Materi Putaran Rotasi
Materi Putaran Rotasi
Definisi :
Sebuah sudut berarah adalah suatu sudut yang salah satu kakinya ditentukan sebagai kaki
awal dan kaki yang lain sebagai kaki akhir.
Lambang ⦨ABC adalah untuk sudutberarah dengan kaki awal dan kaki akhir . Untuk
B H
A B A I
Apabila ∠ ABC sebuah sudut, maka ∠ ABC = ∠ CBA sehingga m (∠ ABC) = m (∠ CBA).
Tetapi untuk sebuah sudut berarahABC, berlaku m (⦨ ABC) = - m (⦨ CBA). Ini disebabkan
orientasi ganda (BAC) selalu lawan orientasi ganda (BCA).
Apabila ada dua garis berpotongan yang tidak tegak lurus, sudut antara dua garis itu kita pilih
sudut lancip. Sebab ada dua pasang sudut bertolak belakang, satu pasang lancip dan satu
pasang tumpul.
70
s A B
30
P
Gambar 11.3
Gambar 11.2
Kita sekarang akan lebih merinci sudut antara dua garis sebagai berikut. Andaikan garis s dan
garis t berpotongan dititik A (gambar 11.3). andaikan P sebuah titik pada s sedangkan B dan
C dua titik t sehingga A terletak antara B dan C. Jika ∠ PAB lancip, maka dikatakan bahwa
sudut dari s ke t adalah ∠ PAB. Jika ∠ PAB tumpul, maka sudut dari s ke t adalah ⦨ PAC.
Pada gambar 11.3 jika m(∠ PAB) = 150, maka besarnya sudut dari s ke t adalah m(⦨ PAC) =
-30 sedangkan besarnya sudut dari t ke s adalah m(⦨ CAP)= 30.
u t
C B
P
70
A s
D 30
E F
Gambar 11.4
Sehingga dapat dikatakan bahwa sudut berarah dari satu garis ke garis lain dapat berkisar
antara -90 hingga 90. Sedangkan sudut antara dua garis dapat berkisar antara 0 dan 90.
Teorema11.1 :
Andaikan s dan t dua garis yang tidak saling tegak lurus dan yang berpotongan di titik A.
Andaikan P dan Q dua titik yang berlainan dengan A, maka m(⦨ PAP”) = m(⦨ QAQ”)
dengan P” = MtMs(P) dan Q” = MtMs(Q)
Bukti :
Kasus1 .
Maka MtMs(A) = A. Sebut peta ini A”, jadi A” = A, oleh karena M tMssebuah isometri, maka
P”, K” dan A” = A terletak pada satu garis yang melalui A. sehingga m(⦨ PAP”) = m (⦨
KAK”).
Kasus 2 .
Apabila P ∉ s dan karena besar sudut-sudut tidak berubah terhadap isometric maka m(⦨
PAK) = m(⦨ P”AK”)
Oleh karena komposit dua refleksi garis adalah sebuah isometri langsung maka orientasi
ganda (APK) sama dengan orientasi ganda (AP”K”)
Apabila kedudukan P seperti dalam gambar 11.5.b maka m(⦨ PAP”) = m(⦨PAK) + m(⦨
KAP”). Sedangkan m(⦨ KAK”) = m(⦨ KAP”) + m(P”AK”). Sehingga m(⦨ PAP”) = m(⦨
KAK”)
Kasus 3.
Dengan cara yang serupa untuk kedudukan P seperti pada gambar 11.5.c, dapat pula
dibuktikan bahwa m(⦨ PAP”) = m(⦨ KAK”)
Jadi oleh transformasi MtMssetiap titik terputar dengan sudut berarah yang sama mengelilingi
titik yang sama.
Definisi 2 :
Andaikan A sebuah titik dan ϕ sebuah bilangan yang memenuhi -180 < ϕ < 180. Sebuah
rotasi mengelilingi A adalah sebuah padanan RAϕ : V → V yang ditentukan sebagai berikut :
1. RAϕ (A) = A
2. Jika P ≠ A maka RAϕ (P) = P’ sehingga m(⦨ PAP’) = ϕ dan AP’ = AP.
Teorema11.2 :
Jika s dan t dua garis yang tidak tegak lurus dan yang berpotongan di A dan jika sudut antara
garis s kegaris t adalah ½ ϕ, makaRAϕ = MtMs
Bukti :
Andaikan sebuah titik P ≠ A dan titik K ≠ A pada s. andaikan K’ = M tMs(K) maka m(⦨
KAK’) = 2 x ½ ϕ = ϕ. Jika P’ = M tMs(P) maka menurut teorema 11.1 m(⦨ PAP’) = m(⦨
KAK’) sehingga m(⦨ PAP’) = ϕ
Menurut teorema diatas, komposit dua refleksi terhadap dua garis yang berpotongan tidak
tegak lurus adalah sebuah rotasi dengan titik potong kedua garis itu sebagai pusat.
Jika kaki-kaki sudut dan membentuk dua sinar yang berlawanan arah, sehingga
misalnya (CBA), kita juga dapat mengatakan bahwa ∪ adalah ∠ ABC dengan ukuran
180.
Kita dapat pula menulis m(⦨ ABC) = 180 atau m(⦨ ABC) = -180.
Akibat1 :
Hasil kali dua refleksi pada 2 garis adalah suatu rotasi atausuatu translasi. Oleh karena setiap
rotasi dapat diuraikan sebagai dua refleksi garis maka,
Akibat2 :
Contoh :
Jika RAϕ sebuah rotasi yang memetakan P pada P’, tentukanlah dua pasang garis yang dapat
digunakan sebagai sumbu-sumbu refleksi sehingga komposit refleksi-refleksi ini adalah rotasi
yang diketahui.
Penyelesaian:
Teorema11.3 :
Bukti :
Andaikan ada rotasi RA,ϕ1dan rotasiRB,ϕz. Tarik garis s = , Jika m(⦨ XAY) = m(⦨ XAZ) =
½ ϕ, maka RA,ϕ1 = MsMt dan RB,ϕz= MuMg. Jadi RB,ϕz RA,ϕ1 = (MuMg)(MsMt) = MuMt
Apabila u//t maka RB,ϕ2RA,ϕ1 adalah suatu geseran. Kalau u dan t berpotongan di C maka M uMt
adalah suatu rotasi yang berpusat di C.
Sebagai gambaran, andaikan ϕ2 = 140 dan ϕ1 = 60. Dalam hal ini m(∠ ACB) = 80 dan m(∠
PCB) = 100. Oleh karena m(⦨ ACB) = - 80 maka sudut dari t ke u adalah -80; jadi ϕ= -160.
Perhatikan bahwa -160 = (ϕ1 + ϕ2 ) – 360.
Hasil kali atau komposisi dua putaran dengan satu pusat adalah sebuah putaran
dengan pusat yang sama disebut transformasi identitas. Transformasi identitas ini dapat
dianggap sebagai sebuah putaran pula dengan sudut putar sebesar 0. Jadi dapat dikatakan
bahwa himpunan putaran-putaran mengelilingi titik yang sama adalah tertutup terhadap
komposisi.
Teorema11.3 :
Hasil kali dua rotasi adalah sebuah rotasi atau sebuah translasi.
Pembuktian:
Andaikan terdapat rotasi dan rotasi . Tarik garis s = , jika m(⦨ XAY) = m(⦨
Sebagai gambaran, andaikan ϕ2= 140 dan ϕ1 = 60. Dalam hal ini m(< ACB) = 80 dan m(<
PCB) = 100. Oleh karena m(⦨ ACB) = - 80 maka sudut dari t ke u adalah – 80. Jadi, ϕ= -
160. Sehingga – 160 = (ϕ1 + ϕ2 ) – 360