Anda di halaman 1dari 14

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN

Deskripsi Diri

IDENTITAS DOSEN

1. Nama Dosen yang Dinilai : Helmi, S.Ag., M.Pd.

2. NIP/NIK/NRP : 197704172007101001

3. Perguruan Tinggi Pengusul : IAIN Mataram

4. Nomor Peserta : 112 1011 1 226 0373

5. Rumpun/Bidang Ilmu Yang Disertifikasi : Manajemen SDM

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
2011

1
DESKRIPSI DIRI DOSEN

Deskripsikan dengan jelas apa saja yang telah Saudara lakukan yang dapat dianggap
sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma
Perguruan Tinggi, yang berkenaan dengan hal-hal berikut. Deskripsi ini perlu dilengkapi
dengan contoh nyata yang Saudara alami/lakukan dalam kehidupan profesional sebagai
dosen.

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran

A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara
lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan jelaskan dampaknya !

Deskripsi:
Ada sejumlah hal yang menjadi catatan penting dan harus saya sikapi berdasarkan
pengalaman mengajar berbagai mata kuliah pada jurusan KPI, PMI, di Fakultas Dakwah,
dan Jurusan Tadris IPS di Fakultas Tarbiyah maupun pada Jurusan Mu’amalat Fakultas
Syari’ah. Saya menemukan beberapa masalah yang muncul pada mayoritas mahasiswa
sehingga hal itu menjadi kendala sekaligus tantangan dalam perkuliahan saya.
Permasalahan tersebut antara lain adalah: 1). Mahasiswa kurang bersemangat mengikuti
proses perkuliahan, 2) Kurang memiliki literatur, 3) Minat baca rendah, 4) Kurang berani
mengemukakan pendapat. Berdasarkan kenyataan tersebut saya menyimpulkan bahwa
umumnya mahasiswa motivasinya rendah, mereka terlalu pasif, lamban, mereka selalu
menginginkan sesuatu bisa diperoleh secara instant, dan kurang memiliki daya juang untuk
maju dan memperluas pengetahuan dan wawasannya. Padahal bila diperhatikan fasilitas
hidup dan belajar mereka jauh lebih baik dibandingkan generasi sebelum mereka. Fasilitas-
fasilitas tersebut misalnya HP, kendaraan bermotor, laptop/PC, internet/Hotspot. Fasilitas-
fasilitas penunjang itu mestinya dapat membantu mereka melakukan mobilitas dan akses
informasi atau kegiatan-kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas
mereka. Akan tetapi yang dapat saya cermati mereka umumnya menggunakan fasilitas itu
untuk kesenangan, hura-hura, dan terlibat pada kegiatan atau mengakses informasi-
informasi hiburan yang tidak bermakna. Meskipun harus diakui pula bahwa masih ada
sebagian kecil mahasiswa ideal yang punya motivasi tinggi dan selalu berupaya
meningkatkan kualitas diri mereka serta menggunakan segala fasilitas yang bisa mereka
akses secara optimal pada kegiatan produktif.
Menghadapi kenyataan tersebut saya berpikir keras dan berupaya menemukan solusi
yang bisa mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik. Upaya yang dapat saya lakukan
dalam mengatasi masalah-masalah tersebut adalah: Pertama, pada setiap perkulihan saya
selalu menyempatkan diri untuk menggugah, menyadarkan mahasiswa bahwa mereka harus
aware pada diri dan lingkungan mereka, mereka harus sadar bahwa tantangan dan
tanggungjawab masa depan mereka akan lebih berat dari masa sekarang oleh karena itu
mereka harus benar-benar mempersiapkan diri dengan berbagai kecakapan, keterampilan
hidup, dan kecerdasan yang mumpuni, mereka tidak boleh santai, hura-hura dan gamang
dalam menjalankan segala aktivitas akademik dan hidup, semua aktivitas harus memiliki
makna bagi peningkatan kualitas diri dan lingkungannya. Kedua, agar mahasiswa lebih
tertarik dan bersemangat mengikuti perkuliahan maka metode ceramah dikurangi, diskusi
dan tanya jawab yang lebih banyak dilakukan, sehingga mahasiswa lebih banyak dilibatkan,
dan terus dipompa keberaniannya untuk mengemukakan pendapat, dan dilengkapi dengan
penggunaan media pembelajaran audio visual (LCD). Ketiga, Mahasiswa harus memiliki
literatur pokok yang terkait dengan mata kuliah saya dan harus diresume, disamping itu

2
mereka juga dianjurkan untuk mencari literatur-literatur penunjang. Keempat, Mahasiswa
diwajibkan untuk menyusun makalah individu dan kelompok, makalah harus menggunakan
minimal lima (5) literatur. Tugas kelompok dipresentasikan dan harus direvisi, sedangkan
tugas individu setelah saya koreksi mahasiswa diberi kesempatan untuk merevisi
makalahnya. Presentasi dan diskusi kelompok ini menurut saya perlu dilakukan untuk
melatih mereka tampil dan berbicara mengemukakan pendapat dan gagasan mereka di
depan umum, disamping itu untuk melatih kerjasama antara anggota kelompok dan
membangun komunikasi dialogis dengan audience atau kelompok lain. Kelima, ketika
diskusi, kelompok penyaji semua harus aktif tidak sekedar duduk manis melengkapi anggota
lainnya. Keenam, saya kadang-kadang memberi kesempatan mahasiswa untuk
mengemukakan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi, cara ini digunakan agar mereka
menjadi lebih terbuka, dan merasa diperhatikan.
Berdasarkan pengamatan dan hasil evaluasi dalam beberapa kali pertemuan saya
melihat adanya perubahan yang signifikan, mahasiswa lebih bersemangat, pemahaman
terhadap materi lebih berkembang dan mengalami peningkatan, suasana diskusi lebih hidup
karena hampir semua mahasiswa aktif terutama yang selama ini tidak berani berbicara
sudah mulai mencoba untuk bersuara, baik mengajukan pertanyaan, menjawab dan
menyanggah pendapat temannya.

