Struktur Bentang Lebar Dengan SIstem Struktur Cangkang
Struktur Bentang Lebar Dengan SIstem Struktur Cangkang
DISUSUN OLEH:
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
seperti stadion, stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan
bentang besar lainnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Struktur Cangkang (Shell)?
2. Bagaimana perkembangan struktur shell?
3. Bagaimana cara kerja pembebanan dan penyaluran momen dan
gaya-ga dalam Struktur Cangkang (Shell)?
4. Apa saja contoh-contoh dari bangunan Struktur Cangkang
(Shell)?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan
Struktur Cangkang (Shell)
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan struktur
shell.
3. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi penggunaan Struktur
Cangkang (Shell) pada bagnunan
4. Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh dari bangunan
Struktur Cangkang (Shell) yang ada saat ini
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pengertian Struktur Cangkang
3
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam bidang
(terutama dengan cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat
tipis dan mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang
tebal sebesar 400 – 500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8 cm)
mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai 125
ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini menggunakan material yang
relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain
khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3
dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai
ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang
hanya memikul tegangan dalam bidang karena, pada struktur tebal
seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan.
4
Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka
banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat
bagian dari permukaan bola itu akan terbatas. Icosohedron bola,
misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan
menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola.
Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller. Kita
harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat
strukturnya dapat membingungkan. Keuntungan struktural yang
didapat tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya.
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga
dapat dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa
di antaranya adalah atap barrel ber-rib dan atapLamella yang terbuat
dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen
diskrit. Bentuk yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu
sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat
digunakan. Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai bentangan
yang sangat besar.
Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang
luar biasa
5
Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-
gaya normal, dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen
lentur.
6
1. Sehelai kertas dapat melendut karena beban sendiri.
2. Kertas yang digulung dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
3. Bentuk silinder juga dapat meningkatkan kekuatan dan kekakuan.
4. Kertas dapat tertekuk (roboh) karena beban yang berat.
5. Penguatan ujung silinder dapat menahan tekukan.
Persyaratan Struktur Cangkang Shell Suatu struktur shell harus
mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :
a. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or
double curved).
b. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.
c. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap
tarikan dan tekanan.
7
Bentuk-bentuk ShellShell mempunyai variasi bentuk yang tak terhingga.
Secara umum bentuk-bentuk shell dapat digolongkan dari berbagai
cara (metoda) penggolongan:
8
3. Translational Surface
9
4.Shell Torus
10
D. Berdasarkan kelengkungan permukaan, shell dibagi atas:
Meskipun struktur shell baru dikenal pada permulaan abad XX, tetapi
2000 tahun yang lalu yaitu zaman Romawi penggunaan bentuk-bentuk
shell telah ditemukan. Kurang banyaknya dilaksanakan konstruksi dengan
struktur shell karena :
- Bahan yang dikenal belum dapat memikul tegangan tarik yang
tinggi
11
- Cara perhitungan yang cukup teliti untuk konstruksi ini belum
ada.
Bentuk tiga dimensional lain, juga dapat dibuat dari batang- batang kaku
dan pendek telah diperkenalkan pada tahun 1863. Kubah schwender di
Berlin, yang terdiri dari jaringan-jaringan batang bersendi tidak teratur
dengan bentang 48 m. Selanjutnya kubah geodesik yang diperkenalkan
Buckminster yang menggunakan batang-batang yang sama panjangnya.
12
Pada dasarnya material untuk sistem struktur shell terdiri dari:
Beton sebagai adukan semen PC, batu kerikil dan air, membentuk material
monolit untuk menjadi struktur yang dapat tahan gaya tarik dan tekan,
berkat tulangan baja didalamnya yang mempunyai sifat homogen dan
isotop.
Dengan cetakan yang beraneka ragam dapat dibuat beton dengan bentuk
apapun. Proses pembuatan beton memakan waktu yang relatif lama dan
dalam pelaksanaan di lapangan pembangunan diperlukan pengawasan
dan pengujian yang teliti.
(2) Baja
Baja adalah bahan yang diperlukan sekali, baik sebagai struktur utama
maupun sebagai pendukung tambaha dalam beton tulang. Bahan tersebut
sebagai penganti homogenitas dan isotropi yang tidak terdapat dalam
beton, dengan memasukannya di dalam balok atau plat pada tempatnya
yang diperlukan.
