Disusun oleh :
dr. Raden Sakya Pradipta Gunadarma
Pembimbing:
dr. Ida Kurniawati
1
BOYOLALI
HALAMAN PENGESAHAN
Oeh :
dr. Raden Sakya Pradipta Gunadarma
Mengesahkan,
Pembimbing Internsip Puskesmas Andong,
2
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas Mini Project sebagai syarat menjalani Program Internsip
Dokter Indonesia dengan Judul “Strategi Revitalisasi Posyandu Dalam Peningkatan
Dan Pengembangan SDM Kader Sukmadesi Di Puskesmas Andong Kabupaten
Boyolali”.
Laporan ini disusun berdasarkan pada teori-teori dan literatur yang telah kami
dapatkan dari buku pedoman, serta materi-materi. Tak lupa penulis sampaikan
terimakasih kepada UPT Puskesmas Andong selaku wahana program Internsip, dr.
Ida Kurniawati selaku pembimbing Dokter Internsip, dr. Ony Hardoko selaku Kepala
Puskesmas Andong, Ibu Tutik Haryanti, Amd.Keb selaku koordinator UKM
Puskesmas Andong, Ibu Luluk Sundari, SKM. selaku penanggung jawab program
promosi kesehatan Puskesmas Andong, dan seluruh kader di Puskesmas Andong atas
segala dukungan moril maupun materiil sehingga acara Mini Project berjalan lancar
dan tersusunnya laporan ini.
Penulis menyadari, dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun. Penulis berharap, semoga laporan ini bermanfaat.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Depkes
partisipasi aktif masyarakat. Salah satu peran aktif masyarakat dan swasta dalam
berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri, keluarga sampai dengan upaya
terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh
6
masyarakat, penyelenggaraannya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih di
bidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh
bentuk peran serta atau partisipasi di dalam Posyandu setiap bulan yang
dicapai antara lain, angka kematian ibu dan bayi telah berhasil diturunkan dan
umur harapan hidup rata-rata bangsa Indonesia telah meningkat secara bermakna
(signifikan). Jika pada tahun 1995 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
(SKRT, 1995) serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas, 1995), maka pada
tahun 2003 AKI turun menjadi 307/100000 kelahiran hidup (SDKI, 2003),
Sementara Umur Harapan Hidup rata-rata meningkat dari 45 tahun 1970 manjadi
69,2% dan kader drop out sebesar 30,8%. Revitalisasi Posyandu secara nasional
7
di canangkan oleh Mendagri pada tahun 1999 sebagai upaya membangkitkan
pada tingkat pengelola dan dengan melibatkan peran serta masyarakat (LSM,
dapat berlangsung secara optimal (Depkes RI, 2014). Tenaga utama pelaksana
yang diemban dalam mengelola posyandu, agar dapat berperan aktif dalam
Kader sebagai salah satu sub system dalam posyandu yang bertugas untuk
mengatur jalannya program dalam posyandu, kader harus lebih tahu atau lebih
Jawa Tengah jumlah Posyandu pada tahun 2019 ada 98 yang terdiri dari
8
Posyandu Pratama 8 (8,1%), Posyandu Madya 26 (26,5%), Posyandu Purnama
tahun 2019 khusus persentase Posyandu Purnama dan Mandiri baru mencapai
2. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui determin kinerja kader Posyandu
tahun 2019.
3. Tujuan
buku saku tentang PHBS dapat meningkatkan SDM kader di Puskesmas Andong.
4. Manfaat Penelitian
PHBS.
9
b. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang manfaat Revitalisasi
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. POSYANDU
secara terpadu pada suatu tempat dan waktu yang telah ditentukan dengan
2. Pengertian Posyandu
dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan tehnis dari
petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai
strategi untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini yaitu dalam
11
a. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan
untuk menjaga kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu
dan negara.
kesadaran semua warga agar menyadari bahwa Posyandu adalah milik warga.
2012).
secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat) tingkat yaitu : (1) Posyangu
Pratama; (2) Posyandu Madya; (3) Posyandu Purnama dan (4). Posyandu
1. Posyandu Pratama
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah
kader terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak terlaksananya
12
kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping jumlah kader yang terbatas, dapat
pula karena belum siapnya masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
kader.
2. Posyandu Madya
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu
< 50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah
3. Posyandu Purnama
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata jumlah kader sebanyak 5
(lima) orang atau lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
4. Posyandu Mandiri
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader
sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%,
13
mampu menyelenggarakan program tambahan serta telah memperoleh sumber
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya lebih
terjamin kesinambungannya.
Secara umum tujuan penyelenggara posyandu adalah sebagai berikut (Depkes RI,
2014) :
angka kelahiran.
b. Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu ), ibu hamil dan ibu
nifas.
Sejahtera (NKKBS).
kebutuhan.
dari 1 tahun) anak balita (usia 1-5 tahun), ibu hamil, ibu menyusui dan wanita
14
4. Manfaat Posyandu
a. Bagi Masyarakat
dan AKB.
b. Bagi Kader
dan AKB.
c. Bagi Puskesmas
pertama.
15
5. Revitalisasi Posyandu
salah satu upaya untuk meminimalisasi dampak krisis ekonomi tahun 1997 pada
penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Revitalisasi Posyandu
maupun dalam penemuan sasaran yang berhak dan perlu mendapatkan bantuan
dasar dan peningkatan status gizi masyarakat, yang secara umum terpuruk sebagai
Indonesia. Oleh karena itu untuk meningkatkan kemampuan setiap keluarga dalam
16
6. Tujuan Revitalisasi Posyandu
a. Tujuan umum
status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan
b. Tujuan Khusus
Posyandu.
Posyandu
Posyandu
seluruh Posyandu dengan prioritas utama pada Posyandu yang sudah tidak
aktif atau yang berstrata rendah (Posyandu Pratama dan Madya) dan
miskin.(Depkes RI,2014).
B. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
1. Pengertian
Masyarakat.
kesehatan di masyarakat.
kesehatannya.
ii
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 16 PHBS
8. Gosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan sebelum tidur.
bunga, dll).
iii
12. Air bersih yaitu anggota rumah tangga menggunakan air bersih
14. Sampah ditampung dan dibuang setiap hari pada tempat yang
memenuhi syarat.
iv
BAB III
METODE PELAKSANAAN
bidan yaitu Desa Sempu, Desa Pakel, Desa Gondang Rawe, Desa Palang Rejo,
Desa Semawung, Desa Kadipaten, Desa Munggur, Desa Pakang, Desa Kunti,
Desa Pranggong, Desa Kedung, Desa Senggrong, Desa Mojo, Desa Kacangan,
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Subjek Kegiatan
v
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Pada kegiatan yang saya lakukan adalah upaya untuk meningkatan SDM
kader agar dapaet berdampak positif pada peningkatan strata posyandu. Saya
mengambil tema PHBS karena merupakan poin dari penilaian untuk strata
posyandu.
2. Saran
vi
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
vii
LAMPIRAN
Saat memberikan penyuluhan kepada para kader dan masyarakat desa Andong
Pembagian buku panduan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga
viii