Anda di halaman 1dari 15

1.

PERBEDAAN SIKLUS PENGGAJIAN dan PERSONALIA

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan


pekerjaan dan pembayaran kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah
pertimbangan yang penting dalam penilaian persediaan perusahaan manufaktur,
perusahaan konstruksi, dan industri lainnya. Penilaian dan pengalokasian tenaga
kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material.
Penggajian juga merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapat terbuang
akibat ketidakefisienan atau pencurian melalui kecurangan.

Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan
personalia juga mencakup pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian
risiko pengendalian, pengujianpengendalian dan pengujian substantif atas transaksi,
prosedur analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit yang umum,
perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya
meliputi :

 Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus
lainnya memasukkan setidaknya dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus
penjualan dan penagihan memasukkan baik transaksi penjualan maupun
penerimaan kas, dan sering kali melibatkan retur penjualan serta penghapusan
piutangtak tertagih. Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan
jasa dari karyawan dan pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya
terjadi dalam periode waktu yang singkat.

 Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait.
Akun akun yang terkait dalam penggajian seperti misalnya penggajian
akrualdan potongan pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total
transaksi selama tahun bersangkutan.

 Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua


perusahaan, bahkan perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang
dikenakan pemerintah Negara bagian federal telah mendorong efektifnya
pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu,
masalah moral karyawan juga dapat mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji
atau diberi gaji yang kecil.

1 | PROSES PENGAUDITAN SIKLUS PENGGAJIAN DAN


PERSONALIA
Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian,
biasanya auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi, dan proseduranalitis. Pengujian atas rincian saldo hanya memerlukan
beberapa menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan penggajian.

Siklus penggajian dan personalia melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada


semua karyawan. Ketidaktepatan dalam penilaian dan pengalokasian biaya tenaga
kerja dapat mengakibatkan salah saji laba bersih yang material.

Perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya :
- Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian
Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan
pembayaran jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu
yang singkat.
- Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait
Akun-akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan
pajak biasanya bernilai kecil dibandingkan dengan total transaksi selama tahun
bersangkutan.
- Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun
Keefektifan dari pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian
diatur oleh pemerintah. Adanya ketidakadilan dalam pembahian gaji karyawan dapat
menimbulkan masalah moral.
Audit penggajian menekankan pada pengujian pengendalian, pengujian substantif
atas transaksi, dan prosedur analitis.

2. AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN


PERSONALIA

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah
dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang diterima
umum.
Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada
gambar di atas. Akun T akan digunakan untuk mengilustrasikan cara informasi
akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia.
Dalam sebagian besar system, akun gaji dan upah akrual hanya akan diguakan pada
akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila
karyawan telah benar benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir
periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
3. UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI
Metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi bagi siklus penggajian dan personalia ditunjukkan pada gambar
berikut:

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangat terstruktur dan


terkendali dengan baik untuk mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhan
dan ketidakpuasan para karyawan, serta meminimalkan kecurangan penggajian. Cek
gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan penggajian biasanya diproses oleh
komputer. Karena perihal pembayaran gaji relatif umum dari perusahaan ke
perusahaan, maka harus tersedia sistem komputer yang berkualitas tinggi.

Karena memroses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan


program harus dimodifikasi setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan
pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa penggajian dari luar untuk
memroses penggajian. Auditor juga dapat mengandalkan pada pengendalian internal
organisasi jasa. Hal ini bisa diterima jika auditor organisasi jasa menerbitkan
laporan (yang sering kali disebut sebagai laporan SAS 70) mengenai pengendalian
internal organisasi jasa.

Biasanya tidaklah sulit bagi perusahaan untuk menetapkan pengendalian yang


baik dalam siklus penggajian dan personalia, besarnya transaksi relatif homogen dan
berjumlah kecil. Sebagai akibatnya auditor jarang menemukan pengecualian ketika
menguji transaksi penggajian. Kadang-kadang, terjadi deviasi pengujian
pengendalian, tetapi sebagian besar salah saji moneter dikoreksi oleh pengendalian
verifikasi internal atau ketika merespons keluhan karyawan. Meskipun ada salah
saji, salah saji tersebut jarang bersifat material.

Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


merupakan alat yang sangat penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus
penggajian dan personalia. Pengujian-pengujian tersebut ditekankan karena tidak
adanya bukti pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk memverifikasi
upah akrual, pajak penghasilan yang dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun
neraca lainnya.

Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi


merupakan alat yang sangat penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam
bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif. Banyak audit menghadapi risiko salah
saji yang material yang rendah atau minimal walaupun penggajian sering kali
menjadi bagian yang signifikan dari total beban, disebabkan karena tiga alasan
berikut:

1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen


jika mereka dibayar terlalu rendah.

2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit.

3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan


federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, Jaminan Sosial, dan pajak
pengangguran.

Tujuan dari banyak pengendalian internal dan sifat pengujian pengendalian


serta pengujian substantif atas transaksi bagi sebagian besar pengujian terpampang
dari deskripsinya pada tabel berikut:
Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan Audit yang Pengujian


Pengendalian Pengujian
Berkaitan dengan Substantif atas
Internal Kunci Pengendalian Umum
Transaksi Transaksi Umum

Pembayaran  Kartu waktu  Memeriksa kartu  Mereview jurnal


penggajian yang disetujui oleh untuk indikasi penggajian, buku
tercatat adalah untuk penyelia. persetujuan. besar umum, dan
pekerjaan yang catatan gaji yang
 Jam waktu  Memeriksa kartu
dilaksanakan oleh diperoleh
digunakan untuk waktu.
karyawan yang benar- menyangkut
mencatat waktu.
benar ada  Mereview kebijakan jumlah yang
 Mempertahankan
(keterjadian) personalia. besar atau tidak
file personil yang
 Memeriksa file biasa.
memadai.
personalia.  Membandingkan
 Perekrutan tenaga
 Mereview bagan cek yang
kerja diotorisasi.
organisasi, dibatalkan
 Ada pemisahan dengan jurnal
membahasnya
tugas di antara penggajian
dengan karyawan,
personalia, pencatat menyangkut
dan mengamati
waktu, dan nama, jumlah,
tugas yang
pengeluaran gaji. dan tanggal.
dilaksanakan.
 Hanya karyawan  Memeriksa printout  Memeriksa cek
yang ada dalam file yang dibatalkan
transaksi yang
data komputer yang untuk
ditolak oleh
diterima ketika endorsement
komputer karena
mereka dimasukkan. yang tepat.
memiliki nomor
yang karyawan tidak  Membandingkan
 Cek diotorisasi
ada. cek yang
sebelum
dikeluarkan.  Memeriksa catatan dibatalkan
dengan catatan
Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan Audit yang Pengujian


Pengendalian Pengujian
Berkaitan dengan Substantif atas
Internal Kunci Pengendalian Umum
Transaksi Transaksi Umum

penggajian personalia.
menyangkut indikasi
persetujuan.

Transaksi penggajian  Cek gaji telah  Memperhitungkan  Merekonsiliasi


yang ada telah dicatat dipranomori dan urutan cek gaji. pengeluaran
(kelengkapan) diperhitungkan. dalam jurnal
 Membahas dengan
penggajian
 Akun bank telah karyawan dan
dengan
direkonsiliasi secara mengamati
pengeluaran pada
independen. rekonsiliasi.
rekening bank
penggajian.

 Membuktikan
rekonsiliasi bank.

Transaksi penggajian  Perhitungan dan  Memeriksa indikasi  Menghitung


yang dicatat adalah jumlah telah verifikasi internal. ulang jam yang
untuk jumlah waktu diverifikasi secara digunakan dari
 Memeriksa file total
yang benar-benar internal. kartu waktu.
batch untuk melihat
dikerjakan dan pada
 Total batch tanda tangan klerk  Membandingkan
tingkat upah yang
dibandingkan pengendali data; tingkat upah
sesuai; pemotongan
dengan laporan membandingkan dengan kontrak
pajak telah dihitung
ikhtisar komputer. totalnya dengan serikat pekerja,
dengan benar
laporan ikhtisar. persetujuan oleh
 Tingkat upah, gaji,
(keakuratan)
dewan direksi,
atau tingkat komisi  Memeriksa catatan
atau sumber
diotorisasi secara penggajian
lainnya.
layak. menyangkut indikasi
Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan Audit yang Pengujian


Pengendalian Pengujian
Berkaitan dengan Substantif atas
Internal Kunci Pengendalian Umum
Transaksi Transaksi Umum

 Pemotongan otorisasi.  Menghitung


termasuk jumlah  Memeriksa otorisasi ulang
untuk asuransi dan pembayaran
dalam file
tabungan penggajian kotor.
personalia.
telah diotorisasi
 Mengecek
secara layak.
pemotongan
dengan mengacu
pada tabel pajak
dan formulir
otorisasi dalam
file personalia.

