TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Toilet Training
a. Pengertian Toilet Training
Toilet Training adalah cara untuk melatih buang air besar (BAB) dan
buang air kecil (BAK) pada tempatnya (toilet). Toilet training secara umum dapat
dilaksanakan pada setiap anak yang sudah memasuki fase kemandirian pada anak.
Suksesnya toilet training tergantung pada diri anak dan keluarga, seperti kesiapan
fisik, dimana kemampuan anak secara fisik sudah kuat dan mampu. Persiapan
intelektual pada anak juga dapat membantu dalam proses BAB dan BAK
penting dalam perkembangan anak pada masa usia toddler yang harus mendapat
pertahian orangtua dalam berkemih dan defekasi. Toilet training juga menjadi
awal terbentuknya kemandirian anak secara nyata sebab anak sudah bisa
kesiapan psikologis sebelum anak memulai toilet training yaitu kesiapan fisik,
Pada usia 18 sampai 24 bulan anak harus mulai pengontrolan, anak harus mampu
untuk tidak mengompol salama 2 jam, mengurangi jumlah popok yang basah,
ketika tidur siang anak harus tidak mengompol, anak harus bisa BAB dengan
teratur, selanjutnya anak harus bisa duduk, berjalan, dan berjongkok, dan anak
harus bisa membuka pakaiannya sendiri. Kesiapan mental yang harus diperhatikan
yaitu urgensi BAB dan BAK. Keterampilan komunikasi verbal atau nonverbal
untuk menunjukan saat basah atau memiliki urgensi BAB atau BAK, untuk
menirukan yang tepat dan mengikuti perintah. Kesiapan psikologis anak bisa
orangtua, anak mampu duduk di toilet selama 5 sampai 10 menit tanpa terjatuh,
akibat popok yang kotor oleh feses atau basah ingin untuk segera diganti.
Kesiapan sebagai orang tua, orang tua harus mampu membuat anak mengenali
untuk toilet training, ketiadaan stess atau perubahan keluarga, seperti perceraian,
melatih anak buang air kecil dan buang air besar setelah orang tua mengetahui
tanda-tanda kesiapan anak melakukan toilet training yaitu teknik lisan dan teknik
modeling.
Teknik lisan merupakan usaha untuk melatih anak dengan cara
memberikan instruksi pada anak dengan kata-kata sebelum atau sesudah buang air
kecil dan besar. Teknik lisan ini mempunyai nilai yang cukup besar dalam
memberikan rangsangan untuk buang air kecil atau buang air besar, dengan
menggunakan teknik lisan ini persiapan psikologis pada anak akan semakin
matang dan akhirnya anak mampu dengan baik dalam melaksanakan buang air
air besar atau buang air kecil dengan memberikan contoh, seperti menggunakan
boneka. Teknik ini memiliki kekurangan yakni apabila contoh yang diberikan
salah sehingga akan dapat diperlihatkan pada anak akhirnya anak juga mempunyai
kebiasaan yang salah. Maka itu berikanlah contoh yang benae pada anak (Hidayat,
2008).
c. Dampak keberhasilan Toilet Training
Gangguan toilet training merupakan masalah utama bagi anak toddler dan
orang tua. Jika orang tua yang tidak melatih anak sejak dini akan berdampak
buruk bagi perkembangan anak. selain berdampak buruk, Seorang anak yang
menggunakan toilet pada saat ingin BAK atau BAB, toilet training menjadi awal
terbentuknya kemandirian anak secara nyata sebab anak sudah bisa melakukan
sendiri hal-hal seperti BAK atau BAB, toilet training membuat anak dapat
kurang baik pada anak seperti anak akan terganggu kepribadiannya, misalnya
anak cendrung bersifat retentive dimana anak cenderung bersikap keras kepala
bahkan kikir. Sikap tersebut dampak disebabkan oleh sikap orang tua yang sering
memarahi anak pada saat buang air kecil atau buang air besar atau melarang anak
saat bepergian. Apabila orang tua santai dalam aturan dalam toilet training maka
anak akan dampat mengalami kepribadian ekstrensive dimana anak lebih tega,
Ta’ala :
سييِوهأ هيَيِههاَّ ٱلنلذيِهن هءاًهمسنوُااً قسووُااً هأنفسهسسكمم هوأهمهلليِسكمم نهاَّرراً هوسقوُسدههاَّ ٱلنناَّ س
و
َصوُهن ٱنله هما هوٱمللحهجاَّهرةس هعلهميِههاَّ هميلهئلهكةد لغهلظد لشهداًدد نل يِهمع س
أههمهرهسمم هويِهمفهعسلوُهن هماَّ يِسمؤهمسروهن
Artinya :
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
Di dalam ayat tersebut dijelaslakan dalam tafsir Ibnu Katsir Juz 8 hal 158
(Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga kalian)
dengan mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir (dan batu) seperti
berhala-berhala yang mereka sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu.
11
Dengan kata lain api neraka itu sangat panas, sehingga hal-hal tersebut
dapat terbakar. Berbeda halnya dengan api di dunia, karena api di dunia
yakni, juru kunci neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada
surat Al-Muddatstsir (yang kasar) lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata
ghilazhul qalbi, yakni kasar hatinya (yang keras) sangat keras hantamannya
badal dari lafal Allah. Atau dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka
itu tidak pernah mendurhakai perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan) lafaz ayat ini berkedudukan menjadi badal dari lafal
mukmin supaya jangan murtad; dan juga ayat ini merupakan ancaman pula
sehari-hari manusia, baik buang air besar maupun buang air kecil, mungkin
dalam sehari lebih dari sekali mereka membuang hajat. Buang hajat yang
Termasuk buang hajat dan istinja, bila selesai buang hajat, kita wajib beristinja,
12
yaitu menghilangkan bekas kotoran yang keluar dari salah satu lubang
Apabila tidak ada air, bilas menggunakan batu. Dalam hadis telah ditentukan
kemudian yang basah dikeringkan dengan sesuatu yang kering dan suci.