(3) Plastik
Kemugkinan struktur permukaan shell yang terbuat dari plastik dapat dilihat
pada gambar 3.
(4) Kayu
Kayu untuk bahan konstruksi dikenal sejak dulu, karena bisa ditemukan
dimanapun, beragam jenisnya dan mudah diolah. Dengan kemajuan
13
teknologi, keawetan dan kekuatan kayu dapat ditingkatkan, dengan cara
sambngan yang kokoh,penemuan perekat, dan pengolahan bentuk dan
mesin pengeringan.
Kayu dapat digunakan sebagai konstruksi papan direkat dan untuk struktur
permukaan bidang (shell) , yaitu konstruksi lamela. Dari lembaran-lembaran
kayu yang tipis dapat dibuat kayu berlapis tiga atau banyak. Tetapi kayu
bukan homogen dan bukan bahan isotop. Keuntungannya adalah daya
tahan vibrsi suara dan gaya tahan terhadap bebagai macam gas atau
bahan-bahan kimia. Selain itu sifat kayu yang alami juga sebagai penghias
interior.
(5) Aluminium
BAB III
14
Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban dengan
tegangan-tegangan membran, dan bahwa tegangan-tegangan membran
yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang terutama tergantung kepada
kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah
kulit kerang, antara lain:
Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul
tegangan lentur didalam kulit kerang yang deisebabkan oleh:
15
tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian
besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan
menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang
akan terjadi pada suatu membran.
16
1. Struktur Shell Menurut Cara Pembentukannya
Struktur shell juga bisa digolongkan menurut cara pembentukannya.
Struktur shell putara ( rotasi) dibentuk dengan memutar satu garis lengkung
terhadap suatu sumbu yang sebidang dengannya. Struktur shell
translasional dibentuk dengan menggerakkan suatu garis lengkung
terhadap garis lengkung lainnya. Namun penggolongan berdasarkan cara
pembentukannya tidak banyak menujukkan perilaku struktur dan tidak
begitu bermanfaat. Perilau setiap struktur selaput translasional umumnya
berlainan, misalnya paraboloid/ellips dan hiperbolik memiliki karakteristik
pemikul beban yang berlainan walaupun dibentuk dengan cara yang sama.
Demikian halnya dengan struktur silinder juga merupakan bentuk khusus
dari shell putaran. Pembahasan terpisah dari shell silinder karna selain
banyak dipakai dan struktur permukaan ini bisa dikembangkan/dibuka.
17
Bebab atau kekakuan struktur shell yang sangat bervariasi akan
menghasilkan momen lentur sebagai pemilkul beban atau pemulih
kompabilitas. Luas daerah yang mengalami lentur bergantung pada
geometri struktur.
Struktur shell seperti kubah (dome) yang memiliki kelengkungan positif
akan menyalurkan beban ke tumpuan terutama dengan gaya busur tekan
jika struktur ditumpu di sepanjang tepinya. Gaya luar yang bekerja pada
tepian shell akan diredam dengan cepat. Shell dengan lengkungan negatif
memanfaatkan gaya geser sebidang sebagai mekanisme utama. Struktur
shell dengan lengkungan tunggal memiliki perilaku seperti balok lengkung
tepi-tepi memanjangnya tidak ditumpu. Respons struktur selaput dengan
lengkungan negatif terhadap beban tepi umumnya berupa momen yang
menyebar lebih jauh ke dalam shell daripada yang dialami oleh shell
dengan lengkungan positif.
1. Aksi Membran
Cara yang baik untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang
yang dibebani adalah memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu
elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang
timbul padanya. Gelembung sabun atau lembaran tipis dari karet adalah
contoh-contoh membran. Membran yang memikul beban tegak lurus dari
permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai
terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. Aksi pikul bebannya
serupa dengan yang ada pada sistem kabel menyilang. Yang penting
adalah adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan membran
yang mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting adalah
adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran, yang juga
berfungsi memikul beban.
