Anda di halaman 1dari 3

Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD)

A. Kompetensi Dasar : 4.7 Membuat salah satu produk bioteknologi

konvensional yang ada di lingkungan sekitar

B. Judul Praktikum : Pengaruh oksigen terhadap fermentasi tape ketan

C. Tujuan Pembelajaran : Untuk mengetahui pengaruh oksigen terhadap hasil

fermentasi kualitas tape ketan

D. Dasar Teori

Proses pembuatan tape ketan melibatkan peran mikroba dalam bentuk ragi. Ragi adalah
suatu inokulum padat yang mengandung berbagai jenis kapang, khamir, dan bakteri yang
berfungsi sebagai starter dalam fermentasi tape. Ragi juga dapat diartikan sebagai zat
pembentuk kalor atau panas yang terjadi pada pembuatan tape, karena diolah dari bahan-bahan
yang mengandung panas atau setidak-tidaknya dapat menimbulkan panas pada tubuh makhluk
hidup.

Ketan yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alkohol dan air. Dengan
adanya alkohol, tape ketan bersifat manis dan agak asam. Banyaknya ragi yang digunakan
disesuaikan dengan jumlah beras ketan. Bila terlalu banyak akan mempercepat proses
fermentasi dan menyebabkan rasa tape menjadi pengar, bila terlalu sedikit dapat menyebabkan
tape yang terbentuk tidak manis. Fermentasi yang terjadi yaitu perubahan pati menjadi gula,
dan oleh ragi gula dirubah menjadi alkohol, sehingga ketan menjadi berair dan manis serta
menimbulkan bau alkohol.

Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur
Saccharomyces cerivisiae yang memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa
dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain itu terlibat pula mikrorganisme
lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera yang turut membantu
dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).

E. Alat dan Bahan


1. Panci
2. Sendok
3. Baskom
4. Bakul
5. Kompor
6. Beras ketan ½ ons
7. Ragi tape ½ sendok makan
8. Daun pisang
9. Air

F. Langkah Kerja
1. Rendamlah beras ketan kurang lebih 12 jam
2. Masukan beras ketan ke dalam bakul dan dicuci dengan air sampai bersih
3. Tiriskan beras ketan lalu tanak di dalam panci sampai matang
4. Setelah matang, dinginkan ketan tersebut
5. Hancurkan ragi hingga halus lalu taburi serbuk ragi ke ketan secara merata
6. Bagi ketan tersebut menjadi 2 baskom dengan berat yang sama
7. Bungkus ketan dalam baskom pertama dengan daun pisang dan diberi nama “Ketan
A”, sedangkan ketan dalam baskom kedua tidak dibungkus dengan daun pisang
(dibiarkan terbuka) lalu diberi nama “Ketan B”
8. Simpan kedua ketan dalam baskom tersebut selama 4 hari di tempat yang gelap
9. Setelah difermentasi, amati perbedaan dari masing – masing baskom
10. Lengkapi tabel pengamatan

G. Data Pengamatan

Baskom Kadar Air Tekstur Rasa Bau


A
B

H. Pertanyaan
1. Mikroorganisme apa yang terlibat dalam fermentasi tape ketan?
2. Apa peran jamur Saccharomyces cerivisiae pada fermentasi tape ketan?
3. Bagaimana perbedaan kadar air pada kedua baskom tersebut?
4. Bagaimana perbedaan tekstur pada kedua baskom tersebut?
5. Bagaimana perbedaan rasa pada kedua baskom tersebut?
6. Bagaimana perbedaan bau pada kedua baskom tersebut?
7. Mengapa fermentasi tape diletakkan di tempat gelap?
8. Senyawa apa saja yang dihasilkan pada fermentasi tape ketan?

I. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai