(PRAKERIND)
DI
Disusun Oleh :
Nama : Marianti
Nis : 7361
Program Study : Bisnis dan Manajemen
Satuan Kerja : Hukum dan Humas
Disetujui oleh :
Disahkan Oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan dan penyusunan laporan PRAKERIND ini. Laporan ini dibuat dan
disusun setelah penulis melaksanakan PRAKERIND di PT. Bukit Asam (Persero)
Tbk. Unit Pertambangan Ombilin, pada Satuan Kerja Hukum dan Humas kurang
lebih selama tiga bulan terhitung dari tanggal 1 Juni 2010 s/d 31 Agustus 2010.
Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mangharapkan saran, kritikan, dan pikiran yang
bersifat membangun demi kelancaran penulis dimasa yang akan datang. Penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.
3
MARIANTI
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Industri (Prakerind) merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
menghasilkan siswa yang mampu melakukan pekerjaan yang teorinya telah
diajarkan di sekolah dan mampu mengerjakan dengan bersungguh-sungguh di
tempat dimana siswa ditempatkan, baik di Instansi Pemerintah maupun Swasta.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Industri (Prakerind) diharapkan siswa
mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
4
5. GBHN 1993 : Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja merupakan tanggung jawab
bersama antara Pemerintah dengan Masyarakat terutama Dunia Usaha,
Industri, Instansi terkait.
5
Buletin PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Pertambangan Ombilin.
Pendapat dan pikiran penulis.
BAB II
RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
Sejak tahun 1858 telah diyakini oleh Bangsa Belanda adanya endapan
Batubara di daerah Ombilin, diantaranya adalah seorang ahli tambang yang
bernama Ir. C. de Groot. Kemudian baru pada tahun 1876 dengan surat
keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda tertanggal 26 Mei 1876
ditugaskan Ir. W. H. De Greve untuk menyelidiki dan secara pasti dapat
diketemukan lapisan Batubara pada awal tahun 1868 di daerah Ulu Air tepi
Sungai Ombilin.
6
Dengan mendasarkan pada tanggal pengesahan rancangan Undang-undang
dan dikeluarkan Lembaran Negara tersebut, maka ditetapkan sebagai hari
jadi Tambang Batubara Ombilin.
Untuk lebih meningkatkan peranan tambang batubara terutama guna
membantu sumber pendapatan Pemerintah Hindia Belanda maka pada
tanggal 3 Juli 1918 dikeluarkan Surat Keputusan No. 64 dan diterbitkan pada
Lembaran Negara No. 375, yang menyatakan bahwa usaha pertambangan
tersebut dikukuhkan menjadi bentuk perusahaan dan di bawah pengelolaan
Departemen usaha-usaha Pemerintah hingga 1942.
Dengan adanya perang di Aceh pada tahun 1998 maka Pemerintah Hindia
Belanda membutuhkan personil yang cukup banyak untuk membantu perang
tersebut, oleh karena itu diambil buruh kerja paksa sebanyak 800 orang dan
di didik menjadi tentara.
7
Ketika tahun 1915 penerimaan tenaga kerja dari Pulau Jawa dihentikan
sehingga terjadilah kekurangan tenaga di tahun 1916, oleh karena itu pada
tahun tersebut direkrut tenaga buruh dan pekerja-pekerja bebas. Jumlah
pekerja bebas pada tahun 1915 sebanyak 1.887 orang, tahun 1916 sejumlah
2.406 orang, dan ditahun 1917 menurun menjadi 2.157 orang. Sedangkan
pekerja paksanya sebanyak 3.227 orang dan buruh kontraknya 1.709 orang,
15 diantaranya wanita.