A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik
yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Deskripsi:
Kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik adalah sikap-sikap yang
harus dimiliki oleh seorang dosen, dan pendidik pada umumnya. Bagi saya kedisiplinan
menjadikan hidup lebih teratur, terarah, dan merupakan salah satu syarat untuk dapat
meraih sukses.
Kedisiplinan:
Dalam perkuliahan saya selalu masuk dan keluar kelas tepat waktu, materi
disampaikan secara singkat, padat, jelas dan tentunya sistematis. Bila saya berhalang an
hadir saya selalu mengupayakan agar tetap menghubungi mahasiswa untuk
menginformasikan ketidakhadiran saya sehingga mereka tidak menunggu tanpa ada
kejelasan/kepastian. Kemudian saya mengarahkan mereka agar mencari materi/tema
kuliah yang mestinya dikuliahkan pada hari tersebut di perpustakaan agar waktu mereka
tetap dapat diisi dengan kegiatan produktif, hasil penelusuran mereka itu harus
dilaporkan atau dibuatkan semacam resume. Kemudian pada pertemuan berikutnya saya
rundingkan dengan mahasiswa kapan kuliah tambahan/pengganti dilaksanakan agar
materi tidak terlewatkan. Ini semua saya lakukan agar SAP yang telah disusun bisa
terlaksana secara maksimal. Disamping itu kontrak belajar dengan mahasiswa tetap
diterapkan, dimana bagi mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit diperbolehkan
masuk tapi dianggap tidak hadir. Mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas , nilai
akhirnya mendapatkan pengurangan.
Keteladanan:
Salah satu nilai dan sikap yang harus dimiliki Dosen adalah keteladanan. Keteladanan
adalah kekuatan yang dapat menggerakkan orang lain menjadi lebih baik, dan salah satu
fungsi dosen adalah menggerakkan mahasiswa agar menjadi lebih baik. Kepribadian
seorang dosen yang tanpa keteladanan adalah seperti “tong kosong yang nyaring
bunyinya”. Penguasaan teori dan konsep ilmu pengetahuan akan bermakna bila
dibarengi dengan sikap dan tindakan yang selaras, dipraktekkan dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu saya selalu berusaha dan membiasakan diri untuk menselaraskan antara
kata dan perbuatan. Karena mahasiswa tidak hanya butuh nasehat tapi contoh kongkri t
yang bisa dijadikan panutan/teladan. Apalagi bila dikaitkan dengan kondisi bangsa kita

3
saat ini yang sedang mengalami krisis keteladanan, maka saya sudah seharusnya bisa
memulai sebuah gerakan keteladanan bagi mahasiswa, dimana mereka dapat
menemukan keteladanan itu pada lingkungan terdekat mereka, yaitu kampus.
Contoh-contoh keteladanan yang dapat saya praktekkan antara lain; materi yang
saya sampaikan langsung saya praktekkan meskipun dalam hal-hal keci, misalnya
tentang kebersihan, kerapian, kesopanan, kedisiplinan, kesungguhan, kerja keras,
pantang menyerah, kejujuran dan tanggungjawab, serta profesionalitas. Kemudian saya
juga tunjukkan buku-buku yang menarik untuk dibaca, dan kadang saya
ceritakan/simpulkan pesan-pesan penting dalam buku tersebut sebagai bahan pelajaran
bagi saya dan juga mahasiswa. Saya anjurkan mereka untuk mengikuti, membaca dan
menyimak berbagai acara dan sajian media baik elektronik maupun media cetak yang
inspiratif, misalanya acara TV Kick Andy, Cerita Tokoh dan berbagai sajian inspiratif
lainnya. Hal ini saya lakukan agar mendorong mereka untuk menemukan dan mengambil
keteladanan dari orang-orang sukses, agar mereka juga tidak hanya menggunakan
media-media tersebut untuk hiburan semata. Dalam penyampaian materi saya selalu
selingi dengan pencerahan agar mahasiswa terus termotivasi untuk belajar, banyak
membaca, dan menulis karya ilmiah, sehingga ada perubahan dalam berpikir, bersikap
dan menjalani kehidupan. Saya tanamkan pada mahasiswa bahwa tidak ada kata
berhenti untuk belajar, apalagi sebagai muslim sudah diperintahkan untuk menuntut
ilmu sejak lahir sampai ajal menjemput. Tidak ada kata berhenti untuk berubah menjadi
lebih baik, dan setiap saat harus lebih baik dari sebelumnya, serta perubahan menjadi
lebih baik itu harus diri sendiri yang melakukannya, orang lain hanya memfasilitasi kita.
Keterbukaan Terhadap Kritik:
Sebagai manusia biasa saya adalah makhluk yang tidak sempurna dan pasti memiliki
kekurangan, kelemahan dan berbuat kesalahan. Saya akan sangat bersyukur dan
berterimakasih bila ada orang yang bersedia menegur kekurangan dan mengkritik
kelemahan dan kesalahan saya, tentu saran dan kritik tersebut disampaikan dengan cara
yang santun, membangun dan manusiawi, sebab apabila sisi kemanusiaan kita tersentuh
pribadi kita akan merasa tidak ada hambatan emosional antara kita dengan orang yang
mengkritik. Kemudian kritikan dan masukan saya jadikan sebagai bahan introspeksi dan
evaluasi agar saya bisa lebih baik dalam segala hal.
Perbedaan dalam pemikiran, pemahaman tentang suatu permasalahan adalah hal
yang biasa. Begitu juga yang terjadi antara saya dan mahasiswa, k etika ada mahasiswa
yang mengkritik, menyatakan pendapat yang berbeda dan disampaikan dengan sikap
serta bahasa yang kurang berkenan dihati, saya tidak tersinggung apalagi marah dan
menghujat mahasiswa tersebut. Saya tanggapi dengan senyum dan mengucapkan
terimakasih, saya komentari bahwa mereka punya hak untuk mengkritik, boleh beda
pendapat dan saya tidak akan memaksakan pendapat saya pada mereka. Saya bersikap
demikian agar mahasiswa lebih berkembang, kritis, dan tidak puas hanya dengan satu
sumber, bagi saya mahasiswa adalah pribadi-pribadi yang masih butuh bimbingan,
arahan dan masih dalam proses belajar. Jadi sangat tidak mendidik bila sebagai dosen
menghadapi kritik dengan sikap tertutup, kaku, dan emosional.
Saya yakin bahwa sikap saya yang terbuka menerima saran dan kritikan itu adalah
bagian dari keteladanan sehingga efeknya adalah mahasiswa juga bisa menerapkan hal
yang sama ketika mereka membelajarkan orang lain, apalagi kecendrungan perubahan
masyarakat ke depan adalah keterbukaan dalam menyampaikan aspirasi, saran maupun
kritik. Oleh karena itu saya sebagai dosen, begitu juga halnya dengan mahasiswa harus
siap menghadapi situasi seperti itu.

