Anda di halaman 1dari 45

STRUKTUR BENTANG LEBAR & ME

STRUKTUR SHELL (STRUKTUR CANGKANG)

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMAJAYA


YOGYAKARTA

2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan


adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat
penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah
(Scodek,1998). Terdapat lima golongan bentuk struktur (Sutrisno,
1983), yaitu struktur massa, struktur rangka, struktur permukaan bidang
( struktur lipatan dan cangkang), struktur kabel danboimorfik.

Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang


atau shell, di alam dapat ditemukan pada bentuk perisai dari tumbuh-
tumbuthan maupun binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan
kokoh. Seperti kulit labu yang kering, kulit telur, kulit kerang dan
tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai yang kokoh adalah
bentuknya yang lengkung dan berbahan keras dan padat.

Pengertian ini oleh manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang.


Pernyataan dari pengertian alam tersebut menjadi suatu struktur
buatan manusia. Meskipun terdapat ikatan-ikatan yang membatasinya,
abad demi abad manusia akhirnya mampu melonggarkan batasan
tersebut seiring dengan kemajuan teknologi. Karenanya pada masa kini
bentuk yang dihasilkan dalam struktur cangkang masih harus
berbentuk geometrik yang dapat dimengerti dan diterjemahkan dalam
kemampuan matematis untuk dapat dilaksanakan. Pada dasarnya
bentuk-bentuk struktur adalah persamaan antara fungsi, material, dan
hukum-hukum statis.

Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat


menutup ruangan besar dibandingkan denga tipisnya pelat cangkang
tadi. Oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada
bangunan dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior

1
seperti stadion, stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan
bentang besar lainnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Struktur Cangkang (Shell)?
2. Bagaimana perkembangan struktur shell?
3. Bagaimana cara kerja pembebanan dan penyaluran momen dan
gaya-ga dalam Struktur Cangkang (Shell)?
4. Apa saja contoh-contoh dari bangunan Struktur Cangkang
(Shell)?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
Struktur Cangkang (Shell)
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan struktur
shell.
3. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi penggunaan Struktur
Cangkang (Shell) pada bagnunan
4. Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh dari bangunan
Struktur Cangkang (Shell) yang ada saat ini

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Struktur Cangkang

Struktur Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku


dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang
dapat mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah
permukaan yang berasal dari

1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan


bola, elips, kerucut, dan parabola),
2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan
kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan
bola eliptik dan silindris)
3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung
segmen garis pada 2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk
hiperbolik parabolid dan konoid)
4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang
sudah disebutkan di atas.

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis


sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk
suatu struktur. Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan
membatasi hal ini.

Beban-beban yang bekerja pada cangkang diteruskan ke tanah dengan


menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam bidang
(in-plane) permukaan tersebut.Tipisnya permukaan cangkang
menyebabkan tidak adanya tahan Momen yang berarti Struktur
cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk memikul beban
merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban
terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan penggunaan cincin
tarik pada tumpuannya.

3
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang
(terutama dengan cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat
tipis dan mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang
tebal sebesar 400 – 500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8 cm)
mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125
ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini menggunakan material yang
relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain
khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3
dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai
ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang
hanya memikul tegangan dalam bidang karena, pada struktur tebal
seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan.

Bentuk 3 dimensional juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek.


Struktur seperti ini pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena
perilaku strukturalnya dapat dikatakan sama dengan permukaan
cangkang menerus, hanya saja tegangannya tidak lagi menerus seperti
pada permukaan cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang.
Struktur demikian baru pertama kali digunakan pada awal abad
XIX. Kubah Schewedler, yang terdiri atas jaring-jaring batang bersendi
tak teratur, misalnya, diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di
Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan
bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya adalah menggunakan
batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis
membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah
besar di dunia ini yang menggunakan cara demikian.
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari
penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk
permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara lain yang
menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu
diantaranya adalahkubah geodesik yang diperkenalkan oleh

4
Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka
banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat
bagian dari permukaan bola itu akan terbatas. Icosohedron bola,
misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan
menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola.
Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita
harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat
strukturnya dapat membingungkan. Keuntungan struktural yang
didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya.
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga
dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa
di antaranya adalah atap barrel ber-rib dan atapLamella yang terbuat
dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen
diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu
sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat
digunakan. Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai bentangan
yang sangat besar.

Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang
luar biasa

Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam


yaitu bentuk cangkang telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk
tersebut tipis, kaku, melengkung tapi kokoh, ditiru manusia dalam
pembuatan struktur untuk bangunan yang membutuhkan ruang besar.

Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga


yang kaku dan tipissertamempunyai permukaan lengkung.

Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan


secara merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran
yang diserap oleh elemen strukturnya.

5
Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-
gaya normal, dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen
lentur.

Struktur shell diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan


langsung berupa tekan, tarik dan geser.

Termasuk dalam klasifikasi Surface Active System dimana gaya


bekerja dan disalurkan melalui seluruh bidang permukaan.

Konsep dari struktur cangkang(shell) dapat dipahami seperti ilustrasi


disamping ini:

6
1. Sehelai kertas dapat melendut karena beban sendiri.
2. Kertas yang digulung dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
3. Bentuk silinder juga dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
4. Kertas dapat tertekuk (roboh) karena beban yang berat.
5. Penguatan ujung silinder dapat menahan tekukan.
Persyaratan Struktur Cangkang Shell Suatu struktur shell harus
mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :
a. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or
double curved).
b. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.
c. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap
tarikan dan tekanan.

Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi:

1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar


suatu titik.

2. Umum atau Keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan


sebagai suatu keseluruhan.

7
Bentuk-bentuk ShellShell mempunyai variasi bentuk yang tak terhingga.
Secara umum bentuk-bentuk shell dapat digolongkan dari berbagai
cara (metoda) penggolongan:

A.Berdasarkan bentuk terjadinya, shell dibagi atas:

1.Rotational Surface (bidang putaran)

Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang


datardiputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan
rotational dapat dibagi tiga yaitu Spherical Surface, Elliptical
Surface, Parabolic Surface.

2. Transitional Surface (bidang geseran)

Adalah bidang yang diperoleh bila mana ujung–ujung suatu garis


lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan
transitional dibagi dua yaitu Cylindrical SurfacedanElliptical Surface

8
3. Translational Surface

Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar


digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar
lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadiHyperbolic
Paraboloid dan Conoid.

B.Berdasarkan bentuk geometris, shell dibagi atas:

1.Shell silindrical (silinder)

2.Shell conical (kerucut)

3.Shell domical (dome)

9
4.Shell Torus

5.Shell Hyperbolic (hiperbola)

6.Shell Hyperbolic paraboloid / Hypar (hyperbolis parabola)

7.Shell Elliptical paraboloid

8.Shell Conoid (Konoid)

9.Shell dengan bentuk bebas (Free form shell)

C. Berdasarkan penggolongan kedudukan kurva, shell dibagi atas:

1.Kurva-kurva membuka kearah yang sama (synclastic)

2.Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan (antisynclastic)

10
D. Berdasarkan kelengkungan permukaan, shell dibagi atas:

1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan bidang lengkung.


2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction (domical
shell) dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap sumbu pada
bidang tersebut dan membentuk lengkungan kearah sumbunya. Doubly
curved shell with principle curves in opposite direction (hiperbolikparaboloid).
3. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite direction
yang memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah lengkungan.

B. Perkembangan Struktur Shell

Meskipun struktur shell baru dikenal pada permulaan abad XX, tetapi
2000 tahun yang lalu yaitu zaman Romawi penggunaan bentuk-bentuk
shell telah ditemukan. Kurang banyaknya dilaksanakan konstruksi dengan
struktur shell karena :
- Bahan yang dikenal belum dapat memikul tegangan tarik yang
tinggi

11
- Cara perhitungan yang cukup teliti untuk konstruksi ini belum
ada.

Arch dan vault merupakan contoh-contoh paling mula dari optimasi


struktural pasangan bata. Tidak ada yang lebih baik yang pernah
ditemukan, baik secara struktural atau estetis, untuk membentuk ruangan
dengan bata dan batu. Vault dapat dianggap sebagai arch memanjang.
Meskipun demikian, bila vault dibuat melengkung ke dua arah spereti gereja
Gotik, ia akan mempunyai karakteristik ruang konstruksi shell. Dome
adalah sperti arch, selain itu dome membentuk arch baik secara horizontal
maupun vertikal.

Dome Pantheen pada zaman Romawi hanya merupakan ekspresi yang


kuat, sedang untuk bahan serta pengetahuan bentuk statika(mekanika)
masih sangat sederhana.

Dengan adanya sifat-sifat kekakuan strukturil pada bentuk-bentuk


permukaan lengkung dari suatu benda tipis atau membran, memberi
kemungkinan baru untuk memakai dan mengembangkan prinsip-prinsip
tersebut sebagai salah satu metode pemecahan sistem struktur berbentang
besar, dengan berprinsip pada teori membran sebagai dasar perhitungan.

Bentuk tiga dimensional lain, juga dapat dibuat dari batang- batang kaku
dan pendek telah diperkenalkan pada tahun 1863. Kubah schwender di
Berlin, yang terdiri dari jaringan-jaringan batang bersendi tidak teratur
dengan bentang 48 m. Selanjutnya kubah geodesik yang diperkenalkan
Buckminster yang menggunakan batang-batang yang sama panjangnya.

C. Material Struktur Shell

Material struktur shell terdiri dari metrial dengan karakteristik yang


sudah dapat diketahui dan didefenisikan dengan baik, misalnya tentang
ketahanannya terhadap gaya-gaya tarik, geser, tekan, momen lentur,
kekuatan-kekuatannya bata dan lain-lain sehingga untuk meningkatkan
efektifitas struktural dari materi tersebut, dapat ditentukan metode-metode
yang tepat untuk diterapkan.

12
Pada dasarnya material untuk sistem struktur shell terdiri dari:

(1) Beton Baja

Beton sebagai adukan semen PC, batu kerikil dan air, membentuk material
monolit untuk menjadi struktur yang dapat tahan gaya tarik dan tekan,
berkat tulangan baja didalamnya yang mempunyai sifat homogen dan
isotop.

Dengan cetakan yang beraneka ragam dapat dibuat beton dengan bentuk
apapun. Proses pembuatan beton memakan waktu yang relatif lama dan
dalam pelaksanaan di lapangan pembangunan diperlukan pengawasan
dan pengujian yang teliti.

(2) Baja

Baja adalah bahan yang diperlukan sekali, baik sebagai struktur utama
maupun sebagai pendukung tambaha dalam beton tulang. Bahan tersebut
sebagai penganti homogenitas dan isotropi yang tidak terdapat dalam
beton, dengan memasukannya di dalam balok atau plat pada tempatnya
yang diperlukan.

Bahan baja dibuat dalam bermacam-macam campuran mineral untuk


memenuhi kekuatan yang dikehendaki dalam bentuk balok berprofil, plat-
plat baja dari yang tipis hingga yang tebal berupa plat datar halus,
bergelombang dan dengan permukaaan kasar (antislip).

