Anda di halaman 1dari 5

Miftahul Jannah

A31115501

RMK Akuntansi Syariah

MATERI : PENETAPAN HARGA POKOK DAN HARGA JUAL PRODUK


BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM

# PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK

Ada dua hal yang menjadi keutamaan dalam menetapkan harga pokok yang berbasis
nilai-nilai islam yaitu :

1. Nilai keadilan dalam berbisnis

Rahman (1995: 142) mengemukakan bahwa prinsip utama berjualan adalah


penegakan nilai keadilan. Ini mengandung dua maksud, pertama, kekayaan harus disebar
kepada masyarakat dan tidak terpusat pada beberapa orang saja. Kedua, faktor-faktor
produksi yang bersumber dari kekayaan nasional harus dibagi secara adil.

2. Keseimbangan dalam berproduksi

Seorang pengusaha muslim, tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk untuk
kebutuhan umat manusia tetapi juga dilakukan secara etis dengan tidak merusak
lingkungannya. Berusaha dengan mengabaikan dan bahkan merusak lingkungan akan
berdampak pada eksistensi berusaha dan rusaknya tatanan sosial di sekitar tempat usaha.

Konsep Keseimbangan Dan Keadilan Bisnis

Ajaran Islam memegang prinsip keseimbangan di dalam segala sesuatu dan


menjadikan konsep keseimbangan sebagai karakteristik utama bagi umatnya (Qardhawi,
2006: 45). Islam menerapkan keseimbangan positif di dalam segala aspek, baik dalam aspek
ideologi maupun praktis, materi maupun moril.

 Keseimbangan dalam Pemenuhan Kebutuhan


 Keadilan kepada Lingkungan
 Keadilan kepada Umat Manusia
Konsep Harga Pokok Berkelanjutan

Keadilan pada diri sendiri dalam penentuan harga pokok produksi apabila semua
biaya atau beban yang terserap atau yang terjadi untuk menghasilkan suatu produk
diperhitungkan sebagai harga pokok produk. Beban tersebut meliputi:

 Beban atas bahan yang digunakan


 Beban tenaga kerja yang terlibat langsung atau tidak langsung di dalam mengolah
bahan menjadi barang jadi
 Serta beban lainnya yang terjadi selama proses produksi.

Pengadaan bahan baku harus menjunjung efisiensi tetapi tidak kikir di dalam
pengadaan, penyimpanan, dan pemakaiannya. Pemborosan dan kikir adalah perbuatan yang
bertentangan dengan prinsip kesinambungan.

Sementara upah/gaji yang adil apabila memenuhi dua unsur utama, yaitu memenuhi
kebutuhan karyawan dan profesionalisme karyawan. Kebutuhan karyawan merupakan
kebutuhan hidup yang layak untuk hidup di dunia dan bekal di akhirat. Sedangkan
profesionalisme karyawan merupakan salah satu komponen penentuan besarnya upah
karyawan guna mendorong produktivitas dan efisiensi karyawan dalam melaksanakan
aktivitasnya.

Untuk beban produksi lainnya adalah beban yang terjadi selama proses produksi,
selain kedua jenis biaya tersebut di atas. Beban tersebut meliputi beban depresiasi, beban
pemeliharaan, beban listrik, dan lain sebagainya.

Sudah selayaknya perusahaan mengembalikan kondisi lingkungan kembali ke


sebagaimana yang terjadi sebelum perusahaan beroperasi. Semua biaya yang dikeluarkan
untuk memperbaiki dan menjaga kesinambungan lingkungan dimana perusahaan beroperasi
menjadi komponen harga pokok produk.

# PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK

Sebagaimana agama Islam diturunkan menjadi rahmat bagi seluruh alam ini, maka
konsep harga jual yang ditawarkan pun harus bisa mencerminkan keselamatan bagi setiap
pelaku bisnis dan lingkungannya. Dengan demikian, konsep penetapan harga ini tidak hanya
dimaksudkan untuk mendapatkan kebutuhan materi tetapi juga untuk membantu sesama umat
manusia memenuhi kebutuhannya dan menjaga keseimbangan alam.

Perspektif Epistemologi Islam

Dengan demikian dalam perspektif epistemologi Islam, penetapan harga jual memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:

1. kejujuran penjual di dalam menyampaikan besarnya harga pokok produk kepada


pelanggan.
2. kedua pelaku bisnis, penjual dan pembeli bersepakat untuk menentukan besarnya
keuntungan di dalam jual beli.
3. harga jual yang telah ditetapkan tidak dapat dinaikkan kecuali terjadi kenaikan biaya
masukan.
4. perlunya keberpihakan harga kepada pelanggan yang tidak mampu ekonominya guna
memenuhi kebutuhan pokoknya. Ini menunjukkan bahwa secara epistemologi Islam,
penetapan harga jual harus mempertimbangkan aspek kemaslahatan, baik untuk diri
sendiri, maupun untuk pelanggan dan sesama penjual.

