Anda di halaman 1dari 14

BAB 6 Prinsip dan Kode Etik dalam Bisnis

PENGERTIAN PROFESI

1. Definisi yang sangat luas, profesi adalah sebuah pekerjaan yang secara khusus dipilih,
dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang
berprofesi di bidang tersebut.
2. Definisi lebih sempit, profesi adalah pekerjaan yang ditandai oleh pendidikan dan keterampilan
khusus.
3. Definisi yang lebih khusus lagi, profesi ditandai oleh tiga unsur penting yaitu pekerjaan,
pendidikan atau keterampilan khusus, dan adanya komitmen moral/nilai-nilai etis.
Ciri-ciri Profesi :

1. Profesi adalah suatu pekerjaan mulia.


2. Untuk menekuni profesi ini diperlukan pengetahuan, keahlian dan keterampilan tinggi.
3. Pengetahuan, keahlian dan keterampilan diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan dan
praktik/pengalaman langsung.
4. Memerlukan komitmen moral (kode etik) yang ketat.
5. Profesi ini berdampak luas bagi kepentingan masyarakat umum.
6. Profesi ini mampu memberikan penghasilan/nafkah bagi penyandang profesi untuk hidup layak.
7. Ada organisasi profesi sebagai wadah untuk bertukar pikiran, mengembangkan program
pelatihan dan pendidikan berkelanjutan, serta menyempurnakan, menegakkan dan mengawasi
pelaksanaan kode etik di antara anggota profesi tersebut.
8. Ada ijin dari pemerintah untuk menekuni profesi ini.
BISNIS SEBAGAI PROFESI

Bisnis dianggap sebagai profesi karena telah sesuai dengan definisi dan ciri-ciri suatu
profesi, yaitu :

1. Profesi adalah pekerjaan dan di dalam bisnis terdapat banyak jenis pekerjaan.
2. Sebagian besar jenis pekerjaan di dalam perusahaan.
3. Profesi menuntut penerapan kaidah moral/etika yang sangat ketat.
4. Tuntutan kaidah moral yang tinggi menjadi keharusan dalam bisnis.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
1. Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (dalam Alois A. Nugroho, 2011)
1. Tanggung jawab bisnis : dari shareholders ke stakeholders
2. Dampak ekonomis dan sosial dari bisnis : menuju inovasi, keadilan dan komunitas dunia.
3. Perilaku bisnis : dari hukum yang tersurat ke semangat saling percaya
4. Sikap menghormati aturan
5. Dukungan bagi perdagangan multilateral
6. Sikap hormat bagi lingkungan alam
7. Menghindari operasi-operasi yang tidak etis
8. Prinsip etika bisnis menurut Sonny Keraf (1998)
1. Prinsip otonomi
2. Prinsip kejujuran
3. Prinsip keadilan
4. Prinsip saling menguntungkan
5. Prinsip integritas moral
ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

ISU LINGKUNGAN HIDUP

Masalah etika tidak hanya dipahami sebatas pengaruh perilaku manusia terhadap manusia
lainnya, tetapi juga mempelajari hubungan dan keterkaitan antara manusia dengan alam
dan pengaruh tindakan manusia terhadap kerusakan lingkungan. Dari pertumbuhan
ekonomi secara global, saat ini telah memunculkan enam persoalan lingkungan hidup yaitu
:

1. Akumulasi bahan beracun


2. Efek rumah kaca
3. Perusakan lapisan ozon
4. Hujan asam
5. Deforestasi dan penggurunan
6. Serta kematian bentuk-bentuk kehidupan (keanekaragaman hayati)
PARADIGMA ETIKA LINGKUNGAN
1. Etika kepentingan generasi mendatang, yang memandang bahwa suatu keputusan dan tindakan
hendaknya jangan hanya memikirkan kepentingan umat manusia pada generasi saat ini saja,
tetapi juga kepentingan umat manusia pada generasi-generasi mendatang.
2. Etika lingkungan biosentris, yang memandang perilaku etis bukan saja dari sudut pandang
manusia, tetapi juga dari sudut pandang nonmanusia (flora, fauna, dan benda bumi
nonorganisme) sebagai satu kesatuan sistem lingkungan.
3. Etika ekosistem, menganggap Sang Pencipta (Tuhan) dan seluruh ciptaannya (bumi dan seluruh
isinya, sistem tata surya, sistem galaksi, dan sistem alam jagat raya) dianggap sebagai moral
patients.
KODE ETIK DI TEMPAT KERJA

1. Kode Etik Sumber Daya Manusia


Ada empat peran yang melekat pada departemen SDM yaitu :

 Peran administratif
 Peran konstribusi
 Peran agen perubahan
 Peran mitra strategis
Topik-topik yang dijumpai dalam kode etik perusahaan :

 Prinsip-prinsip etika : kejujuran, keadilan, rasa kasih, integritas, prediktabilitas, reponsibilitas.


 Penghormatan terhadap hak dan kewajiban setiap pemangku kepentingan (stakeholders).
 Visi, misi dan kebijakan pokok yang terkait dengan hal di atas.
 Kerangka proses keputusan etis.
 Kapan perlu nasehat dan kepada siapa meminta nasehat.
 Topik-topik khusus untuk temuan di atas 5% yang berhubungan dengan karyawan, pemasok
dan kode usaha patungan (joint venture codes) :
 Penyuapan
 Konflik kepentingan
 Keamanan informasi
 Penerimaan hadiah
 Diskriminasi/peluang yang sama
 Pemberian hadiah
 Proteksi lingkungan
 Pelecehan seksual
 Antitrust
 Keamanan tempat kerja
 Kegiatan politik
 Hubungan kemasyarakatan
 Kerahasiaan informasi pribadi
 Hak asasi manusia
 Privasi karyawan
 Program proteksi dan whistleblowing
 Penyalahgunaan substansi
 Nepotisme
 Tenaga anak
1. Kode Etik Pemasaran
American Marketing Association (AMA)

1. Tanggung jawab (responsibilities), … pelaku pemasaran harus bertanggungjawab atas


konsekuensi aktivitas mereka dan selalu berusaha agar keputusan, rekomendasi dan fungsi
tindakan mereka mengidentifikasi, melayani, dan memuaskan masyarakat (publik) yang relevan
: para pelanggan, organisasi dan masyarakat … .
2. Kejujuran dan kewajaran (honesty and fairness), pelaku pemasaran harus menjaga dan
mengembangkan integritas, kehormatan dan martabat profesi pemasaran … .
3. Rights and duties of parties
4. Organizational relationships
5. Kode Etik Akuntansi
Insitute of Management Accountants

1. Kompetensi
Artinya, akuntan harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang sepantasnya,
mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan yang jelas dan
lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan. Praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan,


pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
 Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
 Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat
diandalkan.
1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak mengungkapkan informasi rahasia
kecuali ada otorisasi dan hukum yang mengharuskan untuk melakukan hal tersebut.
Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan,
kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
 Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat
menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan
kerahasiaan.
 Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi
maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
1. Integritas (Integrity)
Mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”, menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam menjunjung etika. Praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk :

 Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi
konflik.
 Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan
mereka dalam menjalankan tugas secara etis.
 Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi
tindakan mereka.
 Menahan diri dari aktivitas negatif yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
 Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat
menghalangi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
 Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam
penilaian profesional.
 Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
1. Objektivitas (Objectifity)
Mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar dan
objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi relevan yang
diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan, komentar dan
rekomendasi yang ditampilkan. Praktisi manajemen akuntansi dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk :

 Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif.


 Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan
laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
1. Resolusi atas konflik etis
Dalam menerapkan standar kode etik, praktisi akuntansi manajemen dan manajemen
keuangan mungkin menghadapi masalah dalam mengidentifikasikan perilaku tidak etis atau
di dalam memecahkan suatu konflik etis.

1. Kode Etik Keuangan


Association for Investment Management and Research (AIMR)

1. Tanggung jawab fundamental


2. Hubungan dan tanggung jawab atas profesi
3. Hubungan dan tanggung jawab pada atasan
4. Hubungan dan tanggung jawab pada pelanggan dan calon pelanggan
5. Hubungan dan tanggung jawab kepada publik
6. Kode Etik Teknologi Informasi
Association for Computing Machinary

Komitmen terhadap kode etik professional diharapkan bagi setiap anggota (anggota yang
mempunyai hak suara, anggota asosiasi dan anggota mahasiswa) dari Association for
Computing Machinary.Kode ini mencakup 24 keharusan yang dirumuskan sebagai
pernyataan tentang tanggung jawab pribadi, mengidentifikasi unsur-unsur seperti
komitmen.

1. Kode Etik Fungsi Lainnya


Setiap elemen di dalam perusahaan akan berinteraksi satu dengan yang lainnya yang akan
memengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sekecil apapun peran yang dimainkan oleh
setiap elemen tersebut. Misalnya bagian produksi di suatu perusahaan. Walaupun bagian
produksi tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, namun kualitas produk yang
dihasilkan sangat menentukan kinerja fungsi pemasaran.

PERBANDINGAN KODE ETIK

Association for Association for


American Marketing Institute of Management Investment Management Computing Machine
Association (AMA) Accountants and Research (AIMR) (ACM)

Tanggung jawab dan


Tanggung jawab Kompetensi Kompetensi komitmen

Kejujuran dan Integritas,


Kewajaran Integritas Martabat(dignity) Jujur dan dapat dipercaya

Kerahasiaan, Objektivitas, Kerahasiaan, Menghormati


Hak dan Kewajiban Kerahasiaan, Objektivitas Independensi hak kekayaan intelektual

Adil dan tidak


Kehati-hatian; Larangan diskriminatif;
menggunakan informasi Menghormati privasi orang
Hubungan organisasi Resolusi atas konflik etis nonpublik lain
BAB 7
Kasus BAB 6 (Berguru Hidup pada Gumuk Pasir)

Soal A

Dilihat dari teori-teori dan konsep-konsep etika , sukarman dan kawan-kawan memiliki sikap
Utilitarianisme dimana member manfaat/ kegunaan bagi banyak orang, kesejahteraan duniawi
masyarakat hakikat tidak utuh( PQ,IQ,EQ) dan sikap deontology dengan tindakan itu sendiri,
kewajiban mutlak setiap orang demi kewajiban itu sendiri dan hakikat tidak utuh (IQ,EQ).

Konsep etika kepribadian dan karakter sukarman baik tidak mudah putus asa dan tetap
berjuang untuk melanjutkan hidupnya dengan menemukan pekerjaan yang tepat dengan
bertani.kecerdasannya IQ,PQ,EQ,SQ nya sudah berkembang dengan tepat.

Soal B

Menurut saya tindakan DPR,Pemerintah dan Investor tidak tepat karena telah bertentangan
dengan deontologist dan teleologis dimana pemerintah akan menghilangkan sebagian besar
mata pencaharian para petani tersebut dan melanggar etika lingkungan hidup dimana
lingkungan akan rusak bila digunakan untuk pertambangan yang belebihan

Dari stakeholder mereka hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan nasip
para petani kedepannya.

Soal C

Dari teori hakikat manusia yang utuh , sukarman memiliki karakter Takwa( pasrah
diri),Tawaduk(berilmu), dan sabar.

Dan memiliki IQ yang tinggi dalam kesadaran dan keabdian dan SQ pada kreatifitas .

Soal D

Pandangan saya yaitu pemerintah seharusnya tidak memaksakan untuk mengubah tempat
tersebut menjadi pertambangan hanya karena devisa, mereka juga harus memperhatikan nasip
para petani ,bila mereka digusur mata pencaharian apa yang harus mereka dapatkan
setelahnya, perlu dilakukan kajian ulang atas AMDAL tersebut dan mencari alternative lain bila
para petani tersebut digusur untuk menafkahi keluarganya.
Kasus BAB 7 ( Kartu Merah buat 10 KAP Papan Atas)

Soal A

Dalam kasus tersebut, akuntan yang bersangkutan banyak melanggar kode etik profesi
akuntan. Kode etik pertama yang dilanggar ialahprinsip pertama tentang tanggung jawab
profesi. Dengan menerbitkan laporan palsu, maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang
diberikan masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap independen dalam
penyajian laporan keuangan. Kode etik kedua yang dilanggar ialah kepentingan publik dan
objektivitas. Para akuntan dianggap telah melakukan kebohongan publikdengan penyajian
laporan keuangan yang telah di rekayasa dan mereka dianggap tidak objektif dalam
menjalankan tugas. Dalam hal ini, mereka telah bertindak berat sebelah yaitu mengutamakan
kepentingan klien, hal ini sangat menyimpang dari kode etik akuntan yang telah diterapkan oleh
IAI.

Soal B

Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi :

a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan


pembangunan;
b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
c. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
d. pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan
keuangan dan pembangunan;
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga

Perbedaan yang paling jelas dapat dilihat dari peran dan fungsi masing-masing institusi. BPK
sebagai auditor eksternal melaksanakan pemeriksaan yang sifatnya lebih represif (seluruhnya
kegiatan audit) sedangkan BPKP lebih kepada pengawasan yang bersifat preventif/pembinaan
(tidak sepenuhnya kegiatan audit).

SOAL C

Mekanisme IAI

Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka,
tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu,
kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh
opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik
oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak menaatinya.