(3) Plastik

Penggunaan plastik sebagai bahan untuk struktur bangunan, masih belum


banyak digunakan, Ahli plastik mempertimbangkan keuntungan plastik
dibanding dengan penggunaan bahan lain. Perkembangan pesat sekali dan
akan tiba waktunya keberhasilan penyelidikan dan percobaan tersebut.
Beberapa arsitek mengambil langkah-langkah dibiang industri dan desain
aesthetics dan bntuk-bentuk art yang indah seperti desain furniture dan
bentuk shell yang terbuat dari plastik.

Kemugkinan struktur permukaan shell yang terbuat dari plastik dapat dilihat
pada gambar 3.

(4) Kayu

Kayu untuk bahan konstruksi dikenal sejak dulu, karena bisa ditemukan
dimanapun, beragam jenisnya dan mudah diolah. Dengan kemajuan

13
teknologi, keawetan dan kekuatan kayu dapat ditingkatkan, dengan cara
sambngan yang kokoh,penemuan perekat, dan pengolahan bentuk dan
mesin pengeringan.

Kayu dapat digunakan sebagai konstruksi papan direkat dan untuk struktur
permukaan bidang (shell) , yaitu konstruksi lamela. Dari lembaran-lembaran
kayu yang tipis dapat dibuat kayu berlapis tiga atau banyak. Tetapi kayu
bukan homogen dan bukan bahan isotop. Keuntungannya adalah daya
tahan vibrsi suara dan gaya tahan terhadap bebagai macam gas atau
bahan-bahan kimia. Selain itu sifat kayu yang alami juga sebagai penghias
interior.

(5) Aluminium

Aluminium mempunyai berat sendiri yangringan dan tahan terhadap korosi.


Untuk suatu struktur, dimana diinginkan berat sendiri yang ringan dan
beban sentris ada pada titik pendukung barulah bahan ini sesuai. Dalam
struktur ruangdalam bentang besar.

BAB III

TEORI DAN ANALISIS

A. Teori Dan Analisis Struktur Cangkang

14
Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban dengan
tegangan-tegangan membran, dan bahwa tegangan-tegangan membran
yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang terutama tergantung kepada
kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah
kulit kerang, antara lain:

a. Gaya-gaya reaktif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan


berlawanan dengan gaya-gaya membran pada perbatasan yang
ditimbulkan oleh beban
b. Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk
mengalami perindahan yang ditimbulkan oleh regangan membran.

Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul
tegangan lentur didalam kulit kerang yang deisebabkan oleh:

1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang


aksimetris yang terbagi rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan
luas.
2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang
yang dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah
transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat
diperoleh dengan memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya
meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar
mengalami transisi pada sudut tertentu.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan
desain struktur. Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan
momen lentur pada permukaan cangkang.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu
membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan

15
tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian
besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan
menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang
akan terjadi pada suatu membran.

16
1. Struktur Shell Menurut Cara Pembentukannya
Struktur shell juga bisa digolongkan menurut cara pembentukannya.
Struktur shell putara ( rotasi) dibentuk dengan memutar satu garis lengkung
terhadap suatu sumbu yang sebidang dengannya. Struktur shell
translasional dibentuk dengan menggerakkan suatu garis lengkung
terhadap garis lengkung lainnya. Namun penggolongan berdasarkan cara
pembentukannya tidak banyak menujukkan perilaku struktur dan tidak
begitu bermanfaat. Perilau setiap struktur selaput translasional umumnya
berlainan, misalnya paraboloid/ellips dan hiperbolik memiliki karakteristik
pemikul beban yang berlainan walaupun dibentuk dengan cara yang sama.
Demikian halnya dengan struktur silinder juga merupakan bentuk khusus
dari shell putaran. Pembahasan terpisah dari shell silinder karna selain
banyak dipakai dan struktur permukaan ini bisa dikembangkan/dibuka.

2. Perilaku Struktur Shell


Perilaku (behavior) struktur shell yang ideal adalah memikul beban hanya
dengan gaya-gaya membran atau sebidang dan menyebarkan gaya-gaya
ini keseluruh bagian secara merata. Untuk konstruksi busur (arch), keadaan
ini akan tercapai bila bentuknya seperti untaian kabel yang dibebani. Untuk
struktur shell, persyaratan ini tidak berlaku mutlak. Struktur shell memikul
beban terutama dengan gaya-gaya membran jika kondisi tumpuan tepat.

17
Bebab atau kekakuan struktur shell yang sangat bervariasi akan
menghasilkan momen lentur sebagai pemilkul beban atau pemulih
kompabilitas. Luas daerah yang mengalami lentur bergantung pada
geometri struktur.
Struktur shell seperti kubah (dome) yang memiliki kelengkungan positif
akan menyalurkan beban ke tumpuan terutama dengan gaya busur tekan
jika struktur ditumpu di sepanjang tepinya. Gaya luar yang bekerja pada
tepian shell akan diredam dengan cepat. Shell dengan lengkungan negatif
memanfaatkan gaya geser sebidang sebagai mekanisme utama. Struktur
shell dengan lengkungan tunggal memiliki perilaku seperti balok lengkung
tepi-tepi memanjangnya tidak ditumpu. Respons struktur selaput dengan
lengkungan negatif terhadap beban tepi umumnya berupa momen yang
menyebar lebih jauh ke dalam shell daripada yang dialami oleh shell
dengan lengkungan positif.

