Makalah Tentang Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Kehidupan Masyarakat Berbangsa Dan Bernegara 13 PDF
Makalah Tentang Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Kehidupan Masyarakat Berbangsa Dan Bernegara 13 PDF
OLEH :
NIM : 6661101788
ADMINISTRASI NEGARA
2010-2011
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN ……………………………………………………...… 1
3
PENDAHULUAN
4
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
5
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA
A. Pegertian Paradigma
6
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
7
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
8
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengkomplementasikan
pengembangan Iptek haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannya
dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia
lainnya, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara serta manusia dengan
alam lingkungannya.
9
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Bidang Politik
10
4. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ekonomi
11
5. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya
12
6. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Hankam
13
7. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Kehidupan Beragama
14
C. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi
Secara historis telah kita pahami bersama bahwa para pendiri Negara
telah mennetukan suatu asas, sumber nilai dan sumber norma yang
fundamental dari Negara Indonesia yaitu pancasila, yang bersumber dari apa
yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai yang merupakan
pandangan hidup bangsa Indonesia. Reformasi dengan melakukan perubahan
dalm berbagai bidang yang sering diteriakan dengan jargon reformasi total
tidak mungkin melakukan perubahan terhadap sumber itu sendiri.
15
1. Gerakan Reformasi
17
Pancasila Sebagai Dasar Cita-cita Reformasi
1. Reformasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang berarti bahwa sesuatu
gerakan kearah perubahan harus mengarah pada suatu kondisi yang lebih
baik bagi kehidupan manusia sebagai mahluk tuhan.
2. Reformasi yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berarti bahwa
reformasi harus dilakukan dengan dasar-dasar nilai-nilai martabat manusia
yang beradab.
3. Semangat reformasi harus berdasarkan pada nilai persatuan, sehingga
reformasi harus menjamin tetap tegaknya Negara dan bangsa Indonesia.
4. Semangat dan jiwa reformasi harus berakar pada asas kerakyatan sebab justru
permasalahan dasar gerakan reformasi dalah ada prinsip kerakyatan.
5. Visi dasar reformasi harus jelas yaitu demi terwujudnya keadilan social
seluruh rakyat Indonesia.
18
2. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum
19
Sumber hukum meliputi dua macam pengertian, sumber hukum formal
yaitu sumber hukum ditinjau dari bentuk dan tata cara penyusunan hukum,
yang mengikat terhadap komunitasnya, misalnya UU, Peraturan Menteri,
Peraturan Daerah. Sumber hukum material yaitu suatu sumber hukum yang
menentukan materi atau isi suatu norma hukum.
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa UUD 1945 beberapa
pasalnya dalam praktek penyelenggaraan negara bersifat multi interpretable
(penafsiran ganda), dan memberikan porsi kekuasaanyang sangat besar
kepada presiden (executive heavy). Akibatnya memberikan kontribusi atas
terjadinya krisis politik serta mandulnya fungsi hukum dalam negara RI.
20
Berdasarkan isi yang terkandung dalam Penjelasan UUD 1945,
Pembukaan UUD 1945 menciptakan pokok-pokok pikiran yang dijabarkan
dalam pasal-pasal UUD 1945 secara normatif. Pokok-pokok pikiran tersebut
merupakan suasana kebatinan dari UUD dan merupakan cita-cita hukum
yang menguasai baik hukum dasar tertulis (UUD 1945) maupun hukum dasar
tidak tertulis (Convensi).
21
3. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik
22
a. Reformasi Atas Sistem Politik
sistem mekanisme demokrasi tersebut tertuang dalam undang-undang
Politik yang berlaku selama Orde Baru yaitu :
1. UU tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR dan DPRD (UU No.
16/1969 jis UU No. 5/1975 dan UU No. 2/1985)
2. UU tentang Partai Politik dan Golongan Karya (UU No. 3/1975, jo. UU
No. 3/1985)
3. UU tentang Pemilihan Umum (UU No. 15/1969 jis UU No. 4/1975. UU
No. 2/1980, dan UU No. 1/1985)
Oleh karena itu melakukan reformasi atas system politik harus juga
melalui reformasi pada undang-undang yang mengatur system politik tersebut,
dengan tetap mendasarkan pada paradigm nilai-nilai kerakyatan sebagaimana
terkandung dalam pancasila.
