Anda di halaman 1dari 5

1.1.

PMMC

Pada bab yang membahas tentang display telah dikeketahui bahwa PMMC sebagai display pada keadaan setimbang maka
besarnya penyimpangan jarum penunjuk akan sebanding dengan besarnya arus yang dilalukan pada moving coil. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa PMMC jika dalam keadaan setimbang maka akan dapat diketahui karakteristik statiknya,
dan telah diketahui bahwa ternyata defleksinya sebanding dengan arus yang mengalir pada coil ( = K I) dengan K adalah
suatu konstanta.

Tetapi arus yang dapat mengalir melewati komponen coil pada PMMC nilainya adalah terbatas. Hal tersebut disebabkan
oleh karena pada PMMC, komponen yang dilalui arus listrik berupa kawat halus yang jika di aliri arus yang di luar
kemampuan dayanya maka akan menyebabkan coil akan panas dan putus. Jika ditelaah lebih lanjut maka padat ditelusuri
dari fenomena alam bahwa pada kawat yang dipakai sebagai penyusun coil jika dialiri arus listrik akan selalu ada
resistansinya. Atau dapat dikatakan bahwa coil tersebut mempunyai resistansi yang nilainya berbanding terbalik dengan luas
penampang kawat yang dibuat sebagai coil. Sehingga jika coil dialiri arus maka resistansi tersebut akan mengubah sebagian
energinya menjadi panas, yakni panas coil adalah sebanding dengan arus kuadrat dikalikan dengan resistansi kawat coilnya.
Dengan demikian, jika panas pada coil melampaui yang dapat didesipasikan oleh coil maka panas akan makin meningkat
dan akan melelehkan kawat pada coil. Kemampuan dari kawat coil untuk dilalui daya listrik yang diubah menjadi panas
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk batasan arus yang boleh mengalir pada PMMC. Besarnya nilai hambatan dalam dari
instrument display arus/PMMC dengan demikian dapat dicari.

Keterangan yang biasa di cantumkan PMMC sebagai karakteristik di antaranya adalah tahanan dalam coil dan daya
maksimum yang boleh dilalukan/di pancarkan. Jika haya diketahui daya yang di pancarkan, dan kita ingin mengetahui
tahanan dalam PMMC, maka dapat digunakan uji tahanan dalam PMMC berikut ini.

1.2. Hambatan dalam PMMC

PMMC pada lilitan kawatnya akan mempunyai komponen penahan arus yang berharga tertentu (tahanan dalam). Hambatan
dalam tersebut disebabkan oleh karena kawat coil mempunyai resistansi terhadap listrik.

Secara rangkaian, maka nilai dari hambatan dalam ini dapat dicari dengan cara membandingkan dua skala defleksi yang
berbeda yang didapat dari mengubah arus yang masuk ke PMMC. Misalnya dibuat kontruksi rangkaian listriknya dalam
percobaan adalah sebagai gambar berikut.

R3

V R2 RM

R1
Gambar Error! No text of specified style in document.-1 Pengujian hambatan dalam PMMC

Dengan RM adalah hambatan listrik atau tahanan dalam dari instrument display arus listrik/PMMC yang hendak kita cari.
Jika rangkaian listrik dibuat seperti

Gambar Error! No text of specified style in document.-1 di atas, maka arus yang mengalir pada PMMC adalah dapat
dituliskan seperti persamaan berikut ini.

R2
IM = I
R2 + R3 + RM T

dengan 𝐼𝑇 adalah arus total yang keluar dari batere (𝑉). Kemudian jika R2 dibuat mempunyai nilai berharga tertentu yang
bernilai tetap, tetapi R1 dan R3 adalah dibuat dapat diubah nilainya atau variabel, maka jika dibuat pada saat pertama pada
kondisi R3 adalah mempunyai nilai setengah harga maksimum, dan kemudian diatur sedemikian rupa dengan mengubah R1
agar arus yang masuk ke PMMC mengakibatkan defleksi jarum penunjuk maksimum (defleksi maksimum). Kemudian
dengan memasang harga R1 sama dengan di atas, diubah harga R3 sehingga arus yang masuk ke PMMC mengakibatkan
defleksi separuh harga maksimum.