4
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian

B.1. Sebutkan produk karya-karya ilmiah (buku, artikel, paten, dll) yang telah Saudara
hasilkan dan pihak yang mempublikasikannya. Bagaimana makna dan
kegunaannya dalam pengembangan keilmuan. Jelaskan bila karya tersebut memiliki
nilai inovatif

Deskripsi:
Bagi saya pendidikan adalah hal yang sangat penting dan menjadi prioritas,
pendidikan merupakan investasi masa depan yang aman dan jelas hasilnya. Untuk itu saya
terus berusaha mengembangkan dan meningkatkan keilmuan saya. Saya sangat tertarik
dan merasa tertantang untuk terus mengkaji lebih dalam agar mampu menemukan problem-
problem pendidikan sekaligus menawarkan solusinya baik dalam lingkup keluarga, lembaga
pendidikan, dan masyarakat luas. Dalam berbagai penelitian dan pengabdian, saya
berusaha untuk konsisten dengan masalah pendidikan, beberapa hasil penelitian dan
pengabdian itu adalah sebagai berikut :

a. Hasil Penelitian
Tahun Judul Penelitian
2000 Perempuan Kepala Rumah Tangga (Studi Pemikiran Fatimma Mernissi)
2003 Need Assesment Pembangunan Kota Bima, NTB
2004 Eksploitasi Pekerja Anak Di Sektor Pariwisata di Pulau Lombok
Efektivitas Pemberdayaan Perempuan Perajin Gerabah Oleh Pusat Studi
2005 Wanita Univ. Mataram di Desa Banyumulek, Kec. Labuapi, Kab. Lombok
Barat, NTB
2008 Efektivitas Pelatihan Pengelola Koperasi di Balai DIKLAT Koperasi NTB
Efektivitas Program Pendidikan Keaksaraan di PKBM Al-Kaustar, Ampenan,
2010
Mataram, NTB

b. Karya Tulis
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
Membangun Anak Negeri (Kumpulan Khutbah Buku, diterbitkan oleh
2005
Jum’at Peduli Anak) UNICEF, Jakarta,
Persepsi Masyarakat Tehadap Peran PKBM
Jurnal Educatia IKIP
2007 Marije di Desa Dasan Lauk Lombok Tengah
Mataram
NTB
Kewirausahaan Pemuda Melalui Pendidikan
Jurnal Educatia IKIP
2009 Non Formal di Kecamatan Rasa NaE Barat,
Mataram
Kota Bima, NTB
Peran Tutor PAUD Dalam Mengembangkan
Jurnal Educatia IKIP
2010 Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Pada PKBM
Mataram
Al Amin Pejeruk, Ampenan , Mataram, NTB

c. Makalah
Tahun Judul Penyelenggara
Optimalisasi Kegiatan Mahasiswa Komunitas IPERMA Parado Bima
2008
Dalam Pemberdayaan Masyarakat NTB
Peran Strategis Mahasiswa Dalam Suksesi IPERMA Parado Bima
2008
Kepemimpinan Daerah NTB
Peran Serta Mahasiswa Dalam Sosialisasi
2009 Investasi Pengelolaan Sumber Daya Alam di IMBI Mataram
Daerah

5
Mahasiswa Sebagai Mediator Dalam
2010 HMJ PLS IKIP Mataram
Penanganan Daerah Konflik
Peran Mahasiswa PLS Dalam Sosialisasi
2011 Jurusan PLS IKIP Mataram (Dalam Rangka HMJ PLS IKIP Mataram
Penerimaan Mahasiswa Baru TA. 2011/2012)

Produk-produk penelitian dan karya ilmiah tersebut di atas menurut saya sangat
memiliki makna dan kegunaan dalam pengembangan keilmuan. Karena menjadi bahan atau
data riil bagi para penentu kebijakan dalam menentukan bentuk program apa yang akan
dilaksanakan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga setiap program yang ada
benar-benar bermanfaat dan mempunyai nilai tambah serta membawa perubahan bagi
kehidupan masyarakat. Bukan semata perubahan dari segi fisik tapi terutama pada pola
pikir, mental atau tradisi-tradisi masyarakat yang kurang mendukung terjadinya suatu
perubahan. Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa selama ini tidak sedikit program
pemerintah yang kurang tepat sasaran karena bersumber dari data atau survei awal yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang masing-masing memiliki ”kepentingan”. Keterlibatan
Perguruan Tinggi (dosen) dalam menghasilkan data yang akurat sangat membantu
walaupun tidak semua kegiatan didukung penuh oleh institusi seperti dalam pendanaan
kegiatan penelitian.
Karya tentang perempuan kepala rumah tangga misalnya, memberikan pandangan
baru tentang bagaimana posisi perempuan dalam rumahtangga. Selama ini keberadaan
perempuan dianggap hanya sebagai pelengkap eksistensi laki-laki, perempuan sering
dimarjinalkan peran dan eksistensinya. Dari hasil kajian pemikiran Fatimma Mernissi ini, saya
melihat bahwa perempuan seharusnya mendapatkan perlakuan yang lebih adil dan
proporsional. Perempuan dengan segala potensinya yang tidak dimiliki oleh laki-laki bisa
juga meraih sukses melebihi apa yang diraih oleh laki-laki, sehingga sudah sepantasnya
mereka diperlakukan dan diberi kesempatan yang lebih luas dari apa yang mereka dapatkan
selama ini. Karya ini menurut saya memberikan pemahaman dan perspektif baru tentang
posisi perempuan dalam berbagai segi kehidupan.
Karya tentang kebutuhan pembangunan Kota Bima misalnya, hasil penelitian ini
memberikan informasi awal dan sebagai infromasi pembanding selain data yang ada pada
tiap-tiap Dinas Pemerintahan, agar Wali Kota terpilih saat itu memiliki informasi yang akurat
tentang berbagai kebutuhan, tantangan dan sumberdaya pembangunan kota. Karena
menurut asumsi tim peneliti bahwa pembangunan kota bima harus direncanakan secara
sistimik, integrated dan ditinjau dari berbagai aspek kehidupan, oleh karena itu need
assesment saat itu meliputi 11 bidang/aspek kehidupan, melibatkan mahasiswa sebagai
pengumpul data, dan berbagai komponen masyarakat sebagai responden sesuai dengan
bidang keahliannya dan dianggap dapat memberikan informasi yang tepat sesuai bidang
yang diteliti karena informasi yang digali langsung diambil dari masyarakat bukan dari Dinas
pemerintahan. Data di Dinas pemerintahan menurut asumsi tim peneliti tidak menjadi
prioritas karena bisa saja data yang mereka kemukakan bukan data akurat akan tetapi data
hanya untuk menyenangkan atasan atau biasa dikenal dengan istilah asal bapak senang
(ABS), oleh karena itu data yang dikumpulkan dari masyarakat di ambil pada setiap RT.
Hasil penelitian ini menjadi panduan pembangunan Kota saat itu dan memberikan dampak
yang luar biasa bagi perjalanan wali kota saat itu dalam menjalankan pemerintahannya
sehingga Wali Kota tersebut dapat terpilih kembali untuk kedua kali pada Pemilkada
berikutnya.
Karya tentang eksploitasi pekerja anak di sektor pariwisata, memberikan gambaran
tentang sebaran pekerja usia anak pada beberapa lokasi pariwisata di pulau Lombok. Data ini
memberikan informasi bagi Dinas Sosial, Unicef dan Pemerintah Daerah serta masyarakat
secara umum bahwa di samping keuntungan ekonomi yang didapatkan dari kunjungan
wisatawan, ternyata ada sebagian kelompok anak bangsa yang tereksploitasi di sektor ini pada

6
saat usia mereka seharusnya menikmati dunia pendidikan dan dunia anak. Dari rekomendasi
hasil penelitian ini diharapkan pengambil kebijakan atau stakeholder di sektor ini mengeliminir
keterlibatan anak-anak di sektor pariwisata karena akan sangat rentan terhadap berbagai
tindakan eksploitasi, pelecehan, dan kriminal.
Karya tentang efektivitas pemberdayaan perempuan perajin gerabah memberikan
gambaran tentang keterlibatan perempuan di sektor produksi/publik masih pada level unskill
lobour sehingga jaminan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan mereka sangat rendah.
Di sisi lain mereka juga harus menanggung beban ganda yaitu menyelesaikan semua urusan
rumah tangga, hal ini menambah beban hidup mereka. Sementara pilihan keterlibatan mereka
di sektor publik tadi adalah suatu keharusan karena kondisi kemiskinan yang melanda.
Rekomendasi penelitian ini mengharuskan bahwa semua program pemberdayaan yang
diarahkan bagi perempuan perajin harus mencakup berbagai aspek krusial yang ada, program
pemberdayaan itu harus berkesinambungan, melibatkan berbagai stakeholder, dan dampaknya
bisa lansung mereka rasakan.
Karya tentang kumpulan Khutbah Jum’at, berisi tentang kumpulan khutbah yang
mengandung pesan dan nilai-nilai agama tentang apa hak dan kewajiban orang tua,
masyarakat, dan negara dalam memperlakukan anak sebagai generasi masa depan. Karya ini
diharapkan menjadi panduan semua elemen masyarakat dalam melihat dan memperlakukan
anak secara proporsional.
Demikian pula dengan karya-karya saya yang lain insyaallah dapat menjadi inspirasi bagi
perubahan pemahaman dan perspektif masyarakat pembaca dan pengambil kebijakan dalam
menjalani aktivitas. Saya akan terus berusaha berkarya dan mengembangkan diri karena itu
adalah tuntutan kewajiban agama, profesi dan sosial.

B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam
pengembangan keilmuan/keahlian.

Deskripsi:
Pengembangan keilmuan adalah kewajiban bagi saya sebagai Dosen, hal ini
dilakukan agar kompetensi saya sebagai tenaga pendidik yang profesional selalu ter-up
date, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat.
Pengembangan keilmuan juga diperlukan agar dalam membelajarkan mahasiswa atau
masyarakat secara luas saya tidak mengalami ketinggalan informasi.
Dalam rangka pendalaman dan pengembangan ilmu tersebut salah satu upaya yang
saya lakukan adalah terlibat mengajar pada berbagai perguruan tinggi yag memiliki rumpun
mata kuliah keilmuan sama dengan spesialisasi yang saya miliki. Salah satu perguruan
tinggi tempat saya mengajar adalah IKIP Mataram, yaitu pada program studi Pendidikan
Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan. Pada program Studi ini saya membina mata kuliah
yang linear dengan latar belakang pendidikan S2 saya yaitu Pendidikan Luar Sekolah, dan
mata kuliah-mata kuliah di Program Studi ini juga menunjang pendalaman dan
pengembangan bidang keilmuan fungsional dosen saya pada Jurusan Pendidikan IPS
Ekonomi IAIN Mataram, yaitu sebagai Dosen Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Selain di IKIP Mataram, saya juga mengajar di Universitas Terbuka UPBJJ Mataram
dalam Mata kuliah Pendidikan Berwawasan Kemasyarakatan, Materi dan Pembelajaran IPS
di SD, Materi dan Pembelajaran PPKn di SD, Pengantar Pendidikan, serta Materi dan
Pembaruan Pendidikan Di TK. Semua mata kuliah ini menurut saya akan menuntut saya
untuk memperdalam dan mengembangkan keilmuan saya. Di samping itu pengalaman
pembelajaran terhadap berbagai tingkat Usia, mulai dari mahasiswa murni yang masih
muda dan bersemangat sampai Guru-Guru yang sudah berusia sangat dewasa dan memiliki
pengalaman belajar yang sangat luas akan memberikan kekayaan pengalaman luar biasa
dalam mengahadapi warga belajar dengan berbagai karakteristik.
Kemudian sebagai wujud konsistensi pengabdian, pengembangan diri dan spesialisasi

7
bidang keilmuan saya berencana untuk melanjutkan Studi S3 pada program studi
Pendidikan Luar Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dengan
konsentrasi Pengembangan SDM. Hal ini ditempuh agar ada linearitas keilmuan antara
pendidikan S2 dan S3 saya. Disamping itu agar tetap linear dengan mata kuliah keahlian
dalam jabatan fungsional saya sebagai dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Dalam lingkungan internal IAIN saya berupaya aktif melibatkan diri dalam berbagai
kegiatan baik pada tingkat Institut maupun fakultas, dan pada saat ini saya mendapat tugas
sebagai sekretaris panitia program pelatihan peningkatan kualitas guru dan pengawas PAI
se NTB dan NTT. Kemudian yang juga menjadi perhatian dan terget saya adalah berupaya
aktif terlibat pada lembaga lain di luar IAIN, misalnya pada pendampingan masyarakat
melalui beberapa lembaga yang telah saya rintis bersama teman-teman. Di samping itu
saya juga berupaya terlibat pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga-
lembaga lain seperti kegiatan seminar, worskhop, dll.

C. Pengabdian kepada Masyarakat

C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan
dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut !

Deskripsi:
Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain adalah prinsip saya, karena sebaik-
baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Prinsip ini saya upayakan
dapat dilaksanakan kapan saja, dimana saja dan terhadap siapapun. Ini adalah prinsip
hidup saya, karena itu saya selalu berusaha untuk bisa mengimplementasikan prinsip itu
sekecil apapun bentuknya. Sebagai anggota masyarakat banyak hal yang sudah dan masih
saya lakukan, diantaranya;
Pertama, sebagai anggota masyarakat saya terlibat untuk memberikan ceramah
pada pertemuan arisan keluarga, dan arisan lingkungan, karena pada setiap pertemuan itu
dibarengi dengan pembacaan Yasin dan Kultum. Tema yang sering dibahas adalah
pendidikan dan penanaman nilai-nilai akidah dan akhlak pada anak-anak. Kegiatan ini
berlangsung 1x sebulan secara bergilir di rumah anggota arisan. Dari hasil pembicaraan
dengan para anggota arisan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberi pengaruh
serta perubahan terhadap persepsi dan sikap anggota. Narasumber kegiatan ini selain dari
anggota sendiri juga didatangkan dari luar misalnya rekan-rekan dosen atau penceramah
lain yang dapat saya hubungi dan berkesempatan. Kegiatan ini mendapat dukungan semua
pihak (bukan saja anggota arisan) akan tetapi lingkungan masyarakat sekitar juga
memberikan apresiasi.
. Kedua, saya terlibat sebagai pengurus sebuah LSM Gerakan Hak Asasi Manusia
Nusantara (GERAHAMTARA) NTB sebagai Direktur bidang sosial, pendidikan dan agama.
Lembaga ini merupakan pemantau dan pendamping bagi masyarakat dalam hal penegakan
Hak Asasi manusia. Melalui lembaga ini saya bersama teman-teman melakukan kampanye,
advokasi dan pembelajaran terhadap masyarakat tentang penegakkan HAM. Meskipun
lembaga ini baru bediri namun respon masyarakat terhadap keberadaan kami dan semua
kegiatan yang kami lakukan cukup mendapatkan respon positif.
Ketiga, saya bersama teman-teman menjalankan sebuah program yang disebut
Gerakan Ekonomi Mandiri PT. Perdamaian Alam Raya (GEM-PAR), dibawah naungan PT.
Perdamaian Alam Raya. Gerakan ini adalah sebuah gerakan ekonomi berjama’ah atau
jama’ah ekonomi dengan prinsip saling tolong-menolong antara sesama anggota. Gerakan
ini menjalankan sebuah sistim ekonomi dimana semua anggota akan mendapat hasil yang
sama secara adil tanpa dihilangkan haknya sedikitpun, yang membedakan adalah nilai
investasi yang mereka masukan, sehingga berdampak pada perbedaan bagian atau nisbah

8
pada SHUnya. Gerakan ini mendapat respon yang sangat baik meskipun relatif baru mulai
digerakan, dan masyarakat secara obyektif menilai bahwa sistim ini cukup adil dan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam, berbeda dengan sistim ekonomi konvensional yang hanya
menguntungkan bagi pemiliki modal, yang kaya semakin kaya, miskin semakin miskin.
Keempat, bersama teman-teman dosen saya juga mengelola sebuah lembaga yang
bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Melalui Lembaga Bina
Generasi Muda saya dan teman-teman membantu anak-anak miskin untuk ikut kursus
bahasa inggris secara gratis dengan waktu pelaksanaan 2 kali seminggu selama 2 jam
untuk 1 kali pertemuan. Kegiatan ini sudah terlaksana tiga periode disesuaikan dengan
kesiapan tenaga pengajar yang mau berpartisipasi secara gratis (tanpa honor). Kegiatan ini
sangat membantu anak-anak miskin yang tidak memiliki biaya untuk kursus tapi memiliki
motivasi yang cukup tinggi dan itu perlu dikembangkan. Setelah beberapa kali pertemuan
banyak sekali perubahan yang dirasakan anak-anak terutama dalam penguasaan kosa kata,
keberanian untuk berbicara dan hasil evaluasi di sekolah masing-masing juga mangalami
peningkatan.
Kelima, Melalui Lembaga Bina Generasi Muda, saya dan temen-teman sudah
menyelesaikan program pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan ketrampilan Tata Rias
Penganten di Kecamatan Kediri dengan melibatkan warga belajar sebanyak 20 orang. Dan
Ketrampilan pembuatan kripik singkong, kripik nangka di Kecamatan Gunungsari Lombok
Barat dengan warga belajar 25 orang. Kegiatan ketrampilan di dua kecamatan tersebut
adalah kerjasama lembaga Bina Generasi Muda dengan BPPNFI Regional 7 Mataram.
Kegiatan ketrampilan pada dua lokasi tersebut melibatkan warga belajar khususnya
ibu rumah tangga dan remaja putri yang kurang mampu dalam segi ekonomi dan tingkat
pendidikkannya rendah. Dari hasil evaluasi perkembangan kegitan nampak bahwa warga
belajar telah mampu mempraktekkan ketrampilannya, apalagi alat dan bahan telah
disediakan. Warga belajar sangat senang dan bersyukur dapat memperoleh bimbingan dan
bantuan karena bisa merasakan langsung manfaatnya, yaitu bisa menambah penghasilan
ekonomi kelurga dan tidak lagi hanya mengandalkan penghasilan dari suami sebagai kepala
keluarga.
Keenam, bersama perusahaan Adi Cipta, konsultan teknik dan konsultan pendidikan
lainnya, saya terlibat dalam sebuah program pendampingan yaitu Program Pengembangan
SD-SMP Satu Atap se – Bali, NTB dan NTT. Kegiatan ini berlangsung dari tahun 2007-2009,
dan saya mendapat lokasi pendampingan di SD-SMP Satu Atap Wawo Rada Kec. Wawo
dan SD-SMP Satu Atap Doro O’o Kec.Langgudu Kab. Bima. Banyak fakta menarik yang
saya temukan dalam masa pendampingan itu, misalnya kondisi sekolah dan sarana
prasarana yang sangat menyedihkan, ditambah lagi dengan lokasi sekolah yang sangat
terpencil berada di balik gunung, dan bahkan tidak ada kendaraan bermotor yang bisa
mengakses kecuali dengan jalan kaki atau naik kuda. Dalam kondisi seperti itu semangat
anak-anak desa itu untuk sekolah sangat luar biasa, bagi mereka berjalan kaki naik turun
bukit 5 kilometer setiap berangkat dan pulang sekolah bukan merupakan tantangan untuk
dapat meraih ilmu pengetahuan. Saya merasa terharu menyaksikan peristiwa itu, dan
bertekad untuk mencurahkan waktu dan tenaga dengan optimal selama masa
pendampingan itu. Masyarakat dan anak-anak desa itu sangat antusias menerima
keberadaan saya dan teman-teman konsultan lain, hal itu terwujud dalam antusiasme
mereka menghadiri setiap pertemuan dan penyuluhan yang kami selenggarakan. Dalam
program ini kami melatih guru-guru agar mereka mampu membelajarkan siswa dengan
metode dan pendekatan yang lebih efektif dan menyenangkan sebagaimana metode
PAIKEM. Selain pendampingan program pembelajaran dan pengelolaan sekolah,
pengembangan SD-SMP Satu Atap ini juga memberikan bantuan pengadaan dan perbaikan
fisik sekolah, dan bantuan fisik ini sangat diharapkan oleh warga setempat karena kondisi
sekolah mereka sangat menyedihkan.

