Anda di halaman 1dari 8

PALAPA RING

Disusun Oleh :

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS


UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019/2020
PALAPA RING PROJECT

A. LATAR BELAKANG
Sistem komunikasi di era digital ini, menuntut adanya efisiensi dalam
pengiriman informasi dari narasumber kepada penerima. Efisiensi itu berupa
kecepatan waktu dalam pengiriman pesan. Perkembangan komunikasi yang
menuntut adanya efisiensi waktu ini, kemudian mendorong para ahli untuk
menemukan teknologi-teknologi perantara baru yang dapat memfasilitasi
keinginan-keinginan tersebut. Kabel menjadi salah satu benda yang disorot.
Pengembangan tembaga menjadi serat optik menjadi salah satu temuan
mutakhir yang meningkatkan efisiensi waktu dalam sistem komunikasi.
Dengan serat optik, narasumber dapat mengirimkan informasi dengan
kapasitas yang besar baik itu besaran data maupun kecepatan.
Perubahan yang fenomenal ini telah membawa
sebuah revolusi dalam komunikasi. Dengan perubahan ini, keterbukaan
informasi dapat memberikan dampak yang baik bagi bangsa dan negara.
Melalui sistem komunikasi yang baik, pemerintah dan rakyatnya akan
terhubung satu dengan yang lainnya dalam rangka saling memberikan
masukan.

B. SERAT OPTIK
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks
bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya
yang digunakan adalah laser karena mempunyai spektrum yang sangat
sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus
digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik umumnya digunakan
dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik
pencitraan.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. 
1. Cladding adalah selubung dari core. 
2. Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah daripada core. Nantinya,
bagian core ini akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi. Sebagai catatan, efisiensi
dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas.
Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh
serat optik.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER atau Bit
Error Rate. Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan
ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan
dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan
kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.
Dengan diketahuinya BER maka, jumlah kesalahan pada serat optik yang
sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

C. PENGERTIAN
Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional
yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh
Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan
kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.

D. SEJARAH
“Palapa” diambil dari sebuah sumpah terkenal yang pernah diucapkan oleh
Gajah Mada, seorang Mahapatih dan kerajaan Majapahit. Yang intinya
menyatakan bahwa dia (Gajah Mada) bersumpah tidak akan makan buah
palapa (rempah-rempah) sebelum berhasil menyatukan seluruh Nusantara.
Sumpah yang tercatat dalam kitab Pararaton itu menjadi symbol bersatunya
wilayah Nusantara.
Konsep penyatuan Nusantara yang terkandung dalam Sumpah Palapa inilah
yang kemudian menjadi inspirasi jaringan Cincin Palapa. Indonesia yang
merupakan negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, membutuhkan suatu
jaringan infrastruktur telekomunikasi untuk menghubungkan seluruh pulau
tersebut. Jaringan ini kemudian akan difungsikan sebagai backbone
telekomunikasi nasional.
Terinspirasi oleh sejarah bangsa, pemerintah Indonesia menggunakan
“Palapa Ring” sebagai nama proyek pembangunan infrastruktur jaringan
tulang punggung bagi telekomunikasi nasional. Cikal bakal dari Palapa Ring
adalah ”Nusantara 21” yang merupakan proyek awal pemerintah pada 1998.
Namun, krisis ekonomi yang melanda Indonesia membuat proyek tersebut
tidak berjalan. Januari 2005, pada ajang Infrastructure Summit I, wacana
pembangunan infrastruktur telekomunikasi kembali mencuat ke permukaan.
Setelah Nusantara 21 tenggelam, muncul ide Cincin Serat Optik Nasional
(CSO-N) yang diprakarsai oleh PT Tiara Titian Telekomunikasi (TT-Tel).
Aplikasi tersebut merupakan jaringan kabel kasar bawah laut berbentuk
cincin terintegrasi berisi frekuensi pita lebar yang membentang dari Sumatra
Utara hingga Papua bagian barat dengan perkiraan panjang sekitar
25.000 km. Setiap cincin akan meneruskan akses frekuensi pita lebar dari
satu titik ke titik lainnya di setiap kabupaten. Akses tersebut akan
mendukung jaringan serat optik pita lebar berkecepatan tinggi dengan
kapasitas 300 gbps hingga 1.000 gbps di daerah tersebut.
Pemerintah kemudian memopulerkan gagasan tersebut dengan nama
Palapa O2 Ring. Akan tetapi karena mirip dengan merek dagang salah satu
ponsel, pemerintah mengubah nama proyek serat optik ini menjadi Palapa
Ring.

