Anda di halaman 1dari 30

Bahan Bakar Padat

Modul : Bahan Bakar Padat


Bahan Bakar Padat
Bahan Bakar Padat
Contoh:
1. Kayu dan sisa tumbuhan: kadar abu rendah, kadar air relatif tinggi (tergantun
g pada
spesies dan umur pohon, iklim, kondisi penyimpanan).
Kandungan air = W
kkal
Nilai kalor (rumus pendekatan): QL = (4400 -50 W)
kg
Termasuk sis a tanaman: batang tebu, kulit buah, sekam, jerami, dll.

2. Peat , bahan yang terbentuk dari dekomposisi dan disintegrasi tanaman graminae
(seperti tebu, bambu, alang-alang) oleh tekanan air di dalam rawa. Kandungan
abunya tergantung pada lumpur rawa. Bahan bersifat higroskopis. Kandungan airnya
tergantung pada kondisi pengeringan, transportasi dan penyimpanan. Nilai kalor
bawahnya 1700-3000 kkal/kg.
3. Batubara (= Bahan Bakar Fosil)
Berdasarkan asal dan umur geologisnya, digolongkan sebagai berikut:
- lignite,
- bituminous coal,
- anthracite.
3.1. Lignite: terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi atau
perkayaan akan kandungan C di bawah lapisan tanah dalam jangka waktu yang
lama.
Berdasarkan umur geologisnya digolongkan atas:
- pitch lignite: lebih muda daripada lignite,
- lignite.
Kadar N, O, VCM, S dan air tinggi. Lignite bersifat higroskopis, nilai kalor baw
ah
sekitar 1500-4500 kkal/kg.
3.2. Bituminous coal: terbentuk pada periode geologi carboniferous dari tumbuhtumb
uhan
yang mengalami karbonisasi. Nilai kalor 7000-8000 kkal/kg.
Kandungan abu dan airnya rendah (5-10%). Kalau kandungan abunya tinggi,
biasanya dipakai pada steam power plant . Batubara yang berwarna hitam tidak
bersifat higroskopis.
3.3. Anthracite: batubara yang terjadi pada umur geologi yang paling tua. Strukt
ur
kompak, berat jenis tinggi, berwarna hitam metalik, kandungan VCM rendah,
kandungan abu dan air rendah, mudah ditepung. Kalau dibakar, hampir seluruhnya
habis terbakar tanpa timbul nyala. Nilai kalor atas ³ 8300 kkal/kg.
Semi -anthracite mempunyai sifat antara bituminous coal dan anthracite.

3.4. Shale, adalah hasil penguraian tumbuh-tumbuhan dan binatang mikroorganisme


di dasar rawa atau danau membentuk bahan seperti lumpur yang disebut
sapropel . Sapropel yang bercampur dengan sedimen mineral membentuk massa
yang kompak yang disebut combustible shale .
Kadar abunya tinggi, VCM tinggi, nilai kalor rendah. Nilai kalor antara 1350-270
0
kkal/kg. Batubara digolongkan menurut kandungan C-nya, dengan istilah rank .
Rank menunjukkan derajat perubahan komposisi kimiawi selama transisi dari
selulosa menjadi grafit. Kalau rank rendah, derajat perubahan kimiawinya kecil,
kandungan VCM -nya rendah.
% FC
Rasio bahan bakar (= fuel ratio) =
% VCM
Rasio bahan bakar untuk anthracite = 10-60
semi-anthracite = 6-10
semi-bituminous = 3-7
bituminous = 0.5-3

3.5. Nilai Kalor Batubara


* Rumus pendekatan Mendeleyev; berlaku juga untuk semua bahan bakar padat.
Q = 81C + 246 H + 26(O -S) -6W
LV
QL = NHV = LHV = nilai kalor bawah (kkal/kg).

C, H, O, SV , W : kandungan karbon, hidrogen, oksigen, belerang, air (% berat).


* Persamaan Calderwood; berlaku khusus untuk bituminous coal.
Bahan Bakar Padat
1.55
é VCM ù
C = 5.88 + 0.00512 (Q -40 .5S)± 0.0053 ê80 -100 ú
H
ë FC û
C, VCM, FC, S = % berat karbon, VCM, FC, belerang dalam batubara.
QH = nilai kalor atas (BTU/lb).
Semua perhitungan persentase berdasarkan udara kering . Kalau:
VCM
100 > 80 , tanda negatif.
FC

* Rumus Dulong; berlaku untuk semua batubara.


æ O .
QH = 14544 C + 62028 çH -÷+ 4050 S
è 8 l
Q H = nilai kalor atas (BTU/lb)
C, H, O, S = fraksi berat karbon, hidrogen, oksigen, belerang
æ O .