8
7. Tahun 1905 s/d 1907 dipimpin oleh : H. C. Raven
8. Tahun 1907 s/d 1910 dipimpin oleh : G. P. J. Casperszt
9. Tahun 1910 s/d 1911 dipimpin oleh : F. A. Fokker
10. Tahun 1911 s/d 1913 dipimpin oleh : G. P. J. Casperszt
11. Tahun 1913 s/d 1915 dipimpin oleh : J. Koomans
12. Tahun 1915 s/d 1916 dipimpin oleh : J. Van der Kloes
13. Tahun 1916 s/d 1919 dipimpin oleh : G. H. M Vierling
14. Tahun 1919 s/d 1926 dipimpin oleh : T. Van der Kloes
15. Tahun 1926 s/d 1928 dipimpin oleh : Th. C. Van Wijngaarden
16. Tahun 1928 s/d 1929 dipimpin oleh : V. W. Ploem
17. Tahun 1929 s/d 1933 dipimpin oleh : Th. C. Van Wijngaarden
18. Tahun 1933 s/d 1936 dipimpin oleh : W. Holleman
19. Tahun 1936 s/d 1940 dipimpin oleh : G. J Wally
20. Tahun 1940 s/d 1945 dipimpin oleh : W. JR. Lanzing
21. Tahun 1945 s/d 1946 dipimpin oleh : Roesli
22. Tahun 1946 s/d 1948 dipimpin oleh : A. Azis st Maradjo
23. Tahun 1948 s/d 1949 dipimpin oleh : Bahar Soon
24. Tahun 1950 s/d 1956 dipimpin oleh : Syahbuddin SRN
25. Tahun 1956 s/ 1958 dipimpin oleh : Bahar Soon
26. Tahun 1958 s/d 1960 dipimpin oleh : Paul Darami
27. Tahun 1960 s/d 1961 dipimpin oleh : S. A. Syouta
28. Tahun 1961 s/d 1962 dipimpin oleh : Kapten Harun Al Rasyid
29. Tahun 1962 s/d 1967 dipimpin oleh : Mayor Syamsuri Sonto Sudirdjo
30. Tahun 1967 s/d 1968 dipimpin oleh : Ir. Atmaso Soehoed
31. Tahun 1968 s/d 1970 dipimpin oleh : Kolonel Oteng Hasmeng
32. Tahun 1970 s/d 1976 dipimpin oleh : Ir. Prasadja D. Sugoto
33. Tahun 1976 s/d 1987 dipimpin oleh : Ir. Soehandojo
34. Tahun 1987 s/d 1988 dipimpin oleh : Ir. Basumi Maliki
35. Tahun 1988 s/d 1990 dipimpin oleh : Ir. Somad
36. Tahun 1990 s/d 1995 dipimpin oleh : H. Adeng Sunardi MSc
37. Tahun 1995 s/d 2001 dipimpin oleh : Ir. Iwan Setiawan
9
38. Tahun 2001 s/d 2002 dipimpin oleh : Dr. Ir. Suhatri Arif MSc
39. Tahun 2002 s/d 2006 dipimpin oleh : Ir. Mustav Sjab
40. Tahun 2006 s/d 2008 dipimpin oleh : Ir. Ponco Agus Susanto
41. Tahun 2008 s/d saat ini dipimpin oleh : Ir. Harun Al Rasyid Lubis
B. VISI dan MISI PERUSAHAAN
a. Visi
Menjadi perusahaan Energi berbasis Batubara yang berdaya saing
dan memberikan nilai optimal bagi stkeholders.
b. Misi
Memproduksi dan memasarkan Batubara serta derivatifnya dengan
cara terbaik, biaya dan harga yang kompetitif serta berkembang
harmonis bersama lingkungan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
10
Dengan berlangsungnya proses batubara semakin keras kandungan
Hidrogennya, Oksigen berkurang, kandungan kebasahannya menurun dan
kandungan karbon meningkat.
Secara umum endapan Batubara yang dijumpai terdiri dari 3 lapisan dengan
ukuran kenamaan dari atas kebawah sebagai berikut :
Jenis atau kualitas batubara yang diterapkan di Ombilin ini dalam kategori
batubara BITUMINUSI dengan zat terbang, abu rendah serta kadar belerang
yang sangat rendah, memiliki nilai panas yang tinggi (6.900 – 7.100 kal).