Hasil akhirnya adalah seperti persamaan berikut ini.

IM1 = 2 IM2

Atau dapat dituliskan kembali menjadi persamaan berikut.

R2 2.R2
=
R2 + R3.1 + RM R2 + R3.2 + RM

dengan R3.1 adalah R3 ketika jarum terdefleksi maksimum, dan R3.2 adalah harga R3 ketika jarum menunjuk separuh harga
maksimum. Nilai R3.1 dan R3.2 diukur dengan menggunakan alat ukur resistansi yang telah distandarkan, dan diketahui pula
nilai R2 maka akan di dapat nilai dari RM atau hambatan dalam dari PMMC tanpa pengukuran langsung.

Dengan memakai gambar yang sama, maka dapat diketahui pula bahwa arus yang mengalir pada PMMC sehingga defleksi
menunjukkan skala penuh, nilainya adalah sebagai berikut.

R 2 ( R M + R3 )
RT = + R1
R 2 + R M + R3
Vs
IT =
RT

yakni:

R2
IM = I
R2 + R3 + RM T

Dengan diketahuinya nilai defleksi skala penuh tersebut dan diketahuinya nilai-nilai dari resistansi dalam dua posisi
(setengah skala penuh dan skala penuh) maka dapat ditentukan nilai hambatan dalam PMMC dengan cara tidak langsung.

1.3. Amperemeter Arus Searah

Dengan memakai penunjuk arus PMMC, dapat dibuat instrument penunjuk nilai dari arus searah. Telah dikatahui bahwa
arus listrik yang mengalir pada PMMC terbatas nilainya, untuk itu agar arus yang dapat diukur adalah mempunyai nilai
cukup besar, dapat dibuat dengan prinsip pembagian arus listrik. Yakni arus yang besar di alirkan pada tahanan paralel
PMMC sehingga hanya arus yang diperbolehkan oleh nilai maksimum dari PMMC, yang dapat mengalir melewati PMMC
tersebut. Gambar Error! No text of specified style in document.-2 berikut adalah prinsip dasar untuk meningkatkan skala
dari instrument ukur arus dengan menggunakan PMMC sebagai display.

IM I
RM

1R
Gambar Error! No text of specified style in document.-2 Rangkaian Ampermeter dengan pembagi arus

Tahanan paralel PMMC dapat dicari jika arus maksimum pada PMMC dan tahanan dalam PMMC telah diketahui. Yakni
menurut KVL bahwa tegangan pada rangkaian paralel adalah sama sehingga:
I M RM
R1 =
I - IM

dengan I adalah arus skala penuh dari amperemeter yang ingin dibuat.

IM adalah arus maksimum yang ditunjukkan oleh skala PMMC

R1 adalah resistaansi yang dipasangkan untuk membagi arus pada ammeters

RM adalah tahanan dalam PMMC.

Dengan menggunakan persamaan di atas maka akan dapat dibuat berbagai sensitivitas dari instrument ukur arus dengan
display PMMC yakni dengan cara mengubah nilai hambatan parallel terhadap PMMC tersebut.

1.4. Zero dan Span Converter

Salah satu bagian pengkondisian sinyal adalah dengan mengatur penguatan sinyal (span), dan mengatur titik zero-nya
sedemikian sehingga sinyal dari sensing elemen dan atau pra pengkondisi sinyal menjadi sesuai dengan sinyal untuk
masukan pada elemen display. Rangkaian yang dapat memenuhi untuk melakukan setting zero dan span ini adalah Zero &
Span Converter.

Span and zero converter dapat dibuat dengan menggunakan rangkaian penjumlah (Inverting summer), seperti tampak pada
Gambar Error! No text of specified style in document.-3.

