RMK Aksyar 2
RMK Aksyar 2
A31115501
Ada dua hal yang menjadi keutamaan dalam menetapkan harga pokok yang berbasis
nilai-nilai islam yaitu :
Seorang pengusaha muslim, tidak saja dituntut untuk menghasilkan produk untuk
kebutuhan umat manusia tetapi juga dilakukan secara etis dengan tidak merusak
lingkungannya. Berusaha dengan mengabaikan dan bahkan merusak lingkungan akan
berdampak pada eksistensi berusaha dan rusaknya tatanan sosial di sekitar tempat usaha.
Keadilan pada diri sendiri dalam penentuan harga pokok produksi apabila semua
biaya atau beban yang terserap atau yang terjadi untuk menghasilkan suatu produk
diperhitungkan sebagai harga pokok produk. Beban tersebut meliputi:
Pengadaan bahan baku harus menjunjung efisiensi tetapi tidak kikir di dalam
pengadaan, penyimpanan, dan pemakaiannya. Pemborosan dan kikir adalah perbuatan yang
bertentangan dengan prinsip kesinambungan.
Sementara upah/gaji yang adil apabila memenuhi dua unsur utama, yaitu memenuhi
kebutuhan karyawan dan profesionalisme karyawan. Kebutuhan karyawan merupakan
kebutuhan hidup yang layak untuk hidup di dunia dan bekal di akhirat. Sedangkan
profesionalisme karyawan merupakan salah satu komponen penentuan besarnya upah
karyawan guna mendorong produktivitas dan efisiensi karyawan dalam melaksanakan
aktivitasnya.
Untuk beban produksi lainnya adalah beban yang terjadi selama proses produksi,
selain kedua jenis biaya tersebut di atas. Beban tersebut meliputi beban depresiasi, beban
pemeliharaan, beban listrik, dan lain sebagainya.
Sebagaimana agama Islam diturunkan menjadi rahmat bagi seluruh alam ini, maka
konsep harga jual yang ditawarkan pun harus bisa mencerminkan keselamatan bagi setiap
pelaku bisnis dan lingkungannya. Dengan demikian, konsep penetapan harga ini tidak hanya
dimaksudkan untuk mendapatkan kebutuhan materi tetapi juga untuk membantu sesama umat
manusia memenuhi kebutuhannya dan menjaga keseimbangan alam.
Dengan demikian dalam perspektif epistemologi Islam, penetapan harga jual memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
Berbagai nilai di dalam Islam yang dapat diterapkan di dalam berusaha, namun
demikian nilai yang lebih relevan untuk perumusan konsep harga jual, yaitu nilai kejujuran,
keadilan, kemanunggalan, dan kehambaan.
Konsep harga jual semacam ini akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis
di antara pelaku bisnis. Bagi penjual, setiap kali menerima pendapatan berapa pun
besarnya akan membangkitkan rasa bahagia di dalam dirinya karena tidak pernah
menetapkan pendapatan yang harus dicapai. Bagi pembeli, akan tercipta rasa kebahagian
karena mereka tidak membayar terpaksa untuk memenuhi kesepakatan tetapi disesuaikan
dengan kemampuannya. Hasilnya, kedua belah pihak akan mendapatkan kebahagian dan
rasa puas karena tidak ada yang merasa berkorban, semua ikhlas menerima dan
memberikan kemampuan terbaiknya. Konsep harga jual semacam ini tidak dikenal dalam
harga jual konvensional.
Konsep Harga Jual Mashlahah
Untuk lebih jelas mengenai konsep harga jual mashlahah bisa dilihat dari bagan
dibawah ini: