Anda di halaman 1dari 8

BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI DAN BANGUNAN

BENTANG LEBAR

1. SHANGHAI TOWER, SHANGHAI, CHINA

Shanghai Tower merupakan gedung pencakar langit tertinggi kedua


setelah Burj Khalifa yang dibangun di Lujiazui, Pudong, Shanghai.
Perancangnya adalah Gensler. Ketinggian gedung mencapai 632 meter dan di
dalamnya terdapat 121 tingkat dengan luas total area mencapai 380.000 meter
persegi. Pembangunan gedung ini memakan biaya yang super masif yaitu
sekitar Rp31 triliun dan masih dalam tahap pembangunan. Tower ini seolah
mengisahkan rekam jejak laju perubahan daerah ini. Pemerintah China bahkan
tak segan menyebut tower ini sebagai simbol masa depan bangsa yang penuh
dengan kesempatan yang tidak terbatas. Perancang Shanghai Tower juga
memiliki ambisi untuk membuat jalan vertikal misalnya urusan transportasi
gedung yang dilengkapi dengan perjalanan lift tertinggi dan tercepat dengan
catatan kecepatan mencapai 40 meter per jam sampai pada ujung ketinggian
menara. Shanghai Tower tetap memiliki berbagai zona budaya termasuk
taman langit, area bisnis, area rekreasi, area perhotelan, serta museum.
Gambar 1. Shanghai Tower
Sumber: galeriarsitektur.com/a365/shanghai-tower

a. Struktur Bangunan Shanghai Tower

Pada proses konstruksi bangunan ini menggunakan kontraktor Mori


Building Company. World Financial Center Shanghai dibangun pada tahun
1997 dan selesai tahun 2008. Proyek ini sempat berhenti selama 5 tahun yang
disebabkan oleh krisis moneter. Bangunan ini memiliki 101 lantai, Bangunan
ini menggunakan 60.000 ton baja, 260.00 0m3 beton, dan 2000 pekerja.
Untuk mengantisipasi beban gempa,bangunan ini menggunakan
pondasi dengan panjang minimal 18 m. World Financial Center menggunakan
system konstruksi megastructure. Mega structure terdiri dari mega column,
mega diagonal, dan dinding core yang merupakan bagian dari struktur
utamanya. Untuk pengaku bangunan ini menggunakan outrigger trus, dan belt
truss.
Untuk proses konstruksi bangunan ini menggunakan mesin hidrolik
untuk menyanggah dan membuat tower crane naik. Kesulitan yang dihadapi
oleh operator tower crane adalah factor ketinggian dan factor angin. Pada
bagian puncak dari bangunan ini diberikan dumper pada beberapa lantai untuk
mengurangi ketidaknyamanan yang ditimbulkan bila terjadi gempa.
Gambar 2. Struktur Shanghai Tower

Sumber: prima-mangiri.blogspot.co.id/2012/09/shanghai-tower-china.html

2. AIRPORT TERMINAL HAMBURG, JERMAN

Hamburg airport yang dikenal juga dengan nama Hamburg-Fuhlsbüttel


Airport merupakan airport internasional yang berada di Hamburg, Jerman.
Dibangun tahun 1994 dan merupakan modernisasi dari Airport Hamburg
sebelumnya sebagai airport tertua di Jerman. Sekarang airport ini menjadi
salah satu airport tersibuk di Jerman. Bangunannya didesain oleh biro arsitek
Jerman, Von Gerkan & Margt Partner (GMP), yang mempunyai arsitek utama
Meinhard von Gerkan dan Konsten Brauer. Sementara itu untuk strukturnya,
Weber, Poll + Kockjoy menjadi structural engineer dalam proyek ini.

Gambar 3. Airport Terminal Hamburg

Sumber: ardasothie.blogspot.co.id/2012/10/airport-terminal-hamburg-structure.html

a. Struktur Airport Terminal Hamburg


Struktur dari Hamburg Airport ini diadaptasi dari bentuk sayap
pesawat terbang. Atapnya berbentuk kurva bergelombang yang menjadi tren
bangunan pada masa 1990-an awal. Atap Hamburg Airport menutupi area
sepanjang 101 meter dengan 7 truss triangular (pola geometris berbentuk
segitiga). Truss triangular yang 3 dimensi tersebut mempunyai lebar bentang 62,4
meter dan kantilever sepanjang 18,7 meter. Tiap truss tersebut menopang pada
dua pasang pipa baja yang membesar di bagian tengah dan menipis pada kedua
ujungnya. Sepasang pipa baja disokong oleh kolom beton bertulang pre-cast pada
sisi kanannya, sementara yang sepasang lagi disokong oleh kolom pada sisi
kirinya. Dengan begitu setiap truss ditopang oleh dua buah kolom, kecuali truss
di kedua ujung bangunan yang hanya ditopang oleh satu sisi kolom sementara
sisi lainnya menjadi kantilever.