E. DESKRIPSI
Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik nasional
yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh
Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer,
sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer.
Rencana pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar
yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau,
yakni Sumatra, Jawa, Kalimantan, NusaTenggara, Sulawesi, Maluku,dan Pa
pua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang
mengelilingi Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan.
Berdasarkan tulisan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi, Basuki Yusuf
Iskandar, pada Desember 2007, “Perkembangan Teknologi Komunikasi”,
manfaat Palapa Ring bagi pembangunan Indonesia adalah :
1. ketersediaan layanan komunikasi dari voice hingga broadband sampai
seluruh kota/kabupaten
2. akan terjadi efisiensi investasi yang akan mendorong tarif telekomunikasi
semakin murah
3. terjadi percepatan pembangunan dalam sektor komunikasi khususnya di
Indonesia Bagian Timur, dan akan mendorong bertumbuhnya varian
penyelenggara jasa telekomunikasi dan jasanya.
4. keberadaan aplikasi seperti distance learning, telemedicine, e-
government, dan aplikasi lainnya, dapat diimplementasikan hingga
mencapai kota/kabupaten.
Sebagai tambahan, harapan pemerintah adalah setelah pembangunan
Palapa Ring selesai, kapasitas e-learning sebesar 155 mega meningkat
hingga 300 giga.
Rencana pemerintah menyebutkan bahwa Palapa Ring merupakan jaringan
serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau yakni
Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua
yang secara fisik mengelilingi Indonesia baik melewati dasar laut maupun
melewati daratan. Hingga saat ini, perencanaan tersebut mengalami
perkembangan hingga membentuk lebih dari 11 ring besar. Kecepatan
transmisi serat optik sendiri sangat tinggi sehingga sangat baik digunakan
sebagai saluran komunikasi. Dari pandangan tersebut diharapkan proyek ini
mampu menyediakan layanan komunikasi dari voice hingga broadband
sampai seluruh kota/kabupaten, sehingga akan terjadi efisiensi investasi
yang akan mendorong tarif telekomunikasi semakin murah, terjadi
percepatan pembangunan dalam sektor komunikasi khususnya di kawasan
Indonesia Timur dan kawasan Indonesia Barat, serta akan mendorong
pertumbuhan penyelenggara jasa telekomunikasi dan jasanya serta
keberadaan aplikasi seperti distance learning, telemedicine, e-goverment,
dan aplikasi lainnya. Keberadaan backbone optik sendiri sudah tampak pada
wilayah Indonesia bagian barat, sedangakan untuk kawasan Indonesia
tengah dan kawasan Indonesia timur banyak pembangunan backbone optik
yang masih dalam proses perancangan dan persiapan. Padahal
perkembangan telekomunikasi sangat bergantung pada proyek Palapa Ring
karena semua bergantung pada kesiapan infrastruktur ini. Misalnya saja
industri perbankan. Dengan Palapa Ring, keterjangkauan komunikasi dan
informasi di wilayah-wilayah pedalaman akan sangat terjamin sehingga
pemerataan teknologi informasi sangatlah dibutuhkan. Saat ini, proyek
Palapa Ring sudah berhasil membangun beberapa ring besar di kawasan
Indonesia. Ring 1 meliputi kawasan Aceh dan Sumatera Utara. Ring 2
meliputi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Ring 3 menghubungkan Batam, Pontianak, DKI Jakarta dan Bangka
Belitung. Ring 4 menghubungkan DKI Jakarta, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur. Ring 5 meliputi Jawa Barat dan Jawa
Timur sedangkan ring 6 meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ring 7
menghubungkan Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Ring 8 menghubungkan Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi
Utara dan Sulawesi Selatan. Ring 9 meliputi kawasan Jawa Timur dan Bali,
serta ring 10 menghubungkan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tenggara, Maluku, dan Ternate. Ring 11 akan mengubungkan Sulawesi
Selatan, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Proyek Palapa Ring yang sudah terbangun sempurna meliputi ring 1 sampai
dengan ring 9, sedangkan pada ring 10 dan ring 11 link yang terbangun
belum melewati seluruh daerah yang direncanakan. Untuk kawasan ring 11,
pembangunan sudah meliputi link Makassar-Surabaya-Bali-Nusa Tenggara
Timur, sedangkan untuk link yang menghubungkan Makassar hingga
Maumere, link tersebut belum dibangun.

