Anda di halaman 1dari 7

BAHAN BAKAR

- Pengertian Bahan Bakar

Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah


menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung energi panas
yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan
bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi
redoks) di mana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas
setelah direaksikan dengan oksigen di udara. Proses lain untuk
melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi kimia
eksotermik. Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin dan solar)
sejauh ini merupakan jenis bahan bakar yang paling sering
digunakan manusia.

Berdasarkan wujudnya bahan bakar memiliki 3 jenis,yaitu:


1.Padat
2.Cair
3.Gas

BAHAN BAKAR PADAT

- Pengertian

Bahan bakar padat adalah mengacu pada berbagai bentuk bahan


padat yang dapat dibakar untuk melepaskan energi, memberikan
panas dan cahaya melalui proses pembakaran. Bahan bakar
padat dapat dibandingkan dengan bahan bakar cair dan bahan
bakar gas. Contoh umum bahan bakar padat termasuk kayu,
arang, gambut, batu bara, tablet bahan bakar Heksamin, pelet
kayu, jagung, gandum, gandum hitam, dan biji-bijian lainnya.
- Jenis Bahan Bakar Padat

1. Kayu dan sisa tumbuhan

Kadar abu rendah, kadar air relative tinggi (tergantung pada


spesies dan umur pohon, iklim, kondisi penyimpanan). Termasuk
juga sisa tanaman : batang tebu, kulit buah, sekam, jerami, dll

- Manfaat
Kayu masih banyak digunakan sebagai sumber energi khususnya
di rumah tangga dan industri rumah makanan di pedesaan.
Penggunaan kayu bakar dilakukan untuk keperluan memasak
makanan dan air serta untuk berdiang (menghangatkan badan.

2. Arang

Adalah bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil


pembakaran.Dari bahan yang mengandung unsur C. Sebagian
besar dari pori-porinya. masih tertutup dengan hidrokarbon, dan
senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari "fixed
carbon", abu, air, nitrogen dan sulfur.
Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula,
tulang, dan benda lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur,
dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon,
sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya.

- Jenis-jenis arang:

1. Arang kayu
2. Arang serbuk gergaji
3. Arang sekam padi
4. Arang tempurung kelapa
5. Arang serasah
6. Briket arang
7. Arang kulit buah mahoni

- Manfaat arang

Arang pada awalnya digunakan sebagai pengganti mesiu. Ia juga


digunakan dalam metalurgi sebagai reducing agent, walaupun
sekarang sudah ditinggalkan. Sebagian orang menggunakan
arang sebagai media gambar. Tetapi sebagian besar produki
charcoal digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pembakarannya
lebih bersih daripada kayu biasa.

3.Batu Bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian


umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya
terdiri dari karbon, hidrogen dan nitrogen dan oksigen.
Secara proses: batubara adalah lapisan yang merupakan hasil
akumulasi tumbuhan dan material organik pada suatu lingkungan
pengendapan tertentu, yang disebabkan oleh proses syn
sedimentary dan post sedimentary, sehingga menghasilkan rank
dan tipe tertententu
- Proses pembentukan batu bara

Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap


biokimia (penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan).

● Tahap penggambutan (peatification)

○ Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana


sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam
kondisi bebas oksigen (anaerobik) di daerah rawa dengan
sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air
pada kedalaman 0,5 - -[10 meter. Material tumbuhan yang
busuk ini melepaskan unsur H, N, O, dan C dalam bentuk
senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi humus.
Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi
gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992).

● Tahap pembatubaraan (coalification)


○ Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan
proses biologi, kimia, dan fisika yang terjadi karena
pengaruh pembebanan dari sedimen yang menutupinya,
temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik
dari gambut (Stach, 1982, op cit Susilawati 1992). Pada
tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan
prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang (Fischer,
1927, op cit Susilawati 1992). Proses ini akan menghasilkan
batubara dalam berbagai tingkat kematangan material
organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi
antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.
- Jenis-jenis Batu Bara

1. Batu bara coklat (Brown coal)

Batubara jenis ini adalah batubara dengan kualitas paling


rendah. Biasanya digunakan sebagai bahan bahan untuk
pembangkit listrik tenaga uap. Batu bara jenis ini memiliki
kandungan moisture yang tinggi serta konten yang rendah,
sehingga membuatnya tidak efisien untuk dipindahkan dalam
jarak jauh.

Akan tetapi, jika ada pembangkit listrik yang terpaksa


menggunakan sumber energi dari jenis batu bara ini, maka
pembangkit listrik tersebut biasanya akan dibangun di lokasi
yang relatif dekat dengan penambangannya.
2. Lignite

Lignite terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami


karbonisasi atau perkayaan akan kandungan C di bawah
lapisan tanah dalam jangka waktu yang lama, atau batu bara
coklat adalah bahi bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya. Kadar N, O, VCM, S
dan air tinggi Lignite bersifat higroskopis, nilai kalor bawah
sekitar 1500-4500 kkalk..

3. Sub-Bituminous

Jenis selanjutnya adalah batubara berkualitas sedang. Ciri


fisiknya memiliki warna coklat gelap yang cenderung hitam.
Kelembabannya lebih rendah jika dibandingkan jenis
sebelumnya. Cocok juga untuk digunakan sebagai sumber
energi pembangkit listrik tenaga uap.

4. Bituminous

Jenis ini merupakan batubara yang kualitasnya sudah cukup


tinggi. Secara fisik berwarna hitam mayoritas, namun ada
pula yang berwarna coklat tua. Kandungan bitumen atau
aspal yang ada di dalamnya merupakan asal mula kenapa
jenis ini disebut bituminous. Jenis ini memiliki kandungan
karbon sebesar 60-80% sedangkan sisanya terdiri atas
udara, sulfur, air dan hidrogen

5. Antrasit (Anthracite)

Jenis terakhir ini adalah jenis batubara dengan kualitas


tertinggi. Kandungan karbon di dalamnya mencapai 92,1-
98,0%. Secara fisik, warnanya hitam mengkilap karena
kandungan karbon yang tinggi. Penggunaan batubara
Antrasit ini juga sama seperti yang lainnya, yaitu sebagai
sumber energi (bahan bakar) pembangkit listrik tenaga uap.
Jumlah Antrasit ternyata sangat terbatas, yaitu hanya 1%
dari total penambangan batubara di seluruh dunia. Batubara
jenis ini banyak dihasilkan di Rusia, China, Inggris, Australia,
Ukraina, Korea Utara, dan Amerika Serikat.

- Manfaat Batu Bara


- 1. Sumber Bahan Bakar Pembangkit Listrik
- 2. Menghasilkan Produk Gas
- 3. Membantu Produksi Pupuk Pertanian
- 4. Menjadi Bahan Bakar Transportasi
- 5. Mendukung Produksi Semen

Anda mungkin juga menyukai