I. PREFORMULASI
Pemerian kloramfenikol berupa hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang putih
hingga putih kelabu atau putih kekuningan. Larutan praktis netral terhadap lakmus p.stabil
1.Mekanisme kerja
berikatan reversibel pada sub unit 50s ribosom bakteri dan menghambat tahapan peptidil
Kloramfenikol ditinjau dari segi kelarutan sukar Larut air sehingga dibuat dalam bentuk
salep mata. Dibuat salep mata kloramfenikol dengan bobot bersih masing-masing sediaan 2
garam. Kloramfenikol sebagai aplikasi topikal pada mata digunakan 1% salep (Mc.Evcy. 2004 :
14553).
Kelarutan kloramfenikol 1 gr dalam 400 ml air. Mudah larut dalam alkohol, sukar larut
dalam air sehingga dibuat dalam bentuk salep bukan tetes mata (RPS 18th.1990 : 1215).
Kloramfenikol dalam bentuk salep mata dapat memperpanjang kontak obat dengan mata
II.FORMULA
Chloramphenicolum 10 mg
(Fornas,edisi kedua;65)
2.Rancangan formula
Kloramfeniko 1%
Klorabutanol 0,5%
3 . Master formula
Diproksi oleh Tgl. formulasi Tgl. produksi Dibuat oleh Disetujui oleh
farma
anhidrat
PC-003 Paraffin cair Basis salep 0, 347 g 347, 725 g
Kloramfenikol ditujukan untuk penggunaan bleohatistis yaitu radan pada kelopak mata. Jadi
harus dibuat sediaansalep karena bekerja padakelopak mata, kelenjar sebasea, konjungtiva,
Banyak antibiotik menjadi lebih buruk dalam keadaan berair khususnya tanpa pendapar yang
basistrasin. Ketika suatu antibiotic tidak stabil dalam air baik untuk dibuat salep dengan
Keuntungan salep mata terhadap larutan adalah penambah waktu hubungan antara obat
dengan mata adalah penambah waktu hubungan antara obat dengan mata. Waktu kontak antara
salep dengan mata adalah 2-4 kali lebih besar dari larutan garam (Ansel. 1989 : 563).
Salah satu persyaratan salep obat mata adalah harus steril,untuk itu
pada pembuatannya harus dilakukan secara aseptik atau disterilkan setelah pembuatan. Salep
mata harus memenuhi uji sterilitas. Sebagaimana tertera pada kompendin resmi. Disamping itu
juga dapat ditambahkan antimikroba, pengawet atau preservative, antioksidan dan stabilizer
(moh.Anief.2010:223).
Berbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. Keuntungan utama suatu salep
mata terdapat larutan untuk mata adalah penambah waktu hubungan obat dengan mata. Waktu
kontak antara salep dan mata adalah 2-4 kali lebih (Ansel. 2989 :562)
a. Lanolin anhidrat
1. Lanolin digunakan berbagai salep, pada sediaan salep mata yang mengandung lanolin,
dapat menggunakan sterilisasi filtrasi atau dengan radiasi sinar gamma (Rowe, 2009 :
3. Landin atau disebut juga adeps lanae yang memurnikan bulu domba. Banyak digunakan
pada produk kosmetik dan pelumas, sebagai bahan dasar oleh kulit, memfasilitasi bahan aktif
b. Paraffin liquidum
1. Merupakan campuran hidrokarbon cair dan minyak bumi. Umumnya transparan dan
tidak berbau. Mudah digunakan, mudah disebut, melekat pada kulit, tidak terasa
2. Paraffin liqudum, zat cair yang mengandung minyak, tidakberwarna dantak berbau,
kelunakkannya dan sifatnya yang netral serta kemampuan menyebarnya yang mudah pada
c. Vaselin kuning
1. Veselin kuning merupakan basis salep hidrokkarbon (dasar bersifat lemak /bebas air.
Preparat yang berair mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih
minyak sukar bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolin. (Ansel,
1989 :502-503)
2. Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon setengah padat yang
diperoleh dan minyak bumi. Dapat mengandung penstabil (lina Winarti. 2013:23)
formulasi farmasi. Penggunaan untuk emollient digunakan antara konsentrasi 10-30% untuk
d. Klorobutanol
1. Klorobutanol utamanya digunakan pada sediaan oftalmik atau pada dosis parenteral
100%(Excipient.2009 :482).
2. Bahan pengawet ditambahkan pada sediaan padat untuk mencegah kontaminasi,
kemunduran dan kerusakan oleh bakteri serta jamur, karena sebagian besar komponen dalam
sediaan besar komponen dalam sediaan ini dapat bertindak sebagai substrat bagi
mikroorganisme ini (lachman. 2008. 1122). Range konsentrasi penggunaan yaitu 0,25-0,5%.
3. Salep mata haru mengandung bahan yang cocok atau campuran bahan untuk mencegah
pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang ada ketika wadah dibuka selama
6. Perhitungan bahan
a. Perdosis
4. basis ad 100%
100%-(0,1%+0,5%+0,05%)
99,35%
99,35/100x 3,5 gr
=3,47725 gr
4. basis
- Alat gelas dibebaskan dialkalikan dengan cara merendam dalam hcl o,1 UI,
- Alat keras dibebas sultarkan dengan dipanaskan dengan larutan NaCO3 2% yang
- Basis salep (lanolin, paraffin cair, dan vaselin flavum) diletakkan pada cawan
- Lelehkan basis salep diaduk perlahan hingga semua basis meleleh sempurna dan
- Dimasukkan basis salep steril dengan sedikit demi sedikit ke dalam gerusan zat aktif
- Digulung dengan bantuan pinset steri, dibuat gulungan sedemkian rups sehingga
- Ditarik kertas perkamen dari tube jika zat aktif disatukan dengan logam tube. Jika
tidak, maka kertas perkamen dibiarkan tinggal dalam tube sebagai pembatas antara zat aktif
dengan logam tube. Ditekuk atau dilipat dasar tube min 2x dengan bantuan steril.
OLEH:
NIM: DF 16.03.090
KELAS: B