F. PEMBANGUNAN PALAPA RING


Proyek Palapa Ring dimulai dengan penandatanganan
hasil konsorsium untuk pembangunan jaringan serat optik di Kawasan
Indonesia Timur (KIT) pada Jumat 5 Juli 2007 oleh tujuh operator
telekomunikasi. Perusahaan operator telekomunikasi yang terlibat itu PT.
Bakrie Telecom Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk, PT. Indosat Tbk, PT.
Infokom Elektrindo, PT. Macca System Infocom, PT. Powertek Utama
Internusa, dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Pembangunan
serat optik di KIT adalah sepanjang 10.000 kilometer yang dimulai
pada 2008 dan memakan biaya Rp 4 triliun.
Setelah itu, tender Palapa Ring skala nasional dibuka kembali oleh
pemerintah pada Oktober 2007 yang sebelumnya di dahului oleh
penyelesaian dokumen tender pada September. Setelah penandatanganan
kontrak dengan para pemenang tender pada November 2007, pembangunan
dilakukan pada pertengahan 2008 dan diprediksikan selesai 2013.
Investasi pembangunan Palapa Ring sepenuhnya berasal dari operator
telekomunikasi anggota konsorsium, tidak ada dana yang berasal dari
Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN). Dalam proyek
pembangunan Palapa Ring tersebut porsi investasi Telkom sebesar 40%,
sedangkan anggota konsorsium lainnya sebesar 13,3%, kecuali satu
anggota konsorsium sekitar 6,4%. Dengan penyertaan dana 40%, Telkom
mendapatkan kuota kapasitas terbesar yakni setara 40 Gbps dari total
kapasitas Palapa Ring sekitar 85 Gbps.

G. PERKEMBANGAN TERKINI PALAPA RING

(Perkembangan proyek kabar terkini, Palapa Ring Timur sudah mencapai 91%)
Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi Palapa Ring ditargetkan
seluruhnya selesai tahun ini. Palapa Ring Paket Barat sudah selesai
dibangun pada Maret 2018 sementara Palapa Ring Tengah selesai dibangun
pada akhir 2018. Pemerintah menargetkan Palapa Ring Timur, yang
menyambungkan antara lain wilayah Papua dan Maluku ke internet cepat,
selesai pertengahan tahun ini. Proyek pembangunan infrastruktur jaringan
Palapa Ring dirancang untuk menggelar kabel serat optik di darat dan di laut
agar dapat menghubungkan seluruh kota dan kabupaten di Indonesia ke
jaringan telekomunikasi dan internet.
Sementara itu, untuk mengatasi kendala internet di kondisi geografis
Indonesia yang beragam, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas
Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berencana untuk membuat satelit
jenis High Througput, diperkirakan senilai Rp 22 triliun. Saat ini pengadaan
satelit multifungsi bernama Satria itu masih berada dalam tahap lelang,
urusan administrasi satelit diharapkan selesai tahun ini agar satelit dapat
dibangun mulai awal 2020. BAKTI memperkirakan satelit akan selesai
dibangun dalam tiga tahun, 2023 satelit ini akan dapat beroperasi. Sambil
menantikan satelit Satria selesai, saat pemerintah menyewa satelit
Nusantara Satu milik PT Pasifik Satelit Nusantara yang telah mencapai
orbitnya dan akan beroperasi bulan April ini.

Anda mungkin juga menyukai