Anda di halaman 1dari 4

Golongan A (Bahan Galian Strategis)

Merupakan bahan galian strategis untuk pertahanan dan keamanan Negara dan menjamin kestabilan
ekonomi Negara. Pengelolaannya diatur Negara dan pihak swasta yang diberi kewenangan. Bahan
galian strategis digolongkan untuk kepentingan pertahanan, keamanan negara, dan perekonomian
negara. contohnya adalah:

- minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi dan gas alam

- bitumen padat dan aspal

- antrasit, batubara

- uranium, radium, thorium

- nikel, kobalt, timah, alumunium

A. Minyak dan gas bumi

(migas) adalah sumber daya alam berbentuk zat cair dan zat padat yang tersimpan di dalam reservoir
bumi. Reservoir itu sendiri adalah pori-pori batuan pada suatu kolam di perut bumi.

Secara ilmiah, minyak dan gas bumi memiliki unsur senyawa yang sangat kompleks. Migas memiliki
dua unsur utama, yaitu atom hidrogen (H) dan karbon (C). Oleh karena itu, dalam ilmu kimia, unsur
dalam minyak dan gas ini disebut dengan senyawa hidrokarbon (CxHy).

Migas berperan penting sebagai sumber energi utama di seluruh dunia. Selain itu, minyak dan gas
juga merupakan bahan baku untuk produk obat-obatan, kimia, pupuk, pelarut, plastik, dan pestisida.
Hampir seluruh sektor industri membutuhkan minyak dan gas.

Proses Pengolahan Minyak Bumi


Proses mengubah fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahapan
yang sangat panjang. Pertama, para ahli melakukan eksplorasi. Kegiatan ini
bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi geologi guna menemukan dan
memperoleh perkiraan cadangan minyak bumi. Umumnya, mereka
mengambil bidikan udara untuk membuat peta topografi. Setelah menentukan
daerah yang akan disurvei, para ahli kebumian (geolog) mencari sampel
batuan dan formasi batuan yang muncul dari permukaan karang dan tebing
untuk penelitian laboratorium.

Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan survei geofisika. Mereka


melakukan ini dengan menyebabkan gempa bumi kecil dan getaran di bawah
tanah (aktivitas seismik). Gelombang berosilasi dari ledakan ini turun dan
memantul dari permukaan bumi. Dengan cara ini, situs yang mengandung
minyak dapat dievaluasi secara ilmiah. Daerah bawah tanah yang tidak
berpori disebut antiklin atau cekungan.
Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan bawah berisi air,
lapisan atas berisi minyak, dan di atas minyak rongga berisi gas alam. Jika
cekungan tersebut mengandung minyak dalam jumlah besar, maka akan
dilakukan penggalian untuk mengidentifikasi lokasi yang diperkirakan
mengandung minyak, kemudian langkah selanjutnya adalah eksploitasi.

Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan produksi


minyak. Kegiatan ini meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur,
transportasi untuk pemisahan dan pemurnian minyak, penyimpanan dan
pembangunan fasilitas pengolahan. Sumur pemboran menghasilkan minyak
mentah yang perlu diolah kembali, selain minyak mentah juga menghasilkan
air dan polutan lainnya.

B.Batu bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan nitrogen dan
oksigen

Jenis Batubara
Bartubara secara umum dibagi menjadi empat jenis. Keempat jenis batubara tersebut adalah;

1. Gambut
2. Lignit
3. Bituminus
4. Antrasit.

Gambut seringkali tidak terdaftar sebagai jenis batubara karena penggunaannya sebagai sumber energi
terbatas saat ini. Namun, ini tetap merupakan jenis batubara dan dapat digunakan sebagai sumber
energi. Secara lebih rinci jenis batubara adalah sebagai berikut:
1. Gambut
Gambut adalah langkah awal pembentukan batubara. Gambut terdiri dari lebih dari 60% bahan organik;
biasanya, pakis dan tumbuhan ditemukan di rawa atau rawa. Akibat kandungan air yang tinggi di
lingkungan ini, gambut mengandung banyak arti air, sehingga membatasi kandungan panasnya atau
jumlah energi yang dikandungnya.

2. Lignit
Lignit merupakan batubara coklat lunak yang masih mengandung banyak air. Lignit mempunyai
kandungan panas yang lebih tinggi dibandingkan gambut, tapi ini bukan bentuk batubara yang paling
diinginkan, sebab endapan batubara lignit cenderung relatif muda dan tidak mengalami panas atau
tekanan yang ekstrim.

3. Bitumen
Batubara bitumen mengandung 45% hingga 86% karbon. Jenis batubara yang satu ini terbentuk karena
lebih banyak tekanan yang diterapkan pada batubara lignit. Apabila tekanan yang diterapkan semakin,
maka air yang dikeluarkan semakin banyak, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah karbon murni
yang ada. Selain itu juga meningkatkan kandungan panas batubara.

4. Antrasit
Batubara antrasit adalah batuan metamorf dan dianggap sebagai batubara kelas tertinggi. Antrasit
mengandung 86% sampai dengan 97% karbon dan umumnya memiliki nilai kalor tertinggi dari semua
peringkat batubara. Warnanya keras dan hitam pekat.

Batubara jenis ini memiliki bobot yang sangat ringan jika dibandingkan dengan bentuk batubara lainnya,
karena hanya ada sedikit air yang ada dalam antrasit sehingga antrasit memiliki kandungan panas
tertinggi.

Proses Pembentukan
Seperti minyak dan gas alam, batubara adalah bahan bakar fosil. Batubara mulai terbentuk lebih dari 350
juta tahun yang lalu yang terbentuk dari sisa-sisa organisme purba. Karena batubara membutuhkan
jutaan tahun untuk berkembang dan jumlahnya terbatas maka merupakan sumber daya yang tidak dapat
diperbarui.

Secara umum proses pembentukan batubara yaitu:

1. Materi tanaman di lumpur dan lahan basah, seperti pakis, semak, tanaman merambat, pohon,
dan alga mati dan terakumulasi di permukaan. Awalnya bahan organik diuraikan oleh bakteri,
menghasilkan karbon dioksida dan metana.
2. Materi tanaman menjadi terkubur, dan tidak lagi terpapar udara. Bakteri anaerob kemudian mulai
membusuk bahan-bahan tersebut. Penguburan dan akumulasi dapat terjadi selama beberapa
ribu tahun, menghasilkan beberapa meter materi tanaman yang sebagian membusuk yang
dikenal sebagai gambut.
3. Ketika gambut ini terkubur dalam-dalam, air dan senyawa lainnya keluar dari tekanan yang
meningkat dan batubara kualitas terendah yaitu lignit mulai terbentuk.
4. Penguburan yang berkelanjutan, mengakibatkan peningkatan tekanan dan suhu, menyebabkan
batubara lignit berkualitas rendah ini diubah menjadi “batubara hitam” dengan kualitas lebih
tinggi. Lignit pertama menjadi batubara sub-bituminus, kemudian batubara bituminus, dan
terakhir batubara antrasit kualitas tertinggi. Ketika transformasi ini terjadi, jumlah air dan senyawa
lain di dalam batubara berkurang dan batubara menjadi lebih padat. Seiring dengan ini muncul
konsentrasi karbon yang lebih tinggi.
5. Dari proses tersebut secara singkat proses pembentukan batubara adalah endapan tumbuhan
(pakis, semak, tanaman merambat, pohon, dan alga) yang telah mati yang telah terkubur ribuan
tahun dan tidak lagi terkapar udara kemudian berbah menjadi gambut. Gambut kemudian
berubah menjadi batu bara nuda (lignite) yang memiliki kualitas rendah

C. Nikel

Nikel merupakan salah satu barang tambang yang sangat berharga dan

memiliki nilai jual tinggi di pasaran dunia. Hal ini disebabkan manfaatnya yang

begitu besar bagi kehidupan sehari-hari. Beberapa manfaat dari nikel adalah dapat

digunakan dalam pembuatan logam anti karat, campuran dalam pembuatan

stainless steel, baterai nickel-metal hybride dan berbagai jenis barang lainnya.

Bijih nikel diperoleh dari endapan nikel laterit yang terbentuk akibat

pelapukan batuan ultramafik yang mengandung nikel 0,2 – 0,4 %. Nikel laterit

umumnya ditemukan pada daerah tropis, dikarenakan iklim yang mendukung

terjadinya pelapukan, selain topografi, drainase, tenaga tektonik, batuan induk,

dan struktur geologi.

Anda mungkin juga menyukai