Target yang sangat vital dalam proses reformasi dewasa ini adalah
menyangkut penjabaran system kekuasaan rakyat dalam sisitem politik
Indonesia. walaupun gelombang protes dari madsyarakat yang merupakan
aspirasi murni dari rakyat untuk melakukan perubahan terhadap susunan
keanggotaan DPR, MPR dan DPRD.
23
Susunan Keanggotaan DPR
Berkaitan dengan keanggotaan ABRI di DPR ini sampai saat ini masih
ada sementara masyarakat yang menolak, namun berdasarkan hasil sidang
Istimewa MPR tahun 1998, untuk keanggotaan ABRI ini akan dikurangi secara
bertahap.
24
Susunan Keanggotaan DPRD Tingkat II
Pada masa orde baru ketentuan tentang Partai Politik diatur dalam
undang-undang Politk yaitu UU No. 3 tahun 1975, jo. UU No. 3 tahun 1985,
tentang Partai Politk dan Golongan Karya. Dalam undang-undang tersebut
ditentukan bahwa partai politik dan golongan karya hanya meliputi 3 macam
yaitu: Partai Persatuan Pembangunan(PPB), Golongan Karya(Golkar), dan Partai
Demlokrasi Indonesia(PDI). Penentuan asas tunggal pancasila berarti tidak
mencerminkan hakikat nilai pancasila itu sendiri “ majemuk tunggal “, yang
disimbulkan dalam lambang negara yaitu “ Bhineka Tunggal Ika “, yang
maknanya beraneka ragam tetapi satu kesatuan juga.
Adapun ketentuan yang mengatur tentang partai politik yang diatur dalm
UU No. 2 tahun 1999 yang lebih demokratis dan memberikan kebebasan serta
keleluasaan untuk menyalurkan aspirasinya adalah sebagai berikut :
25
a. Mencantumkan pancasila sebagai dasar Negara dari NKRI dalam anggaran
dasar partai.
b. Asas atau ciri, aspirasi, dan program partai politik tidak bertentangan dengan
pancasila.
c. Keanggotaan partai politik bersifat terbuka untuk setiap warga Negara
Indonesia yang telah mempunyai hak pilih.
d. Paratai politik tidak boleh menggunakan nama atau lambang yang sama
dengan Negara asing bendera NKRI, bendera asing gambar perseorangan dan
nama serta lambang partai lain yang telah ada.
27
Langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi
yang berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila
yang mengutamakan kesejahteraan seluruh bangsa adalah sebagai berikut:
28
Kesimpulan
Saran
Kita sebagai warga Negara Indonesia harus turut ikut serta dalam
pembangunan Negara Republik Indonesia ini agar tercipta kedamaian yang
sesuai dengan semboyan kita dari dulu yaitu Bhineka Tunggal Ika.
29
KATA PENUTUP
Demikianlah hasil dari makalah yang telah saya buat dalam rangka
memperdalam wawasan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga
dengan terbentuknya makalah ini, saya dapat memberikan pengetahuan yang luas
kepada semua orang yang membacanya. saya juga berharap bahwa dengan
terbentuknya makalah ini, semua orang yang membutuhkan bahan-bahan yang
terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi tertolong dan tidak
kesulitan dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
Semoga apa yang tertulis di dalam makalah ini memberikan berkah yang
tiada hentinya dalam kehidupan kita bersama
Penyusun
30
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila “ PARADIGMA “. Yogyakarta: Paradigma
Offset
31