B. Stuktur Cangkang Bola

1. Aksi Membran
Cara yang baik untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang
yang dibebani adalah memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu
elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang
timbul padanya. Gelembung sabun atau lembaran tipis dari karet adalah
contoh-contoh membran. Membran yang memikul beban tegak lurus dari
permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai
terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. Aksi pikul bebannya
serupa dengan yang ada pada sistem kabel menyilang. Yang penting
adalah adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan membran
yang mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting adalah
adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran, yang juga
berfungsi memikul beban.

18
2. Jenis-jenis Gaya pada Cangkang Bola
Adanya kumpulan dua gaya Adanya dua kumpulan gaya pada arah
yang saling tegak lurus di dalam permukaan cangkang menjadikan
cangkang berprilaku seperti struktur plat dua arah. Gaya geser yang bekerja
di antara jalur-jalur plat planar mempunyai kontribusi dalam memberikan
kapasitas pikul beban plat. Hal yang sama terjadi juga pada struktur
cangkang. Adanya dua karakteristik inilah, yaitu adanya gaya geser dan
dua kumpulan gaya aksial, yang membedakan perilaku struktur cangkang
dan perilaku struktur yang dibentuk dari pelengkung yang dirotasikan
terhadap satu titik hingga didapat bentuk seperti cangkang. Variasi pola
beban yang ada, bagaimanapun, harus merupakan transisi perlahan agar
momen lentur tidak timbul. Diskontinuitas tajam pada pola beban (misalnya
beban terpusat) dapat menyebabkan timbulnya momen lentur. Pada
pelengkung beban seperti ini dapat menimbulkan tegangan lentur yang
sangat besar, sedangkan pada cangkang, lentur dengan cepat akan
dihilangkan dengan adanya aksi melingkar. Jadi, beban yang sembarang
pada pelengkung, misalnya gangguan tepi yang diasosiasikan dengan
tumpuan-tumpuannya, dapat menyebabkan timbulnya momen lentur di
seluruh bagian pelengkung. Pada cangkang, hal ini dapat dilokalisasi.
Cangkang adalah struktur yang unik. Cangkang dapat disebut bekeja
secara funicular untuk banyak jenis beban yang berbeda meskipun
bentiknya tidak benar-bebar funicular. Cangkang berbentuk segmen bola
dapat juga memikul beban hanya dengan gaya-gaya dalam bidang. Dalam
hal ini gaya melingkar akan terjadi, meskipun bebannya penuh, karena
beban strukturnya tidak benar-benar funicular. Gaya meridional pada
cangkang yang mengalami beban vertikal penuh adalah selalu gaya tekan.
Sedangkan gaya melingkar dapat berupa titik atau tekan, bergantung pada
lokasi cangkang yang ditinjau. Pada cangkang setengah lingkaran, atau
cangkang tinggi, ada kecenderungan pada jalur meridional bawah untuk
berdeformasi ke arah luar. Jadi, jelas gaya-gaya melingkar yang terjadi

19
adalah tarik. Di dekat puncak cangkang tersebut, jalur meridional
cenderung berdeformasi ke dalam, yang berarti gaya melingkarnya adalah
tekan.

3. Gaya Meritodinal pada Cangkang Bola


Tegangan dan gaya internal pada cangkang aksisimetris yang dibebani
terbagi rata dapat diperoleh secara mudah dengan menggunakan
persamaan keseimbangan dasar. Sebagai contoh, kita akan menganalisis
kubah secara rinci.

20
Perhatikan segmen kubah seperti terlihat pada gambar. Anggap
bahwa struktur ini menerima beban mati yangberasal dari berat sendiri
cangkang dan lapisan penutupnya. Apabila beban mati total tersebut kita
sebut W dan gaya internal dalam bidang per-satuan panjang yang ada
pada permukaan cangkang adalah N , maka tinjauan keseimbangan akan
menghasilkan ekspresi sebagai berikut :

FY = 0 :
W = (Nφ sinΦ ) (2π ἀ)
Dengan φ adalah sudut yang mendefinisiskan potongan cangkang dan ἀ
adalah jari-jari kelengkungan sesaat di titik tersebut. Gaya Nφ pada
cangkang adalah gaya tekan dalam bidang yang terjadi pada potongan
horizontal yang didefinisikan dengan φ . Komponen vertikal dari gaya ini
(dianggap merata pada keliling cangkang) adalah Nφ sinφ . Karena gaya
Nφ dinyatakan sebagai gaya per-satuan panjang (misal lb/ft atau kN/m) di
sepanjang potongan. Maka gaya total yang diasosiasikan dengan Nφ
adalah keliling potongan (diberikan oleh 2 π ἀ ) dikalikan dengan Nφ sinφ (
atau, dengan kata lain, panjangtotal dikalikan dengan panjang gaya per
satuan panjang menghasilkan gaya total). Gaya ke atas ini harus sama
besar dengan gaya ke bawah yang ada, jadi W = Nφ sinφ (2 π ἀ ). Ekspresi
ini dapat pula dinyatakan dengan jari-jari aktual bola dengan menggunakan
hubungan ἀ = R sinφ . W = Nφ sin φ (2 π R sinφ ). Dengan demikian, kita
peroleh :
N=
Apabila beban total yang bekerja ke bawah (W) ditentukan, maka
gaya internal pada cangkang dapat diperoleh secara langsung. Karena
gaya-gaya internal ini dinyatakan dalam gaya per satuan panjang, maka
tegangan internal yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (misal lb/in2
atau kN/mm2) dapat diperoleh dengan membaginya dengan tebal
cangkang. Jadi, = N / tL dengan L mempunyai satuan panjang dan N
mempunyai satuan gaya per satuan panjang. Apabila beban per satuan
luas yang bekerja ke bawah pada cangkang disebut , maka keseimbangan
dalam arah vertikal akan menghasilkan :

