Anda di halaman 1dari 1

Distribusi Fosil Moluska di Jawa

Pada Zaman Neogen Akhir


Pliosen adalah kala dalam skala waktu geologi Moluska adalah kelompok hewan bertubuh lunak,tidak bersegmen,dilapisi Pada formasi Kalibiuk Cirebon ini terdapat pembagian jenjang Neogen
yang berlangsung 5,3 - 1,806 juta tahun yang oleh cangkang.Bagian keras/cangkang itulah yang menjadi fosil. Hewan yang Pulau Jawa yang salah satunya adalah jenjang Cirebonian yang memiliki umur
lalu. Pada kala Pliosen ini Indonesia secara termasuk invertebrata ini hidup pada lingkungan darat maupun akuatik(tawar, Pliosen Awal dengan fossil indeksnya adalah Turritella acuticarinata (Oostingh,1993).
bertahap membentuk kepulauan sehingga payau atau laut). Merupakan filum terbesar setelah Artropoda yang memiliki Moluska ini ditemukan pada batupasir karbonatan dengan sisipan lempung
secara geologi banyak terjadi pengangkatan kemampuan adaptasi tinggi dengan ukuran dan bentuk tubuh bervariasi. sehingga memiliki lingkungan pengendapan yang berbeda dengan daerah lainnya
dasar laut sehingga terjadi perubahan lingkungan Penemuan fosil moluska sangat penting khususnya untuk rekonstruksi lingk. terutama pada spesies Turritella sp,Natica lincata dan Placuna sp yang hidup di
menjadi daratan (Marks, 1960 :39) purba dan umur suatu lapisan batuan. Fosil moluska makro dapat berguna laut neritik dalam (kedalaman sekitar 220 m). Kemudian diatas Formasi Kalibuk
Pada Pliosen awal,laut menjadi semakin dangkal untuk mengetahui posisi stratigrafi, sedangkan mikro dimanfaatkan untuk diendapan selaras Formasi Cijolang berumur Pliosen tengah pada batupasir
dimana lingkungan pengendapan laut dalam, delta penelitian biostratigrafi bawah permukaan. karbonat dengan sisipan konglomerat ditemui fosil moluska Melanoides sp yang
dan non marine yang dicirikan oleh batupasir dan berada pada lingkungan freshwater yang menandakan bahwa lingkungannya
batulempung dengan sisipan berupa batubara. Penelitian ini dilakukan dibeberapa daerah yaitu pada Formasi Citalang, berubah makin ke daratan.
Tipe pengendapan ini berlangsung hingga Pliosen Majalengka,Formasi Kalibiuk,Cirebon,Jawa barat dan di Sangiran,Jawa Tengah
akhir dimana diendapkannya batupasir tuffan,pumice Beberapa fosil
yang memiliki umur Pliosen akhir - Pleistosen.Pada Formasi Citalang ditemukan moluska endemik
dan konglomerat. fosil gastropoda danpelecipoda yang lingkungannya berada di lacustrine dengan persebaran Battisa sp,
pembentukan Pulau Jawa dimulai kala Pliosen awal, spesies fosil gastropoda Tarebia sp., Melanoides sp., Thiara sp dan pada fosil Thiara,Pictonerittina,Brotia
pelecipoda terdapat Unio sp juga habitat sungai berupa fosil Brotia sp. sp.A dan Brotia sp.B
yang dimulai dari Jawa bagian barat yang bergerak ke memiliki setting paleoeco-
arah timur sampai akhirnya terbentuklah keseluruhan Pada Sangiran,Jawa Tengah dijumpai fosil Moluska tawar berasosiasi dengan sedimen logi dan paleoenvironment
Pulau Jawa sampai kala Pleistosen. pembentukan daratan yang berbeda dari lokasi
dimana hominid ditemukan.Spesie yang ditemukan adalah fosil gastropoda 2 spesies yaitu yang berasosiasi dgn
Pulau Jawa diawali dengan munculnya pegunungan selatan genus Brotia sp., Melanoides sp., Physa sp dan fosil Pelecipoda Psilounio sp. Dimana vertebrata.
Jawa dan kemudian diikuti oleh regresi laut di sebelah utara semua fosil moluska air tawar ini berada dilingkungan yang berbeda dengan spesies yang 2 Fosil moluska
yang dicirikan oleh Peg.Kapur Utara dan Peg. Kendeng. yang berada di
ada di Majalenka.Fosil gastropoda dengan trochospiral rendah yang merupakan genus Majalengka ini masuk
Franools Semah(1986:67) memperkirakan bahwa kegiatan Bellamya(Viviparus)sp. ditemuan dan diidentfikasi di kedua daerah atau lokasi tersebut. Beberapa endemik ke dalam paleoenvironment
vulkanik di Jawa bagian timur berlangsung sekitar 1,8-1,9 jt fosil moluska dari lacustrine,sedangkan
tahun. Munculnya kala Pliosen ini diawali dengan muncunya Laut kenozoik dan peristiwa daratan berdasarkan data geologi di Jawa dan fosil moluska beberapa lokasi Sangiran,Cijulang dan
organisme invertebrata yang berkembang pesat dan foram baik untuk dipahami berdasarkan study paleontologi menjelaskan bahwa fosil moluska yang ada di sekeliling Perning ini setting paleo
airtawar,gastropoda dan pelecipoda adalah spesies yang representatif mendukung Jawa yang berasosiasi environtmentnya di mulut
besar yang melimpah, contohnya adalah Filum Moluska. dengan vertebrata
