Anda di halaman 1dari 11

Bahan bakar padat

Bahan Bakar Padat

BAHAN BAKAR PADAT

Bahan bakar padat tersusun dari : komponen yang dapat terbakar, yaitu
komponen yang mengandung: C, H, S, yaitu unsur-unsur yang bila terbakar
membentuk gas, disebut sebagai bahan dapat terbakar yang membentuk gas
atau BTG atau VCM.

Reaksinya :

C + O2 CO2/ CO

H + O2 H2O

S + O2 SO2/ SO3

Komponen yang bila terbakar tidak membentuk gas, yaitu karbon tetap atau
KT atau FC (fixed carbon). Komponen yang tidak dapat terbakar, yaitu O, N,
bahan mineral atau abu, dan H2O.

Analisis Bahan Bakar Padat

Menurut analisis pendekatan (proximate analysis) :

o air

o abu

o bahan yang dapat terbakar (combustible matter) = BDT; hasil


pembakarannya : gas dan fixed carbon

o fixed carbon

menurut analisis tuntas (ultimate analysis) :

o komposisi unsur-unsur C, H, O, N, S, abu dan air.

o Air yang terkandung :

air dari kelembaban (menempel secara mekanik)

air senyawa (air yang dapat terbentuk jika unsur O dan H dalam bahan bakar
mempunyai perbandingan stoikiometris)

Bahan yang dapat terbakar (BDT) terdiri dari :

BTG (bahan yang bila terbakar menghasilkan gas dan uap air) = volatile
combustible matter = VCM.

KT (karbontetap) = fixed carbon = FC.

Macam-macam bahan bakar padat :

1. Kayu dan sisa tumbuhan : kadar abu rendah, kadar air relative tinggi
(tergantung pada spesies dan umur pohon, iklim, kondisi penyimpanan).
Termasuk juga sisa tanaman : batang tebu, kulit buah, sekam, jerami, dll.

2. Peat, bahan ini terbentuk dari dekomposisi dan disintegrasi tanaman graminae
(seperti tebu, bambu, alaang-alang) oleh tekanan air di dalam rawa. Kandungan
abunya tergantung dari lumpur rawa. Bahan bersifat higroskopis. Kandungan
airnya tergantung pada kondisi pengeringan, transportasi dan penyimpanan.

3. Arang

Pengertian Arang

adalah bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil pembakaran dari
bahan yangmengandung unsur C. Sebagian besar dari pori-porinya masih
tertutup dengan hidrokarbon, dan senyawa organik lain yang komponennya
terdiri dari fixed carbon, abu, air, nitrogen dan sulfur.

Macam Arang

Dalam bidang industri dikenal bermacammacam arang yang berhubungan


dengan pembuatan dan kegunaannya. arang dihasilkan dari pembakaran bahan
baku yang mengandung karbon.

Bahan baku tersebut biasa berasal dari bahan nabati atau hasil ikutannya dan
dari hasil hewani.

Carbon black adalah suatu karbon berbentuk amorf yang dihasilkan oleh
pemanasan atau pemecahan oksidasi dari hidro karbon.

Baked carbon adalah suatu istilah yang digunakan untuk arang yang dibuat dari
pemanggangan pada suhu 1000-1800 0C. Biasanya merupakan campuran dari
bermacam-macam bahan yang mengandung karbon.

4. Batu-bara

Secara definisi : Batubara adalah batuan sedimen yang berasal dari material
organik (organoclastic sedimentary rock), dapat dibakar dan memiliki kandungan
utama berupa C, H, O.

Secara proses : batubara adalah lapisan yang merupakan hasil akumulasi


tumbuhan dan material organik pada suatu lingkungan pengendapan tertentu,
yang disebabkan oleh proses syn-sedimentary dan post-sedimentary, sehingga
menghasilkan rank dan tipe tertententu.

Tingkatan Batubara

Batubara terbentuk dari sisa tumbuh-tumbuhan yang diawetkan dari sampah


dilingkungan yang mendukung dan selanjutnya mengalami perubahan kimia dan
fisik.

Tahap pertama adalah proses coalifikasi, merupakan pembentukkan peat dan


proses terus berlangsung sampai membentuk endapan, dibawah kondisi asam
menguapnya H2O,CH4 dan sedikit CO2 membentuk C65H40O30 yang dalam
kondisi dry basis, besarnya analisa ultimate :

-Carbon 61,7 %

-Hydrogen 0,3 %

-Oxygen 38,0 %

Tahap kedua coalifikasi adalah tahap lignit kemudian meningkat ke tingkat


bituminous dengan susunan C79H55O14 yang pada kondisi dry basis

-Carbon 80,4 %

-Hydrogen 0,3 %

-Oxygen 19,1 %

Proses terjadinya batu bara :

Inti Batubara

Humic Coal

Melewati tahap gambut dengan disertai proses humifikasi setelah terakumulasi


pada tempat dimana pohon-pohon (bahan dasar) itu tumbuh.

Komponen organik terbesar adalah material yang mengkilap berwarna coklat


sampai hitam (terlihat dengan mata telanjang) dan umumnya berasal dari serat
kayu yang terhumifikasi

Pada rank rendah (brown coal) secara mikroskopis didominasi oleh huminit dan
pada rank yang lebih tinggi (hard coal) didominasi oleh vitrinite

Ciri khasnya adalah berlapis.

Sapropelic Coal

Tidak melewati fase gambut tetapi mengikuti alur proses diagenesa seperti

batuan sedimen yang kaya akan bahan organik

Banyak mengandung material organik dan mineral hasil transportasi.

Fraksi organiknya terdiri dari algae dan bermacam produk hancuran tumbuhan
dari sekitarnya atau bagian yang lebih jauh lagi berupa spora

Secara mikroskopis dibedakan menjadi boghead coal (bahan utamanya adalah

algae/maceral Alginit) dan cannel coal (bahan utamanya adalah spora/maseral


Sporinit)

Kusam dan terbentuk dari lumpur organic butir halus yang terbentuk pada
kondisi kurang oksigen/reduksi (air dangkal, seperti : kolam, danau, lagun)

Tidak Berlapis

Jenis Batu Bara

Batubara coklat (Brown coal)

Batubara coklat (Brown coal) adalah jenis batubara yang paling rendah
peringkatnya, bersifat lunak, mudah diremas, mengandung kadar air yang tinggi
(10-70%), terdiri atas batubara coklat muda lunak (soft brown coal) dan batubara
lignitik atau batubara cokelat keras (lignitik atau hard brown coal) yang
memperlihatkan struktur kayu. Nilai kalorinya <>(dry mineral matter free)

Batubara keras (Hard coal)

Batubara keras (Hard coal) adalah semua jenis batubara yang peringkatnya lebih
tinggi dari brown coal, bersifat lebih keras, tidak mudah diremas, kompak,
mengandung kadar air yang relatif rendah, umumnya struktur kayunya tidak
tampak lagi, relative tahan terhadap kerusakan fisik pada saat penanganan
(coalhandling). Nilai kalorinya > 5700 kal/gr (dry mineral matter free).

Lignite :

terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami karbonisasi atau perkayaan


akan kandungan C di bawah lapisan tanah dalam jangka waktu yang lama. atau
batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 3575% dari beratnya.

Berdasarkan umur geologisnya digolongkan :

- pitch lignite: lebih muda daripada lignite,

- lignite.

Kadar N, O, VCM, S dan air tinggi. Lignite bersifat higroskopis, nilai kalor bawah

sekitar 1500-4500 kkal/kg.

Sub-bituminous coal :

karakteristiknya berada di antara batu bara lignite dan bituminous, terutama


digunakan sebagai bahan bakar untuk PLTU.

Sub-bituminous coal mengandung sedikit carbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang tidak efisien.

Mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber
panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

Bituminous :

batu bara yang tebal, biasanya berwarna hitam mengkilat, terkadang cokelat
tua. Bituminous coal mengandung 68 86% karbon dari beratnya dengan
kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Umumnya dipakai untuk PLTU, tapi
dalam jumlah besar juga dipakai untuk pemanas dan aplikasi sumber tenaga
dalam industri dengan membentuknya menjadi kokas-residu karbon berbentuk
padat.

mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya.
Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Anthracite :

peringkat teratas batu bara, biasanya dipakai untuk bahan pemanas ruangan di
rumah dan perkantoran. Anthracite coal berbentuk padat (dense), batu-keras
dengan warna jet-black berkilauan (luster) metallic, mengandung antara 86% 98% karbon dari beratnya, terbakar lambat, dengan batasan nyala api biru (pale
blue flame) dengan sedikit sekali asap. adalah kelas batu bara tertinggi, dengan
warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur
karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

Berdasarkan cara terbentuknya, batu bara dibedakan menjadi:

a. Batu bara paleogen, merupakan batu bara yang terbentuk pada cekungan
intranmontain, contohnya yang terdapat di Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara
serta Sulawesi Selatan.
b. Batu bara neogen, yakni batu bara yang terbentuk pada cekungan foreland,
contohnya terdapat di Tanjung Enim Sumatera Selatan.
c. Batu bara delta, yakni endapan batu bara yang terdapat di hampir seluruh
Kalimantan Timur.

Shale:

sedimen yang berbutir sangat halus yang terbentuk akibat konsolidasi clay dan
silt
http://patrickanang.blogspot.com/2009/10/aku-adalah-aku.html

Anda mungkin juga menyukai