Gambar 5. Airport Hamburg


Sumber: Google. Com

Antara truss dengan pipa baja disambung dengan menggunakan


sambungan sendi dengan pipa baja yang memipih di ujung sambungan.
Sambungan antara pipa baja dengan kolom menggunakan sambungan sendi.
Karena pada umumnya masing-masing kolom menahan dua pasang pipa baja,
maka untuk menyambungkan ke empat pipa baja tersebut perlu sambungan
khusus yang dinamakan bottom chord. Bottom chord ini terbuat dari baja,
merupakan titik bercabang empat plat yang dilubangi pada tiap bagian tengah
plat. Lubang ini disatukan dengan lubang pada pipa baja yang pipih lalu di’ikat’
dengan baut tegang dan pin sehingga menjadi sambungan sendi yang masih dapat
bergerak jika mengalami pemuaian material. Ini membuat pemuaian tidak
menyebabkan rusaknya struktur. Selain itu, antar batang pipa baja truss
disambung dengan dilas secara rapi sehingga terlihat menyatu.
Penggunaan truss pada struktur atap airport ini memang tepat karena
truss yang tersusun dari segitiga-segitiga mempunyai konfigurasi yang paling
stabil. Truss tersebut juga cocok untuk bentang lebar dengan tampilan yang
ringan, simple dan elegan setara dengan modernitas yang ingin dimunculkan
pada bangunan ini. Rangka batang (truss) adalah susunan elemen-elemen linear
yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga sehingga menjadi bentuk
rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa
adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.Prinsip utama yang
mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah
penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga hingga menjadi bentuk stabil.
Pada rangka batang ruang, bentuk dasarnya adalah tetrahedron. Karena pada
Hamburg Airport bentuk truss nya ada yang tidak segitiga (persegi-pada bagian
atas), maka pada tiap titik hubung tetap harus dapat mempertahankan hubungan
geometris yang tetap dengan titik hubung lainnya untuk beban yang bekerja pada
titik sembarang pada struktur.
Gaya-gaya yang timbul pada batang truss ini dapat dianalisis dengan
meninjau keseimbangan ruang potongan rangka truss. Pada trusstiga dimensi ini,
jumlah gaya horizontal keselurughan, gaya vertikal keseluruhan dan momen
keseluruhan harus sama dengan nol. Ini menunjukkan struktur stabil dan
seimbang. Pada struktur ini, yang mempengaruhi kestabilan struktur bukan hanya
geometri truss dan besaran penampangnya, tetapi dimensi fisiknya juga sangat
berpengaruh. Karena mempengaruhi distribusi beban pada truss sehingga
mempengaruhi lokasi titik-titik hubung pada truss. Sebenarnya mengenai truss
ini dibutuhkan pendesain truss secara detail yang khusus karena menuntut
kepresisian dan keakuratan maka diserahkan kepada ahli rangka atap baja dan
arsitek hanya perlu mengetahui garis besar kerja sistemnya. Setiap batang harus
mampu memikul gaya maksimum (kritis) yang mungkin terjadi sehingga setiap
batang dapat saja dirancang untuk kondisi beban yang berbeda-beda. Batang tarik
dapat berpenampang melintang lebih kecil dari gaya tekan dengan besar gaya
yang sama. Sebab untuk batang tarik luas penampang min=gaya tarik/tegangan
izin sementara pada batang tekan harus dipikirkan kemungkinan buckling. Pada
truss di airport ini kurang terlihat perbedaan dimensi antara batang tekan dan
tarik.
Setiap titik kumpul berada dalam keseimbangan rotasional dan
translasional agar seimbang. Sementara itu, pada truss Hamburg Airport, batang
diagonal pada persegi (gambar bawah) yang membentuk segitiga ditiadakan
karena mempunyai gaya nol sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kestabilan
truss.
Pada Hamburg Airport ini secara garis besar dapat dianalisis bahwa
gaya-gaya baik dari beban eksternal seperti gaya angin maupun berat struktur itu
sendiri ditumpu oleh truss tiga dimensi dengan bentuk kurva. Gaya tersebut
terdistribusi pada tiap batang truss sebelum disalurkan ke pipa baja berpasangan
yang kemudian menyalurkan gayanya ke kolom utama untuk disalurkan ke tanah.
Pada umumnya tiap kolom menerima beban dari dua truss tetapi beban tiap truss
ditumpu berdua dengan kolom lain di sebelahnya. Maka tiap kolom pada
kenyataannya menerima beban sebesar satu truss.
Truss mempunyai kemungkinan tekuk lateral yang melibatkan
sebagian struktur jika berdiri bebas (free standing). Maka itu pada truss airport
ini semua batang tepi atas dibuat lebar agar memberi ketahanan terhadap tekuk
lateral.Selain batang pada tepi atas, adanya gording juga membantu agar batang
tahan terhadap tekuk lateral.
Gambar 4. Struktur Airport Terminal Humburg

Sumber: Google.com

DAFTAR PUSTAKA

https://www.cermati.com/artikel/15-gedung-tertinggi-di-dunia

http://obengplus.com/articles/3351/2/Gedung-Shanghai-Tower-121-lantai-gedung-tertinggi-
nomor-2.html

http://ardasothie.blogspot.co.id/2012/10/airport-terminal-hamburg-structure.html

Anda mungkin juga menyukai