Anda di halaman 1dari 15

Pediatrik

Praktis
PDA doctor
Alat Tranfusi Tukar

R/
Triway ekor panjang no I
Triway ekor pendek no I
Lidokain amp no IV
Abbocath (no 22) no I
Abbocath (no 24) no I
Infusion set (makro) no I
Tranfusion set no I
Bisturi no I
Silk 3-0 no I
Dysposible syringe 5 cc no V
Dysposible syringe 3 cc no I
Hifafix (sedang) no I
CaCl2 amp no I
NaCl 0.9% no I

Contoh Pemberian dosis IV :


Jika 1 vial = 1000 mg (1 gr) Æ berikan pengenceran dengan aquadest 4 cc ( jika 500 mg
berikan pengenceran 2 cc aquadest )
Lalu jika kebutuhan 170 mg, berarti Æ 170/1000 x 4 cc = 0.68 cc

Ukuran NGT :
No 5 untuk neonatal
No 8 untuk anak kecil
Keterangan : sebaiknya diukur kembali, prinsipnya tidak terlalu kecil ( bisa aspirasi )
Cara menghitung Hb tereduksi :
Contoh :
Jika Hb 12 gr/dl, saturasi O2 80% ( berarti Hb tereduksi 20%)
Jadi Hb tereduksi Æ20 % x 12 = 2.4 gr%

Cara menghitung kebutuhan protein dalam diet Holiday Segar :


Protein yang dibutuhkan dlm diet adalah 10 – 15% dari jumlah Kkal dari Holiday Segar
lalu hasilnya dibagi 4
Contoh:
BB 10 kg, berarti kebutuhan kalori = 1000 kkal
Protein yang dibutuhkan (10 % x 1000)/ 4 = (hasil) gr Protein

1
Cara Pemberian Bicnat pada Asidosis Metabolik :
1 mEq = 1 cc
Rumus 0.3 x BB x BE

Cara (1) :
Jika hasilnya 24 cc ( 24cc/ 4 jam) Æ hitung kebutuhan cairan dahulu ( bisa dengan
rumus DMC) Æ misalkan 1500 cc/24 jam Æ 250cc/4jam Æ beri D5% (250cc – 24) =
226 cc
Bicnat yang diberikan = 24 cc

Cara (2) :
Diberikan Æ ½ dalam bolus iv ( pelan-pelan) dgn perbandingan 1:1 dekstrose 5%
½ dalam drip dgn D5% Æ caranya: hitung dulu kebutuhan cairan/ hari
Contoh :
- jika kebutuhan dlm 24 jam Æ 752 cc/24 jam, berarti dlm 500 cc D5% Æ
(500/752) x ( jumlah mEq yang dibutuhkan ) = ... mEq
(dlm 500 cc D5%/ 24 jam)

Cara (3):
Jika BE tidak diketahui Æ 2 mEq x 0.3 x 8 = 4.8 mEq
Dalam Bicnat 8.4% ( 1mEq = 1cc) Æ berikan 4.8 cc dalam 4 jam

Cara Pemberian Aminofilin dalam terapi Asma :


# Initial dose = 4-6 mg/kg/iv ( dilarutkan dalam dextrose/garam fisiologis 20 ml. Diberi
dlm 20 -30 menit)
Ket : jika sudah dapat aminofilin < 4 jam sebelumnya Æ beri dosis 1/2nya saja)
# Dosis selanjutnya = Rumatan 0.5 – 1 mg/kg/jam

Cara Pemberian Stoom Adrenalin :


5 ampul adrenalin ( tidak perlu diencerkan)
Atau ..