21
FY = 0 : - (2 R sin )R d + N sin (2 R sin ) = 0 dengan 1 dan 2
mendefinisikan segmen cangkang yang ditinjau. Suku sebelah kiri adalah
W. Untuk 1 = 0, maka : N = Ekspresi ini pada kenyataannya identik
dengan N = W/2 R sin2 . Kedua ekspresi tersebut menunjukan gaya
meridional yang ada pada potongan horizontal. 2 sin 2 pRW 2 1 cos 1 R 5

4. Gaya- Gaya Melingkar pada Cangkang Bola


Gaya-gaya melingkar (hoop forces), yang biasa disebut N dan
dinyatakan sebagai gaya petr satuan panjang dapat diperoleh dengan
meninjau keseimbangan dalam arah transversal. Karena beban yang kita
tinjau ini berarah ke bawah, bukan radial ke luar, maka ekspresi gay
eksternal perlu disesuaikan. Komponen radial dari beban ke bawah dapat
ditulis pr = cos . Jadi ekspresi yang menghubungkan gaya melingkar dan
meridional adalah : cos = + atau N = r2 ( cos ) - N Untuk bola, r1 = r2 = R,
dan mensibstitusikan ekspresi N , maka kita peroleh: N = R Ini adalah
ekspresi sederhana untuk gaya melingkar yang dinyatakan dalam jari-jari
bola (R) dan beban ke bawah ( ).

5. Distribusi Gaya
Distribusi gaya melingkar dan meridional dapat diperoleh dengan
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Jelas terlihat bahwa gaya
meridional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami
transisi pada sudut 51 49’ diukur dari garis vertikal. Potongan cangkang
diatas batas ini selalu mengalami tekan, sedangkan di bawahnya dapat
timbul tarik dalam arah melingkar. Tegangan-tegangan tersebut selalu
relatif kecil. Sebagaimana yang terjadi pada struktur lain, momen eksternal
pada setiap potongan harus dapat diimbangi oleh momen tahanan internal
(dalam hal ini diberikan oleh kopel yang dibentuk antara gaya melingkar dan
gaya cincin). Dengan cara demikian, kita dapat mempelajari distribusi
tegangan melingkar tarik pada kubah.

22
6. Gaya Terpusat
Alasan mengapa beban tersebut harus dihindari pada struktur
cangkang dapat terlihat jelas dengan menganalisis gaya-gaya mridional
yang ditimbulkan oleh beban terpusat. Ekspresi umum yang telah kita
peroleh sebelum ini adalah N = W/2 R sin2 dimana W adalah beban total
berarah ke bawah. Untuk cangkang yang memikul beban terpusat P,
ekspresi ini menjadi N = P/2 R sin2 . Apabila beban terpusat tersebut
bekerja pada = 0 (puncak cangkang), maka tegangan tepat dibawah beban
tersebut menjadi tak hingga. Jelas hal ini dapat menyebabkan keruntuhan
apabila permukaan cangkang tidak dapat memberikan tahanan momen dan
beban tersebut memeng benar-benar tidak dapat memberikan tahanan
momen dan beban tersebut memang benar-benar terpusat. Dalam hal ini,
sebaiknya beban terpusat dihindari pada struktur cangkang.

23
7. Kondisi Tumpuan : Cincin Tarik dan Tekan
Tinjauan desain yang utama pada cangkang putar adalah masalah di
tumpuannya atau tepi-tepinya. Sama halnya dengan penggunaan batang
pengikat pada pelengkung (untuk menahan gaya horizontal), kita juga harus
melakukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal
yang diasosiasikan dengan gaya dalam bidang di tepi bawah cangkang.
Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu dilakukan.
Alternatif lain adalah menggunakan cincin lingkaran, yang disebut cincin
tarik, di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya
meridional. Karena gaya yang disebut terakhir ini selalu tekan, maka
komponen horizontal selalu bearrah ke luar. Carena itulah cincin
containment selalu mengalami gaya tarik. Seandainya pada puncak
cangkang terdapat lubang, maka komponen gaya meridional di dasar
cangkang akan berarah ke dalam sehingga gaya pada cincin adalah gaya
tekan.

24
25
26
Cincin tarik berupa cincin planar yang menahan dorongan ke luar dari
cangkang, jadi cincin ini mengalami tarik. Besar dorongan (tendangan) ke
luar ini (per satuan panjang) adalah N cos . Gaya ini menyebabkan
timbulnya gaya tarik pada cincin sebesar T = (N cos ) dengan adalah jari-
jari cincin planar. Cincin tarik harus dapat menyerap semua dorongan
horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada fondasi
menerus untuk meneruskan komponen gaya vertikal ke tanah. Alternatif
lain, cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain (misalnya kolom)
yang hanya memukul berat vertikal.
Namun penggunaan cincin tarik, akan menimbulkan juga momen lentur
pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang
dan cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian
deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar
pada cangkang dapat bersifat tekan. Sementara itu, deformasi balok cincin
cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen-
elemen tersebut harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan
bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang.
Seperti telah disebutkan di atas, momen ini dimatikan dengan cepat pada
cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak
terpengaruh. Secara ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen
lentur pada permukaan cangkang. Jadi, kondisi jepit harus dihindari. Tidak
seperti pada pelengkung, adanya gaya melinghkar pada cangkang
menyebabkan cangkang itu mengalami deformasi yang berarah ke luar
bidang. Menahan deformasi ini dengan menggunakan hubungan sendi
sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti juga
menimbulkan momen lentur. Karena itulah tumpuan rol lebih disukai.
Sayangnya, tumpuan demikian sulit dibuat pada struktur cangkang. Selain
itu, perubahan sudut sedikit saja pada tumpuan itu dapat menimbulkan
momen lentur meskipun masih lebih kecil daripada momen yang
ditimbulkan dari penggunaan tumpuan sendi atau tumpuan jepit.
Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (yang tidak
besar) biasanya boleh saja terjadi di tepi cangkang dengan maksud supaya
kondisi fondasi dan tepi cangkang mudah dilaksanakan. Cangkang
diperkaku secara lokal (biasanya dengan cara menambah ketebalan) di

27
sekitar tepi, khususnya diperkuat terhadap lentur. Adanya masalah
ketidakserasian deformasi mengharuskan kita mendesain denagn tujuan
meminimumkan kondisi yang tidak diinginkan. Salah satu metode yang
efektif adalah dengan cara pascatarik dalam mengontrol deformasi. Balok
cincin yang biasanya mengalami tarik, misalnya, dapat diberi gaya
pascatarik sedemikian rupa sehingga gaya tekan dapat timbul terlebih
dahulu pada cincin. Gaya dorong ke luar dari cangkang kubah akan
mengurangi gaya tekan. Apabila gaya pascatarik awal dikontrol dengan
baik, maka deformasi cincin juga bisa dikontrol sehingga ketidakserasian
dengan cangkang dapat diperkecil. Permukaan cangkang itu sendiri juga
dapat diberi gaya pascatarik dalam arah melingkar untuk mengontrol
deformasi dan gaya pada cangkang.

8. Tinjauan-Tinjauan Lain
Banayk faktor yang harus ditinjau dalam mendesain cangkang selain
yangtelah dibahas di atas. Salah satu faktor kritis itu adalah keharusan
menjamin bahwa cangkang tidak akan mengalami tekuk. Seperti telah
disebutkan, masalah ini adalah masalah kestabilan. Apabila kelengkungan
permukaan cangkang relatif datar, maka dapt terjadi tekuk snap-through
atau tekuk lokal. Sebagaimana yang terjadi pada kolom panjang,
ketidakstabilan dapat terjadi pada taraf tegangan rendah. Hal ini dapt
dicegah dengan menggunakan permukaan yang berkelengkungan tajam.
Keharusan menggunakan berkelengkungan tajam ini tentu saja
menyebabkan kita tidak dapat menggunakan cangkang berprofil rendah
dan berbentang besar. Masalah ini juga terjadi pada cangkang yang terbuat
dari elemen-elemen linear kaku. Masalah yang juga penting diperhatikan
adlah cangkang harus mampu juga menahan beban-beban yang berarah
tidak vertkal. Biasanya beban angin bukan merupakan masalah kritis dalam
desain. Apabila ada beban tersebut, kita harus berhati-hati dalam
mendesain kondisi tumpuan cangkang

28
C. Cangkang Silindris

Perilaku bentuk-bentuk struktural yang didefinisikan oleh permukaan-


permukaan translasional sangat dipengaruhi oleh proporsi relatif cangkang
dan kondisi tumpuan. Perhatikan permukaan silindris yang terletak diatas
dinding yang umumnya disebut terowongan, dapat dipandang sebagai
permukaan yang terdiri atas sederetan pelengkung sejajar asalkan dinding
penumpu tersebut dapat memberikan reaksi yang diperlukan. Apabila
permulaan itu kaku, maka permukaan tersebut juga dapat menunjukan aksi
plat yang dibutuhkan dalam memikul beban tidak merata. Jenis yang sama
juga akan terjadi apabila permukaan dipikul oleh balok yang sangat kaku.
Balok ini pada gilirannya akan meneruskan beban ke tumpuannya secara
melentur. Perilaku cangkang yang sangat pendek, sangat berbeda dengan
perilaku cangkang yang tekan disebutkan di atas apabila pengaku ujung
transversal digunakan. Beban permukaan dapat diteruskan secara
langsung ke pengaku-pengaku ujung secara aksi plat longitudinal. Pada
cangkang yang panjang dibandingkan dengan bentang trsnsversalnya ada
aksi yang sangat berbeda dengan cangkang pendek, khususnya apabila
balok tepi tidak digunakan, atau apabila digunakan, balok tersebut sangat
fleksibel. Perlu diingat bahwa setiap balok tepi akan menjadi fleksibel
apabila panjangnya bertambah. Dengan demikian, cangkang silindris akan
mulai cenderung berprilaku seperti pelengkung dalam arah transversal.
Balok tepi fleksibel tidak dapat memberikan tahanan terhadap gaya
tendangan. Sebagai akibatnya, tidak ada aksi seperti pelengkung pada arah
ini. Hal ini apabila tidak ada balok tepi, tepi bebas longitudinal akan
berdefleksi ke arah dalam, bukan ke luar, pada kondisi beban penuh. Oleh
karena itu, harus ada jenis lain dari mekanisme pikul beban. Struktur seperti
ini disebut cangkang barrel. Aksi utama pada cangkang demikian adalah
dalam arah longitudinal, bukan transversal. Lentur longitudinal terjadi dan
analog dengan yang terjadi pada balok sederhana atau plat lipat. Tegangan
tekan pada arah longitudinal dapat terjadi di dekat pucak dari permukaan

29
lengkung, dan tegangan tarik di bagian bawah. Analogi dengan struktur plat
lipat akan sangat berguna karena banyak prinsip desain yang sama.
Pengkaku transversal, misalnya, sangat berguna dalam meningkatkan
kapasitas pikul beban cangkang barrel. Jika semakin banyak pengkaku
digunakan, atau apabila cangkang barrel yang ditinjau merupakan satu
diantara deretan cangkang yang bersebelahan, maka perilaku seperti balok
akan semakin nyata sehingga cara-cara analisis yang biasa dipakai pada
balok dapat digunakan. Cangkang barrel yang panjangnya sekitar tiga kali
atau lebih dari bentang transversalnya dapat menunjukan perilaku
longitudinal dengan jelas.