11
keperluan jalannya pengangkatan material dan sebagai tempat
keluarnya hasil penambangan.
BAB III
KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
A. JENIS KEGIATAN
1. Setiap surat masuk diteliti terlebih dahulu apakah surat tersebut benar
ditujukan kepada PTBA (Persero) Tbk – UPO.
2. Surat masuk yang diterima di agendakan kebuku agenda surat masuk
dicatat nomor, tangal surat, asal surat, perihal surat dan surat tersebut
diberi kode klasifikasi kemudian diberi salendang surat (lembar
disposisi).
3. Setelah surat diberi salendang surat tersebut diberikan kepada Asisten
Manager Hukum dan Humas. Apabila AM. HUKMAS tidak ada
ditempat, maka surat tersebut diberikan kepada PGS. yang
bersangkutan untuk diperiksa dan menentukan kemana surat itu
ditujukan dengan cara memberi tanda pada salah satu pilihan yang
ada pada lembar disposisi. Kemudian dicatat kembali kebuku agenda.
12
4. Surat yang sudah ditentukan kemana tujuannya itu di catat kebuku
ekspedisi setelah itu baru diberikan kepada pihak yang terkait.
3. Kode Klasifikasi
Kode Klasifikasi yaitu suatu tanda atau huruf atau angka yang digunakan
untuk mengklasifikasikan arsip dan memudahkan dalam pengarsipan
surat-surat pada PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Pertambangan
Ombilin (UPO). Kode klasifikasi arsip menggunakan kode klasifikasi
masalah, yaitu :
HK : Hukum
13
HM : Kehumasan
KK : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KL : Kemitraan dan Bina Lingkungan
KR : Kerumahtanggaan
KS : Kesekretarisan
KU : Keuangan
LG. : Logistik
LK : Layanan Kesehatan
OT : Organisasi dan Tata Laksana
PG : Kepegawaian
PW : Pengawasan
TN : Pertanahan
PL : Pengelolaan Lingkungan
PB : Pengembangan Briket
PS : Pemasaran
PU : Pengembangan Usaha
TD : Trading
4. Mengekspedisikan Surat
Mengekspedisikan surat adalah suatu kegiatan yang dilakukan apabila
ada surat yang masuk ke Satuan Kerja Hukum dan Humas dan akan
diberikan ke Satuan Kerja lain maka dicatat pada buku ekspedisi yang
mana surat keluar dari Hukum dan Humas dicatat tanggal pemberian,
nomor & tanggal surat, perihal, nama, tanggal & paraf penerima surat.
14
Nama penerima
Setelah surat diterima oleh pejabat yang berwenang, kemudian
pejabat tersebut memaraf buku ekspedisi pada kolom yang telah
tersedia.
Untuk pengiriman surat / dokumen diluar lingkungan Satuan Kerja Unit
Pertambangan Ombilin (eksternal UPO), Perusahaan menggunakan jasa
PT. POS atau TIkI dengan mekanisnme kerja sebagai berikut :
6. Penggandaan
Penggandaan surat adalah suatu kegiatan untuk memperbanyak surat
guna keperluan tembusan atau sebagai file surat.
8. Mengirim Faximile
15
Pengiriman faximile merupakan proses pengiriman surat atau dokumen
secara jarak jauh. Pertama yang harus kita perhatikan dalam mengirim
faximile adalah nomor yang akan dituju, bila perlu dicatat dikertas lain
untuk mempermudah kita dalam melakukan pengiriman faximile sehingga
tidak akan terjadi kesalahan dalam pengiriman. Pengiriman yang akan
dilakukan dimulai dengan menekan tombol monitor, kemudian tekan
nomor yang akan dituju, tunggu beberapa saat sampai ada bunyi, setelah
itu tekan tombol start.
9. Mengkliping Koran
Mangkliping adalah suatu kegiatan guntingan koran yang diambil dari
sebuah Media Cetak mengenai PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit
Pertambangan Ombilin. Format guntingan koran ditulis nama Media
Cetak, hari terbitan, tanggal, halaman , dan kolom (format terlampir).
Setelah itu difoto copy untuk di edarkan ke masing-masing Satuan Kerja
sebagai informasi.
16
Satuan Kerja Logistik bertugas untuk mengadakan penawaran,
menegosiasi harga dan melakukan tender
17
Pengeluaran Alat Tulis Kantor (ATK) adalah penyerahan barang-
barang kepada pihak yang membutuhkan sesuai dengan permintaan
Satuan Kerja yang membutuhkan, sebagaimana uraian kerja berikut :
18
Laporan bulanan ATK tersebut dilaporkan ke Satuan Kerja
Keuangan
Satuan Kerja Keuangan mengevakuasi pemakaian ATK masing-
masing Satuan Kerja terhadap RKAP tahun berjalan
19
d. Mewakili perusahaan menghadiri
pertemuan formal dan informal
C. URAIAN KHUSUS
20
Azas Sentralisasi yaitu : Penyelenggaraan kearsipan dilakukan oleh
satu unit bagian, jadi sebuah perusahaan penyimpanan arsipnya
berpusat pada satu unit saja.
Azas Desentralisasi yaitu : Penyelenggaraan kearsipan dilakukan oleh
masing-masing unit bagian. Azas ini dipergunakan pada organisasi
besar yang permasalahannya sudah cukup komplek dan bagian
masing-masing berjauhan.
Azas Gabungan yaitu : Penyelenggaraan kearsipan dengan
memadukan kebaikan azas sentralisasi dengan azas desentralisasi
sehingga kelemanahan dari kedua azas ini dapat diatasi.
C. Penyusutan Arsip
Berpedoman kepada Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979 tentang
Penyusutan Arsip, adalah merupakan tindakan untuk mengurangi jumlah
arsip, dan dalam praktek pelaksanaannya penyusutan arsip tersebut
dilakukan dengan cara :
21
c. Memusnahkan arsip dengan Berita Acara yang ditandatangani oleh
1. Pimpinan Unit Pengolah
2. Pimpinan Unit Kearsipan
3. Tim Penilai Kearsipan
4. Pelaksanaan Pemusnahan
Maka dari itu, seorang Arsiparis / Juru arsip harus berpedoman kepada
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku serta mengikuti petunjuk
pimpinan dalam penyusutan arsip, selain dari ketentuan tersebut diatas,
seorang Arsiparis harus pula berpedoman kepada jadwal retensi arsip
yang berisikan daftar tentang lamanya jangka waktu penyimpanan sebuah
arsip sebelum dipindahkan atau di musnahkan.
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerind) yang penulis lakukan di
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Pertambangan Ombilin pada Satuan Kerja
Hukum dan Humas kurang lebih se4lama tiga bulan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
B. Saran-saran
23
1. Penulis berharap untuk masa yang akan datang hubungan antara SMK N
1 Sawahlunto dengan PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit Pertambangan
Ombilin tetap berlanjut.
2. Hendaknya sekolah benar-benar membekali siswa yang akan
melaksanakan Prakerind dengan persiapan-persiapan dan pendidikan
yang tepat guna bagi jurusan yang diambilnya serta memberikan
pelatihan mental bagi tiap-tiap individu sebelum terjun ke Dunia Usaha /
Industri.
3. Penulis berharap semoga PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit
Pertambangan Ombilin masih berkenan menerima siswa-siswi SMK N 1
Sawahlunto untuk melaksanakan Prakerind di masa selanjutnya.
4. Penulis berharap semoga PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Unit
Pertambangan Ombilin dapat lebih maju dan sukses sehingga dapat
menigkatkan kesejahteraan hidup para karyawan dan bagi kota
Sawahlunto pada umumnya.
24