Cara Pemberian Adrenalin pada HR (-):


Cairkan dulu 0.1 cc adrenalin dgn 0.9 cc aquadest
Untuk pemberian pertama 0.1 cc/kg
Untuk pemberian berikutnya 0.1 cc/kg ( tanpa diencerkan )

Cara pemberian dosis aminofilin pada apneu :


Dalam 1 amp aminofilin ( 10 ml = 24 mg)
Jika dibutuhkan 15 mg Æ (15/24) x 1 ml = 0.6 ml

Cara Koreksi Elektrolit :


Hiponatremia = Na< 120 mEq/L, Hipokalemia = K < 3.5 mEq/L
Contoh : BB 10 kg, umur 1 th, Na 118, K 2.2
DK/ Diare akut + dehidrasi berat

2
TH/ Beri Infus RL Dalam ½ jam I = 30 cc x 10 = 300 cc
Dalam 2 ½ jam II = 700 cc
Na yang dibutuhkan :
(125 – 118) x 0.6 x 10 = 42 mEq dalam 4 jam
Catatan : dalam infus RL ada 135 mEq ( dalam 1000 ml ), berarti Na masih tercukupi,
sehingga tidak perlu diberi tambahan.

K yang dibutuhkan :
10 x 3 = 30 mEq
Catatan : dalam RL 100 ml ada 4 mEq K berarti masih kekurangan 26 mEq
Jadi berikan koreksi KCl 7.46% ( 1 cc = 1 mEq ) Æ 26 cc dlm 24 jam ( berikan
dalam RL)

Hipokalemia ( K darah < 3.5 mEq/L)


TH/ 1. Bila K < 2.5 mEq/L Æ larutan KCL 7.46% iv (dosis 3-5 mEq/kg) dalam
24 jam
Max 40 mEq/L
2. Bila K 2.5-3.5 mEq/L Æ cukup berikan KCL 75 mg/kg/hr ( dibagi dalam 3
dosis) pulvus

Catatan : Jika diberikan dalam 4 jam Æ Rumus : (( 4.5 - (K sekarang))x BB)/3


atau 0.3 – 0.5 mEq/kg/jam
Max 40 mEq/L, kec 10 mEq/kg/jam
Cara pemberian ke dalam larutan infus tergantung dari komposisi elektrolit
dalam larutan yang akan diberikan. Misalkan bisa diberikan kedalam lar D5%
100 cc yang tidak mengandung elektrolit.

Hiponatremia (Na darah < 130 mEq/L)


Rumus : (125 – (Na sekarang)) x 0.6 x BB

Contoh koreksi elektrolit :


Anak,10 bl, BB 8 kg, dehidrasi berat. Na 118 mEq/L, K 2.2 mEq/L
TH/ O2 lembab 2 L/m?nasal
Rehidrasi RL :
1 jam pertama : 70 cc/kg/ 1 jam = 560 cc/1jam = (560x15)/60
= 140 gtt/mnt/makrodrip
5 jam kedua : 30 cc/kg/5 jam = 240cc/5jam = (240x15)/60
= 12 gtt/mnt/makrodrip
+ ORS 5cc/kg/jam jika mau minum
Setelah terehidrasi Æ perikas ulang elektrolit
Jika masih hiponatremia ( Na 118) Æ koreksi (125-118)x 0.6x 8 = 33.6 mEq/L
Dalam NaCl 3% ada 0.518 mEq/L, jadi jika dibutuhkan 33.6 mEq Æ
(33.6/518) x 1000cc = 64.86 cc
Jadi Hiponatremia dikoreksi dengan lar NaCL 3% 64.86 cc dalam 4 jam
Catatan : karena dalam RL 1000 cc terdapat Na 130 mEq maka dalam kasus ini
kekurangan Na masih dapat terkoreksi dengan RL.

