Anda di halaman 1dari 8

DESAIN RISET

Apakah Desain Riset Itu.


Istilah riset memiliki cakupan topic yang luas, tetapi tujuan untuk mengetahui desain riset
disini bukan untuk memahami desain riset secara rinci hanya dalam satu bacaan saja tetapi
agar kita memahami cakupannya dan untuk memahami secara sekilas pilihan pilihan yang
tersedia untuk mendesain riset yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Ada beberapa definisi desain riset, tetapi tidak ada satu pun yang mencakup keseluruhan
aspek penting dari desain riset.
a. Desain riset merupakan cetak biru pengumpulan, pengukuran dan analisis data.
b. Desain riset membantu periset dalam pengalokasian sumber daya yang terbatas
dengan menempatkan pilihan pilihan penting dalam metodelogi.
c. Desain riset adalah rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa
sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan riset. Rencana adalah skema atau
program menyeluruh dari suatu riset. Rencana mencakup garis besar dari apa yang
akan dilakukan seorang investigator mulai dari penulisan hipotesis serta implikasi
operasionalnya hingga kenalisis akhir data.
d. Desain riset mengungkapkan struktur masalah riset, kerangka kerja, organisasi, atau
konfigurasi hubungan antara variable suatu studi dan rencana investigasi yang
digunakan untuk mendapatkan bukti bukti empiris dari hubungan tersebut.
Dari beberapa definsi ini memiliki rincian yang beragam tetapi secara bersama sama mereka
memberikan inti dari desain riset :
1. Suatu rencana berbasis aktivitas dan waktu
2. Suatu rencana yang selalu didasarkan pada pertanyaan riset
3. Suatu petunjuk untuk memilih sumber dan jenis informasi
4. Suatu kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variable variable dalam studi
5. Suatu garis besar procedural untuk setiap kegiatan riset.
Klasifikasi Desain.
Disetiap permulaan studi riset, setiap orang menghadapi tugas untuk memilih desain spesifik
yang akan digunakan. Ada banyak desain yang berbeda yang tersedia, namun tidak ada
system klasifikasi sederhana yang menjabarkan keseluruhan variasi yang harus
dipertimbangkan. Diskusi singkat tentang masing masing katagori memberikan gambaran
atas sifat dan kontibusi mereka terhadap riset. Contoh Katagori Desain Riset:
Katagori Pilihan
Sejauh mana pertanyaan riset telah dikristaliasi Studi Eksplorasi
Studi Formal
Metode Pengumpulan Data Pemantauan
Studi Komunikasi
Kemampuan Periset Eksperimental
Sesudah Fakta
Tujuan dari Studi Deskriptif
Sebab Akibat
Dimensi Waktu Lintas Bagian
Longitudinal
Cakupan Topik Kasus
Studi Statistik
Lingkungan Riset Studi lapangan
Riset Laboratorium
Simulasi
Persepsi Rutinitas Sehari hari
Rutinitas dimodifikasi

Derajat Kristalisasi Pertanyaan Riset


Suatu studi dapat dipandang sebagai ekplorasi atau formal. Perbedaan mendasar antara kedua
pilihan ini adalah derajat struktur dan sasaran langsung dari studi.
Studi eksplorasi cenderung berstruktur longgar dengan tujuan untuk mengetahui tugas tugas
atau kesempatan riset dimasa yang akan dating.
Studi Formal dimulai pada saat eksplorasi selesai dimulai dengan suatu hipotesis atau
pertanyaan riset yang kemudian melibatkan prosedur dan spesifikasi sumber data yang tepat.

Metode Pengumpulan Data

Dalam studi komunikasi, periset mengajukan pertanyaan kepada subjek dan mengumpulkan
tanggapan mereka baik secara pribadi atau non pribadi. Data yang dikumpulkan mungkin
merupakan hasil dari :
1. Wawancara atau melalui telepon
2. Instrument yang dikelola sendiri, Data elektronik
3. Instrument yang disajikan sebelum dan/atau setelah perlakuan atau kondisi yang
mendorong dalam suatu eksperimen.

Pengontrol Variable Riset.

Dalam menguji/menginta propabilitas kemampuan periset mampu membandingkan antar


desain eksperiment dan desain laporan sesudah fakta. Dalam suatu eksperiment periset
berupaya mengontrol dan/atau memanipulasi variable dalam studi.
Dengan desain laporan sesudah fakta pengamat tidak memiliki control atas variable dalam
pengertian bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk memanipulasinya.
Periset dibatasi untuk mempertahankan agar factor-faktor tetap konstan dengan melakukan
pemilihan yang benar terhadap subjek atau sesuai dengan prosedur pengambilan sample yang
ketat dan dengan melakukan manipulasi temuan secara statistic.
Tujuan Studi.

Perbedaan utama antara studi deskriptif dan studi sebab akibat terletak pada tujuannya. Jika
suatu riset berkaitan dengan menemukan siapa, apa, dimana, kapan, atau berapa banyak maka
ini dinamakan studi Deskriptif.
Jika kerkenaan dengan mempelajari mengapa yaitu bagaimana, satu variable mengakibatkan
perubahan pada yang lain disebut dengan studi sebab akibat.

Dimensi Waktu

Studi lintas bagian ( cross-section ) dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu
dalam waktu. Sedangkan studi longitudinal dilakukan berulang kali dalam jangka waktu
tertentu. Keuntungan dari studi Longitudinal adalah kemampuan menelusuri perubahan
sepanjang waktu. Dalam studi ini variasi vanel periset dapat melakukan studi terhadap orang
yang sama terus menerus. Walaupun riset longitudinal penting, kendala anggaran dan waktu
memunculkan kebutuhan akan adanya analisis lintas bagian. Sebagian manfaat studi
longitudinal dapat diungkapkan melalui studi lintas bagian dengan mengajukan pertanyaan
yang cerdas tentang perilaku dimasa lalu, sejarah, dan harapan masa yang akan dating.

Cakupan Topik

Studi statistic memiliki beberapa perbedaan dengan studi kasus. Dimana studi statistic
didesain untuk memperluas studi bukan untuk memperdalamnya.
Studi Kasus lebih menekankan analisis penuh terhadap kejadian atau kondisi yang lebih
sedikit jumlahnya serta hubungan yang trjadi diantara mereka.
Walaupun Studi kasus dianggap sebagai tak berharga secara ilmiah karena tidak memenuhi
persayarat desain minimal untuk melakukan perbandingan ia memiliki peran ilmiah yang
signifikan.

Lingkup Riset

Desain juga akan berbeda tergantung apakah ia muncul dalam kondisi lingkungan actual (
Kondisi Lapangan ) atau dibawah kondisi yang dimanipulasi ( kondisi laboratorium )
Melakukan simulasi adalah membuat tiruan esensi suatu system atau proses. Simulasi
semakin banyak digunakan dalam riset, khususnya dalam operasi riset.

Persepsi Peserta

Manfaat suatu desain dapat berkurang pada saat orang orang yang dilibatkan dalam studi yang
disamarkan merasa bahwa suatu riset sedang dijalankan. Persepsi peserta mempengaruhi hasil riset
secara tidak terlihat atau secara lebih dramatis. Ada 3 tingkatkan persepsi seperti :

1. Peserta tidak merasakan adanya penyimpangan dari rutinitas sehari-hari


2. Peserta merasakan adanya penyimpangan tetapi tidak terkait dengan periset
3. Peserta merasakan adanya penyimpangan yang diakibatkan oleh periset.]
Studi Eksplorasi
Melalui Studi Eksplorasi periset mengembangkan konsep dengan lebih jelas, menetapkan
prioritas, mengembangkan definisi operasional dan memperbaiki desain akhir riset.
Eksplorasi juga dapat digunakan untuk tujuan lain. Terlepas dari manfaatnya yang terlihat
jelas para periset demikian pula manajer memberikan perhatian yang kurang terhadap
eksplorasi. Ada tekanan kuat untuk mendapatkan jawaban yang cepat. Terlebih lagi
eksplorasi kadangkala terkait dengan bias klasik riset kualitatif : subjektivitas,
Ketidakterwakilan, dan desain yang tidak sistematis.
Teknik Kualitatif
Tujuan dari eksplorasi juga dapat dicapai melalui tehnik yang berbeda. Baik teknik kualitatif
dan kuantitatif sama sama dapat diterapkan, walaupun ekplorasi bergantung lebih banyak
pada teknik kualitatif. Kualitas adalah karakter atau sifat inti dari sesuatu. Kuantitas adalah
jumlahnya. Kualitas adalah apa kuantitas adalah berapa banyak. Dalam cakupan riset
kualitatif kita dapat mengadaptasi beberapa pendekatan untuk melakukan investigasi
eksplorasi terhadap pertanyaan manajemen seperti :
1. Wawancara mendalam atas individu
2. Observasi peserta
3. Film, Foto dan Video
4. Teknik proyeksi dan uji Psikologis
5. Studi kasus
6. Etnografi
7. Wawancara para elit
8. Analisis Dokumen
9. Proksemis dan Kinesis
Pada saat pendekatan ini dikombinasikan muncul empat teknik eksplorasi dengan tingkat
penerapan yang luas bagi para periset Manajemen seperti :
1. Analisis data sekunder
2. Survei Pengalaman
3. Kelompok focus
4. Desain dua tahap

Analisis Data Sekunder


Studi yang telah dibuat oleh orang lain untuk keperluan mereka sendiri dapat menjadi suatu
data sekunder. Tidak efisien untuk mencari sesuatu yang baru melalui pengumpulan data
primer atau riset asli jika hal tersebut telah dilakukan sebelumnya dan dilaporkan pada
tingkat yang memadai sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen.
Kemudian dari data sekunder adalah document yang dipublikasikan oleh pengarang diluar
organisasi sponsor. Data dari sumebr data sekunder membanti jika kita memutuskan apa yang
perlu dilakukan dan dapat menjadi sumber hipotesis yang kaya.
Jika kita melakukan pencarian dengan kreatif sumber sekunder dapat memberikan informasi
latar belakang yang sangat baik dari petunjuk yang bermanfaat.
Suvei Pengalaman
Pada saat kita melakukan wawancara dalam suatu survie pengalaman kita harus menemukan
ide mereka tentang isu isu atau aspek penting dari subyek yang dipelajari dan menemukan
apa yang penting dalam rentang pengetahuan subjek. Format investigasi yang harus
digunakan harus cukup fleksibel seperti :
1. Apa yang sedang dilakukan
2. Apa yang pernah dicoba di Masa lalu namun gagal
3. Sejauh manakah perubahan situasi
4. Apakah elemen penyebab perubahan situasi
5. Siapa yang terlibat dalam keputusan
6. Masalah dan hambatan yang dapat dilihat
7. Berapakah biaya dan proses yang sedang dipelajari
8. Siapakah yang dapat membantu dalam riset
9. Bidang bidang apakah yang diprioritaskan
Jawaban jawaban yang terbentuk dari pertanyaan itu mungkin berupa hipotesis baru,
penggantian hipotesis yang lama atau informasi tentang kepraktisan dalam melakukan studi.
Kelompok Fokus
Kelompok Fokus adalah kelompok orang ( antara 6 – 10 Orang ) dipimpin oleh moderator
yang terlatih yang bertemu selama 90 menit hingga 2 jam.
Topik tujuan dari kelompok focus mungkin adalah produk baru atau konsep produk, program
motivasi karyawan atau perbaikan pada organisasi lini produksi. Dimana hasil pertemuan ini
adalah sebuah daftar ide dan pengamatan perilaku yang dilengkapi dengan rekomendasi dari
moderator.
Desain Dua Tahap
Salah satu cara mendesain studi riset adalah dengan menggunkan desain dua tahap. Pada
pendekatan ini eksplorasi menjadi tahaoan pertama yang terpisah dan dengan tujuan yang
terbatas seperti :
1. Mendefinisikan pertanyaan riset dengan jelas
2. Mengembangkan desain riset.
Studi eksplorasi dikatakan selesai pada saat periset telah mencapai hal hal berikut :
- Menetapkan dimensi utama tugas riset
- Mendefinisikan pertanyaan pertanyaan investigasif yang dapat digunakan sebagai
petunjuk untuk desain riset yang lebih rinci
- Mengembangkan beberapa hipotesis yang mungkin menyebabkan dilemma
manajemen
- Mempelajari bahwa ada hipotesis lain yang kemungkinanya sudah terlalu jauh
sehingga dapat diabaikan pada saat studi selanjutnya
- Menyimpulkan bahwa riset tambahan dianggap tidak perlu atau tidak layak.
Studi Deskriptif
Berlawanan dengan studi Eksplorasi, studi yang lebih formal biasanya disusun dengan
hipotesis atau pertanyaan investigasif yang dinyatakan secara jelas. Studi formal digunakan
untuk berbagai macam tujuan riset seperti :
1. Penjabaran suatu fenomena atau karakteristik berkaitan dengan suatu populasisubjek (
siapa, kapan, dimana, serta bagaimana suatu topic )
2. Memperkirakan proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tersebut.
3. Menemukan hubungan antara variable yang berbeda.
Semua tujuan diatas kadangkala diberi label studi korelasi. Suatu bagian dari studi deskriptif.
Studi deskriptif yang paling sederhana berhubungan dengan pertanyaan pertanyaan atau
hipotesis yang bervariasi tunggal.

Studi Sebab Akibat.


Konsep Sebab Akibat.
Tampak adanya perbedaan yang melekat antara bahasa teori dan riset yang tidak akan pernah
terjembatani sepenuhnya secara memuaskan. Dimana pemikiran dalam terminologi bahasa
teori yang berisikan kata kata seperti menyebabkan, mendorong, system,dan kepemilikan.
Akan tetapi uji yang dilakukan dibangun dari terminology konvariasi, operasidan bacaan
petunjuk. Elemen penting dari penyebab adalah bahwa A menghasilkan B atau A mendorong
B untuk terjadi.
Tidak seperti argument deduktif formal kesimpulan empiris adalah suatu inferensi yaitu
kesimpulan induktif. Dengan demikian kesimpulan itu adalah pernyataan kemungkinan
didasarkan pada apa yang kita amati dan kita ukur. Agar memenuhi standar ideal sebagai
penyebab maka persyaratan bahwa satu Variable harus selalu meyebabkan terjadinya satu
variable lainnyadan tidak ada variable lain yang memiliki dampak sebab akibat yang sama
harus dipenuhi.
Kesimpulan sebab akibat akan dibuat. Walaupun tidak permanen maupun universal mereka
memungkinkan kita untuk membangun tentang dugaan penyebab dari waktu ke waktu.
Kesimpula empiris tersebut membawa kita lebih dekat pada kebenaran.

Hubungan Sebab Akibat.


Yang menjadi perhatian kita dalam analisis sebab akibat adalah bagaimana satu Variable
mempengaruhi atau bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada variable lain.
Jika kita mempertimbangkan alternative hubungan yang mungkin terjadi antara dua variable
kita dapat memberikan tiga kemungkinan seperti :
1. Simetris, adalah dimana dua variable berfluktuasi secara bersamaan tetapi kita
berasumsi tidak ada perubahan pada masing masing variable yang disebabkan oleh
perubahan pada yang lain.
2. Timbal balik, ada pada saat dua variable saling mempengaruhi atau memperkuat satu
sama lain. Hal ini dapat terjadi pada saat orang membaca iklan kemudian dengan
membaca orang dapat memilih produk itu.
3. Asimetris, dengan hubungan ini kita membuat dalil bahwa perubahan pada satu
variable bertanggungjawab atas perubahan
Sebagian besar analisis riset suka dengan hubungan asimetris karena dengan hubungan ini
kita membuat dalil bahwa perubahan paa satu variable bertanggung jawab atas perubahan
pada variable yang lain. Yang berdasarkan :
1. Sejauh mana setiap variable dapat dirubah
2. Urutan waktu antara variable

Menguji Hipotesis Sebab Akibat


Ketika tida ada satu pun orang yang dapat memastikan bahwa satu Variable memunculkan
Variable yang lain seseorang dapat mengumpulkan bukti yang meningkatkan kepercayaan
bahwa variable itu menimbulkan variable yang lain.
Dalam menguji hipotesis sebab akibat kita mencari 3 jenis bukti yaitu :
1. Kovariasi Antara variable 1 dan 2
2. Urutan Waktu kejadian bergerak dalam arah yang menjadi hipotesis
3. Tidak ada penyebab variable yang lain.

Penyebab dan Desain Eksperimen


Disamping 3 kondisi diatas pembuatan dari desain eksperimen harus memenuhi dua
persyaratan lainnya :
1. Kontrol, Semua factor terkecuali variable bebas harus dibuat konstan dan tidak
dicampur dengan variable lain yang tidak merupakan bagian dari studi.
2. Penempatan Acak, dimana setiap orang yang terlibat dalam studi harus memiliki
kesempatan yang sama pada setiap tindakan variable bebas.
Keacakan harus dipastikan melalui control yang dilakukan dengan cermat sesuai dengan
aturan penugasan yang ketat sehingga setiap grup bersama sama menerima factor factor lain
yang dikenal.

Penyebab dan Desain Laporan Sesudah Fakta


Sebelum kejadian-kejadian seperti adanya wabah penyakit Anthrax periset di Centers For
Disease Control ( CDC ) di Atlanta tidak memiliki kemampuan untuk menentukan apakah
spora Anthrax yang dikirim melalui Pos oleh United States Postal Service ( USPS ) mampu
menyebabkan penyakit Anthrax via saluran pernapasan.
Sebuah desain Riset dibuat dengan membagi peserta menjadi dua group dimana satu
menerima spora Anthrax melalui surat dan yang satu akan terlindung dari spora anthrax
untuk menguji hipotesis bahwa konsekwensi keterbukaan terhadap spora Anthrax tersebut
tidak realistis. Dengan kejadian ini bahwa hipoteis ini tidak dapat didukung kebenarannya.

Kekeliruan Akibat Urutan Waktu ( Post Hoc Fallacy )


Pada saat periset harus menggunakan desain riset sesudah fakata untuk menjawab pertanyaan
sebab akibat, penggunaannya harus dilakukan dengan hati hati. Demikian juga kovariasi yang
ditemukan diantara variable harus diterjemahkan dengan hati hati pada saat hubungannya
didasarkan pada analisis sesudah fakta.
Desain sesudah fakta banyak digunakan dalam riset bisnis dan sering sekali menjadi
pendekatan yang paling memungkinkan untuk dipakai.

Anda mungkin juga menyukai