Konsep Harga Jual Berbasis Nilai

Berbagai nilai di dalam Islam yang dapat diterapkan di dalam berusaha, namun
demikian nilai yang lebih relevan untuk perumusan konsep harga jual, yaitu nilai kejujuran,
keadilan, kemanunggalan, dan kehambaan.

 Konsep Harga Jual Berbasis Nilai Kejujuran

Terdapat perbedaan penerapan nilai kejujuran dengan konsep harga jual


konvensional. Prinsip yang dianut di dalam perdagangan konvensional adalah sepanjang
jual beli tersebut dilakukan secara terbuka dan kedua belah pihak setuju maka harga jual
yang terjadi dianggap etis (Bewes, 2000). Sementara di dalam penetapan harga jual
berbasis nilai kejujuran di dalam Islam, bukan hanya memenuhi kesepakatan kedua belah
pihak tetapi juga proses penentuan harga jual tersebut harus mempertimbangkan juga
nilai kejujuran lahiriah dan batiniah.
 Konsep Harga Jual Berbasis Nilai Keadilan

Penerapan nilai keadilan di dalam merumuskan harga jual dilandasi pemikiran


bahwa setiap pelaku bisnis harus bisa berlaku adil pada diri sendiri, mitra bisnis, dan
lingkungannya. Penetapan harga jual yang adil bagi penjual. Apabila harga jual yang
ditetapkan mampu menutupi seluruh biaya yang terjadi sehubungan dengan penjualan
suatu produk dan untuk memenuhi kebutuhan pokok penjual.

Sedangkan keadilan di dalam penetapan harga bagi konsumen apabila produk


tersebut mampu dibeli sesuai daya belinya. Sementara harga jual yang adil untuk
pemeliharaan dan pelestarian lingkungan di mana perusahaan beroperasi apabila
perusahaan mampu mengembalikan kondisi lingkungan seperti sebelum perusahaan
tersebut beroperasi dan untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan generasi
yang akan datang.

 Konsep Harga Jual Berbasis Nilai Kemanunggalan

Berkaitan dengan sifat tolong-menolong yang merupakan sifat dari


kemanunggalan (ukhuwwah), maka konsep penetapan harga jual harus bisa
mempertimbangkan kemampuan ekonomi pembeli. Meskipun harga jual yang telah
ditetapkan berbasis misalnya nilai keadilan tetapi jika ada sebagian umat manusia yang
tidak mampu secara ekonomi membeli produk kebutuhan pokok yang menyebabkan
kehidupannya akan terancam, maka kewajiban saudaranya yang mampu (dalam hal ini
penjual) untuk memenuhi kebutuhan saudaranya, seberapa pun kemampuannya

 Konsep Harga Jual Berbasis Nilai Kehambaan

Konsep harga jual semacam ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis
di antara pelaku bisnis. Bagi penjual, setiap kali menerima pendapatan berapa pun
besarnya akan membangkitkan rasa bahagia di dalam dirinya karena tidak pernah
menetapkan pendapatan yang harus dicapai. Bagi pembeli, akan tercipta rasa kebahagian
karena mereka tidak membayar terpaksa untuk memenuhi kesepakatan tetapi disesuaikan
dengan kemampuannya. Hasilnya, kedua belah pihak akan mendapatkan kebahagian dan
rasa puas karena tidak ada yang merasa berkorban, semua ikhlas menerima dan
memberikan kemampuan terbaiknya. Konsep harga jual semacam ini tidak dikenal dalam
harga jual konvensional.
Konsep Harga Jual Mashlahah

Hubungan yang tidak kalah pentingnya di dalam berusaha adalah terciptanya


hubungan yang semakin dalam antara pelaku bisnis dengan Pencipta-nya melalui penyadaran
akan hakikat penciptaan umat manusia. Melalui cara berusaha yang demikian ini akan
tercipta kemaslahatan hidup, yaitu kemaslahatan dunia dan akhirat, kemaslahatan individu
dan kolektif, serta kemaslahatan individu, kolektif dan lingkungan.

Untuk lebih jelas mengenai konsep harga jual mashlahah bisa dilihat dari bagan
dibawah ini:

Anda mungkin juga menyukai