3
Jika masih Hipokalemia Æ koreksi: 3 x 8 = 24 mEq
Dalam KCl7.46% ( 1mEq = 1 cc) Æ jadi 24 mEq = 24 cc
Jadi koreksi dengan KCl 7.46% = 24 cc selama 24 jam
Jika diberikan RL yang mengandung K 4 mEq dalam 1000cc berarti 24 - 4 = 20 mEq
yang dibutuhkan. Maka berikan KCl 7.46% 20 cc ke dalam RL dalam 24 jam.k4,44,,45,7

Cara menghitung MAP (Mean Arterial Pressure) :


TD sistole (batas bawah) : 70 + (umur (thn) x 2)
MAP = 2 diastole + 1 sistole
3
Dikatakan syok bila MAP :
0 – 1 bln < 40 mmHg
1 – 12 bln < 40
1 – 5 th < 45
6 –12 th < 50
12 – 16 th < 60

Skor Pulmonal

Skor RR Wheezing Penggunaan otot-otot


< 6 th > 6 th Pernapasan Tambahan
(aktivitas
sternocleidomastoideus)
0 < 30 < 20 - -

1 31 – 45 21 – 35 Expirasi Aktivitas minimal


terminal dgn
stetoskop
2 46 – 60 36 – 50 Selama Aktivitas meningkat
expirasi dgn
stetoskop
3 > 60 > 50 Inspirasi + Aktivitas maksimal
expirasi tanpa
stetoskop

Penilaian :
Mild = < 3, Moderate = 4 – 6, Severe = > 6

4
Dosis Obat Anak yang sering dipakai :
Obat Umur Dosis
Parasetamol 10 – 15 mg/kg/x
Prednison 1 –2mg/kg/3 atau 0.3 mg/kg/x
Dexametason 0.05 – 0.1 mg/kg/3
Diazepam 0.3 – 0.5 mg/kg/3
Salbutamol 0.05 – 0.1 mg/kg/3
Aminofilin 3 – 5 mg/kg/x
Vit B1/B6 0.3mg/kg/x
Eritromisin 30 – 50mg/kg/3
Tiamfenikol 30 – 50mg/kg/3
Ibuprofen 20 mg/kg/3 atau 5 – 10mg/kg/x
Amoxicillin 25 – 50mg/kg/3
Efedrin 0.8 – 1.6mg/kg/3 atau 0.3 mg/kg/x
Dekstrometorpan 1mg/kg/3 atau 0.3mg/kg/x
Extrak Belladona 0.75mg/th
Dektroklorfeniramin maleat 0.15mg/kg/3
CTM 0.35mg/kg/3 atau 0.1/kg/x
Kloramfenikol 100mg/kg/4
Kodein 1 mg/th/3
Asetosal < 1 th 10mg/bln
1-3 th 50 – 60mg/th
3-6 th 40-50mg/th
6-12th 30 –40mg/th
Aciclovir: 30mg/kg/hr (dlm 3-5 dosis selama 5 hari)
- Varicella Zoster >6 th 4x800mg
2-5th 4x400mg
<2th 4x200mg
Herpes Zoster >2th 5x100mg

Cepharadine 20-50mg/kg/3
Cotrimoxazol (Trimetroprim 50mg/kg/3
40 + Sulfometoxazol 200/ 5ml)
Atau TM 20 + SMZ 100 (paed
tab), TM 80 + SMZ 400 (tab
dewasa)
Metronidazol 30-50mg/kg/3
Pyrantel Pamoat 10mg/kg (single dose)
Cimetidine 20-40mg/kg/hr atau 5mg/kg/x
Domperidon tab 10 mg 0.25-0.5mg/kg/x
Cisapride tab 5, 10mg 0.3mg/kg/hr atau 0.1mg/kg/x
Nipe® >6th 3gtt 2-4ml
1-6th 3gtt 1-2ml
<1th 3gtt ½-1ml
Mucopect® (Ambroxol) 0.5mg/kg/x
15mg/ml 2-4th 3gtt1.5ml

