Anda di halaman 1dari 3

Erina Dwi Putri – 1534010016

Manajemen Proyek IT A

Menang Tender, Dua Konsorsium Bangun Jaringan


Fiber Optik
Aditya Panji, CNN Indonesia | Sabtu, 23/01/2016 14:50 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengumumkan para
pemenang tender Palapa Ring yang akan membangun jaringan tulang punggung serat optik di
Indonesia.
Dalam proyek tersebut, Kemenkominfo membagi pembangunan dalam tiga paket, yaitu Barat,
Tengah, dan Timur, untuk 50 sampai 60 kabupaten/kota. Nilai proyek diprediksi mencapai US$
230,64 juta yang ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan beroperasi Januari 2019.
Kali ini, pemerintah baru mengumumkan pemenang untuk paket Barat dan Tengah. Sementara
paket Timur belum diumumkan lantaran perlu dilakukan persiapan ulang karena kompleksitas
profil wilayah Timur Indonesia.
Untuk paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT
Moratelematika Indonesia sebesar 90 persen dan PT Ketrosden Triasmitra 10 persen. Paket
Barat ini menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan
total Panjang kabel serat optik mencapai 2.000 km.
Paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima dengan komposisi; PT LEN (Ketua
Konsorsium) sebesar 51 persen, PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) 34 persen, PT Sufia
Technologies 5 persen, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5 persen, dan PT Multi Kontrol
Nusantara sebesar 5 persen.
Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan
Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.
Sementara Paket Timur, yang belum diumumkan, direncanakan menjangkau wilayah Nusa
Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan
total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
Dalam siaran pers, Kemenkominfo mengatakan bahwa Palapa Ring akan melayani daerah yang
tidak layak secara bisnis atau keuangan (non-financially feasible) guna melakukan pemerataan
infrastruktur telekomunikasi. Oleh karena itu, pemerintah akan berperan menyediakan
penjaminan.
Proyek Palapa Ring bakal dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan
Usaha (KPBU) yang didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015
tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, para pemenang tender akan
melakukan pembangunan dan pengoperasian selama 15 tahun dan disubsidi dari dana Universal
Service Obligation (USO) atau Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi.
Di sini Menkominfo akan berperan sebagai Penanggungjawab Proyek Kerjasama (PJPK) untuk
membiayai sejumlah bagian kebutuhan dana pembangunan dan bisa memberi insentif kepada
pihak yang terlibat dengan memanfaat dana USO.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160123050545-213-106145/menang-
tender-dua-konsorsium-bangun-jaringan-fiber-optik
Penjelasan Proyek IT

Proyek IT yang telah dilaksanakan berupa pembangunan Proyek Palapa Ring yaitu
pembangunan jaringan fiber optic di Indonesia. Pembangunan akan dilaksanakan dalam tiga
paket yaitu di daerah barat, tengah dan timur yang mencapai 50 sampai 60 kabupaten/kota. Nilai
proyek diprediksi mencapai US$ 230,64 juta yang ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan
beroperasi Januari 2019.
Kemenkominfo mengatakan bahwa Proyek Palapa Ring akan melayani daerah yang tidak
layak secara bisnis atau keuangan (non-financially feasible) guna melakukan pemerataan
infrastruktur telekomunikasi.
Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, para pemenang tender akan
melakukan pembangunan dan pengoperasian selama 15 tahun dan disubsidi dari dana Universal
Service Obligation (USO) atau Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi.

Kesimpulan

Proyek IT Palapa Ring merupakan proyek IT di bidang jaringan yang rampung pada akhir
2018 dan beroperasi Januari 2019. Namun, pemerintah baru mengumumkan pemenang untuk
paket Barat dan Tengah. Sementara paket Timur belum diumumkan lantaran perlu dilakukan
persiapan ulang karena kompleksitas profil wilayah Timur Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai