Anda di halaman 1dari 1

Cara Membuat Sabun Padat

dari Minyak Jelantah

A. Alat
1. Sebuah masker sederhana, dipakai selama pembuatan larutan NaOH.
2. Kacamata dipakai selama pembuatan larutan NaOH.
3. Sepasang sarung tangan karet, dipakai selama pembuatan sabun.
4. Botol plastik untuk wadah air.
5. Timbangan dapur (dengan skala terkecil 1 atau 5 gram).
6. Kantong plastik kecil untuk menimbang NaOH.
7. Baskom untuk proses adsorbsi minyak jelantah (minyak goreng bekas).
8. Sendok plastik untuk menuangkan NaOH dan mengaduknya
9. Wadah dari gelas atau plastik-polipropilene untuk tempat larutan NaOH dengan air.
10. Wadah dari plastik untuk menimbang serta tempat air dan minyak.
11. Kertas saring atau kain saring.
12. Kain untuk menutup cetakan setelah diisi sabun.
13. Cetakan.
14. Blender dengan tutupnya.
15. Kain untuk menutup blender.

B. Bahan
1. 100 gram arang kayu (sebagai adsorben)
2. 500 gram minyak jelantah
3. 75 gram NaOH (Natrium Hidroksida)
4. 210 gram Air
5. Pewangi secukupnya

C. Cara Kerja
1. Tumbuk arang kayu sampai menjadi serpihan dengan ukuran kecil (jangan sampai menjadi
bubuk).
2. Tuang minyak jelantah ke dalam baskom, tambahkan adsorben (arang yang sudah ditumbuk).
Dengan perbandingan berat minyak jelantah dan arang 5 : 1. Diamkan selama 30 menit.
3. Saring minyak jelantah yang telah diadsorbsi menggunakan kertas saring atau kain saring.
4. Timbang 75 gram NaOH, larutkan ke dalam 210 gram air sejuk / dingin (Jangan menggunakan
wadah aluminium. Gunakan stainless steel, gelas pyrex atau plastik-poliproplen). Jangan
menuangkan air ke NaOH. Tuangkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Aduk higga larut.
Pertama-tama larutan akan panas dan berwarna keputihan. Setelah larut semuanya, simpan di
tempat aman untuk didinginkan sampai suhu ruangan. Akan didapatkan larutan yang jernih.
5. Timbang 325 gram minyak jelantah hasil dari langkah nomor 3, masukkan ke dalam blender.
6. Tuangkan larutan NaOH ke dalam minyak dengan hati-hati.
7. Tambahkan pewangi secukupnya.
8. Pasang cover blender, letakkan kain di atasnya untuk menghindari cipratan dan proses pada
putaran terendah. Hindari jangan sampai menciprat ke muka atau badan. Hentikan blender dan
periksa sabun untuk melihat tahap “trace”. “Trace” adalah kondisi dimana sabun sudah
terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tandanya adalah ketika campuran
sabun mulai mengental. Apabila disentuh dengan sendok, maka beberapa detik bekas sendok
tadi masih membekas, itulah mengapa dinamakan “trace”.
9. Tuang hasil sabun ini ke dalam cetakan. Tutup dengan kain untuk insulasi. Simpan sabun dalam
cetakan tadi selama satu hingga dua hari. Kemudian keluarkan dari cetakan, potong sesuai
selera. Simpan sekurang-kurangnya 3 minggu sebelum dipakai.

****** Selamat Mencoba ******

Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri


Sekolah Vokasi Universitas diponegoro

Anda mungkin juga menyukai