Ros Rf -(mx+b)
+
- V
R
+V
e in -
Ri R
U1 -
+ eu1
U2 eu2
-V
+ +(mx+b)
Rcomp
R/2

Gambar Error! No text of specified style in document.-3 Inverting Summer

Analisis matematik untuk rangkaian inverting summer tersebut dapat dilakukan dalam dua tahapan yakni dengan melihat
output inverting pertama (𝑒𝑢1 ), kemudian setelah itu dilakukan pada rangkaian inverting kedua (𝑒𝑢2 ). Pada rangkaian
inverting pertama akan didapatkan nilai input adalah berbeda fasa sebesar 180 0 (bertanda negative), kemudian output sinyal
kedua (𝑒𝑢2 ) adalah negative dari output sinyal pertama (𝑒𝑢1 ) tersebut, dengan demikian output akhir atau output sinyal
kedua (𝑒𝑢2 ) adalah bernilai sefasa dengan sinyal input (𝑒𝑖𝑛 ) maupun sinyal ±𝑉.

Output tegangan menurut Gambar Error! No text of specified style in document.-3 di atas pada (𝑒𝑢1 ) dapat dituliskan
dalam persamaan seperti berikut.

𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑒𝑢1 = − 𝑒 − 𝑉
𝑅𝑖 𝑖𝑛 𝑅𝑜𝑠

Persamaan di atas adalah merupakan persamaan matematik linear yang dapat dituliskan sebagai berikut.

𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐

𝑅𝑓
yakni dengan 𝑦 = 𝑒𝑢1 dan x = ein, maka penguatannya (Span) adalah m =𝑚 = − dan titik potong dengan sumbu y (Zero)
𝑅𝑖
𝑅𝑓
adalah 𝑐 = − 𝑉.
𝑅𝑜𝑠

Selanjutnya kerana di inverting sekali lagi maka kelauran pada 𝑒𝑢2 adalah
Rf Rf
eu 2  ein  V
Ri Ros
𝑅𝑓 𝑅𝑓
Nilai dan selalu bernilai positif yakni nilai resistansi dari komponen resistif adalah selalu positif. Jadi perubahan
𝑅𝑖 𝑅𝑜𝑠
tanda atau fasa dari output rangkaian tersebut hanya mungkin disebabkan oleh tegangan input (𝑒𝑖𝑛) ) atau oleh nilai tegangan
zero (𝑉).

Rumus umum span and zero converter dengan rangkaian seperti digambarkan pada Gambar Error! No text of specified style
in document.-4 di atas dapat dituliskan menjadi persamaan berikut.

Rf Rf
eout  eu 2  ein  V
Ri Ros

dengan kurva alih dapat digambarkan seperti berikut.

e out2

e out1

V
Gambar Error! No text of specified style in e in-1 e in-2 document.-4 Kurva alih rangkaian
span and zero converter

Harga Rf dipilih relatif besar, sehingga perubahan sedikit pada R i tidak akan membebani sensor, harga (nilai) R i dapat
dihitung, demikian pula nilai Ros dapat dihitung bila V ditentukan.

Dengan demikian, penyetelan Zero dan Span dapat dilakukan dengan mengubah nilai tegangan V (dibuat V sebagai V zero),
dan pengaturan span dengan mengubah nilai Rf. Rangkaian Zero dan Span Converter tersebut selanjutnya dapat dibuat
seperti gambar berikut.

R
+V
Rzero Ros -(mx+b)

Rf R
-V R
+V
Ri - R
U1 - +(mx+b)
+ eu1
e in U2
-V
+
eu2
Rcomp
R/2

Gambar Error! No text of specified style in document.-5 Rangkaian Zero& Span Converter

Menggunakan gambar di atas, dapat dikatakan bahwa untuk mendapatkan nilai Vzero yang tepat maka dapat dilakukan
dengan cara menyetel nilai Rzero sedemikian sehingga nilai 𝑏 menjadi seperti yang dikehendaki. Menyetel nilai span
penguatan dapat dilakukan dengan cara menyetel Rf sedemikian sehingga sampai didapatkan nilai m menjedi seperti yang di
kehendaki.

Anda mungkin juga menyukai