 Menghitung
ulang
pembayaran
bersih.

 Membandingkan
cek yang
dibatalkan
dengan jurnal
penggajian
menyangkut
jumlahnya.

Transaksi penggajian  Isi file induk  Memeriksa indikasi  Menguji


telah dimasukkan penggajian telah verifikasi internal. keakuratan
dengan benar dalam diverifikasi secara klerikal dengan
 Memeriksa laporan
Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan Audit yang Pengujian


Pengendalian Pengujian
Berkaitan dengan Substantif atas
Internal Kunci Pengendalian Umum
Transaksi Transaksi Umum

file induk penggajian internal. total ikhtisar awal memfooting


dan diikhtisarkan yang menunjukkan jurnal penggajian
 Total file induk
dengan benar (posting bahwa perbandingan dan menelusuri
penggajian telah
dan pengikhtisaran) telah dilakukan. posting ke buku
dibandingkan
besar umum serta
dengan total buku
file induk
besar umum.
penggajian.

Transaksi penggajian  Bagan akun yang  Mereview bagan  Membandingkan


telah diklasifikasikan memadai telah akun. klasifikasi
dengan benar digunakan. dengan bagan
 Memeriksa indikasi
(klasifikasi) akun atau
 Klasifikasi akun verifikasi internal.
prosedur manual.
telah diverifikasi
secara internal.  Mereview kartu
waktu karyawan
departemen dan
tiket pekerjaan
untuk penugasan
pekerjaan serta
menelusuri ke
distribusi tenaga
kerja.

Transaksi penggajian  Prosedur  Memeriksa prosedur  Membandingkan


telah dicatat pada memerlukan manual dan tanggal cek yang
tanggal yang pencatatan transaksi mengamati kapan tercatat dalam
benar(ketetapan sesegera mungkin pencatatan jurnal penggajian
Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci,
Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian

Tujuan Audit yang Pengujian


Pengendalian Pengujian
Berkaitan dengan Substantif atas
Internal Kunci Pengendalian Umum
Transaksi Transaksi Umum

waktu) setelah penggajian dilakukan. dengan tanggal


dibayarkan. pada cek yang
 Memeriksa indikasi
dibatalkan dan
 Transaksi telah verifikasi internal.
kartu waktu.
diverifikasi secara
internal.  Membandingkan
tanggal pada cek
dengan tanggal
cek tersebut
dicairkan bank.

4. METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN


SALDO
Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinansalah saji
akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor akan
mengikuti metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo. Gambar di
bawah mengikhtisarkan metodologi tersebut.

A. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Penggajian


(Tahap I)
Risiko bisnis klien mungkin saja terjadi pada kesepakatan kompensasi yang
kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi saham serta kesepakatan
kompensasi yang ditangguhkan lainnya.Contohnya adalah banyak perusahaan
menyediakan opsi saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket
kompensasinya untuk karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi
beban kompensasi dan ekuitas pemegang saham.

B. Menetapkan Salah Saji yang Dapat ditoleransi dan Menilai Risiko Inheren
(Tahap I)

Selain potensi kecurangan, risiko inheren umumnya juga redah bagi semua
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo. Jika sebagian besar transaksi
melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan penggajian. Karena itu
auditor sering mempertimbangkan pentinngnya tujuan audit yang berkaitan
dengan transaksi-keterjadian. Sebagai bagian dari pemahaman mengenai klien,
auditor dapat mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan penggajian
yang kompleks, seperti rencana kompensasi berdasarkan saham yang dapat
meningkatkan risiko inheren yang berhubungan denngan akuntansi dan
pengungkapan kesepakatan tersebut.

C. Menilai Risiko Pengendalian dan Melaksanakan Pengujian yang Terkait


(Tahap I dan II)
Telah dijelaskan sebelumnya di atas atas penilaian risiko pengendalian,
pengujian pengendalian, serta pengujian substantif atas transaksi yang
berhubungan.
D. Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)

5. MERANCANG dan MELAKSANAKAN PENGUJIAN ATAS RINCI


SALDO UNTUK AKUN KEWJIBAN DAN BEBAN (TAHAP III)

Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah:

a. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar
(keakuratan)

b. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat pada periode
yang benar (cut off)

Perhatian utama dari kedua tujuan adalah untuk memastikan bahwa todak ada
kurang saji atau akrual yang dihilangkan. Selanjutnya kita akan membahas akun
kewajiban yang utama dalam siklus penggajian dan personalia.
a. Jumlah potongan dari gaji karyawan: Pajak penghasilan yang dipotong
tetapi belum dibayarkan kepada pemerintah dapat diuji dengan
membandingkan saldonya dengan jurnal penggajian, formulir pajak
penghasilan yang dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas
periode selanjutnya. Pos lainnya dapat dilakukan pengujian dengan cara
yang serupa.

b. Gaji dan upah akrual: setelah auditor menentukan kebijakan perusahaan


untuk mengakrualkan upah dan mengetahui bahwa hal tersebut konsisten
dengan tahun sebelumnya, untuk mengujia cut off dan keakuratan adalah
dengan meghitung ulang akrual klien. Salah saji yang sering terjadi adalah
kelalaian memasukkan jumlah hari yang tepat yang telah dihasilkan tetapi
belum dibayar.

c. Komisi Akrual : konsepnya sama dnegan gaji akrual namun lebih sulit
karena adanya ragam perjanjian komisi yang berbeda-beda. Yang harus
dilakukan pertama adalah menentukan sifat perjanjian komisi dan
kemudian menguji perhitunngannya berdasarkan perjanjian itu. Harus
dilihat juga konsistensinya denngan tahun sebelumnya.

d. Bonus akrual: seringnya bonus yang belum dibayarkan pada akhir tahun
sangat besar sehingga kelalaiannya juga dapat menimbulkan salah saji yang
material. Verifikasinya dengan membandingkannya dengan jumlah yang
diotorisasi pada risalah rapat dewan direksi.

e. Pembayaran cuti liburan, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya:


untuk menilai kewajarannya bandingkan konsistensinya dengan tahun
sebelumnya. Ketahui kebijakan perusahaan untuk menccatat kewajiban
dahulu kemudian hitung ulang jumlah yang tercatat.

f. Pajak penggajian akrual: diverifikasi dengan formulir pajak yang


disiapkan untuk periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah
harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.

g. Pengujian atas rincian saldo untuk akun beban: auditor relatif sedikit
melakukan pengujian tambahan disamping prosedur analitis, pengujian
pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan pengujian atas akun
kewajiban terkait. Auditor hanya perlu melakukan pengujian lebih jika
menemukan kelemahan material dalam pengendalian internal atau salah
saji signifikan dalam pengujian kewajiban. Akun yang sering diuji
mecakup kompensasi pejabat, komisi, beban pajak pennghasilan, total
penghasilan pegawai, dan tenaga kerja kontrak.

h. Kompensasi Pejabat : verifikasi apakah total kompensasi dari pejabat


adalah jumlah yang disetujui oleh dewan direksi dan komisaris, karena gaji
dan bonus mereka harus dimasukkan ke dalam Surat Pemberitahuan pajak.

i. Komisi : dapat diverifikasi dengan mudah kalau tarif komisi sama untuk
masing-masing jenis penjualan dan informasi penjualan yang diperlukan
tersedia dalam catatan akuntansi.

j. Beban pajak penggajian: dapat diuji dengan merekonsiliasi total gaji


dalam masing-masing formulir pajak penghasilan pegawai dengan total gaji
untuk keseluruhan tahun. Total PPh dapat dihitung ulang dengan
mengalikan tarif yang sesuai dengan penghasilan kena pajak. Biasanya
butuh waktu lama dan biaya tinggi, sehingga sering tidak dilakukan kecuali
prosedur analitis mengindikasikan terdapat masalah yang tidak dapat
diselesaikan dengan prosedur lainnya.

k. Total penggajian: perlu diadakan pengujian atas transaksi untuk


menemukan kekeliruan dalam pembebanan gaji (apakah transaksi
penggajian dibebankan ke perkiraan non penggajian atau seluruhnya tidak
dicatat dalam jurnal penggajian).

l. Tenaga kerja kontrak(Outsourcing): Biaya yang dibayarkan ke


perusahaan outsource diuji dengan membandingkan jumlahnya dengan
kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dengan
perusahaan outsource.

m. Tujuan penyajian dan pengungkapan: Auditor dapat menggabungkan


prosedur audit yang berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan
pengungkapan dengan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban
dan beban.
DAFTAR PUSTAKA

- Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance


Services; An Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.

Anda mungkin juga menyukai