19, RKS Rumah Deret PDF
19, RKS Rumah Deret PDF
DAN PERTANAHAN
KABUPATEN LUWU TIMUR
PEKERJAAN :
KEGIATAN :
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA
RUMAH SEDERHANA SEHAT
2
Pekerjaan Penunjang Proyek
3.1. Untuk dapat menentukan patok – patok utama bagi pelaksanaan proyek
sebelum memulai pekerjaan penyedia barang / jasa harus mengadakan
pengukuran – pengukuran lapangan dan pematokan. Hasil pengukuran harus
dilaporkan kepada Direksi / pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
3.2. Patok utama dibuat dari kayu dan diletakkan diluar bangunan serta tidak
boleh berubah selama masa pelaksanaan pekerjaan.
3.3. Foto dokumentasi lokasi kondisi existing , proses pekerjaan dan sampai berakhirnya
pekerjaan.
4
Sarana / Kelengkapan Proyek
4.1. Penyedia barang / jasa harus memperhitungkan adanya fasilitas yang cukup
pada saat pelaksanaan pekerjaan.
5
A s u r a n s i
Pasal 6
Standar yang dipakai
6.1 Semua pekerjaan yang ditentukan dalam dokumen ini mengacu dan harus
mengikuti persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta Peraturan –
peraturan Nasional dan Internasional lain yang ada hubungannya dengan
pekerjaan ini, kecuali nyata-nyata dipersyaratkan lain oleh RKS ini dan Direksi
teknik.
7
Penggunaan Persyaratan Teknis
7.2. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis
ini berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan
ini, dan disesuaikan dengan gambar – gambar , keterangan – keterangan
tambahan tertulis dan perintah Direksi / Pengawas.
7.3. Standar – standar utama yang diapakai adalah standar – standar yang
dibuat dan berlaku resmi dinegara ini, apabila tidak terdapat standar
yang dapat diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut, maka harus
digunakan standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan –
pekerjaan tersebut atau setidak – tidaknya standar dari negara
produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut yang
diberlakukan.
8
Pekerjaan Pendahuluan
Item item pekerjaan lain yang erat kaitannya sebagai persiapan dan
tidak dapat dipisahkan sebagai bagian pekerjaan pendahuluan
9.2.1. Penggalian
9.2.2. Penimbunan
a. Seluruh bagian Site yang direncanakan untuk perletakan batu
harus ditimbun sampai mencapai ketinggian yang
ditentukan. Dengan menggunakan bahan timbunan yang cukup
baik. Bebas dari sisa – sisa rumput, akar – akar dan lain –
lainnya . Dalam hal ini harus mengikuti petunjuk –
petunjuk pengawas teknik.
10
Pekerjaan Beton
10.2. Referensi
Kecuali ditentukan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti
ketentuan – ketentuan seperti yang tertera dalam :
10.3. Material
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdidi dari
:
10.3.1. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi – gradasi yang terhalus dan
kasar dan harus .
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kontaminasi dari bahan – bahan yang dapat merusak .
Agregat halus (pasir) dan agregat kasar harus disimpan
dalam tempat – tempat yang terpisah.
10.3.2. Semen
a. Semen yang dipakai harus dari mutuyang baik.
10.4. Pelaksanaan
10.4.1. Proporsi
10.4.2. Pengecoran Beton
a. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekesting harus bersih
dari kotoran – kotoran dan bahan – bahan lain. Alat –
alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa juga
harus bersih dan penulangan harus dimatikan pada
posisinya serta diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi.
b. Pengecoran dilaksanakan bila semua penulangan telah
terpasang dengan baik, bekesting sudah cukup kokoh
serta telah diperiksa secara seksama oleh Direksi
teknik / konsultan pengawas
10.5. Bekesting
11.0.1. Umum
a. Bekesting harus direncanakan serta dilaksanakan dan
diusahakan sedemikian rupa agar waktu pengecoran dan
pembongkaran tidak mengakibatkan cacat – cacat ,
gelombang – gelombang maupun perubahan bentuk ukuran
–ukuran , ketinggian – ketinggian serta posisi daripada
beton yang dicor.
10.5.2. Material
Bekesting untuk beton terbuat dari jenis papan tebal 2cm
dan diperkuat balok 5 x 7 cm yang mengikuti bentuk kolom
dan balok pekerjaan beton lainnya.
Sebelum pemasangan bekesting penyedia barang / jasa harus
memberikan gambar perencanaan bekesting secara lengkap
untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas.
Syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk pemakain
bekesting beton adalah sebagai berikut :
11.2. Material
11.2.1. Angkur dan pengikat – pengikat harus dibuat berdasarkan
perencanaan yang disetujui Direksi/ Pengawas dan apabila
tidak disebutkan maka terbuat dari baja.
11.2.2. Batu bata yang digunakan harus baru, terbakar keras dan
dipasang kedap air digunakan adukan 1 Pc : 5 Ps ukuran
bata yang dianjurkan adalah 5.5. Cm x 11 Cm x 22 cm
dengan toleransi ukuran 0,5 cm.
12
Pekerjaan Plasteran dan Adukan.
12.1.2. Semen
a. Semen yang dipakai harus baru, tidak ada bagian – bagian
yang membatu dan dalam zak yang tertutup.
12.2. Perencanaan
12.2.1. Campuran (Mixer) adukan dan plasteran.
a. Plasteran adukan (1 Pc : 4 Ps)
Penggunaannya :
Semua dinding beton maupun batu bata dan dinding -
dinding lain yang diharuskan memakai plasteran kedap air.
b. Acian
Penggunannya :
Acian dibuat dalam campuran dan air . Acian hanya
digunakan pada dinding – dinding terplaster yang akan dicat.
12.3. Pelaksanaan :
12.3.1. Umum
a. Sedapat mungkin mempergunakan mesin – mesin pengaduk
(Concrete mixer) dan peralatan yang memadai. Persiapan
dan membersihkan permukaan – permukaan yang akan diplaster
dari kotoran – kotoran dan bahan – bahan lain yang dapat
merusak plasteran. Tukang – tukang plester yang dinilai
tidak cakap karena pekerjaan yang buruk harus diganti
dengan yang lebih terampil.
13
Pekerjaan Kayu
13.1.Scope Pekerjaan
Bagian yang meliputi pengadaan dan pemasangan kayu – kayu dengan
pembagian sebagai berikut :
13.1 Material
13.2.1. Kayu yang dipakai untuk pekerjaan ini seluruhnya minimal
harus setaraf dengan kayu yang mempunyai kelas keawetan
III dan kelas II atau yang setaraf.
13.2.2. Kayu - kayu yang akan digunakan harus tanpa cacat dan
harus bebas dari mata kayu.
13.2.3. Contoh dari kayu – kayu ini harus diberikan kepada Direksi /
pengawas untuk disetujui penggunaannya.
13.3. Pengerjaan :
Semua Pengerjaan harus setaraf kelas satu dengan hasil yang
baik dan rapi, untuk profil panjang harus menggunakan mesin –
mesin pemotongan. Semua lubang – lubang bekas baut dan
sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapi kembali.
14
Pekerjaan Atap
14.2. Material
14.2.1. Bahan Atap Metal, Semua contoh Bahan Atap ditunjukkan kepada
Direksi untuk disetujui.
14.3. Pemasangan
Semua pengerjaandisesuaikan dengan gambar kerja,
15
Pekerjaan Langit – langit (Plafond)
15.2. Material
Penutup plafond seperti yang ditunjukkan dalam gambar , menggunakan
Tripleks 122 x 244 x 3 mm dan Rangka Kayu 5 x 5 cm perpanel dengan
ukuran sesuai pola yang digunakan dalam gambar.
15.3 Pelaksanaan
15.3.1. Rangka untuk plafond adalah Kayu Ukuran 5 x 5 cm, ukuran sesuai
gambar dan menggunakan penggantung plafond sesuai petunjuk
Direksi / pengawas teknik.
15.3.2. Seluruh meterial yang dipasang pada pekerjaan ini, sesuai dengan
contoh – contoh bahan yang telah ditetapkan pada persyaratan bahan
dan telah mendapat persetujuan Direksi / Pengawas teknik.
15.3.3. Pelaksanaan dikerjakan oleh tenaga ahli terampil dan dapat selalu
menjaga kebersihan dan kerapihan terhadap mutu hasil pekerjaan.
16.2. Material
14.2.1. Untuk lantai ruangan menggunakan lantai keramik 40 x 40 cm
,Keramik 20x20 cm lantai KM/WC , 20 x 25 cm Untuk Dinding
KM/WC. Warna yang digunakan ditentukan saat proses
pekerjaan akan dilakukan.
14.2.2. Semua contoh keramik ditunjukkan kepada Direksi untuk disetujui.
16.3. Pelaksanaan
16.3.1. Sebelum lantai keramik dipasang , terlebih dahulu diberi lapisan
cor beton dengan adukan 1 Pc : 3 Ps : 5 Krk dengan ketebalan
3 - 5 Cm.
16.3.2. Lantai cor harus rata dan datar kecuali pada daerah Km/ Wc ,
lantai harus dibuat miring kearah saluran pembuang (floor
Drain).
16.3.5.Pengisiaan Naad.
a. Setelah keramik dipasang, maka celah / naad antara
keramik tersebut diisi dengan pasta pengisi
b. Lebar naad yang diperkenankan adalah 2 – 3 mm dan
setiap naad tersebut harus lurus, rapi dan memenuhi
unsur – unsur estetika bangunan.
c. Bahan naad harus disetujui oleh Direksi / pengawas
sebelum digunakan
16.3.6. Semua permukaan lantai keramik, harus bersih dari sisa – sisa
kotoran maupun sisa adukan semen.
17
Pekerjaan Pengecatan
17.3. Pelaksanaan
17.3.1. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng – keleng yang masih
disegel , tidak pecah atau tidak bocor dan mendapat persetujuan
Direksi / Pengawas.
17.3.2. Penyedia barang / jasa harus memperlihatkan contoh dari bahan cat
yang akan digunakan untuk disetujui Direksi/ Pengawas.
17.3.3. Penyedia barang / jasa harus sudah mengerti betul tentang cara –
cara penggunaan cat sesuai rekomendasi pabrik yang
bersangkutan.
17.3.10. Politur
Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengamplas
bagian depan / permukaan yang akan dipolitur.
Pekerjaan tersebut diulangi sampai menghasilkan permukaan
yang mengkilat.
18
Gambar Pelaksanaan
18.1. Setelah selesainya seluruh pekerjaan, penyedia jasa dan konsultan pengawas
harus membuat gambar pelaksanaan (As Build Drawing) dari seluruh
sistem, termasuk apabila terjadi perubahan letak, denah dan konstruksi.
18.2. Pada As Build Drawing harus tercantum ukuran – ukuran jarak, kedalaman
tinggi – tinggi dari bagian sistem terhadap bagian – bagian dari gedung
atau struktur lainnya.
18.3. Instalasi listrik, harus dibuat oleh penyedia jasa sesuai dengan keadaan
yang terpasang dan diserahkan kepada pemberi tugas pada saat terima
pekerjaan.
19
Pengawasan (Supervisi)
20
Penutup
20.1 Penjelasan – penjelasan yang belum / tidak tercantum / dijelaskan dalam RKS
ini dapat dilihat pada gambar .