interpretasi paleoenvirontment fosil vertebrata dan hominid di Pulau Jawa dalam periode sungai yang terpengaruh
dan hominid infulks laut dangkal
akhir Tersier-Kuarter, sehingga di dapatkan sampel fosil-fosil sebagai berikut:
1 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Genus:Melanoides sp.A Genus:Melanoides sp.B Genus:Brotia sp A Genus:Tarebia sp Genus:Sulcospira sp Class:Gastropoda Genus:Physa sp Class:Gastropoda Class:Bivalvia Genus:Psilounio orientalis
Class:Gastropoda Genus:Brotia sp B Brotia testudinaria
Deskripsi:Memiliki 5-6 kamar, Deskripsi:Memiliki 7-8 Deskripsi:Tekstur halus,tebal memiliki bentuk elongate-ovate, tekstur halus,kamar terakhir Order:Mesogastropoda Genus Physidae memiliki Order:Mesogastropoda Subclass:Paleoheterodon- Genus ini memiliki cangkang yang
Order:Mesogastropoda Deskripsi:Tekstur halus,tebal Teksur halus & tebal
halus dgn sisi lurus,protoconch kamar,protoconch sempit ,kamar pertama memiliki protoconch miring,helicoids, panjang dgn anterior Superfamily:Viviparoidea spire yang rendah dan Family:Neritidea ata rendah dan elongate-elips,memiliki
Superfamily:Cerithioidea ,kamar pertama memiliki ,kamar terakhir elips,
sangat kecil dan sempit.Aperture dan sangat kecil.Apertur bentuk melengkung,sangat memiliki kamar dengan sisi melingkar,umbilikal sempit, Family:Viviparidae pendek,aperture yg oval Subfamily:Neritinae Order:Unionoidea anterior yg sangat pendek dan
Family:Thiaridae bentuk melengkung,sangat terputar rendah,
berbntuk sigmoidal outer lip. Fosil cembung terbuka lebar, luas,dasarnya rounded, samping datar,rendah,subsuture terdiri dari 4-5 kamar Subfamily:Viviparinae dan panjang dengan lips. Genus:Pictoneritina sp Family:Unionidae posterior yang sangat panjang.
Subfamily:Thiarinae luas,dasarnya rounded, aperture tipis dan
spesies ini dijumpai di daerah kamar terakhirnya kamar terakhirnya membulat terlipat dengan kamar pertama Spesies ini hidup di habitat Genus:Viviparus Outer lip lebih tipis, genus yang memiliki karakteristik Subfamily:Anodontinae Fosil pelecipoda ini merupakan
Genus:Thiara kamar terakhirnya membulat sempit di bagian atas
Majalengka,Cijulang,Surade dan melingkar ,memiliki sisi aperture tipis dan sempit melengkung.Pada kamar terakhir air tawar Lacustrine /energi Deskripsi:Merupakan genus yang kamar terakhir sangat cangkang kecil-menengah,hemi- Genus:Pilsbryoconcha sp habitat yang hidup di sungai,berasosi
Deskripsi:Merupakan genus yang aperture tipis,oval,dan terbuka dan bawah.Habitat
Sangiran yang juga berasosiasi datar atau melengkung pada bagian atas. cembung,terbuka luas,terputar rendah seperti pada mulut memiliki karakteristik umbilikal besar, besar,oval,dengan tekstur spherical,memiliki pola warna pada memiliki cangkang elongat -asi dengan Brotia sp di Majalengka,
memiliki karakteristik berduri,punya luas,memiliki sutural cembung spesies ini berada pd
denganTarebia sp. Spesies ini pada kamar pertama. Hidup di lingkungan fluvial llemah. Spesies ini hidup di habitat sungai.dan sebagian berada punya turbiniform,protoconch kecil,punya halus,aperture besar. 3 kamar terakhir,aperture lebar, -elips.Spesies ditemukan Jawa Barat.
kerangka kecil,fusiform,aperture sempit, yang melandai. lingkungan dengan
hidup di lingkungan danau atau Spesies ini hanya di ditemukan berasosiasi air tawar dan sebagian berada di sungai, ditemukan di kamar 1-2,apertur semilunular,tebal, Habitat spesies berada diatas rim pada inner lip. di Sangiran (Ngepon area)
memiliki 5-6 kamar, memiliki bentuk Hidup di lingkungan energi air energi rendah,seperti
sungai yang memiliki energi jumpai di Sangiran dengan Psilounio di di sungai, ditemukan di semua Sangiran,Cijulang,Surade inner lip melingkar.Spesies hidup di pd lingkungan dengan Spesies hidup di energi rendah habitat ini hidup di sungai.
elongated dgn lipatan pada lip. rendah seperti danau- mulut lacustrine atau danau
rendah untuk habitat. (Bukuran area),spesies Majalengka. situs hominid sekeliling Jawa yaitu dan berasosiasi dengan danau, di Jawa Barat spesies ditemukan energi rendah,seperti spt sungai,spesies hanya
Spesies ini hidup di lingkungan danau sungai ditemukan di Sangiran. .Genus ini hanya di
ini hidup di danau atau (Bukuran area). Sangiran,Majalengka,Cijulang, Tarebia. di danau Cirata.Sangiran(Pliosen akhir), lacustrine atau sungai ditemukan di Cijulang ,Jawa Barat.
merupakan genus dari Majalengka. jumpai di Sangiran.
mulut sungai dkt danau. Perning dan Patiayam. Majalengka(Pliosen akhir). dijumpai di Sangiran.

14 15
Kesimpulan

1. Di Majalengka, Jawa Barat dapat dikenali asosiasi dari Tarebia,Mellanoides,Sulcospira,dan Thiara.Genus terakhir ADINDA ARDIANA
yang hanya di temukan di Majalengka dan tidak ditemukan lagi berasosiasi dengan vertebrata atau hominid di Jawa 15/379930/TK/43195
Genus: Unio sp Genus:Battisa sp
Memiliki cangkang
memiliki cangkang yang rapuh dan
tipis,rendah dan elongate-ellips, tebal dan kuat, 2.Melanoides sp.Brotia sp.A dan Brotia sp B hanya muncul di Sangiran yang berasosiasi dengan Physa, Melanoides, dan Tarebia, yang merupakan TUGAS GEOSEJARAH
memiliki anterior short interior dan very memiliki relief gigi
indikai spesimen moluska endemik
long posterior. Pelecipoda ditemukan
di Majalengka dan berasosiasi dengan
yang tinggi.
Pelecipoda ini hidup
Daftar Pustaka:
Tarebia.Habitat ini hidup di lingkungan
Lacustrine.
di lingkungan
Lacustrine atau 3.Pelecipoda besar air tawar Batissa sp hanya ditemukan di Perning tetapi berasosiasi dengan Tarebia yang mengindikasikan paleoenvirontment Aswan,dkk.none. Distribution of Quaternary Freshwater Molluscs
energi rendah air air tawar dengan energi rendah Fossils in Jawa.Bandung:Departemen Geologi ITB.
tawar, di temukan
di Perning dan Jayanti,Anita Galih Ringga dan Rahajeng A.P.S.2016.Ladang Fosil Moluska
berasosiasi dengan 4.Pictoneritina sp hanya muncul di Cijulang yang merupakan genus endemik endapan Pleistosen Cijulang Cijurey-Tonjong.GEO-MAGZ vol.6
Tarebia
Sartono,S.2006.Dari Hominid Ke Delapsi dengan Kontroversi.Bandung:
5.Genus Tarebia, Melanoides, dan Sulcospira dapat ditemukan disemua lingkungan vertebrata dan hominid yang masih dijumpai spesiesnya. Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai