Pemecahan Masalah Dengan Pdca Pada Kematian Ibu Hamil
Pemecahan Masalah Dengan Pdca Pada Kematian Ibu Hamil
HAMIL
BAB I
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
a. Plan
1. Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan, dan
harapan pengguna jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses
tertentu.
Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang
terlibat dalam prose tersebut.
Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
Menyimpulkan penyebab
Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
Alat yang digunakan : fish bone analysis ishikawa
b. Do
Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat (± 2 minggu)
c. Check
d. Action
1. Standarisasi perubahan
2. Memonitor perubahan
1. Perdarahan
Abortus iminiens. Ini adalah perdarahan pada rahim yang akan menyebabkan
keluarnya sedikit darah, namun embrio utuh dan aman.
Abortus insipiens. Ini adalah perdarahan yang lebih banyak diikuti rasa mulas, embrio
masih utuh tapi sudah terjadi pembukaan rahim.
Abortus inkomplet. Ini adalah perdarahan yang sangat banyak dan dapat menimbulkan
syok. Sudah terjadi pengeluaran embrio meski masih ada sisa yang tertinggal di rahim.
Hamil ektopik. Disebut juga hamil di luar kandungan, 95% kasusnya berupa calon
janin menempel di saluran telur (tuba falopi). Jika terjadi, tindakan yang harus dilakukan
adalah operasi untuk mengeluarkan janin dan mengangkat saluran telur yang robek.
Plasenta di bawah (plasenta previa), di mana kondisi posisi plasenta menutupi jalan
lahir. Gejalanya, perdarahan tanpa disertai nyeri.
Plasenta lepas (solutio plasenta), di mana pelekatan plasenta robek sebagian atau
lepas. Gejalanya, perdarahan berupa bercak darah warna merah gelap.
HPP
Pre-eklampsia dalam kehamilan adalah apabila dijumpai tekanan darah 140/90 mmHg
setelah kehamilan 20 minggu (akhir triwulan kedua sampai triwulan ketiga) atau bisa lebih
awal terjadi.
Penyebab:
Penyebab pre-eklampsia belum diketahui secara jelas. Penyakit ini
dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat penyempitan
pembuluh darah secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta (ari
– ari) sehingga berakibat kurangnya pasokan darah yang membawa
nutrisi ke janin.
Faktor Risiko :
1. Kehamilan pertama
4. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan
darah tinggi)
6. Kehamilan kembar
Deteksi dini :
Pemeriksaan penunjang
3. Infeksi
1. Infeksi Virus ; meliputi varisella zooster, influenza, parotitis, rubeola, virus pernafasan,
enterovirus, parfovirus, rubella, sitomegalovirus.
2. Infeksi bakteri ; meliputi Streptokokus grup A, Streptokokus grup B, Listeriosis,
Salmonella, Shigella, Mourbus Hansen.
4. 3 Terlambat, 4 Terlalu
Angka kematian ibu masih tinggi di Indonesia. Hal ini terjadi karena
banyak sekali faktor-faktor penyulit yang dapat menyebabkan
terjadinya keadaan berbahaya bagi kehamilan dan persalinan.
3 Terlambat :
4 Terlalu :
Pendidikan dukun umumnya adalah Kejar Paket A atau tamat SD, bisa
baca tulis dengan kapasitas yang rendah, mereka tidak mendapat ilmu
tentang cara pertolongan persalinan secara teori di bangku kuliah, tetapi
mereka hanya berdasarkan pengalaman saja. Peralatan yang
digunakannya hanya seadanya seperti memotong tali pusat
menggunakan bambu, untuk mengikat tali pusat menggunakan tali
naken, dan untuk alasnya menggunakan daun pisang
a. Kemiskinan
Selain itu, faktor lain yang membuat angka kematian ibu tinggi dikarenakan kendala
transportasi, terutama di pedesaan. Menurutnya, banyak ibu meninggal karena saat ingin
melahirkan anak biasanya harus ke kota atau keluar daerah, mereka mengalami keterlambatan
transportasi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 KASUS
Di Desa Suka Mundur terdapat 100 orang ibu hamil. Di desa tersebut terdapat Bidan desa
baru pindah, kadesnya aktif, Kader yang aktif ada 10 orang,terdapat kelas ibu hamil ada 2
kelas, Tabulin baru di buka. Disana ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dan
dapat berpengaruh terhadap kematian ibu di desa ini. Presentasenya adalah Perdarahan
memiliki presentase 29,35 %, Pre Eklamsi/Eklamsi 27.27%, infeksi 6,06%, dan lain – lain 21,
85%. Sebagai Bidan Langkah – langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah sebagai berikut melalui Pembuatan Siklus PDCA :
1. Perencanaan/ Planing
a. Judul Rencana
10% AKI di Desa Suka Mundur pada tahun ini mengalami peningkatan.
AKI : Jumlah Kematian Ibu pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas.
1. Perdarahan
3. Infeksi
4. 3 Terlambat, 4 Terlalu
c. Rumusan tujuan
d. Uraian kegiatan
6. Melakukan konseling kepada ibu hamil mengenai tanda bahaya dalam kehamilan, persiapan
persalinan , dll )
f. Waktu
September oktober
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data x
2 Melaporkan hasil data x
3 Konsultasi x
Penyuluhan dan melakukan
4
kunjungan rumah x x
Menyusun rencana kerja
5
baru x
Memantau pelayanan yang
6
telah diberikan x
7 Menilai hasil yang dicapai x
g. Pelaksana
Pengeluaran Biaya
Pengetikan Rp. 250.000
Fotocopi Rp. 150.000
Peralatan penyuluhan RP. 700.000
Konsumsi Rp. 200.000
Transportasi Rp. 200.000
Jumlah Rp. 1.500.000
2. Perdarahan
3. Eklampsia
4. Infeksi
5. 3T + 4T
B. DO/ PELAKSANAAN
2. Melakukan pendekatan X X X X X X
dengan tokoh masyarakat
(termasuk kades)
3. Melakukan pendekatan X X X X X X
kepada kader dan paraji
4. Melakukan pendekatan X X X X X X X X X X X X
kepada masyrakat
setempat
5. Melakukan konseling X X X X X X X X X X X X
kepada ibu hamil
mengenai tanda bahaya
dalam kehamilan,
persiapan persalinan , dll )
6. Melaksanakan kelas ibu X X X X X X
hamil
7. Bermitra dengan paraji X X X X X X
(memberi penjelasan
tentang apa saja yang bisa
dilakukan paraji)
8. Menyarankan/mengajak X X X X X X
ibu untuk menabung
sebagai persiapan untuk
biaya persalinan ( tabulin)
9. Mengajak masyarakat X X X X X
untuk menyisihkan
uangnya tiap minggu
secara sukarela untuk
digunakan jika ada bumil
yang kurang mampu
membutuhkan biaya
persalinan (dabulin) atau
dengan menggunakan
sumber daya yang ada di
desa tersebut.
10. Bekerjasama dengan X X X X X
masyarakat untuk
pengadaan transfortasi
untuk mencapai tempat
kesehatan, misalnya
dengan menggunakan
kendaraan milik
masyarakat setempat.
c. CHECK/ PEMANTAUAN
d. ACTION/PERBAIKAN