5
1-2th 3gtt 1ml
<1th 3gtt ½ ml
Piptal® >3th 3gtt1ml
<3th 3gtt ½ ml
Igastrum® <4th 1 x 1 cth
>4th 1 x 2 cth
Kiddi Pharmaton® >7th 1 x 1 ½ cth
4-6th 1 x cth
1-3th 1 x ½ cth
Actifed® 6-12th 3 x cth
2-5th 3 x ½ cth
Kao Pectat® >12th 4C
6-12th 2-4C
3-6th 1-2C
Smecta® 6-12th 1-2 sachet/hr
Otrivin® nasal drops 0.05% 1-2 gtt (3gtt 1-2)
Eztazor® (asam 10-16mg/kg/3
ursodioksikolat)
Zamel®
Lacto-B sachet < 1th 2x1 sc
>1th 3x1 sc
Pseudoefedrin 4mg/kg/4
- NeoTriaminic drop 2 x 0.4ml (o.8ml)
Ryvel® (cefterizine) 0.25mg/kg/x
1ml=10mg > 12th 1ml/hr
(dalam 12 – 24 jam) 6-12th 1ml/hr
2-6th 0.5ml/hr
Mycostatin drop 3-4 x 1 ml
Vectrine® (erdosteine) 15-19kg 2 cth/hr
175mg/5ml 20-30kg 3cth/hr
>30kg 2 x 2 cth
Nutrilin drop Neonatus
< 2.5 kg 3 x 0.1cc
> 2.5 kg 1 x 0.3cc
Fenistril drop Neonatus
Cefspan® (Cefixime) Syr 5mg/kg/x ( 2x/hr)
100mg/5ml
Cefadroxil 15-25mg/kg/x (2x/hr)
Brasmatic® (Terbutalin) 0.075mg/kg/x
Syr 1.5mg/5ml, tab 2.5mg
Morfin 1 amp (10mg/ml) 0.1 – 0.2mg/kg/x (sk, iv)
Dalacin C 6 mg/kg/dosis, tiap 6 jam
Syr 15mg/5 ml

6
Klasifikasi AGD

pH pCO2 HCO3 BE
Asidosis respiratorik tanpa kompensasi ↓ ↑ N N
Asidosis respiratorik kompensasi N ↑ ↑ ↑
Alkalosis respiratorik tanpa kompensasi ↑ ↓ N N
Alkalosis respiratorik kompensasi N ↓ N N
Asidosis metabolik tanpa kompensasi ↓ N ↓ ↓
Asidosis metabolik kompensasi N ↓ ↓ ↓
Asidosis metabolik kompensasi sebagian ↓ ↓ ↓ ↓
Alkalosis metabolik tanpa kompensasi ↑ N ↑ ↑
Alkalosis metabolik kompensasi N N N N
Alkalosis metabolik kompensasi sebagian ↑ ↑ ↑ ↑

Cara penulisan pemeriksaan thorak (pulmo) :


Contoh:
Hemithorak depan Hemithorak depan
I: bentuk & gerak simetris, retraksi IC +/+ I: bentuk & gerak simetris, retraksi IC +/+
P: vocal fremitus kiri = kanan P: vocal fremitus kiri = kanan
P: sonor P: sonor
A: VBS kiri = kanan, crackles +/+, slem+/+ A: VBS kiri = kanan, crackles +/+, slem+/+

Cara penulisan pemeriksaan thorak (cardio) :


Contoh:
Ictus Cordis tidak tampak, teraba di ICS IV LCMS, tidak kuat angkat, thrill (-), murmur
sistolik grade III/6 PM di ICS IV LPS

Rumus Dolar (untuk DSS di PICU)

10 berat badan pertama x 5


10 berat badan kedua x 2
Sisa berat badan x 1
Contoh: BB 32 kg Æ 10 x 5 = 50
10 x 2 = 20
12 x 1 = 12
82 cc/jam ( dalam RL)
Jika perbaikan Æ kurangi 20% Æ jika perbaikan kurangi 50%

Cara pemberian Dopamin:


Dosis: 5 µg/kg/menit
Contoh: BB 10 kg = 15mg/kg dalam D5% = 15 x 10 = 150mg
Sediaan 1 cc = 20 mg = 15/20 = 7.5 cc dopamine + 42.5 cc D5% = 50cc

7
= 1 cc/jam = 5 µg/kg/menit
Bila dosis dopamin akan dinaikkan menjadi:
6 µg/kg/menit = 1.2 cc/jam
7 µg/kg/menit = 1.4 cc/jam
8 µg/kg/menit = 1.6 cc/jam
9 µg/kg/menit = 1.8 cc/jam
10µg/kg/menit = 2 cc/jam, dst.

Ukuran Pipa Endotrakeal


Umur (tahun) + 16
4
Umur Diameter internal
Bayi prematur 2.5 – 3.0
Bayi baru lahir 3.0
Bayi baru lahir – 6 bln 3.5
6 – 12 bln 3.5 – 4.0
12 bln – 2 thn 4.0 – 4.5
3 – 4 thn 4.5 – 5.0
5 – 6 thn 5.0 – 5.5
7 – 8 thn 5.5 – 6.0
9 – 10 thn 6.0 – 7.5
11 – 12 thn 6.5 – 7.0
13 -14 thn 7.0 – 7.5

Cara menghitung dalamnya insersi pipa endotrakeal (dari gusi/gigi seri):


# Berdasarkan berat badan:
BB Dalamnya insersi
1 kg 7 cm
2 kg 8 cm
3 kg 9 cm

# Berdasarkan umur: ( > 3 th)


Umur + 12 Æ (cm)
2
# Berdasarkan diameter internal :
Diameter internal x 3 Æ (cm)

Cara menghitung Luas Permukaan Tubuh (LPT):


1. Gunakan skala (lihat referensi)
2. Rumus: √ (BB (kg) x TB (cm)
3600

Cara pemberian tranfusi :


PRC 10 – 15 cc/kg Æ jk anemia gravis ( Hb < 6 gr/dl) 5 cc/kg
FWB 10 – 15 cc/kg
Trombosit 1 Unit/ 5 kgBB

8
FFP 10 cc/kg
Catatan : Beri furosemid 1 mg/kg diawal / tengah tranfusi.

Anemia :
Klasifikasi WHO 1999 :
Usia 6 - < 5 th = < 11 gr/dl atau PCV < 33%
Usia > 5 th - < 12 th = < 11 gr/dl atau PCV < 34%
Usia > 12 th – 14 th = < 12 gr/dl atau PCV < 35%

Cara menghitung ANC :


ANC = segmen + batang x ( jumlah lekosit)
100
Note: jika hasil dibawah 500 Æ febrile neutropenia

Cara menghitung Saturasi Transferin:


Fe Serum X 100 %
TIBC
Note: Jika < 10% Æ def. Fe
Atau periksa Feritin untuk mengetahui def. Fe

Terapi Thalasemia :
- Tranfusi PRC setiap 4 minggu sehingga kadar Hb > 12 gr%
Note : di poli anak Æ jk Hb < 10 gr% Æ tranfusi
- Bila ada tanda gagal jantung atau Hb < 5 gr maka dosis PRC 5cc/kg ( kecepatan
tidak boleh > 2cc/kg/jam
- Atasi Hemosiderosis :
o Desferal (desferroxamine) dosis 1 – 2 gr/hr sk
- Asam Folat 1 mg/hr
- Periksa feritin 6 bln sekali

Pemeriksaan lab u/ menegakkan thalasemia :


- Hb, L, PCV, T, MDT, DC, retikulosit
- Index eritrosit
- Hb analisa, bilirubin serum

Nilai normal Diff Count :


- Basofil: 1 – 2
- Eosinofil: 0 – 1
- Batang: 3 – 5
- Segmen: 54 – 62
- Limfosit: 25 – 33
- Monosit: 3 – 7

Cara pemberian Fe elemental :


Dosis 4 – 6mg/kg/hr
Fe Glukonas = 12-15% Fe elemental

9
Sediaan Ferroglobin sirup 1 cth (5ml) = 10mg Fe elemental
Dalam 1 tablet Ferrosulfat 200 mg terdapat Fe elemental 60 mg

Cara pemberian Cryopresipitat :


Contoh: BB 30 kg
0.5 x BB x kadar yang dibutuhkan =
0.5 x 30 x 20% = 300/100 = 3 unit
Note: 1 unit = 100 – 110 unit (import)
= 70 unit (lokal)
Jika diberi produk lokal Æ 3 unit x (10/7) = ...

Cara menilai penurunan/peningkatan hematokrit dalam DHF :

Nilai hematokrit tertinggi – terendah


Hematokrit terendah atau hematokrit rata-rata

Note: jika > 20% (meningkat)


Jika < 20% (menurun)

Cara koreksi asidosis metabolik :


BB x BE X 0.3
Hasilnya diberikan dengan 2 cara :
½-nya dalam bolus pelan ( 1:1 dgn D5%)
½-nya dalam drip dlm D5% (hitung dulu kebutuhan cairan /hari)
Contoh: jika kebutuhan dalam 24 jam 752cc Æ dalam 500cc D5% =
(500/752) x juml. MEq yang dibutuhkan = ... mEq (dlm 500cc D5%)/hari

Terapi abses otak / empyema :


- Vancomycin 40 mg/kg/2
- Metronidazol 50 mg/kg/3
- Cefotaxim 150 mg/kg/3

Terapi Sepsis :
1. Ampisillin 200 mg/kg/hr iv (dalam 4 dosis) + Aminoglikosida :
- Garamisin 5-7 mg/kg/hr iv
- Amikasin 15-20 mg/kg/hr iv dalam 2 dosis
- Netilmisin 5-6 mg/kg/hr iv
Atau
2. Ampisillin 200 mg/kg/hr iv (dalam 4 dosis) + Sefotaxim 150-200 mg/kg/hr (dlm 3
dosis). Note: bila dicurigai penyebabnya adalah bakteri aaerob (d iusus, dll) beri :
metronidazol atau klindamisin
3. Kortikosteroid:
- Metilprednisolon 30 mg/kg/x iv
- Dexamethason 3 mg/kg/x iv atau o.15 mg/kg/x iv (selama 4 hari)

10
Terapi Meningitis Bakterialis :
Sebelum ada hasil kultur:
Umur Terapi
Neonatus 1. Ampisilin 200mg/kg/hr iv (dlm 2-3 dosis) +
- Garamisin 5-7 mg/kg/hr iv
- Amikasin 15-20 mg/kg/hr iv dalam 2-3 dosis
Netilmisin 5-6 mg/kg/hr iv
atau
2. Sefotaksim 100 mg/kg/hr iv (dlm 2-3 dosis)

1-3 bulan 1. Ampisilin + Sefotaksim ( dosis sama dgn diatas)


Atau
2. Seftriakson 100 mg/kg/hr iv (dlm 2 dosis)

> 3 bulan 1. Seftriakson 100 mg/kg/hr iv (dlm 2 dosis)


Atau
2. Ampisillin 200-400 mg/kg/hr iv (dlm 4-6 dosis) +
Klorampfenikol 100 mg/kg/hr iv (dlm 4 dosis)
Atau
3. Sefotaksim 200 mg/kg/hr iv (dlm 3-4 dosis)

+ Kortikosteroid:
- Deksametason 0.15 mg/kg/x setiap 6 jam ( selama 4 hr ) Æ diberikan
10 – 15 mnt sblm diberi antibiotik

Cara pemberian antibiotik pada DSS/ syok berulang :


- Ampisillin 100 mg/kg/hr (dlm 4 dosis) + Amikasin 15 mg/kg/hr (dlm 3 dosis)