ç H-÷ = fraksi berat net hydrogen =


H net
è 8 l
1

=
total berat hidrogen -berat oksigen
Hnet
8
*Q = Q -8.94 ´ H ´1050
LH
Q , Q dalam BTU/lb

LH
H = fraksi berat hidrogen, termasuk , H dalam air kelembaban, H dalam air
Hnet
senyawa.

Analisa bahan bakar padat (khususnya batubara):


-ultimate analysis (analisis tuntas),
-proximate analysis (analisis pendekatan).
Ultimate analysis: menentukan komposisi unsur-unsur yang ada dalam bahan
bakar, yaitu: C, H, O, N, S, P, abu, dll. Data pada analisis tuntas:
- kandungan air eksternal, yang menguap pada suhu ³ 1000C,
-
kandungan air senyawa = air yang terbentuk dari H dan O yang jumlahnya
ekivalen,
- abu, bahan mineral yang tak dapat terbakar,
-, hidrogen yang terbakar oleh oksidator, tidak termasuk dalam H yang ada
Hnet
dalam air eksternal dan air senyawa,
H = H -H yangekivalen dengan O ,
net total
- C (karbon),
- belerang (S), nitogen (N), dll.
Proximate analysis: pengujian (laboratoris) terhadap bahan bakar padat
berdasarkan atas sifat komponen yang mudah membentuk gas (volatile matter) dan
yang tidak mudah membentuk gas (non-volatile matter).
Data proximate analysis:
- air eksternal,
- VCM = volatile combustible matter,
- FC = fixed carbon = non-volatile combustible matter,
- abu = mineral.
Air eksternal + VCM + FC + abu = 100%.
Bahan yang dapat terbakar (BDT) = combustible matter = VCM + FC.
Perhitungan/analisis didasarkan pada:
-udara kering, atau
-bahan yang dibakar.

Bahan Bakar Padat (Tambahan)


Yang dibicarakan umumnya batubara, meskipun ada beberapa industri
menggunakan kayu seperti genting. Industri kelapa sawit menggunakan tempurung
kelapa. Bahan bakar padat umumnya terjadi karena proses alami selama berjuta-jut
a
tahun yang lalu dan umumnya mengandung C, H, O, N, S, P dan yang pokok C, H, O,
S.
Proximate analysis: analisis pendekatan, perhitungannya didasarkan pada :
-udara kering (analisa orsat), atau
-bahan bakar yang dibakar (contoh: 100 kg, 1 mol).
Bahan Bakar Padat
Contoh Soal
Sisa pembakaran = refuse : - kering,
- VCM,
- FC,
- abu.
Abu terpisah karena abu adalah bahan yang tidak dapat terbakar sehingga abu jika
diketahui jumlahnya dapat digunakan/dijadikan sebagai basis.
-karbon;
-hidrogen yang terbakar = hidrogen net atau available hydrogen , yaitu H yang
tidak termasuk dalam air ( moisture: ) maupun air senyawa ( combined water );
-sulfur, biasanya dalam jumlah kecil;
-nitrogen, juga dalam jumlah kecil, yaitu antara 1-3%.
Hidrogen net adalah jumlah seluruh hidrogen dalam bahan bakar dikurangi dengan
hidrogen yang ekivalen dengan oksigen yang ada dalam bahan bakar.
æ
ç
è
æ
ç
è
ö
÷
ø
ö
÷
ø
VCM
VCM
Kalau
maka ada sebagian dalam batubara yang tidak
=
FC
FC
Analisa Pendekatan ( Proximate Analysis )
batubara
refuse
Analisa ini adalah pengujian laboratoris terhadap bahan bakar padat
terbakar.
didasarkan pada sifatnya yang dapat/mudah menguap atau membentuk gas ( volatile ),
æ
ç
è
æ
ç
è
ö
÷
ø
ö
÷
ø
VCM
VCM
Kalau
maka sebagian batubara hampir habis terbakar.
yaitu:
¹
FC
FC
batubara
refuse
-kandungan air,
Dalam perhitungan nilai kalor batubara:
-kandungan bahan yang dapat terbakar dan mudah membentuk gas = volatile
combustible matter = VCM,
-kandungan bahan yang dapat terbakar dan tidak mudah membentuk gas = nonvolatile
combustible matter = karbon tetap = fixed carbon = FC,
1 kal/kg = 1.8 BTU/lb
1 BTU/lb0F =
kal/gr0C ¾® satuan cp
Semua H2O ikut gas buang artinya tidak ada air yang menetes di dapur ( combustion
chamber ).
Istilah-Istilah Penting pada Bahan Bakar Padat
Analisa Tuntas ( Ultimate Analysis )
Analisa ini menentukan susunan unsur-unsur yang ada di dalam bahan bakar,
yaitu: C, H, O, N, S, P, dll., serta abu. Analisa ini digunakan untuk menentukan
atau
mengetahui struktur senyawa atau kemurnian senyawa.
Data analisa tuntas meliputi:
-kandungan air: merupakan pengurangan berat cuplikan/sampel pada pemanasan
dengan suhu 1050C;
-kandungan air senyawa : ekivalen dengan kandungan oksigen;
-kandungan abu.
Jumlah air + VCM + FC + abu = 100%
Combustible = VCM + FC
= bagian yang berperan sebagai bahan bakar.
* Penentuan berat VCM: pembakaran cuplikan kering di dalam krus tertutup pada su
hu
9500C selama 7 menit.
Pengurangan berat cuplikan = berat air senyawa + hidrogen + karbon yang mudah
membetuk gas = berat kandungan VCM.
Hidrogen dan karbon yang mudah membentuk gas adalah hidrokarbon yang terkandung
dalam batubara.
Keseluruhan bahan yang tertinggal setelah pembakaran di atas adalah campuran FC
dan abu.
Bahan Bakar Padat
* Abu: residu yang tertinggal setelah pembakaran sempurna dalam udara terbuka pa
da
suhu 7250C = konstituen mineraldalam bahan bakar secara kimia.
* Refuse: sisa pembakaran yang dikeluarkan dari dapur atau ruang pembakaran, yai
tu
bahan yang tidak ikut terbakar ( unburnt combustible matter ). Jumlah refuse beragam
menurut beragamnya jumlah bahan yang tidak ikut terbakar. Banyaknya bahan yang
tidak ikut terbakar tergantung pada sistem pembakaran dan metoda pembakaran.
Contoh Soal
N2 = 80.58%
CO2 = 11.80%
gas buang
dapur
CO = 1.42%
O2 = 6.00%
SO2 = 0.20%
batubara
Sisa pembakaran = refuseUdara -kering250C, 1 atm
-VCM = 24%
kelembaban = 80% -FC = 36%
-Abu = 40%
Batubara masuk dapur : 100 lb/jam;
mengandung: C = 70%, VCM = 37%, FC = 55%, abu = 6%, H2O = 2%.
(1) Berat sisa pembakaran tiap 100 lb batubara dibakar?
Abu dalam batubara = 6 lb.
Semua abu dalam batubara, setelah pembakaran akan tertinggal dalam sisa pembakar
an
(atau refuse).
Abu dalam refuse = 40% = 6 lb.
100
Refuse = ´ 6 lb =15 lb.
40
(2) Berapa karbon dalam refuse tiap 100 lb batubara dibakar?
æ VCM ö 37
ç÷ == 0.673 jadi
è FC ø 55
batubara
æ VCM öæ VCM ö
FC FC
}
æ VCM ö 24 èøbatubara èørefuse
ç ÷== 0.667
è FC 36
ørefuse
æ C öæ C ö
Jadi: ç ÷=ç ÷
è VCM + FC øè VCM + FC ø
batubara refuse
0.7 ´ 0.6
Karbon dalam refuse = ´15 lb = 6.85 lb.
(0.37 + 0.55 )
(3) Berapa jumlah lbmol gas buang (kering) tiap 100 lb batubara?
Karbon dalam gas buang = 70 6.85 = 63.15 lb
63.15
= lbmol = 5.2625 lbmol
12
Gas buang = y lbmol
C dalam gas buang = 0.1180y + 0.0142y = 0.1322y
0.1322y = 5.2625 lbmol
y = 39.807 lbmol
(4) Jumlah lbmol udara digunakan tiap 100 lb batubara ?
N2 dalam gas buang berasal dari udara.
N2 = 80.58% = 0.8085 ´ 39.807 lbmol = 32.0765 lbmol
Asumsi : batubara tidak mengandung N.
100
Udara digunakan untuk membakar batubara = ´ 32.0765 lbmol = 40.60 lbmol .
79
(5) Nilai kalor batubara?
Rumus Calderwood:
1.55
éæ VCM öù
C = 5.88 + 0.00512 (QH -40 .5S)± 0.0053 ê80 -100 ç ÷ú
ëè FC øû
C, S, VCM, FC dalam % berat.
QH dalam BTU/lb.
Bahan Bakar Padat
SO2 dalam gas buang = 0.20% = 0.2 ´10 -2 ´39.807lbmol
S dalam gas buang = SO2 dalam gas buang
-3

= 79.6´10 lbmol
-3
= 79.6´10 ´32 lb = 2.5472lb
24 + 36
Berat (VCM + FC) dalam refuse = ´15 lb = 9 lb
100
Berat (VCM + FC) yang terbakar membentuk gas buang = (37 + 55) 9 = 83 lb.
æ VCM öæ VCM ö
Karena ç÷ =ç÷ ,
FC ø
è FC
øbatubara è refuse
.
S öæ S öæ S ö
maka
ç ÷=ç ÷=ç ÷
è VCM + FC øè VCM + FC øè VCM + FC ø
batubara refuse terbakar
.
S ö 2.5472
ç ÷== 0.0307
è VCM + FC ø 83

terbakar
S dalam batubara = 0.0307 ´ (37+55) = 2.8234 lb
100 lb b.b.
Kadar S dalam batubara = 2.8234%
Persamaan Calderwood:

1.55
37
70 = 5.88 + 0.00512 {QH -(40 .5)( 2.8234 )}± 0.0053 íì
80 -100 ý
ü
î55 þ
70 -5.88 + 0.5855 -0.2733
QH == 12584 .41 BTU/lb
0.00512

(6)
Kadar net hidrogen dalam batubara:
= kadar H yang tidak punya pasangan O (oksigen) dalam bahan bakar untuk
Hnetmembentuk H2O.
membentuk H2O dengan O dari udara.
Hnet
Komposisi Gas Buang dan Unsur-Unsur dalam Gas Buang
Gas Buang y lbmol Lbmol C Lbmol O2 Lbmol N2
N2 0.8058 y --0.8058 y
CO2 0.1180 y 0.1180 y 0.1180 y -
CO 0.0142 y 0.0142 y 0.0071 y -
O2 0.0600 y -0.0600 y -
SO2 0.0020 y -0.0020 y -
Jumlah 1.0000 y 0.1322 y 0.1871 y 0.8058
Asumsi: semua N2 dalam gas buang berasal dari udara.
21

O2 dari udara = ´ 0.8058 y = 0.2142 y79


O2 terhitung = 0.1871y
O2 tak terhitung = 0.2142y 0.1871y = 0.0271y lbmol
Kalau batubara tidak mengandung oksigen, maka O2 tak terhitung bereaksi dengan
membentuk H2O.
Hnet
H2O terbentuk = 2 ´ 0.0271y
= 2 ´ 2 ´ 0.0271y = 0.1084y lbmol

Hnet
y = 39.807 lbmol
= 0.1084 ´ 39.807 lbmol = 4.315 lbmol
Hnet
= 4.315 lb tiap 100 lb batubara
= 4.315%

(7) Kadar uap air dalam gas buang, jika semua H2O ikut gas buang terdiri dari:
a. H2O terkandung dalam batubara?
b. H2O terbentuk dalam pembakaran antara dengan O2 dari udara?
Hnet
c. H2O terbentuk dalam pembakaran antara H dan O yang ada dalam
batubara?
d. H2O dari kelembaban udara?
Bahan Bakar Padat
Jadi , dari hasil perhitungan:
a. H2O terkandung dalam batubara = 2% = 2 lb.
lb
b. =
2 ´ 0.0271 ´ y = 2´ 0.0271 ´ 39 .807 lbmol ´18 = 38.836 lb.
lbmol
c. = 0
d. = H2O dari kelembaban udara.
2
0.4744 lb/in= (lihat di steam table ).
H O maks,25 Cp 0
2
0.8080% ==
p
=
p
p 0 0.4744
H O maks,25 C
2
2
p = 0.80 ´ 0.4744 = 0.3795 lb/in .
p = tekanan uap air dalam udara.
p 0.3795
Fraksi H2O dalam udara = == 0.0265
bar -p 14.696 -0.3795
H2O dari udara = 0.0265 ´ 40 .60 lbmol = 1.0759 lbmol = 19.366 lb
H2O dalam gas buang = (2 + 38.836 + 0 + 19.366) lb
= 60.20 lb dalam 39.807 lbmol
= ? lb/cufts
= ? gr/l standar.
(8) Kalau 60% kalor hasil pembakaran hilang (diserap dinding dapur, di refuse, k
arena
radiasi, dll.), berapa suhu gas buangnya setelah keadaan tunak?
Tiap 1 lb batubara dibakar, kalor untuk menaikkan suhu (yang dibawa oleh) gas
buang = 40% = 0.4 ´12584 .41 BTU ´100 lb = 503376.4 BTU
lb 100 lb
Dalam perhitungan untuk mendapatkan suhu nyala, suhu gas buang, dll. dari kalor
yang dapat dimanfaatkan, biasanya diambil QL(bukan QH). Dalam perhitungan
ini dipakai QH .
Untuk menghitung QL, digunakan rumus Dulong, hitung dulu QH, lalu hitung
QL.
æ O ö
QH = 14544 C + 62028 çH -÷+ 4050 S, BTU/lb
è 8 l

Q = Q -8.94 ´ H ´1050
LH
O

H -= H 4.315 %
net =
8
S = 2.8234%, C = 70%
QH = 14544 (0.70) + 62028 (0.04315 ) + 4050(0.028234 ) = 12971 .66 BTU/lb

H = H + H (H)
tot net kelembaban air eksternal
H2O = 2% = 2.lb/100 lb batubara
æ 2 .

H =ç ´ 2÷lb /100 lb batubara = 0.4444


è18 l

= 4.315 + 0.4444 = 4.7594 %


Htotal
QL = 12971 .66 -8.94 ´ 0.047594 ´1050 = 12524 .895 BTU/lb

Kalor yang terkandung dalam gas buang = 0.4 ´ 12524.895


= 5009.958 BTU/lb batubara
= 500995.8 BTU/100 lb batubara.

5009.958 ={0.8058cp,N + 0.1180cp,CO + 0.0142cp,CO + 0.06cp,O + 0.002cp,SO }


22
22
39 .807 60.20
0
0
´ ´(Tf -25 C)+ cp,H O ´(T -25 C)
f
2
100 18 ´100
Karena cp merupakan fungsi T, maka mencari Tf dihitung dengan integrasi atau
dengan trial-error untuk T. Suhu ruang bakar (combustion chamber) kira -kira =
suhu gas buang yang menuju stack.
(9) Berapa % kalor hilang karena adanya combustible dalam refuse?
53
Bahan Bakar Padat
Berat refuse = 15 lb
(VCM + FC )refuse= (0.24 + 0.36) ´15 = 9 lb

Berat (VCM + FC)= (37 + 55) = 92 lb


batubara 100 lb batubara
9
% kalor hilang (tak termanfaatkan) = ´100 % = 10.86 %
92

(10) Berapa kg steam suhu 2000C dapat dihasilkan dari dapur ini tiap jam? Tekanan
steam = 1 atm, efisiensi boiler = 60%? Kerjakan di rumah!
(11) Berapa % kalor hilang seandainya sisa pembakaran pada pembakaran batubara
tersebut mempunyai komposisi FC = 54%, VCM = 6%, abu = 40%, H2O = 0%?
Soal:
CO2 = 11.80%
gas asap: CO = 1.42
bahan bakar
Dapur
Boiler
9000C N2 = 80.58
O2 = 6.20
VCM = 5 %
Refuse: FC = 64%
2000C abu = 30%
udara
air = 1 %
250C
H=80%

Boiler menghasilkan saturated steam (1100 C, 1.1 atm) sebanyak 100 kg/menit.
Kalor tak termanfaatkan dari proses pembakaran = 40%; dengan catatan bahwa air
masuk boiler suhu 250C dan boiler sudah panas (steady state).
Batubara mempunyai komposisi: VCM = 38%, FC = 44%, abu = 8%, air = 10%, kadar
C = 66%.

(1) Massa (kg) batubara diperlukan tiap jam.


Penyelesaian:
-Dianggap tak ada penyerapan kalor dari proses pembakaran oleh peralatan
boiler.
-Nilai kalor batubara dihitung dengan rumus pendekatan, seperti persamaan
Calderwood.
batubara
Q kal/menit
100 kg/menit
efisiensi=
60%
100 kg/menit steam
(1100C, 1.1 atm)
250C
rugi kalor = 40% Q
-Komposisi dan kondisi gas asap serta refuse tak diperlukan untuk menghitung
berat batubara yang diperlukan tiap jam.
Rugi kalor = 40%, terdiri dari:
-kalor yang terkandung dalam gas asap,
-kalor yang terkandung dalam refuse,
-radiasi kalor ke lingkungan.

- Suhu acuan = 250C, tekanan acuan = 1 atm.


Kalor untuk menghasilkan 100 kg steam/menit, suhu steam 1100C dan tekanan =
1.1 atm terdiri dari:
- Kalor untuk menaikkan suhu 100 kg air, 250C menjadi air 100 kg, suhu
1000C.
air: 100 kg, 250C ¾¾® 100 kg, 1000C
56
mc pa ÄT = 10 ´1´ 75 kal = 7.5 ´10 kal
- air: 100 kg, 1000C ¾¾® steam: 100 kg, 1000 C, 1 atm
56
mÄH = 10 ´ 540 kal = 54 ´ 10 kal
v
-steam: 100 kg, 1000 C, 1 atm ¾¾® steam: 100 kg, 1100C, 1 atm
Bahan Bakar Padat
56
mc ÄT = 10 ´ 0.496 ´10 kal = 0.496 ´10 kal
ps
-steam: 100 kg, 1100C, 1.0 atm ¾¾®steam: 100 kg, 1100C, 1.1 atm
dlnpÄH p ÄH çæ 11 ÷ö
2
= ; ln =dTRT2
p1R çT1 T2
÷
èø
ÄH æ 11 ö
ln 1.1 = ç-÷
1.987 è 373 383 ø
kal
ÄH = 1361 .749
mol
kal
H -H = 75 .65
21
gram
56
m ´ ÄH = 10 ´(540 + 75.65 )= 61.565 ´10 kal
Total kalor diperlukan = 106 (7.5 +54 + 0.496 + 61.565 ) kal
menit
6 kal
= 123 .56 ´ 10
menit
Persamaan Calderwood:

1.55
é VCM ù
C = 5.88 + 0.00512 (Q -40 .5 S) ± 0.0053 80 -100
êú
ë FC û
1.55
é 3800 ù
66 = 5.88 + 0.00512 (Q -40.5´ 0) ± 0.0053 80

êú
ë 44 ß
60.02667

Q == 11723 .96 BTU = 6513 .31 kal


lb gram
0.00512
Efisiensi dapur = 60%
kal

Kalor efektif batubara = 6513 .31 ´ 0.6 = 3907 .99


gram
Kebutuhan bahan bakar tiap menit =

10 6(7.5 + 54 + 0.496 + 61.565) kal 18970


= gram
0.6 ´ 6513 .31 kal 0.6
gram
60
Kebutuhan bahan bakar tiap jam = ´ 18.970 kg = 1897 kg
0.6
(2) Kalor terbuang karena combustible yang tersisa dalam refuse (dalam %).
æ FC ö 44
ç÷ == 1.1579 ;
è VCM ø 38

batubara
æ FC ö 64
ç ÷== 12.8
VCM 5

èørefuse
(FC )
VCM 12.8
refuse
== 11 .05 > 9
(FC ) 1.1579
VCM batubara
Jadi combustible dalam refuse » kokas » C.
97000

H karbon = 97000 kal = kal


= 8083 .33 kal
gmol 12 gr gr
Basis: 100 kg batubara dibakar.
100

Berat refuse =´ 8 kg = 26.6667 kg


30

Berat combustible dalam refuse = 0.69´ 26.6667kg =18.4kg


Berat FC dalam refuse = 0.64 ´ 26.6667 kg = 17.07 kg
Kalor terbuang dapat dihitung atas dasar combustible dalam refuse, dapat pula at
as
dasar FC dalam refuse. Kita ambil atas dasar FC dala m refuse:
17 .07
Kalor terbuang =´100 % = 17.07 %
100

(3) Kalor terbuang karena suhu refuse yang dikeluarkan dari ash pit = 2000C (masih
panas).
Catatan: cp,steam pada 1000C, 1 atm = 2.080 kJ/kg0K (Perry, hal. 235)
cp,steam pada 1000C, 1 atm = 2.080 ´ 0.239 kal/gr0K
Bahan Bakar Padat
= 0.496 kal/gr0K
1 joule = 0.239 kal
Kalau cp,refuse antara T =250C 2000C rata-rata = 0.3 kal/gr0K

Kalor hilang di refuse bersuhu 2000C =


1897 kkal

0
=´ 26.6667 kg ´ 0.3 ´175 K = 26558 kkal
0
100 kgK
(4) Total kalor terbuang di refuse.
Nilai kalor batubara = 6531.13 kal/gr
Kalor yang masuk dapur tiap jam dari batubara
4
= 1397 ´ 6531.13 kkal = 1239´10 kkal
Kalor yang terbuang karena combustible tersisa di refuse tiap jam
44

= 0.1707´1239´10 kkal = 211.49´10 kkal


Total kalor terbuang di refuse
= (26558 + 2114900 ) kkal = 2141458 kkal

(5) Kalor terbuang di gas asap dan radiasi tiap jam


44 4
= 0.4 ´1239 ´10 -214 .1458 ´ 10 = 281 .55142 ´10 kkal = 2815542 kkal
(6) Kalor terbuang di gas buang
T
2
=òmicp, idT
T

1
Contoh Soal (dari Lewis & Radasch, Industrial Stoichiometry)
Gas asap dari dapur boiler mempunyai komposisi: CO2 = 10.8%, O2 = 9%, CO = 0.2%,
N2 = 80.0%. Gas masuk stack pada suhu 7600F dan pada tekanan dorong = 0.5 in H2O
.
Batubara yang dibakar = 1200 lb/jam. Analisis pendekatan (proximate analysis)
batubara: uap air = 1.44%, VCM = 34.61%, FC = 57.77%, abu = 6.18%. Nilai kalor =
14350 BTU/lb.
Ultimate analysis menunjukkan kadar: C = 78.76%, S = 0.78%, dan N = 1.3%.
Refuse mengandung: VCM = 4%, FC = 21%.
Udara di lingkungan rang boiler suhunya 740F, kelembaban = 65%, barometer = 29.7
in.
Hitung! 1. Kalor terbuang karena adanya combustible yang tak terbakar, (%).

2. Kalor terbuang karena adanya CO dalam gas asap, (%).


3. Kalor dari batubara untuk menguapkan seluruh H2O yang terbentuk pada
prosespembakaran, dalam %.
4. Kalor terbuang sebagai kalor sensibel gas asap, dalam %.
5. % udara berlebihan dipakai untuk pembakaran.
6. Volume udara (kondisi standar) diperlukan tiap menit.
7. Volume gas asap masuk cerobong
Penyelesaian
-Komposisi gas asap ditentukan dari bahan bakar yang terbakar.
-Hubungan antara bahan bakar yang dibakar dengan yang terbakar dapat diketahui
dari analisis bahan bakar dan analisis refuse.
-Dari analisis gas buang dapat diketahui hubungan antara hidrogen net ( ) dengan
Hnet
karbon C.
Basis: 100 lb batubara.
Batubara: VCM = 34.61
FC = 57.77
Combustible = 92.38
Carbon = 78.76

C 78.76
== 0.853
combustile 92.38

VCM 34 .61
== 0.375
combustble 92.38

Jika refuse = 100 lb


Bahan Bakar Padat
VCM = 4 lb
FC = 21 lb
combustible = 25 lb
abu = 75 lb
4
Combustible yang tidak membentuk kokas == 10.7 lb
0.375
Kokas (» karbon) = 25 10.7 = 14.3 lb
Karbon dalam combustible yang tak membentuk kokas = 10.73 ´ 0.853 = 9.1 lb
Total C = (14.31 + 9.1) lb = 23.4 lb
Jika gas asap kering = 100 lbmol
Gas
Mol
Mol C
Mol O2
CO2
10.8
10.8
10.8
CO
0.2
0.2
0.1
O2
9.0
-
9.0
N2
80.0
-
-
100.0
11.0
19.9 = O2 terhitung
21
O2 dari udara =´ 80.0 = 21.51
79
O2 tak terhitung = 21.25 19.9 = 1.35 mol
O2 ini membentuk H2O dengan yang ada dalam batubara.
HnetH2O terbentuk = 2 ´ 2 ´ 1.35 = 5.4 lb
yang terbakar = 2.02 ´ 2 ´ 1.35 = 5.45 lb atau (2 ´ 1.35) lbmol = 2.7 lbmol
Hnet
C yang terbakar = 11.0 ´ 12 = 132 lb
Hnetyang terbakar 5.45
=Þ dicari untuk mengetahui air yang ada di dalam gas
C yang terbakar 132
buang, karena dalam gas buang masih tersedia air.
Basis: 100 lb batubara
lb
C (total) = 78.76
C dalam refuse 23.46.18 ´=
= 1.93
75
C dalam gas asap = 78.76 1.93 = 76.83
= 6.40 mol
C sebagai batubara tak membentuk kokas dalam refuse 9.16.18 ´=
= 0.75
75
C yang sebanding dengan H net dalam gas asap = 78.76 0.75 = 78.01
H net yang membentuk H2O dalam gas asap 76 .83
132
5.45 ´=
= 3.17
= 1.57 mol
H net dalam refuse 0.75
78.01
3.17 ´=
= 0.0305
Total H net dalam batubara = 3.17 + 0.0305 = 3.2005
Analisis Batubara (dalam 100 lb batubara)
C 78.76 ¢
H net 3.20
S 0.78 ¢
N 1.30 ¢
abu 6.18 ¢
H2O eksternal 1.44 ¢ = 0.08 mol
total = 91.66
Combined H2O = 8.34 (100 91.66)
= 100
Combined H2O dalam gas asap = 0.46 mol8.26 lb78 .018.34 ==´
78.76
Total H2O dalam gas buang yang berasal dari batubara:
57
Bahan Bakar Padat
- H2O terbentuk dari = 1.57 mol
Hnet
- H2O eksternal = 0.08 mol
-combined H2O = 0.46 mol +
= 2.11 mol
(1) % kalor hilang karena combustible yang tak terbakar:
Kalor hilang karena combustible tak terbakar tiap lb batubara terdiri dari:
-kalor hilang karena batubara tak terbakar,
-kalor hilang sebagai kokas.
Kalor hilang karena batubara tak terbakar:
Tiap 1 lb batubara:
Berat combustible dalam refuse yang tak membentuk kokas
10 .7
-3
=´ 0.0618 lb = 8.817 ´10 lb
75
Berat combustible dalam batubara (= VCM + FC) = 0.9238 lb
Fraksi batubara yang tak termanfaatkan
-3
8.817 ´10
-3
== 9.544 ´10 ´100 % = 0.95%
0.9238
Kalor hilang sebagai kokas (=C)
14 .3
Kokas dalam refuse =´ 0.0618 = 0.01178 lb
75
97000 kal 1.8 BTU/lb BTU
Nilai kalor C = ´= 14550
12 gram kal/gram lb
Kalor yang hilang sebagai kokas = 0.01178 ´ 14550 BTU/lb = 171.446 BTU
171 .446
= 171.446 BTU =´100 % = 1.19 %
14350
Total kalor hilang = (0.95 +1.19)% = 2.14%
(2) Kalor hilang karena adanya CO dalam gas buang:
C dalam gas asap 6.40 mol
100 lb batubara
100
Mol gas buang =´ 6.40 mol = 58.182 mol
11
0.2
Mol CO dalam gas buang =´ 58.182 mol = 0.1164 mol
100
Nilai kalor CO = 68300kal/gmol
Kalor hilang karena adanya CO = 0.1164 ´ 68300 ´1.8 = 14310 .2 BTU
143 .102
Tiap 1 lb batubara, kalor hilang =´100 % = 1%
14350
(3) Kalor terbuang untuk menguapkan air yang terbentuk:
Air dalam gas buang yang berasal dari batubara
2.11lbmol 1052 BTU
=
= 2.11´ 18 ´
100 lb batubara 100 lb batubara
2.11 ´18 ´1052
Kalor terbuang (rugi kalor) = 2.11 ´18 ´1052 =´100 % = 2.79 %
100 ´14350
(4) Kalor terbuang sebagai kalor sensibel gas asap:
-Hitung jumlah gas asap bas ah.
-Air dalam gas asap berasal dari air yang terbentuk dan air dari kelembaban udar
a,
dan air eksternal, serta combined water.
Air terbentuk + air eksternal + combined H2O = 2.11 lbmol tiap 100 lb batubara
2.11 100
lbmol = 3.62 mol

100lbmolgasasapkering 100molgasasapkering
100 58.182
Udara untuk pembakaran: H = 65%, T = 740F, bar = 29.7 in.
0
Dari tabel, p0air, 74 F = 0.84 in Hg
pp
air air
H = 65% ==
0
0 0.84 in
p air, 74 F
= 0.65 ´ 0.84 = 0.54 in
pair
p= 29.7 -0.54 = 29.16 in
udarakering
Bahan Bakar Padat
Basis: 100 lbmol gas asap kering100
Udara kering yang dipakai =´ 80 lbmol
79

0.54 æ 100 ö
Air dari udara dalam gas buang = ´ç´ 80 ÷ lbmol = 1.88 lbmol
29.16 è 79 l
Jumlah air dalam gas asap
(3.62 +1.88) lbmol = 5.5 lbmol
=
100 lbmol gas 100 lbmol gas asap
Komposisi gas asap basah?
Tiap 100 lbmol gas asap kering
Gas Asap
Basah
Lbmol M(Cp)
BTU/lbmol
DT (0F)
760-74
Kalor Sensibel
BTU
CO2 10.8 10.5 686 78000CO
N2 } 80.2 7.1 686 392000
O2 9.0 7.4 686 46000
H2O 5.5 8.4 686 32000
105.5 548000
Tiap 1 lb batubara:
0.064 548000
Kalor hilang sebagai kalor sensibel gas asap =´ ´`100 % = 22.2%
11 143500
(5) % udara berlebih yang dipakai untuk pembakaran:
Tiap 100 lbmol gas asap:
CO = 0.2 mol, perlu O2 untuk membentuk CO2 sebanyak 0.1 mol; O2 diberikan = 9.0
mol.
O2 berlebih = (9.0 0.1) mol = 8.9 mol
100
Udara dipakai =´ 80 mol = 1142.86 lbmol
79
21
O2 dari udara =´ 80 mol = 21.25 mol
79
8.9
O2 berlebih =´ 100 % = 72.06 %
21.25 -8.9
(6) Volume udara diperlukan tiap menit:
Batubara dibakar = 1200 lb/jam = 20 lb/menit
Pada (2), itap 100 lb batubara, gas asap = 58.182 mol
Pada (5), tiap 100 lbmol gas asap, udara diperlukan = 1142.86 lbmol.
100
20 lb batubara dibakar, gas asap dihasilkan = ´58.182 mol
20
= 11.6364 mol
11.6364
Udara diperlukan =´1142.86 lbmol = 132.99 lbmol/menit.
100
(7) Volume gas asap masuk cerobong /menit
= 11.6364 lbmol
11.6364 lbmol ´ 0.7302 atm.ft 3 / lbmol.°R ´ (760 + 460 )°R
=
æ 0.5 öç 29.7 +÷
è 13 .6 ø
atm
29.92
= 10259ft3 / menit

Anda mungkin juga menyukai