OLEH:
KELOMPOK 4, TINGKAT 2.2 :
1
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan
Makalah Program Integrasi Kesehatan Dalam Bidang Pariwisata ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara dan dalam
upaya meningkatkan penghasilan masyarakat Indonesia dewasa ini dan dimasa
yang akan datang disadari akan semakin menjadi penting. Oleh karena itu,
setiap upaya yang bertujuan untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan disektor ini perlu didukung dan digalakan.
Salah satu sektor yang erat kaitannya dan cukup menentukan bagi
pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata adalah sektor kesehatan.
Telah banyak contoh dan pengalaman baik di luar maupun di dalam negeri
tentang dampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata bila pengelolaan
sektor kesehatan dilaksanakan dengan baik. Sebaliknya, dampak negatif
terhadap perkembangan pariwisata akan segera terjadi bila muncul suatu
“outbreak” penyakit, atau pengelolaan pelayanan kesehatan dan sanitasi
lingkungan tidak dilakukan dengan memadai.
4
Kesehatan adalah salah satu faktor yang penting dalam menunjang
usaha peningkatan arus wisata. Jika kesehatan makanan dalam perjalanan
kurang terjamin dan kesehatan lingkungan di tempa tujuan tidak memenuhi
standar, maka wisatawan tidak akan memperpanjang lama tinggalnya. Bila ada
wisatawan yang terkena penyakit dapat timbul masalah seperti terjadinya issue
wabah diarre di Bali pada tahun 1992, maka jumlah kunjungan akan menurun
sekali. Hal ini perlu dicegah dan ditanggulangi dengan cepat dan tepat.
5
1.4 MANFAAT PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat guna menambah
pengetahuan mengenai konsep Keperawatan Pariwisata sehingga dapat
diaplikasikan dalam dunia kerja.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
sekaligus berdampak negatif karena begitu terbukanya peluang masuk
keluarnya wabah penyakit yang dibawa oleh wisatawan dari suatu negara ke
negara yang lain yang meliputi penyakit-penyakit yang sedang berjangkit saat
ini, penyakit menular baru (New Emerging Diseases) seperti:
8
place, environtment and situation where he remains everyday for the benefit of
rest for him in spiritual and corporeal meaning by visiting resorts at the same
time medititation like at the source of contained hot wellspring of mineral able
to heal to to make healthy or at places providing other medication facilities.(
lihat pula Tabacchi, Benbhi, Wahab, Webster Distionary, Kamus Travel dan
Wisata dan Idmarta)
Lebih lanjut Oka menjelaskan bahwa this recuperation has been doing
by tourists who want to go to a place and another place because they have
listened their doctor or they have attitude after bored or tired for their job.
Sementara Finn (2002) melihat pariwisata kesehatan sebagai a long term
sustainable and profitable industry. Ahli ini kemudian menambahkan bahwa
health tourism is not very different than beach, eco or traditional tourism. It is
a bit different from the other forms of tourism due to the fact that it is a form
of telemedicine and like conventional medicine, there are in inherent ethical
rules, codes of conduct and practise guidelines and patterns.
9
kanker, atau penyakit lain yang tidak dapat disembuhkan oleh pengobatan
modern lainnya.
10
2.2 RUANG LINGKUP KESEHATAN PARIWISATA/ JENIS
PARIWISATA KESEHATAN
11
Pemerintah telah membuat program Visit Indonesia Year 2008.
Program ini bertujuan memperkenalkan pariwisata Indonesia ke dunia
internasional sehingga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek-
objek pariwisata yang ada di Indonesia. Bagaimana kesiapan kita dalam
menjalankan program tersebut ?.
Indonesia memang banyak memiliki objek pariwisata yang dapat
dikembangkan dan beberapa daerah telah menjadi daerah basis pariwisata.
Untuk itu tidaklah sulit untuk menarik wisatawan untuk berkunjung
ke Indonesia. Kalau dipandang dari fasilitas pariwisata yang kita miliki seperti
restaurant, hotel, tempat hiburan, akomodasi, mungkin terkesan telah
memenuhi syarat namun kalau kita melihat kondisi kesehatan lingkungan,
kebersihan makanan dan penjamahnya di beberapa tempat masih belum
memenuhi syarat kesehatan.
Kasus wabah diare yang baru-baru ini terjadi di daerah karangasem
juga perlu mendapat perhatian serius. Sebagai suatu objek pariwisata,
kesehatan sangat berperan penting. Kasus diare yang apabila sampai menimpa
pada wisatawan dapat berdampak luas dan menimbulkan citra negatif bagi
daerah tersebut. Kalau sudah terjadi masalah seperti itu apakah kita masih bisa
mengatakan siap menerima kunjungan wisatawan?. Sebelum terjadi kejadian
yang buruk sebaiknya kita mempersiapkan diri lebih baik lagi sehingga
promosi yang dilakukan dapat lebih bermanfaat.
Kebiasaan masyarakat kita membuang sampah sembarangan jelas tidak
mencerminkan perilaku sehat. Pengelolaan sampah juga perlu mendapat
perhatian serius, sebab yang namanya objek pariwisata semestinya
mencerminkan suatu tempat yang bersih dan nyaman sehingga wisatawan
dapat menikmati liburannya. Wisatawan yang berkunjung ke daerah
pariwisata di Indonesia bisa saja terkena penyakit seperti Demam Berdarah,
Malaria, Tuberculosis, Diare, Hepatitis, Infeksi Nematoda dan lainnya karena
disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
Mengenai kondisi kesehatan makanan yang kita miliki memang perlu
dibenahi dari beberapa sisi. Sebab kesehatan makanan tersebut mencerminkan
kualitas suatu daerah. Tentunya kita tidak ingin wisatawan yang berkunjung
12
ke Indonesia terkena penyakit. Pengawasan tidak saja dilakukan pada rumah
makan yang mewah dan swalayan tetapi juga pada pedagang makanan kecil,
pedagang kaki lima dan dipasar tradisional.
Banyak kasus keracunan makanan yang menimpa wisatawan baik yang
terekspos maupun tidak. Hal ini dapat menjadi kabar buruk bagi dunia
kepariwisataan kita sebab wisatawan tersebut tentunya akan menceritakan hal
negatif di negaranya. Sehingga kita perlu kaji kembali tentang program
kesehatan makanan kita. Semestinya semua itu dapat dikendalikan dengan
melakukan kebersihan pada alat, penjamah makanan, bahan baku makanan
dan proses pembuatan yang baik.
Satu contoh seorang penjamah makanan (food handler) mereka
menggunakan tangan dalam mengambil makan dan parahnya lagi tangan tidak
dalam keadaan bersih. Betapa banyak kuman yang menepel disana. Begitu
juga sarana produksi makanan yang jarang dibersihkan, bahan baku yang tidah
higienis ditambah lagi lingkungan yang kotor dan makanan tidak tertutup akan
dapat memicu perkembangbiakan penyakit salah satunya diare.
Selama ini program pengawasan dan edukasi masih belum
berkelanjutan sehingga macet ditengah jalan. Diperlukan program yang
holistik dalam perbaikan kualitas makanan kita. Program memberikan
pendidikan kesehatan, peraturan tentang penjamah makanan dan kesehatan,
sertifikasi pedagang adalah suatu program yang saling terkait satu dengan
yang lainnya. Ini juga harus dilakukan secara berkelanjutan.
Kita bisa saja mempromosikan panganan khas Indonesia dimana kita
memiliki berbagai macam makanan yang khas di masing-masing daerah,
sehingga itu bisa menjadi daya tarik pariwisata. Namun memang diperlukan
pengawasan dan sertifikasi pedagang sehingga mereka menjual makanan yang
sehat dan berkualitas.
Di beberapa Negara untuk menarik wisatawan mereka menawarkan
paket kesehatan dan berlibur. Hal ini menarik sebab bagi wisatawan yang
ingin mendapatkan perawatan kesehatan dapat berlibur ke suatu negara
sehingga dapat memanfaatkan waktu cuti sakitnya dengan berlibur. Beberapa
rumah sakit yang sudah siap untuk menjadi rumah sakit internasional dapat
13
melakukan promosi secara terpadu dengan instansi terkait. Seperti dinas
pariwisata, kantor kedutaan di Negara sahabat, hotel-hotel dan organisasi
internasional lainnya. Dengan demikian maka akan lebih dikenal fasilitas
kesehatan dan pariwisata yang kita miliki. Tentunya hal ini juga harus
ditunjang oleh kesiapan SDM, fasilitas yang memadai dan sarana promosi
yang baik.
Program Visit Indonesia year 2008 bukanlah suatu program yang
hanya diwacanakan. Melainkan ada kesungguhan dari semua pihak untuk siap
menjalankan program tersebut. Indonesia telah lama menjadi objek pariwisata,
khususnya Bali yang bidang pariwisatanya telah begitu berkembang bahkan
lebih dikenal Pulau Bali dibandingkan nama Indonesia. Kita patut berbangga
dengan apa yang kita miliki kebudayaan beragam, kekayaan alam dengan
keindahannya, sehingga ini perlu dilestarikan.
Potensi yang besar tersebut seharusnya dapat dipergunakan dengan
baik. Pemerintah harus memberikan fasilitas yang dapat menunjang bidang
pariwisata di masing-masing daerah. Pariwisata dan kesehatan adalah dua hal
yang saling berkaitan untuk itu semua program pariwisata akan terkait dengan
kesehatan. Diperlukan keseriusan semua pihak untuk menunjang program
tersebut dan lintas sektoral.
