pada
Produk gipsum, Bubble Wrap, Pengemasan luar pengemasan produk dilapisi bubble
busa kaca, Kantong Udara, III : wrap 3-5 lapis, menggunakan perekat
fenolik, busa Bubble Bag, Kotak Kemasan Tahan ditempatkan pada kardus yang pas agar
semen Kardus, Sterofoam Air + Kardus + tidak bergerak.
Bubble Wrap, 2. Tidak Memiliki Kemasan Komersil:
Kantong Udara, a) Paket kiriman menggunakan bubble wrap
Bubble Bag atau kotak kardus penyangga yang dilapisi
3-5 putaran, atau menggunakan bubble bag
dan ditempatkan pada kotak kayu dengan
tingkat kekerasan tertentu, kardus tebal
atau kardus lainnya, dan diisi menggunakan
bubble wrap lainnya yang berbahan lebih
halus.
b) Dibawah kardus diisi dengan sterofoam,
paket kiriman diletakan diantara sterofoam,
diisi lagi dengan sterofoam. Jika paket tidak
memiliki kemasan komersil dan bukan
gipsum (seperti hewan kecil dan tanaman
patung, dll), Jika menggunakan bubble bag
atau bubble wrap penyangga lainnya tidak
cukup, pilih cara pengemasan lainnya.
1. Memiliki Kemasan Komersil:
a) Jika paket kiriman berbahan lebih keras,
penyangga lebih baik menggunaka
sterofoam atau kotak kemasan produk,
diluar pengemasan dilapisi lagi 3-5 putaran
Standar sterofoam (lapisi 6 bagian kardus) dan
Pengemasan I diberi perekat agar tidak bergerak,
Standar kemudian letakkan di kemasan tahan air
Pengemasan II: atau gunakan karung untuk mengemas.
Kardus + b) Jika pengemasan produk kurang baik,
Sterofoam pastikan barang dalam keadaan baik, pada
Kotak Kardus, kemasan komersil luar dilapisi 3-5 lapis
Bubble Wrap, Standar bubble wrap, gunakan perekat agar barang
Batu Kecil Kantong Udara, Pengemasan tidak mudah bergerak dan ditempatkan
(termasuk Bubble Bag, Bola III: pada kardus yang pas dan diisi material
produk Giok) Kapas, Sterofoam Kemasan Tahan pengisian yang sesuai.
Air + Bola Kapas
2. Tidak Memiliki Kemasan Komersil:
Standar a) Jika syarat paket kiriman, bahan penyangga
Pengemasan diharuskan menggunakan bubble wrap atau
IV: kotak kardus sendiri dilapisi 3-5 putaran,
Kemasan Tahan seluruh kardus dilapisi penuh
Air + Kardus + menggunakan bubble bag dan ditempatkan
Bubble Wrap, pada kotak kayu yang keras, kardus tebal
Kantong Udara, atau lainnya, kemudian dikirim setelah
Bubble Bag teriisi penuh.
b) Jika paket kiriman tidak memenuhi syarat,
perlu menggunakan kardus tebal, kotak
kayu atau lainnya dan diisi sterofoam hingga
penuh, kemudian paket kiriman diletakkan
di antara sterofoam, ditambah dengan
material pengemasan. Jika paket kiriman
bukan barang kerajinan (seperti hewan atau
tumbuhan kecil), gunakan bubble bag atau
bubble wrap atau penyangga lainnya tidak
cukup, pilih cara pengemasan lainnya.
1. Memiliki Kemasan Komersil:
a) Jika kemasan komersil sudah memenuhi
syarat, dan telah diisi dengan hasil yang
lebih baik, didalam paket kiriman diletakkan
pada bubble bag yang pas setelah
direkatkan masukkan kedalam kardus dan
Kardus + Bubble diisi. Jika paket kemasan sudah ada
Berjenis Beer, Bubble Bag, Bag, Sterofoam + sterofoam untuk memisahkan kiriman,
Minuman Keras, Sterofoam, Pipa Pipa Plastik diluar kardus dilapisi 3-5 lapisan bubble
Alcohol. Plastik wrap atau 1-3 lapisan bubble bag.
Dimasukkan kedalam kardus kemudian
dikirim.
2. Tidak Memiliki Kemasan Komersil:
Jika kemasan hanya kotak keras, dan antara
kotak kertas dan botol masih longgar atau sama
sekali tidak ada kemasan komersil, disetiap botol
nya perlu menggunakan bubble bag kemudian di
letakkan kedalam kotak kertas dan dikirim. Jika
ada box sterofoam yang pas, botol minuman
ditempatkan kedalam sterofoam, dimasukkan ke
dalam kardus yang pas.
Peringatan : Liquor memerlukan kemasan anti
bocor.