18
2. Jenis-jenis Gaya pada Cangkang Bola
Adanya kumpulan dua gaya Adanya dua kumpulan gaya pada arah
yang saling tegak lurus di dalam permukaan cangkang menjadikan
cangkang berprilaku seperti struktur plat dua arah. Gaya geser yang bekerja
di antara jalur-jalur plat planar mempunyai kontribusi dalam memberikan
kapasitas pikul beban plat. Hal yang sama terjadi juga pada struktur
cangkang. Adanya dua karakteristik inilah, yaitu adanya gaya geser dan
dua kumpulan gaya aksial, yang membedakan perilaku struktur cangkang
dan perilaku struktur yang dibentuk dari pelengkung yang dirotasikan
terhadap satu titik hingga didapat bentuk seperti cangkang. Variasi pola
beban yang ada, bagaimanapun, harus merupakan transisi perlahan agar
momen lentur tidak timbul. Diskontinuitas tajam pada pola beban (misalnya
beban terpusat) dapat menyebabkan timbulnya momen lentur. Pada
pelengkung beban seperti ini dapat menimbulkan tegangan lentur yang
sangat besar, sedangkan pada cangkang, lentur dengan cepat akan
dihilangkan dengan adanya aksi melingkar. Jadi, beban yang sembarang
pada pelengkung, misalnya gangguan tepi yang diasosiasikan dengan
tumpuan-tumpuannya, dapat menyebabkan timbulnya momen lentur di
seluruh bagian pelengkung. Pada cangkang, hal ini dapat dilokalisasi.
Cangkang adalah struktur yang unik. Cangkang dapat disebut bekeja
secara funicular untuk banyak jenis beban yang berbeda meskipun
bentiknya tidak benar-bebar funicular. Cangkang berbentuk segmen bola
dapat juga memikul beban hanya dengan gaya-gaya dalam bidang. Dalam
hal ini gaya melingkar akan terjadi, meskipun bebannya penuh, karena
beban strukturnya tidak benar-benar funicular. Gaya meridional pada
cangkang yang mengalami beban vertikal penuh adalah selalu gaya tekan.
Sedangkan gaya melingkar dapat berupa titik atau tekan, bergantung pada
lokasi cangkang yang ditinjau. Pada cangkang setengah lingkaran, atau
cangkang tinggi, ada kecenderungan pada jalur meridional bawah untuk
berdeformasi ke arah luar. Jadi, jelas gaya-gaya melingkar yang terjadi
19
adalah tarik. Di dekat puncak cangkang tersebut, jalur meridional
cenderung berdeformasi ke dalam, yang berarti gaya melingkarnya adalah
tekan.
20
Perhatikan segmen kubah seperti terlihat pada gambar. Anggap
bahwa struktur ini menerima beban mati yangberasal dari berat sendiri
cangkang dan lapisan penutupnya. Apabila beban mati total tersebut kita
sebut W dan gaya internal dalam bidang per-satuan panjang yang ada
pada permukaan cangkang adalah N , maka tinjauan keseimbangan akan
menghasilkan ekspresi sebagai berikut :
FY = 0 :
W = (Nφ sinΦ ) (2π ἀ)
Dengan φ adalah sudut yang mendefinisiskan potongan cangkang dan ἀ
adalah jari-jari kelengkungan sesaat di titik tersebut. Gaya Nφ pada
cangkang adalah gaya tekan dalam bidang yang terjadi pada potongan
horizontal yang didefinisikan dengan φ . Komponen vertikal dari gaya ini
(dianggap merata pada keliling cangkang) adalah Nφ sinφ . Karena gaya
Nφ dinyatakan sebagai gaya per-satuan panjang (misal lb/ft atau kN/m) di
sepanjang potongan. Maka gaya total yang diasosiasikan dengan Nφ
adalah keliling potongan (diberikan oleh 2 π ἀ ) dikalikan dengan Nφ sinφ (
atau, dengan kata lain, panjangtotal dikalikan dengan panjang gaya per
satuan panjang menghasilkan gaya total). Gaya ke atas ini harus sama
besar dengan gaya ke bawah yang ada, jadi W = Nφ sinφ (2 π ἀ ). Ekspresi
ini dapat pula dinyatakan dengan jari-jari aktual bola dengan menggunakan
hubungan ἀ = R sinφ . W = Nφ sin φ (2 π R sinφ ). Dengan demikian, kita
peroleh :
N=
Apabila beban total yang bekerja ke bawah (W) ditentukan, maka
gaya internal pada cangkang dapat diperoleh secara langsung. Karena
gaya-gaya internal ini dinyatakan dalam gaya per satuan panjang, maka
tegangan internal yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas (misal lb/in2