D. Cangkang Hiperbolik Paraboloid

Permukaan ruled biasanya membutuhkan analisis yang sangat rumit. Pada


umumnya, perilaku cangkang demikian dapat dipelajari dengan
memandangnya sebagai kelengkungan yang dibentuk dari garis-garis
lurus. Apabila kondisi tepi dapat memberikan tahanan, akan ada reaksi
seperti pelengkung di daerah yang cembung, dan aksi seperti kabel di
daerah yang cekung. Adanya gaya tekan atau tarik pada permukaan
tersebut akan bergantung pada aksi yang ada. Apabila permukaan
mempunyai kelengkungan kecil, maka aksi plat akan ada, yang berarti
membutuhkan penampang yang lebih tebal. Apabila tepi cangkang tidak
ditumpu, maka perilaku balok dapat terjadi. Permukaan ruled dapat saja
dibuat dengan menggerakan dua ujung dari suatu garis lurus pada dua
garis lurus sejajar, tetapi terpuntir. Bentuk ini dapat pula dipandang sebagai
permukaan translasional yang dibentuk dengan cara menggerakan
parabola cekung pada parabola cembung. Struktur seperti ini menunjukan
aksi seperti pelengkung pada arah kelengkungan cembung dan aksi seperti
kabel pada arah cekung. Dengan demikian, medan tegangan pada plat
adalah tarik pada satu arah dan tekan pada arah tegak lurusnya. Kedua
arah ini membentuk sudut 450 dengan garis lurus pembentuk cangkang
tersebut.

30
31
Contoh-contoh bangunan yang menerapkan sistem shell
pada stuktur bangunannya

Bentuk Struktur yang baik dan menyisakan banyak ruang didalamnya


sehingga tidak memerlukan tiang penyangga pada bagian interior
bangunan, struktur Shell banyak digunakan sebagai struktur pada
bangunan publik. Beberapa contoh bangunan yang menggunakan struktur
Shell adalah :

1. ROYAN MARKET HALL – PARIS

Tabel 1. Identitas Bangunan Market Hall Royan

Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente,


Lokasi
Perancis

Tahun
1955 – 1956
Pembuatan

Jenis Bangunan Market Hall

Fungsi Bangunan sarana umum

32
Jenis Konstruksi Concrete Shell

Arsitek Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger

Luas Bangunan diameter 52.40 meter

2. CENTER OF NEW INDUSTRIES AND TECHNOLOGIES

Center of New Industries and Technologies yang lebih dikenal sebagai


CNIT ini terletak di Puteaux , Perancis , merupakan salah satu bangunan
pertama yang dibangun di La Défense di Paris , Perancis. Memiliki bentuk
seperti cangkang keong dan struktur Shell, bangunan ini memiliki bentang
dan luasan yang lebar didalamnya.

Tabel 2. Identitas Bangunan Center of New Industries and Technologies

Lokasi La Défense di Paris , Puteaux Perancis

Tahun Pembuatan 1956 – 1958

Jenis Bangunan Exhibition Center

Fungsi Bangunan Convention Center

Jenis Konstruksi Concrete Shell

33
Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard
Arsitek
ZehrfussJean, Prouvé

Kontraktor Nicolas Esquillan

Tinggi Langit –
+46 m (151′) diatas permukaan laut
langit

Panjang Bangunan 218 m (715 kaki)

3. SDYNEY OPERA HOUSE

Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang dulunya


difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh Jorn Utzon
diubah menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang sepanjang
masa pada tahun 1957 untuk memenuhi ambisi pemerintah setempat.
Luas Sydney Opera House adalah 1,8 hektar dan 2,2 hektar luas
lahannya. Luas lantai yang dapat dipakai adalah 4,5 hektar. Panjang
bangunan adalah 185 m dan lebar 120 meter.

Tabel 2. Identitas Bangunan Sdyney Opera House

Lokasi Benellong Point

34
Tahun Pembuatan 1957

Jenis Bangunan Opera House

Fungsi Bangunan Opera House

Jenis Konstruksi Shell

Arsitek Jorn Utzon

Kontraktor -

Ketinggian atap 67 meter

Bentang Bangunan 185 m x 120 m

3. KRESGE AUDITORIUM

Bangunan diberi nama dari funder pokoknya, Sebastian S. Kresge, pendiri


Kresge Toko dan Yayasan Kresge. Auditorium ini merupakan suatu
tempat dimana mahasiswa MIT dan fakultas dapat berkumpul untuk acara
resmi, yang dimaksudkan untuk kapel pernikahan dan peringatan; hijau
yang membentang antara dua bangunan, dalam tradisi-Amerika awal
perencanaan perkotaan, adalah untuk melayani sebagai pengaturan untuk
acara publik.

35
Tabel 3. Identitas Bangunan Auditorium Kresge

Lokasi Cambridge, Massachusetts

Tahun Pembuatan 1950 – 1955

Jenis Bangunan School Auditorium

Jenis Konstruksi Thin Shell Concrete Dome, Copper Roof

Arsitek Eero Saarinen

Tinggi Langit – langit 50 kaki diatas permukaan laut

4. Church of San José Obrero

Church of San José Obrero merupakan sebuah contoh konstruksi luar


biasa, dua shell berbentuk hyperbolic paraboloid dengan pusat gaya berat
terletak di bagian tengah bangunan dimana dua shell tersebut melayang
ke atas. Pembangunan Church of San José Obrero diselesaikan pada
tahun 1959. Dirancang oleh Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar,
Fernando Lopéz Carmona, sebagai sebuah sarana ibadah yaitu gereja di
Monterrey, Neuvo León, Mexico.

36
Tabel 4. Identitas Bangunan Church of San Jose Obrero

Lokasi Monterrey, Neuvo León, Mexico

Tahun Pembuatan 1959

Jenis Bangunan Sarana Ibadah

Jenis Konstruksi Concrete Shell

Félix Candela, Enrique de la Mora y Palomar,


Arsitek
Fernando Lopéz Carmona

37
BAB IV

TINJAUAN KASUS

Market Hall Royan, Prancis

Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan
dirancang oleh Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger, sebagai
sebuah sarana umum di Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente,
Perancis. Sebagai sarana umum yang banyak dikunjungi orang dan
menjadi perhatian, maka market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik
dan bisa menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan
barang, tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan. Oleh
karena itu perancangnya memilih struktur shell, karena dapat menghasilkan
bentang yang luas, dan juga bentuk yang fleksibel. Bentuk dari market hall
ini unik, karena bentuk bangunannya tidak sederhana. Bidang dasar dari
bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan diameter 52.40 meter dan
penutup shell yang seolah olah bergelombang. Bentuk shell yang
bergelombang ini dihasilkan dari penggabungan segmen segmen shell
menjadi satu. Bangunan ini tidak sepenuhnya tertutup, tetapi pada bagian
atap bangunan ini terdapat beberapa lubang yang memungkinkan
masuknya cahaya sebagai usaha untuk mendapatkan pencahayaan alami
. Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi (crown)
merupakantempat bertemunya segmen segmen shell. Ketebalan dari
shellnya sendiri adalah kurang lebih 3 inchi, yang ditopang oleh 13 titik
struktur yang saling berhubungan oleh tie member, sehingga masing
masing segmen shell terhubung dengan kaku.

38
Gambar interior market hall, yang menunjukkan lubang cahaya pada atap bangunan

Gambar menunjukkan proses pembuatan

market hall

Pembentukan permukaan atap

Pada Royan Market Hall, Perancis pembentukan permukaan


atapnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Jika titik perpotongan dari parabola “P” dengan garis kosinus “C” digeserkan
sepanjang garis C, dengan parabola “P” yang diatur dalam bentuk yang
sedemikian rupa sehingga selalu melewati secara horisontal melalui titik
asal o, bagian dari parabola diantara o dan M tertutup sempurna dan oleh
karena itu menghasilkan permukaan atap dari Royan Market Hall. Parabola
“P” disebut sebagai generator permukaan dan garis kosinus “C” sebagai
direktrik.

39
Gambar menunjukkan satu segmen shell

Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian
lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara
melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang menyerupai
ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya
penebalan pada masingmasing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian
cekung atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk
titik-titik dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut
berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie
member.

. Penggabungan 2 segmen shell menjadi satu.

40
Gambar. Potongan Royan Market Hall – menunjukkan

penebalan pada beberapa sisi

Alur pembebanan

Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiaptiap lengkung yang


mengalami penebalan (bagian cekung atap/valley) yang kemudian
disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang mengalami penebalan ini
menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap yang ada di kiri
dan kanannya.

41
Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan
penebalan.

Gambar menunjukkan penyaluran beban

Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown dan
perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami
penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah titik dukung. Hal ini
berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-tiap segmen disalurkan
ke pondasai tanpa mengalami momen lentur. Berdasarkan analisa dari
Jodicke dalam bukunya Shell Architecture , tentang kurva dasar
pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell Royan
Market Hall ini, mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah
parabola dan mengisinya dengan ukuran ukuran dasar yang didapati dalam
rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini dapat dijelaskan
bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek tidak
menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut rumus
rumus paten.

42
Hal ini dapat menegaskan pendapat Siegel yang mengkalrifikasikan shell
jenis ini, adalah shell jenis “free form” shell. Free form sendiri tidak berarti
mengabaikan begitu saja disiplin bentuk geometris. Bentukan geometris ini
dapat dijumpai dimanapun, bahkan bentuk bentuk alami di alam, misalnya
bentuk kerang. Atap Royan market hall ini berbentuk seperti kerang laut
dengan tepinya yang beromabk, diklarifikasikan ke dalam “free form”,
karena penggambaran umumnya merupakan penemuan atau penciptaan
yang bebas, yang hanya dipandu oleh dalil dalil mekanik. Disini bentuk
geometris memiliki sebuah panduan, lebih daripada sebuah penonjolan
fungsi.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Struktur Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang


kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan
cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang.

B. Saran

Dengan mempelajari struktur shell, maka seharusnya mahasiswa


Arsitektur dapat menggunakan struktur shell dalam desain yang akan di
buatnya kelak. Dan dalam merancang struktur shell kita tidak harus benar
benar terikat oleh aturan aturan geometris tertentu, asalkan prinsip prinsip
dasar geometris tersebut tidak sama sekali ditinggalkan sehingga bentuk
yang didapatkan akan lebih fleksibel dan tidak kaku.

43
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Stuktur_cangkang/ . Diakses 7 September 2014

ml.scribd.com/doc/206933974/Stuktur_Shell. Diakses 7 September 2014

www.structureae.net

www.archinform.com

Tarebbang, Zainal. 1999. Buku 2 Konstruksi Arsitektur

44

Anda mungkin juga menyukai