Anda di halaman 1dari 4

Inisiasi 4

Audit Siklus Personalia dan Penggajian

AUDIT TRANSAKSI PENGGAJIAN


Walaupun penggajian menjadi bagian yang signifikan dari total biaya penggajian, namun
pengujian di area ini tidak dilakukan secara luas karena ada pengendalian otomatis yang
dilakukan oleh perusahaan yang memberikan upah dan oleh pegawai yang menerima upah.
Perusahaan memastikan bahwa tidak terjadi kelebihan dalam pembayaran upah, sementara
pegawai memastikan bahwa tidak terjadi kekurangan.

Akun terkait
Beberapa akun yang terkait dengan audit transaksi penggajian antara lain utang gaji, beban
tenaga kerja, pajak penghasilan, utang pajak, kas.

Fungsi Bisnis
Ada empat fungsi bisnis yang terkait dengan audit atas transaksi penggajian, yaitu:
1. Personalia
Fungsi ini bertanggung jawab atas keakuratan dan kelengkapan catatan kepegawaian
untuk seluruh pegawai yang bekerja pada perusahaan.
2. Persiapan penggajian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengelola dokumen penggajian yang akan
dibayarkan.
3. Pembayaran gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan cek gaji berdasarkan berkas transaksi
penggajian yang disiapkan oleh fungsi yang lain.
4. Pajak atas gaji
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan, membayar, dan melaporkan SPT Masa
PPh 21 tepat waktu.
Tabel berikut ini memperlihatkan keterkaitan akun, fungsi bisnis, dan dokumen untuk audit
atas transaksi penggajian.
Keterkaitan Akun, Fungsi Bisnis, dan Dokumen untuk
Audit atas Transaksi Penggajian
Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen
Penggajian Kas gaji Personalia Catatan kepegawaian
Beban gaji
Utang gaji Persiapan gaji Data jam kerja
Berkas transaksi penggajian
Jurnal penggajian

Pembayaran gaji Cek gaji


Rekonsiliasi bank penggajian

Pajak atas gaji SPT PPh 21

Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif untuk transaksi


penggajian
Ada enam tujuan audit yang harus dipenuhi oleh audit atas transaksi penggajian ini
yaitu keterjadian, kelengkapan, akurasi, posting dan ringkasan, klasifikasi, dan waktu. Untuk
mendeteksi pelanggaran, beberapa hal yang dilakukan auditor antara lain (1) membandingkan
nama yang tertera pada cek yang dibatalkan dengan kartu pencatat waktu atau catatan lainnya
untuk melihat adanya otorisasi, (2) memeriksa pengesahan pada cek yang dibatalkan untuk
mengetahui indikasi terjadinya pengesahan ulang yang merupakan indikasi adanya
pelanggaran, dan (3) memeriksa pencatatan cek yang ditolak untuk memastikan bahwa cek
itu tidak disalahgunakan.
Untuk menguji pegawai yang sudah tidak bekerja lagi, beberapa hal yang dilakukan
auditor antara lain (1) memeriksa berkas pegawai yang sudah berhenti untuk memastikan
bahwa pegawai tersebut sudah menerima pesangon sesuai aturan, (2) memeriksa catatan
penggajian untuk memastikan bahwa pegawai tersebut tidak digaji lagi, dan (3)
memberitahukan manajemen jika ternyata pegawai tersebut masih digaji untuk mengetahui
apakah itu indikasi kecurangan atau hanya kelalaian bagian personalia.
Untuk menguji pegawai fiktif, beberapa hal yang dilakukan auditor antara lain (1)
menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke bagian personalia untuk
menentukan apakah pegawai benar-benar bekerja dan (2) membandingkan pengesahan pada
cek yang dibatalkan yang ditulis atas nama seorang pegawai dengan tanda tangan pada
formuli otorisasi pegawai.
Tujuan Audit, Pengendalian Internal, Pengujian Pengendalian, dan Pengujian
Substantif untuk Transaksi Penggajian

Pengendalian Internal
Tujuan Audit Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif
yang harus ada
Keterjadian - Dokumen pendukung Memeriksa dokumen Menelaah transaksi yang
Pembayaran gaji lengkap pendukung tidak biasa
yang dicatat benar- Dokumen pendukung Menelaah kebijakan Memeriksa cek yang
benar dilakukan diotorisasi personalia dibatalkan
oleh karyawan yang Pengarsipan memadai Memeriksa data personalia
ada Pemisahan tugas antara Menelaah bagan organisasi
personalia, persiapan Memeriksa database
penggajian, dan karyawan
pembayaran gaji
Hanya karyawan yang
bekerja yang terdapat
dalam data komputer
Kelengkapan - Rekonsiliasi bank Mengamati rekonsiliasi Melakukan rekonsiliasi
Penggajian yang penggajian ulang
dicatat adalah yang
benar-benar terjadi
Akurasi - Menghitung kembali Memeriksa apakah ada Menghitung ulang
Penggajian dicatat Jumlah upah, gaji, dan verifikasi internal Membandingkan jumlah
sesuai dengan komisi diotorisasi Memeriksa catatan gaji dengan aturan
jumlah waktu kerja Potongan diotorisasi penggajian Menghitung kembali
yang sesungguhnya Memeriksa otorisasi pembayaran bersih,
dan pada tarif yang setelah dikurangi
benar potongan
Posting dan Ada staf yang Memeriksa apakah ada Menghitung ulang total
ringkasan - mengecek posting-an verifikasi internal dan menelusuri posting
Penggajian sudah dan mengecek ke buku besar
diposting dan kecocokan neraca saldo
diringkas dengan dan buku besar
benar
Klasifikasi – Bagan akun memadai Menganalisis bagan akun Menelaah data jam kerja
Penggajian sudah Memeriksa apakah ada dan menelusurinya ke
diklasifikasikan verifikasi internal biaya tenaga kerja
dengan benar
Waktu – Pencatatan transaksi Memeriksa prosedur Membandingkan tanggal
Penggajian sudah dilakukan sesegera penggajian dan mengamati pencatatan dengan
dicatat pada tanggal mungkin setelah Memeriksa apakah ada tanggal cek dan tanggal
yang benar pembayaran gaji verifikasi internal kliring cek
Tanggal pembayaran
gaji diverifikasi secara
internal
Metodologi Pengujian Perincian Saldo untuk Utang Gaji
Gambar berikut ini menyajikan metodologi pengujian perincian saldo untuk utang gaji :

Metodologi Pengujian Perincian Saldo untuk Utang Gaji

Tahap merancang metodologi pengujian perincian saldo untuk utang gaji :


1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi penggajian
2. Menyusun materialitas dan memperkirakan risiko bawaan
3. Menilai risiko pengendalian dan melakukan pengujian terkait
4. Melakukan prosedur analitis
5. Mendesain dan melakukan pengujian perincian saldo untuk utang gaji

Anda mungkin juga menyukai