Cara pemberian terapi infus pada pasien DF/DHF :


- bila tidak ada peningkatan PCV atau malas minum Æ beri infus RL (
berdasarkan Holiday Segar) = ( M + C ) x BB dalam 24 jam
Note: M dari Holiday segar, C jika ada muntah (+ 25 cc)

Cara pemberian resusitasi cairan Koloid pada pasien DSS:


- HaEs 6% (max 30 cc/kg/24 jam)
- Dextran (max 30 cc/kg/24 jam)
Note: HaEs lebih bagus karena tidak terlalu kuat dalam menarik cairan

Indikasi Peritoneal Dialisis Akut :


- Ureum > 200
- Kreatinin > 10
- Kalium > 7 ½ - 8
- Asidosis metabolik refrakter thd terapi
- Decomp cordis
- Kejang

11
- Hipertensi persisten

Cara membaca hasil LCS :


Penyakit tekanan kekeruhan lekosit PMN MN protein glukosa gram
Menbak ↑↑ Cloudy > 1000 +++ + ↑↑ ↓↓ +
Men aseptik N/↑ Jernih 10-1000 + +++ N/↑ N -
Ensefalitis ↑ Jernih 10-500 + ++ N/↑ N -
Ensefalopati ↑ Jernih < 10 - - N N -

Terapi Hiperglikemia :
1. Hipergilkemia Ringan ( GD puasa 120 – 200 mg/dl )
Tidak perlu terapi segera
Nilai kadar GD puasa pagi hari Æ bila GD puasa > 140 mg/dl dgn pemeriksaan
> 1 x berarti DM

2. Hiperglikemia Sedang ( GD puasa 200 – 400 mg/dl )


Perlu terapi insulin
- Segera periksa GD
- Pasang jalur IV
- Beri 0.1 unit/kg Regular Insulin sk atau iv

3. Hiperglikemia Berat ( GDS > 410 mg/dl )


Perlu terapi segera
Diabetik Ketoasidosis
Sering terjadi pada pasien IDDM dgn kontrol teratur
TH/ - Koreksi kekurangan cairan :
i. Segera koreksi cairan akibat dehidrasi / syok hipovolemik
ii. Beri NaCl 0.9% 20 ml/kg bolus iv diikuti oleh infus kontinu NaCl
0.9% 1.5 x kebutuhan maintenance
- Beri 0.1 unit/kg Regular Insulin iv, diikuti infus kontinu insulin dlm
NaCl 0.9% dgn kec 0.1 unit/kg/jam
- Pantau gula darah s/d < 250 mg/dl kemudian secara perlahan infus
diturunkan Æ 0.025 – 0.05 unit/kg/jam dan mengganti cairan maintenance
dgn D5% yang ditambah KCl.
- Bila kadar glukosa stabil ( 140 – 180 mg/dl) diberi insulin sk, kemudian
infus insulin dihentikan sesudah 1-2 jam.
- Pantau gula darah tiap 4 jam, beri RI sk, Bila perlu untuk pertahankan
kadar gula antara 140 – 180 mg/dl
- Monitor kadar gula darah, elektrolit dan AGD
- Cari faktor penyebab/pencetus ( infeksi/dehidrasi, dll )

NIDDM – Koma hiperglikemik non ketotik ( kadar gula darah sangat tinggi > 1000
mg/dl, jarang pada anak/remaja)
TH/ - Koreksi kekurangan cairan :

12
i. Sekali defisit volume telah terkoreksi dgn NaCl 0.9% namun tetap
terjadi defisit cairan Æ hiperglikemia persisten Æ hipernatremia
Æ koreksi dgn cairan hipotonik (NaCl 0.5%)
ii. Beri insulin
iii. Monitor kdr glukosa darah, elektrolit & AGD
iv. Cari faktor penyebab/pencetus

Terapi Hipoglikemia :
Batasan:
Gula darah < 20 mg/dl (bayi prematur)
< 30 mg/dl (bayi matur 72 jam sesudah lahir)
< 40 mg/dl (bayi matur >72 jam sesudah lahir)
< 45 – 60 mg/dl ( bayi dan anak )

Terapi :
- Bila anak sadar & kooperatif Æ glukosa oral (orange juice/cairan
mengandung gula)
- Bila anak terdapat perubahan status mental Æ olus glukosa 25% 2 ml/kg
iv atau io Æ lanjutkan maintenance D10%
- Jika tidak terdapat ekses iv & anak tidak dapat diberi glukosa secara oral
Æ beri glukagon 0.5 – 1 mg sk atau im

Terapi Hipernatremia ( Na > 150 mEq/L) :


- Bila dgn dehidrasi berat disertai syok/presyok Æ RL atau NaCl 0.9% atau
albumin 5%
- Bila syok teratasi Æ beri larutan yg mengandung Na 75 – 80 mEq/L
(NaCl-Dektrose (2A)) atau DG half-strenght s/d diuresis K 40 mEq/L
- Jika terdapat hipokalsemia Æ Ca glukonat
- Jumlah cairan Æ defisit cairan dikoreksi dlm 24 x 24 jam :
i. Hari I & hr II Æ dgn menggunakan perhitungan 50% defisit +
kebutuhan rumatan (Holiday Segar)

Terapi Hipokalsemia ( ion Ca < 4 mg/dl atau Ca total < 7 mg/dl ):


- Ringan Æ terapi hiperfosfatemia Æ kurangi makanan yg mengandung
fosfat
- Berat + kejang tetani/aritmia Æ Ca glukonas 10% (100mg/kg), max 1 gr
iv ( 5-10 mnt )

Terapi Hiperkalsemia :
- jarang pada anak
Terapi:
- Hidrasi dgn NaCl 0.9% 10 – 20 ml.kg/jam diikuti pemberian Furosemide
0.5 – 1 mg/kg
- Furosemide tiap 6 jam

13
Cara Pemberian Atropin :
0.02 mg/kg iv atau intraoseus, dosis minimal 0.1 mg, max 0.5 mg
Pemberian per ETT Æ 2 – 3 x dosis iv dilarutkan dlm NaCl fisiologis 3-5 ml

Cara Pemberian Albumin :


Human Albumin 200 mg/ml
Sediaan 50 ml dan 100 ml
0.5 – 1 gr/kg iv diberikan dalam 2 – 4 jam, diikuti furosemide 1-2 mg/kg iv ( bisa
diberikan 2 x/hr )

Cara Pemberian Manitol :


Sediaan 20% ( 20 gr dalam 100cc )
0.5 – 1 gr/kg Æ diberikan selama ½ s/d 1 jam ( dapat diulang setiap 6 – 8 jam)

Cara pemberian Midazolam :


- Loading dose : 0.03-0.05 mg/kg Æ dilanjutkan dgn 0.03 mg/kgBB 10 kg
- Maka 10 x 0.03 = 0.3 mg
- Bila memakai sediaan 1 ml = 1 mg, maka 0.3 x 24 jam =
7.2 cc + D5% 16.8 cc ( 24 – 7.2 ) Æ kec 1 cc/jam, maka :

Kecepatan (cc/jam) Dosis


1 0.03
1.3 0.04
1.7 0.05
2 0.06
2.3 0.07
2.7 0.081
3 0.09
3.3 0.1

Cara pemberian resusitasi cairan pada pasien syok :


20 cc/kg/15 menit ( maksimal 60 cc/kg/15 menit ) Æ dalam 1 jam bisa 200 cc/kg/jam

Cara pemberian kortikosteroid pada syok septik :


- Hidrokortison 2 ml/kg/x iv bolus Æ selanjutnya titrasi 2 ml/kg/x

14

Anda mungkin juga menyukai