WC dan semisalnya merupakan salah satu tempat yang dihuni setan. Maka
ث َبو َاللبخبباَثئ ث
ث بالللبُهمم َثانِىى َاببُع لوبُذ َثب ب
ك َثمبن َاللبُخبُب ث
ب هعننىِ ماً ه
ِلذَاى هوهعاَّفهلنى اًهملهحممسد للل اًلنلذى اًهمذَاهه ه
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dan
ketika keluar WC
13
Dalam masalah ini tidak ada hadist shahih secara khusus dengan
menyebutkan kaki kiri ketika hendak masuk WC. Tetapi terdapat hadits
Kitabul Wudhu Bab at-Tayammuni fil Wudhu’i wal Ghusli 1/269 hadits
mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar dengan mendahulukan kaki kanan.
dari percikan kencing. Tetapi hal ini sering disepelekan oleh kebanyakan
kubur itu dari sebab air kencing”. [HR ad-Daruquthniy: 453. Berkata asy-
dalam keadaan apapun, termasuk ketika buang air hajat, untuk menampakkan
“Apabila ada orang buang air hajat, maka hendaklah keduanya saling
menutup auratnya dari yang lain dan janganlah keduanya saling berbincang-
(HR. Ahmad disahkan Ibnu Sakin, Ibnul Qathan, dan Al-Albani, dari jabir bin
pengertian syariat adalah bersuci setelah buang air besar atau buang air kecil.
kubul atau dubur dengan menggunakan air suci lagi mensucikan atau batu
yang suci atau benda-benda lain yang memiliki fungsi sama dengan air dan
batu. Selain istinja, ada lagi istilah istijmar, yaitu menghilangkan najis
لاَّ هيِههمنسنن أههحسدسكمم هذَاهكهرهس بليِهلمميِنلله هوهسهوُيِهبسموُسل هوله يِهتههمنسمح لمهن اًملهخلهلء بليِهلمميِنلله
tangan kanan saat buang hajat, dan jangan bernafas di dalam berjana.”
((HR. Al-Bukhari dan Muslim dari shahabat Abu Qotadah radhiallahu ‘anhu).
Hal ini menunjukkan Islam sangat memperhatikan adab (etika yang baik)
termasuk kebersihan diri dan buang air hajat sekalipun.Istinja dan istijmar,
adalah cara bersuci yang diajarkan syariat Islam kepada orang yang telah
buang hajat. Dan hukum istinja adalah wajib bagi setiap orang yang baru
buang air besar ataupun buang air kecil, dengan air atau media lainnya.
Istinja yang baik adalah dengan air, bilas pula dengan batu. (istijmar). Ber
istijmar, batu dapat diganti dengan benda keras apapun asal tidak haram dan
16
dan kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dan kesehatan rohani
merupakan satu kesatuan sistem yang terpadu. Sistem kesehatan dalam Islam,
kotoran (najis) dan hadas, juga dari kotoran hati berada dalam satu paket ibadah
Thaharah secara umum. Dapat dilakukan dengan empat cara yaitu yang
pertama membersihkan fisik dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil,
segala jenis najis yang melekat di tubuh, yang kedua membersihkan seluruh
anggota tubuh dari segala macam dosa, membersihkan hati dari akhlak yang
banyak termaktub pujian bagi mereka yang senantiasa bersuci. Allah SWT
ب ٱملسمطنهنلريِهن
َهوٱنلس يِسلح ي
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
orang- orang yang menyucikan diri”.
17
Akhir ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa Dia menyukai orang-
orang yang sangat menjaga kebersihan jiwa dan jasmaninya, karena mereka
batin. Oleh sebab itu mereka sangat membenci kekotoran lahiriah, seperti
kotoran pada badan, pakaian dan tempat, maupun kotoran batin yang timbul
Kecintaan Allah SWT pada orang-orang yang suka menyucikan diri adalah
toilet adalah bahwa perlu kiranya kita merenungkan betapa diri kita hina dan
kotor. Tubuh kita yang nampak tampan dan cantik ternyata mengandung
banyak sekali kotoran. Bahkan diri kita banyak sekali dikelilingi oleh
kekurangan dan kesalahan. Setelah buang air, ketika telah merasa lega dan
ringan, perlu kiranya kita ingat akhlak tercela dan najis-najis batinlah yang
lekat pada jiwa kita yang jika tak dibersihkan, maka rohani kita tak akan
beristirahat dan bebas dari beban kotoran. Itu akan merintangi kita dari
Tingkat
pendidikan
Pengetahuan
orang tua Pengetahuan orang Perilaku orang
tentang toilet tua tentang toilet tua tentang
training dalam training dalam toilet training
Islam Islam dalam islam
Kepercayaan
Lingkungan
Persepsi
c. Kerangka Konsep
Keterangan :
Pengetahuan tentang toilet training dalam Islam merupakan faktor penting untuk
Apabila orang tua berpengetahuan baik maka latihan toilet training dalam Islam akan
berhasil. Sedangkan apabila ibu berpengetahuan kurang baik maka latihan toilet
training dalam Islam akan gagal sehingga berdampak pada kebersihan anak dalam
keadaan suci atay tidak yang menjadikan ibadahnya tidak sah serta anak tidak mandiri
d. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka hipotesis peneliti ini adalah ada
pada ibu yang mempunyai anak toddler di Paud Kumpul bocah Yogyakarta.
20