atau kN/mm2) dapat diperoleh dengan membaginya dengan tebal
cangkang. Jadi, = N / tL dengan L mempunyai satuan panjang dan N
mempunyai satuan gaya per satuan panjang. Apabila beban per satuan
luas yang bekerja ke bawah pada cangkang disebut , maka keseimbangan
dalam arah vertikal akan menghasilkan :
21
FY = 0 : - (2 R sin )R d + N sin (2 R sin ) = 0 dengan 1 dan 2
mendefinisikan segmen cangkang yang ditinjau. Suku sebelah kiri adalah
W. Untuk 1 = 0, maka : N = Ekspresi ini pada kenyataannya identik
dengan N = W/2 R sin2 . Kedua ekspresi tersebut menunjukan gaya
meridional yang ada pada potongan horizontal. 2 sin 2 pRW 2 1 cos 1 R 5
5. Distribusi Gaya
Distribusi gaya melingkar dan meridional dapat diperoleh dengan
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Jelas terlihat bahwa gaya
meridional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami
transisi pada sudut 51 49’ diukur dari garis vertikal. Potongan cangkang
diatas batas ini selalu mengalami tekan, sedangkan di bawahnya dapat
timbul tarik dalam arah melingkar. Tegangan-tegangan tersebut selalu
relatif kecil. Sebagaimana yang terjadi pada struktur lain, momen eksternal
pada setiap potongan harus dapat diimbangi oleh momen tahanan internal
(dalam hal ini diberikan oleh kopel yang dibentuk antara gaya melingkar dan
gaya cincin). Dengan cara demikian, kita dapat mempelajari distribusi
tegangan melingkar tarik pada kubah.
22
6. Gaya Terpusat
Alasan mengapa beban tersebut harus dihindari pada struktur
cangkang dapat terlihat jelas dengan menganalisis gaya-gaya mridional
yang ditimbulkan oleh beban terpusat. Ekspresi umum yang telah kita
peroleh sebelum ini adalah N = W/2 R sin2 dimana W adalah beban total
berarah ke bawah. Untuk cangkang yang memikul beban terpusat P,
ekspresi ini menjadi N = P/2 R sin2 . Apabila beban terpusat tersebut
bekerja pada = 0 (puncak cangkang), maka tegangan tepat dibawah beban
tersebut menjadi tak hingga. Jelas hal ini dapat menyebabkan keruntuhan
apabila permukaan cangkang tidak dapat memberikan tahanan momen dan
beban tersebut memeng benar-benar tidak dapat memberikan tahanan
momen dan beban tersebut memang benar-benar terpusat. Dalam hal ini,
sebaiknya beban terpusat dihindari pada struktur cangkang.
23
7. Kondisi Tumpuan : Cincin Tarik dan Tekan
Tinjauan desain yang utama pada cangkang putar adalah masalah di
tumpuannya atau tepi-tepinya. Sama halnya dengan penggunaan batang
pengikat pada pelengkung (untuk menahan gaya horizontal), kita juga harus
melakukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal
yang diasosiasikan dengan gaya dalam bidang di tepi bawah cangkang.
Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu dilakukan.
Alternatif lain adalah menggunakan cincin lingkaran, yang disebut cincin
tarik, di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya
meridional. Karena gaya yang disebut terakhir ini selalu tekan, maka
komponen horizontal selalu bearrah ke luar. Carena itulah cincin
containment selalu mengalami gaya tarik. Seandainya pada puncak
cangkang terdapat lubang, maka komponen gaya meridional di dasar
cangkang akan berarah ke dalam sehingga gaya pada cincin adalah gaya
tekan.
24
25
26
Cincin tarik berupa cincin planar yang menahan dorongan ke luar dari
cangkang, jadi cincin ini mengalami tarik. Besar dorongan (tendangan) ke
luar ini (per satuan panjang) adalah N cos . Gaya ini menyebabkan
timbulnya gaya tarik pada cincin sebesar T = (N cos ) dengan adalah jari-
jari cincin planar. Cincin tarik harus dapat menyerap semua dorongan
horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada fondasi
menerus untuk meneruskan komponen gaya vertikal ke tanah. Alternatif
lain, cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain (misalnya kolom)
yang hanya memukul berat vertikal.
Namun penggunaan cincin tarik, akan menimbulkan juga momen lentur
pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang
dan cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian
deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar
pada cangkang dapat bersifat tekan. Sementara itu, deformasi balok cincin
cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen-
elemen tersebut harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan
bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang.
Seperti telah disebutkan di atas, momen ini dimatikan dengan cepat pada
cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak
terpengaruh. Secara ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen
lentur pada permukaan cangkang. Jadi, kondisi jepit harus dihindari. Tidak
seperti pada pelengkung, adanya gaya melinghkar pada cangkang
menyebabkan cangkang itu mengalami deformasi yang berarah ke luar
bidang. Menahan deformasi ini dengan menggunakan hubungan sendi
sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti juga
menimbulkan momen lentur. Karena itulah tumpuan rol lebih disukai.
Sayangnya, tumpuan demikian sulit dibuat pada struktur cangkang. Selain
itu, perubahan sudut sedikit saja pada tumpuan itu dapat menimbulkan
momen lentur meskipun masih lebih kecil daripada momen yang
ditimbulkan dari penggunaan tumpuan sendi atau tumpuan jepit.
Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (yang tidak
besar) biasanya boleh saja terjadi di tepi cangkang dengan maksud supaya
kondisi fondasi dan tepi cangkang mudah dilaksanakan. Cangkang
diperkaku secara lokal (biasanya dengan cara menambah ketebalan) di
27
sekitar tepi, khususnya diperkuat terhadap lentur. Adanya masalah
ketidakserasian deformasi mengharuskan kita mendesain denagn tujuan
meminimumkan kondisi yang tidak diinginkan. Salah satu metode yang
efektif adalah dengan cara pascatarik dalam mengontrol deformasi. Balok
cincin yang biasanya mengalami tarik, misalnya, dapat diberi gaya
pascatarik sedemikian rupa sehingga gaya tekan dapat timbul terlebih
dahulu pada cincin. Gaya dorong ke luar dari cangkang kubah akan
mengurangi gaya tekan. Apabila gaya pascatarik awal dikontrol dengan
baik, maka deformasi cincin juga bisa dikontrol sehingga ketidakserasian
dengan cangkang dapat diperkecil. Permukaan cangkang itu sendiri juga
dapat diberi gaya pascatarik dalam arah melingkar untuk mengontrol
deformasi dan gaya pada cangkang.
8. Tinjauan-Tinjauan Lain
Banayk faktor yang harus ditinjau dalam mendesain cangkang selain
yangtelah dibahas di atas. Salah satu faktor kritis itu adalah keharusan
menjamin bahwa cangkang tidak akan mengalami tekuk. Seperti telah
disebutkan, masalah ini adalah masalah kestabilan. Apabila kelengkungan
permukaan cangkang relatif datar, maka dapt terjadi tekuk snap-through
atau tekuk lokal. Sebagaimana yang terjadi pada kolom panjang,
ketidakstabilan dapat terjadi pada taraf tegangan rendah. Hal ini dapt
dicegah dengan menggunakan permukaan yang berkelengkungan tajam.
Keharusan menggunakan berkelengkungan tajam ini tentu saja
menyebabkan kita tidak dapat menggunakan cangkang berprofil rendah
dan berbentang besar. Masalah ini juga terjadi pada cangkang yang terbuat
dari elemen-elemen linear kaku. Masalah yang juga penting diperhatikan
adlah cangkang harus mampu juga menahan beban-beban yang berarah
tidak vertkal. Biasanya beban angin bukan merupakan masalah kritis dalam
desain. Apabila ada beban tersebut, kita harus berhati-hati dalam
mendesain kondisi tumpuan cangkang
28
C. Cangkang Silindris
29
lengkung, dan tegangan tarik di bagian bawah. Analogi dengan struktur plat
lipat akan sangat berguna karena banyak prinsip desain yang sama.
Pengkaku transversal, misalnya, sangat berguna dalam meningkatkan
kapasitas pikul beban cangkang barrel. Jika semakin banyak pengkaku
digunakan, atau apabila cangkang barrel yang ditinjau merupakan satu
diantara deretan cangkang yang bersebelahan, maka perilaku seperti balok
akan semakin nyata sehingga cara-cara analisis yang biasa dipakai pada
balok dapat digunakan. Cangkang barrel yang panjangnya sekitar tiga kali
atau lebih dari bentang transversalnya dapat menunjukan perilaku
longitudinal dengan jelas.
30
31
Contoh-contoh bangunan yang menerapkan sistem shell
pada stuktur bangunannya
Tahun
1955 – 1956
Pembuatan
32
Jenis Konstruksi Concrete Shell
33
Robert Edouard Camelot, Jean de Mailly, Bernard
Arsitek
ZehrfussJean, Prouvé
Tinggi Langit –
+46 m (151′) diatas permukaan laut
langit
34
Tahun Pembuatan 1957
Kontraktor -
3. KRESGE AUDITORIUM
35
Tabel 3. Identitas Bangunan Auditorium Kresge
36
Tabel 4. Identitas Bangunan Church of San Jose Obrero
37
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan
dirancang oleh Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger, sebagai
sebuah sarana umum di Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente,
Perancis. Sebagai sarana umum yang banyak dikunjungi orang dan
menjadi perhatian, maka market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik
dan bisa menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan
barang, tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan. Oleh
karena itu perancangnya memilih struktur shell, karena dapat menghasilkan
bentang yang luas, dan juga bentuk yang fleksibel. Bentuk dari market hall
ini unik, karena bentuk bangunannya tidak sederhana. Bidang dasar dari
bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan diameter 52.40 meter dan
penutup shell yang seolah olah bergelombang. Bentuk shell yang
bergelombang ini dihasilkan dari penggabungan segmen segmen shell
menjadi satu. Bangunan ini tidak sepenuhnya tertutup, tetapi pada bagian
atap bangunan ini terdapat beberapa lubang yang memungkinkan
masuknya cahaya sebagai usaha untuk mendapatkan pencahayaan alami
. Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi (crown)
merupakantempat bertemunya segmen segmen shell. Ketebalan dari
shellnya sendiri adalah kurang lebih 3 inchi, yang ditopang oleh 13 titik
struktur yang saling berhubungan oleh tie member, sehingga masing
masing segmen shell terhubung dengan kaku.
38
Gambar interior market hall, yang menunjukkan lubang cahaya pada atap bangunan
market hall
Jika titik perpotongan dari parabola “P” dengan garis kosinus “C” digeserkan
sepanjang garis C, dengan parabola “P” yang diatur dalam bentuk yang
sedemikian rupa sehingga selalu melewati secara horisontal melalui titik
asal o, bagian dari parabola diantara o dan M tertutup sempurna dan oleh
karena itu menghasilkan permukaan atap dari Royan Market Hall. Parabola
“P” disebut sebagai generator permukaan dan garis kosinus “C” sebagai
direktrik.
39
Gambar menunjukkan satu segmen shell
Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian
lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara
melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang menyerupai
ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya
penebalan pada masingmasing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian
cekung atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk
titik-titik dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut
berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie
member.
40
Gambar. Potongan Royan Market Hall – menunjukkan
Alur pembebanan
41
Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan
penebalan.
Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown dan
perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami
penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah titik dukung. Hal ini
berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-tiap segmen disalurkan
ke pondasai tanpa mengalami momen lentur. Berdasarkan analisa dari
Jodicke dalam bukunya Shell Architecture , tentang kurva dasar
pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell Royan
Market Hall ini, mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah
parabola dan mengisinya dengan ukuran ukuran dasar yang didapati dalam
rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini dapat dijelaskan
bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek tidak
menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut rumus
rumus paten.
42
Hal ini dapat menegaskan pendapat Siegel yang mengkalrifikasikan shell
jenis ini, adalah shell jenis “free form” shell. Free form sendiri tidak berarti
mengabaikan begitu saja disiplin bentuk geometris. Bentukan geometris ini
dapat dijumpai dimanapun, bahkan bentuk bentuk alami di alam, misalnya
bentuk kerang. Atap Royan market hall ini berbentuk seperti kerang laut
dengan tepinya yang beromabk, diklarifikasikan ke dalam “free form”,
karena penggambaran umumnya merupakan penemuan atau penciptaan
yang bebas, yang hanya dipandu oleh dalil dalil mekanik. Disini bentuk
geometris memiliki sebuah panduan, lebih daripada sebuah penonjolan
fungsi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
www.structureae.net
www.archinform.com
44