14
maupun pengelola pariwisata kesehatan. Beberapa pariwisata kesehatan yang
sudah dikembangkan di wilayah Indonesia dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2
3. Street vendour
4. Parking area
5. Steambath therapy
6. Hot waterfall
2 Simpang Balek Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2. Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
3 Danau Laut Tawar Aceh 1.Penyakit kulit 1.Hot spinning pools
2.Relaxation 2.Restaurants
3.Play grounds
4 Pemali Hot Spring Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
15
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
5 Suban Hot Spring Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2.Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
6 Air Terjun Kepala Bengkulu 1.Penyakit kulit 1.Hot waterfall
Carup 2.Relaxation
7 Taman Sari Jakarta Natural spa 1.Executive rooms
products
2.Treatment rooms
4.fitness cebtre
5.meditation room
6.concultation room
16
8.whirlpool
9.swimming pools
10.multipurpose ball
room
8 Guci Hot Spring Tegal 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
2. Relaxation 2.Restaurant
3.Street vendour
4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
9 Hot Spring Malang 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
Songgoriti
2.Relaxation 2.High sulphur
3.Restaurants
4.Hot-cold bathrooms
10 Way Belerang Lampung 1.Penyakit kulit 1.Beautiful view
3.Restaurants
4.Hot-cold bathrooms
11 Tirta Tapta Hot Bangka 1.Penyakit kulit 1.Kolam renang
Spring
2.Relaxation 2.Restaurant
17
4.Rematics 4.Parking area
5.Steambath therapy
6.Hot waterfall
8.Danau pemancingan
12 Semurup Hot Spring Jambi Berbagai penyakit Warm water
13 Kali Bancin Jambi 1.Penyakit kulit Mineral water
2.Rematics
3.Fatigue
14 Karumenga Hot Menado Berbagai penyakit Mineral water
Spring
15 Air Panas Kalimanta Berbagai penyakit Warm water
Tengah
16 Otak Kokok Gading Nusa Berbagai penyakit Spa gulp
Tenggara
Milk bath
DI INDONESIA
18
Sekarang malah bermunculan salon-salon mulai dari yang sangat
sederhana sampai yang sangat eksklusif lengkap dengan dokter-dokter ahli
kecantikan dan kulit. Penyebarannya juga sangat menyeluruh, sehingga
kemanapun kita pergi bahkan ke daerah-daerah, kita dapat menemukan salon
dengan berbagai kelebihannya mulai dari yang sangat tradisional sampai yang
super canggih dengan berbagai alat dan obat buatan luar negeri.
Kesehatan tidak hanya berarti sehat secara fisik tetapi juga sehat secara
mental, sosial dan spiritual. Dengan demikian upaya perlindungan keseharan
terhadap wisatawan meliputi empat faktor tersebut, antara lain :
19
Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana
yang nyaman (tidak bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-
barangnya.
Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/agama
masing-masing.
Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
pelayanan bila mereka jatuh sakit.
Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat
asalnya.
a. Obyek Wisata
Mengupayakan lingkungan yang bersih setiap waktu, demikian juga
fasilitas restoran dan WC umum.
Menyediakan tempat-tempat pembuangan sampah dalam jumlah
memadai di tempat-tempat strategis.
Menyediakan fasilitas pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.
Pemberian papan-papan peringatan pada tempat-tempat yang rawan
kecelakaan yang dapat membahayakan pengunjung.
20
Menciptakan lingkungan yang bersih dan suasana asri sehingga tamu
dapat menikmati hidangan penuh selera.
Menciptakan standar kebersihan untuk badan dan pengolahan makanan
dan minuman termasuk peralatan.
Selalu menggunakan sarung tangan plastik bila mencuci peralatan
dapur dan juga pakaian tamu.
Bertindaklah yang bijaksana bila menjumpai tamu yang kurang sehat,
berikan informasi yang benar mengenai apa yang harus dilakukan.
21
2. Required Immunization: Yellow Fever, Cholera, Meningococcal
Meningitis.
3. Recommended Immunization: Hepatitis A & B, Typhoid Fever,
Japanese Encephalitis, Cholera, Rabies.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Keperawatan pariwisata adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan pada individu, keluarga, kelompok dan yang mana individu,
keluarga dan kelompok tersebut sedang melakukan perjalanan ke suatu
tempat yang berbeda dari tempat/ daerah asalnya dalam sementara waktu
untuk menikmati kegiatan rekreasi baik itu dalam kondisi sehat maupun
sakit. Selain itu pelayanan kesehatan tersebut diberikan bertujuan untuk
menambah rasa nyaman dan aman sehingga individu, keluarga dan
kelompok tersebut dapat menikmati rekreasi yang telah direncanakan
hingga kembali lagi ke tempat/ daerah asalnya.
3.2 SARAN
Masih banyak wisatawan yang merasa kurang nyaman bila
berkunjung ke Indonesia baik itu karena faktor lingkungan, makanan, dan
karena kurangnya upaya promosi kesehatan yang seharusnya di berikan
pada wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia. Sehingga perlu
ditekankan layanan keperawatan pariwisata baik itu sebelum wisatawan
datang ke Indonesia, saat di Indonesia hingga kembali ke negara asalnya.
23
DAFTAR PUSTAKA
Finn, Emanuel, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday, June
28, 2002
Mlesnita, Radu Adrian, 2002, Health Tourism, Volume No 1 Issue No 23, Friday,
June 28, 2002
Pendit, Nyoman S., 2002, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pt. Pradnya Paramita.
24