Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA LAHAN

Disusun Oleh :
Nama : Safirah Shabrina
NIM : 155040200111235
Kelompok : B1
Asisten : Longgomita Sabrina

MINAT MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2018
1. Sebutkan dan jelaskan sistem proyeksi yang ada di dunia!
- Proyeksi Polyeder
Proyeksi Polyeder menerapkan kerucut sebagai bidang proyeksi. Besar
daerah yang dipetakan adalah sebesar 20’ x 20’ (lebar meridian dan lebar
paralel). Pembagian daerah proyeksi disebut dengan zona proyeksi
sedangkan untuk daerah di luar kawasan tersebut digunakan kerucut lain
yang disinggungkan pada paralel yang berbeda.
- Proyeksi Mercator
Dalam sistem proyeksi Mercator, seluruh muka bumi dapat dipetakan
walaupun daerah semakin jauh dari equator, baik ke utara maupun ke
selatan, maka akan semakin besar pengaruh distorsinya. Namun, terdapat
kekurangan pada proyeksi Mercator, dimana seharusnya kutub utara dan
selatan berupa titik, tetapi pada proyeksi Mercator menjadi suatu garis.
- Proyeksi Transverse Mercator
Proyeksi ini merupakan pengembangan dari proyeksi Mercator dalam
bentuk silinder transversal konform agar distorsi yang timbul menjadi lebih
kecil.
- Proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM)
Proyeksi ini merupakan pengembangan dari proyeksi Transverse Mercator
yang berusaha menyatakan seluas mungkin daerah dalam satu lembar peta
yang sama dengan distorsi sekecil mungkin.

2. Apa perbedaan sistem proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM) dengan


Decimal Degree? Jelaskan perbedaannya yang didukung dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
Pada UTM, bumi dibagi kedalam beberapa zona, antara 01 s/d 60 dengan
satuan meter. Satuan units yang digunakan adalah meter, proyeksi ini
didasarkan pada asumsi bahwa jarak datar di permukaan bumi akan homogen
setiap lebar 60 antar garis meridian dan 80 antar garis paralell. Pada sistem
koordinat bumi akan dibagi menjadi dua bagian, di atas khatulistiwa sebagai
bagian utara dengan simbol (N) serta di bagian selatan khatulistiwa diberi
simbol (S). Dalam koordinat UTM, setiap zona memiliki sumbu-sumbu
tersendiri, berbeda dengan koordinat bujur-lintang yang menggunakan satu
sumbu yang berpusat di kutub. Kelebihan dari sistem proyeksi UTM
diantaranya adalah transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan
dengan rumus yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia, penyimpangannya
cukup kecil, antara -40 cm/1000m sampai dengan 70 cm/1000m, dan setiap
zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU
memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang). Sedangkan kekurangan dari sistem
proyeksi UTM adalah zone pada tiap daerah berbeda sehingga satu unit zone
sistem yang berlaku di daerah tidak bisa digunakan pada daerah lain.
Pada sistem Lintang - Bujur (Latitude - Longitude) / Geographic
Coordinate System, bumi dibagi menjadi 360 bagian, tiap bagian bernilai 1°,
dan titik nol derajat adalah di Greenwich, Inggris. Di samping itu, garis
khatulistiwa juga merupakan garis bujur 0° yang membagi dua wilayah di atas
khatulistiwa sebagai wilayah utara dan dibawah khatulistiwa sebagai wilayah
selatan. Proyeksi ini umum digunakan untuk menggambarkan keadaan global.
Satuan units yang digunakan adalah degree (derajat atau 0). Satuan derajat ini
dilambangkan dengan satuan decimal degree, DMS (degree minute second) dan
DM (Degree minute decimals). Dalam aplikasinya, wilayah selatan akan diberi
simbol (-) minus, sedangkan (+) untuk wilayah utara. Kelebihan dari sistem
proyeksi geografi adalah berlaku secara global sehingga suatu negara memiliki
lokasi koordinat yang berlaku di negara lainnya. Sedangkan kekurangannya
adalah proyeksi tersebut walaupun berlaku global tetapi karena bentuk bumi
yang cenderung elips menyebabkan adanya perbedaan jarak antar garis
meridian dan paralel di setiap belahan bumi sehingga nilai kesalahannya
menjadi lebih besar dibandingkan dengan sistem proyeksi UTM.

3. Berapa total RMS Error yang didapatkan setelah melakukan rektifikasi pada
peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) sesuai dengan lokasi project anda? :

!
!

!
4. Berapa total luasan semua Kecamatan yang diperoleh?

!
5. Berapa total luasan semua Desa yang diperoleh?

!
DAFTAR PUSTAKA

Sistem Koordinat. http://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/


Bab07_SistemKoordinat.pdf. Diakses pada 17 Februari 2018.

Sistem Informasi Geografis (SIG). https://windaadju.files.wordpress.com/


2012/10/bab-1-pengantar-gis1.pdf. Diakses pada 17 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai