Anda di halaman 1dari 2

Terapi Fe

Penanganan pada factor penyebab yang mendasari seharusnya dapat mencegah kehilangan zat besi
yang lebih banyak, akan tetapi semua pasien harus memiliki suplemen zat besi untuk memperbaiki
keadaan anemia dan mengisi kembai suplai dalam tubuh. Hal ini dapat dicapai secara simple dan murah
dengan pemberian ferrous sulphate 200mg dua kali setiap harinya. Dosis yang lebih rendah juga sama
efektifnya dan dpat ditoleransi lebih baik, dan harus dipertimbangkan bagi pasien yang mentoleransi
dosis tradisional. Senyawa zat besi lainnya (seperti ferrous fumarate, ferrous gluconate) atau atau
formula zat besi lain (iron suspension) juga dapat ditoleransi lebih baik daripada ferrous sulphate. Zat
besi secara oral harus dilanjutkan selama 3 bulan setelah defisiensi zat besi telah dikoreksi sehingga
suplai dalam tubuh sudah terpenuhi.

Asam ascorbicum (250 – 500 mg dua kali seharu dengan preparat zat besi) dapat meningkatkan absorpsi
zat besi, akan tetapi tidak ada data yang menunjukkan efektifitasnya dalam pengobatan Anemia
Defisiensi Besi.

Bagi mereka yang toleransi atau tidak merespon terhadap pemberian zat besi secara oral, ada tiga
preparat zat besi yang tersedia, dua diantaranya hanyab isa diberikan melalui intravena (iron sucrose
(Venofer) dan ferric carboxymaltose (Ferinject)) dan satu yang bisa diberikan secara intravena maupun
injeksi intramuscular pada daerah gluteal (iron (III) hydroxide dextran (Cosmofer)), biarpun cara ini bisa
cukup menyakitkan dan memerlukan beberapa kali injeksi. Sebuah perbandingan dari senyawa zat besi
per-IV ditampilkan pada tabel 2. Keuntungan mendasar dari ferric carboxymaltose, sebuah tambahan
pada terapi intravena, adalah durasi yang singkat dalam infusi tanpa perlu adanya test dose – 15 menit
dibanding 6 jam dengan Cosmofer (terdiri dari 15 menit test-dose, 45 menit observasi, 4 jam infus, dan 1
jam observasi). Biarpun harga obat lebih tinggi, akan tetapi lama waktu perawatan dalam fasilitas medis
dapat diturunkan.

Iron sucrose secara intravena ditoleransi dengan baik (35% dari pasien memiliki efek samping yang
ringan, termasuk diantaranya nyeri perut, mual, sakit kepala dan diare), dengan insiden rendah untuk
reaksi yang lebih parah (0.03 – 0.04%). Bolus intravena iron sucrose (200 mg iron) dalam 10 menit telah
disetujui dan lebih mudah/nyaman ketimbang infus selama 2 jam. Iron dextran per IV dapat mengisi
kebutuhan zat besi dan konsentrasi HB dalam single infusion, tapi reaksi yang serius dapat terjadi (0,6 –
0,7 %) dan telah ada laporan dengan reaksi yang mematikan sehubngan dengan infusion (31 dilaporkan
pada 1976 – 1996). Insiden efek samping dari ferric carboxymaltose mirip dengan senyawa IV lainnya
(22 – 29%), tetapi tidak ada reaksi anaphylaxis yang telah dilaporkan hingga saat ini. Perhatian dan
kontraindikasi yang ditemukan di dalam instruksi pabrik dan di dalam British National Formulary
haruslah tercatat. Anaphylaxis dapat terjadi, dan fasilitas resusitasi harus tersedia untuk semua agents
saat diberikan secara intravena. Biarpun penigkatan awal pada HB lebih cepat ketimbang zat besi
parenteral, peningkatan Hb pada 12 meinggu serupa dengan hasil yang diperhatikan dalam terapi zat
besi oral.

Transfuse darah harus disediakan bagi pasien dengan symptom anemia terlepas dari terapi zat besi atau
resiko cardiovascular instability dikarenakan dari derajat anemia mereka (C), khususnya jika mereka
harus melakukan investigasi endoscopic sebelum respon dari penanganan zat besi dalam terlihat.
Transfusi harus ditujukan untuk mengembalikan Hb ke level yang aman, tapi tidak harus kembali ke nilai
normal. Terapi zat besi harus mengikuti pemberian transfusi untuk memenuhi kebutuhan.
Follow-up

Serelah normal, konsentrasi HB dan indeks sel darah merah harus dimonitoring dalam interval. Kami
menyarankan setiap 3 bulan dalam 1 tahun, kemukan satu tahun selanjutnya, dan lagi jika gejala anemia
kembali berkembang setelah itu. Pemberian zat besi orang lebih lanjut harus diberikan jika HB atau
indeks sel darah merah turun ke bawah nilai normal (konsentrasi ferritin dapat disediakan untuk kasus
dimana tidak ada keraguan). Investigasi lebih lanjut hanya dibutuhkan apabila Hb dan indeks sel darah
merah tidak dapat ditangani dengan cara ini. Hal ini memastikan defisiansi zat besi tidak berulang pada
kebanyakan pasien dengan sebab yang tidak diketahui setelah endoskopi saluran cerna atas, uji untuk
coeliac disease, dan investigasi usus besar.

Summary flow charts untuk investigasi dan penanganan

Sebuah investigation flow chart yang dipersingkat ditampilkan pada figure 1 dan sebuah treatment flow
chart yang dipersingkat pada figure 2. Kedua hal ini dapat dipergunakan bersama dengan apa yang
tertulis dalam teks.

Pertimbangan Spesial

Investigasi pada wanita pre-menopause

Anemia Defisiensi Besi terjadi pada 5-12 % dari wanita pre-menopause yang kurang lebih sehat dan
biasanya diakibatkan karena menstruasi, meningkatnya kebutuhan dalam kehamilan dan menyusui,
serta kekurangan akibat diet atau pola makan.

Anda mungkin juga menyukai