Jika perlu, anggota juga harus memperhatinkan standar etik yang ditetapkan oleh badan
pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk mengevaluasi
kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

SOAL D

Pendapat saya putusan yang diambil oleh BP2AP terhadap 10 KAP memang tidak tepat,
karena Menteri keuangan lah yang memiliki hak untuk memberikan sanksi tersebut, dan
tindakan Direktur Pembinaan Akuntan dan jasa penilai DJLK sudah tepat.

Soal Kasus BAB 8 ( Arthur Anderson dengan Enron)

Soal A

dari kasus tersebut dapat simpulkan bahwa Enron dan KAP Arthur Andersen sudah melanggar
kode etik yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Mungkin saja
pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya dapat
menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam
kasus ini, syarat utama auditor profesional, yaitu “INDEPENDENSI” tidak dilakukan oleh KAP
Arthur Andersen. Karena perbuatan mereka inilah, kedua-duanya menuai kehancuran dimana
Enron bangkrut dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakn KAP Arthur Andersen
sendiri kehilangan keindependensiannya, kredibilitas dan kepercayaan dari masyarakat
terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP Arthur Andersen
dimana mereka menjadi sulit untuk mendapatkan pekerjaan akibat kasus ini. Hal ini tidak
berlebihan karena auditor independen dibutuhkan menjamin kredibilitas informasi yang
dilaporkan oleh pihak manajemen.

Soal B

Pelanggaran yang Dilakukan Arthur Andersen dengan menggunakan kode etik IFAC

Kode Etik Prinsip-prinsip Dasar Akuntan Profesional IFAC


Seorang akuntan professional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar berikut :
a) Integritas – seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua keterlibatannya
dalam hubungan profesional dan bisnis
b) Objektivitas – seorang akuntan professional seharusnya tidak membiarkan bias, konflik
kepentingan, atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain untuk mengesampingkan penilaian
professional atau bisnis
c) Kompetensi professional dan Kesungguhan – seorang akuntan professional mempunyai
tugas yang berkesinambungan untuk senantiasa menjaga penghetahuan dan skil professional
pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau atasan menerima jasa
professional yang kompeten berdasarkan perkembangan terkini dalam praktik, legislasi dan
teknis. Seorang akuntan professional harus bertindak tekun dan sesuai dengan standar teknis
dan professional yang berlaku dalam memberikan layanan professional
d) Kerahasiaan – seorang akuntan professional harus menghormati kerahasian informasi yang
diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional dan bisnis tidak boleh
mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga, tanpa otoritas yang tepat dan spesifik
kecuali ada hak hukum atau professional atau kewajiban untuk mengungkapkan. Informasi
rahasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional seharusnya tidak boleh
digunakan untuk kepentingan pribadi para akuntan professional atau pihak ketiga.
e) Perilaku Profesional – seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturan-
peraturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi.

Dan Arthur Andersen telah melanggar keseluruhan dari Prinsip etika IFAC tersebut.

Soal C

. 1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor


dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan
publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang
bertugas:
• Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik
• Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian
mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit perusahaan publik
• Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi
jika perlu
• Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk meningkatkan standar professional di
KAP
• Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-peraturan PCAOB, standar professional,
peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.
2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act
• Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang
memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa
non audit yang dilarang :
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Opini fairness
5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen
6. Broker, dealer, dan penasihat investasi
• Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan
sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya
diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit
tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-
perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen
perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
• KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief
accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.
3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi
pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO
harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah
sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada
kesalahan material. Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman pidana bagi mereka
yang melakukan pelanggaran ini.

Soal D

Dalam teori hakikan manusia pejabat pincak Enron dan AA bukan merupakan manusia
seutuhnya. Dan teori etika yang tepat beruka menggunakan prinsip Egoisme karena lebih
mementingkan diri sendiri
Soal kasus 9(Mulya Lubis Diberhentikan)

Soal A

sudah tepat, karena sudah terbukti advokat tersebut melanggar Undang-Undang yang berlaku
dan perjanjian tersebut, dan kode etik advokat telah ia langgar.

Soal B

Menurut saya reaksi yang disampaikan Todung Mulya Lubis di media massa dalam
menanggapi keputusan Majelis wajar-wajar saja dan bisa dibenarkan karena hak orang tersebut
untuk mengutarakan pendapatnya di muka umum untuk menunjukan ekspresinya tersebut.

Soal C

Menurut saya itu hanya bentuk pembelaan yang dilakukan Todung saja, karena dari bukti-bukti
yang ada sudah mengarah pada suatu bentuk pelanggaran kode etik advokat dimana pada
pasal 4j dan pasal 3b .

Anda mungkin juga menyukai