9
C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama yang Saudara
tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.

Deskripsi:
Saya sadar bahwa kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat
akan mendapatkan berbagai macam respon baik positif maupun negatif, kondisi seperti ini
membutuhkan kesiapan mental dan penguasaan materi pengetahuan serta strategi
pendekatan yang beragam. Berbagai respon tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain: Pertama, kesalahan atau ketidaktepatan saya dalam melakukan strategi pendekatan.
Kedua, Karakteristik masyarakat/komunitas tertentu yang cenderung tertutup, atau terlanjur
memiliki persepsi negatif terhadap orang luar. Ketiga, kurangnya informasi yang memadai
tentang masyarakat/komunitas yang akan saya dekati, atau sebaliknya. Keempat, adanya
pihak ketiga yang merasa akan terganggu kepentingannya dengan adanya program yang
akan saya jalankan pada masyarakat/komunitas. Sehingga muncul provokasi dan gangguan
yang menghambat program, hal ini membutuhkan berbagai macam pendekatan untuk
mengatasi masalah tersebut.
Dalam melakukan pendekatan pada masyarakat saya melakukan berbagai strategi.
Pertama, saya mendatangi orang-orang yang dianggap tokoh kunci dan memiliki pengaruh
yang luas dalam masyarakat tersebut, saya jelaskan tentang profile diri dan program.
Kedua, bersama para tokoh ini saya menemui warga masyarakat baik secara kelompok
maupun silaturrahmi secara door to door. Setelah semuanya mengerti dan siap mengikuti
program, pihak yang dihubungi adalah aparat desa setempat untuk membantu dalam hal
kelengkapan data warga dan ijin pelaksanaan program. Sementara pihak yang kurang
mendukung tetap didekati dan diajak untuk terlibat langsung dalam program agar mereka
bisa mengetahui secara langsung apa dan bagaimana program yang dilaksanakan. Berkat
kesungguhan dan kerjasama dengan teman-teman, tokoh agama, tokoh masyarakat dan
aparat desa semua bisa terlaksana sesuai harapan. Tahapan, proses komunikasi dan
kerjasama tersebut sudah sering saya terapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Seperti pada kegiatan pendidikan ketrampilan tata rias penganten di Kecamatan Kediri
Lombok Barat. Saya tetap menjalin komunikasi dengan semua pihak yang pernah terlibat
dalam setiap kegiatan walaupun kegiatan itu telah berakhir, komonikasinya kadang lewat
telpon/HP, juga mampir untuk silaturrahmi kalau kebetulan lewat dilokasi atau menghadiri
undangan mereka ketika ada acara/hajatan keluaga.

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi

D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk
meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas,
jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi
kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.

Deskripsi:
Sejak SK CPNS saya terima, saya ditempatkan di Fakultas Syariah di bagian Akademik.
Hal pertama yang saya usulkan pada Kasubag Akademik adalah penataan arsip-arsip yang
ada agar kelihatan lebih rapi dan mudah diambil ketika dibutuhkan. Bapak Kasubag sangat
merespon usul saya dan langsung membagi tugas dengan teman Cados serta pegawai
lainnya. Selama beberapa bulan, merapikan semua arsip mahasiswa menjadi tugas utama
saya. Setelah selesai, hasilnya sangat memuaskan semua pihak karena mempermudah dan
mempercepat tugas-tugas administrasi karena semua arsip sudah dipilah berdasarkan
jurusan, jenis, tahun, dan ditempatkan pada lemari yang berbeda.
Selama saya bertugas di Bagian Akademik Fakultas Syariah, saya pernah mengajar di
Fakultas Syari’ah selama satu semester. Ketika rapat pembagian tugas dosen ada hal-hal
yang pernah saya kritik, yaitu pembagian mata kuliah yang tidak sesuai dengan latar

10
belakang keilmuan dosen yang bersangkutan, jumlah sks yang tidak merata, karena
pembagiannya masih berpatok pada senioritas dan faktor kedekatan dosen dengan penentu
kebijakan, hal itu nyata sekali walaupun tidak semua dosen mengalami hal tersebut.
Alhamdulillah dalam beberapa semester terakhir kondisi tersebut sudah mulai berkurang
jumlahnya.

D.2. Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip
yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/ pengelolaan
institusi.
Deskripsi:

Alhamdulillah, Allah SWT menganugerahkan saya sifat yang terbuka, tidak mudah
’terbakar’ emosi, sabar, tidak banyak bicara (bicara seperlunya jika dibutuhkan).
Karakter seperti ini memudahkan saya bergaul dengan siapa saja, dan saya dapat
diterima dimana saja. Pengalaman merantau selama menempuh pendidkan di
Yogyakarta dan bergaul dengan teman dari berbagai etnis juga menambah kuat
karakter saya. Saya adalah orang yang mudah bergaul dan terbuka dengan siapa saja.
Karena itulah saya mampu bekerjasama dengan siapa saja, selama proses kerjasama
itu berjalan dengan baik. Artinya, tidak ada yang menikam dari belakang; mengkhianati
kerjasama/persahabatan. Untuk orang yang seperti ini, saya tidak bisa bekerjasama
sama sekali, tapi bisa memaafkan.
Di lingkungan instansi kerja kadang ada peristiwa yang menjadi ganjalan dalam
komunikasi dan interaksi antara sejawat maupun dengan staf, misalnya ketika muncul
guyonan atau joke yang menyinggung masalah SARA. Ketika hal tersebut ditujukan
pada saya, pertama kali saya harus melihat dengan kepala dingin dan obyektif apakah
memang tujuannya sebagai joke, kalau itu guyonan saja maka saya akan tersenyum
atau tertawa bersama mereka. Akan tetapi kalau sudah keterlaluan dan berlebihan
apalagi ada unsur pelecehan saya akan dengan tegas menanggapinya, kemudian
mengingatkan pelakunya agar hati-hati dalam bertindak dan bertutur kata. Sebab
penghormatan dan penghargaan kita pada orang lain juga merupakan wujud
penghormatan dan penghargaan kita pada diri sendiri.
Sikap-sikap seperti itu juga saya tunjukkan ketika ada pengambilan kebijakan
yang tidak tepat. Misalnya ketika rapat persiapan UAS menetapkan syarat dan tata
tertib peserta UAS, maka menurut saya semua keputusan itu harus dilaksanakan
secara konsekuen sehingga tidak akan muncul lagi ambiguitas atau keraguan dalam
diri panitia maupun peserta. Akan tetapi masih ada saja anggota panitia maupun
peserta yang tidak mengindahkan hal-hal itu, mereka menyepelekan dan
mengabaikannya. Menghadapi persoalan itu saya akan mencoba memberi pengertian
pada peserta maupun anggota panitia bahwa aturan dan kebijakan yang sudah
ditetapkan itu harus ditaati agar kita terbiasa disiplin, taat, dan tidak terus berupaya
mencari celah atau pembenaran dalam melanggar aturan. Sebab saya khawatir kalau
personil yang ada dalam sebuah lembaga pendidikan tidak dapat mencontohkan
kedisiplinan dan ketaatan terhadap aturan maka virus itu akan menjalar ke
masyarakat. Masalah atau pelanggaran yang sering muncul dalam pelaksanaan UAS
misalnya, keterlambatan peserta atau panitia, penggunaan pakaian yang tidak sopan,
menyontek, pengawas tidak terus-menerus berada dalam ruangan ujian, mahasiswa
tidak membawa kartu identitas, dll.

11
E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa

E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun
pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan
institusi dalam implementasinya.

Deskripsi:
Mahasiswa sebagai masyarakat akademis sudah seharusnya terlibat dalam kegiatan
yang menunjang peningkatan prestasi akademis dan kepribadian mereka karena di samping
rutinitas perkuliahan mereka juga harus memompa diri untuk membangun karaktek dalam
menghadapi masa depan mereka. Sebagai dosen saya terus mendorong mereka agar
terlibat dalam setiap kegiatan kemahasiswaan karena pengalaman pada kegiatan-kegiatan
itu akan mendewasakan mereka dan menjadi bekal dalam memikul tanggungjawab
kepemimpinan di masa depan.
Sebagai dosen muda saya harus akui bahwa keterlibatan saya dalam kegiatan
mahasiswa ini masih minim. Akan tetapi saya sangat mendukung setiap kegiatan
mahasiswa, hal itu saya tunjukkan misalnya dengan menyampaikan gagasan kepada rekan-
rekan dosen dan unsur pimpinan lembaga baik secara formal maupun nonformal agar
mahasiswa diperhatikan, diberikan support dan difasilitasi dalam berbagai macam kegiatan
produktif. Kegiatan mahasiswa yang padat akan menempa kepribadian mereka agar lebih
dewasa dan bertanggungjawab, selain itu kegiatan mahasiswa juga dapat mengurangi
gejolak dan demonstrasi karena mereka akan sangat disibukkan oleh berbagai kegiatan.
Sehingga tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memanfaatkan mereka
untuk kepentingan individu dan kelompoknya. Usulan dan gagasan saya itu diakui benar
oleh rekan-rekan dosen dan pimpinan walaupun sampai saat ini belum bisa menentukan
formula kebijakan dan kegiatan apa yang paling tepat selain kegiatan rutin organisasi intra
dan ekstra kampus yang sudah ada.

E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas
kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi Saudara,
maupun pihak lain yang terlibat.

Deskripsi:
Dalam meningkatkan kualitas kegiatan kemahasiswaan saya terlibat dalam
pendampingan mahasiswa IPS terutama pada saat praktek lapangan di Koperasi dan sentra
usaha lainnya. Pada saat praktek ini yang dilakukan adalah pengenalan lapangan (lembaga
lokasi praktek), penerapan ilmu, pengalaman belajar, dan membangun jaringan. Mahasiswa
yang saya dampingi umumnya sangat antusias mengikuti praktek lapangan karena mereka
merasakan langsung suasana kerja dengan segala tekanan, tuntutan dan target yang harus
dicapai, selain itu mereka juga dapat langsung mengukur penguasaan ilmu yang mereka
miliki sehingga mendorong mereka untuk selalu belajar.
Selain mendampingi kegiatan mahasiswa IPS IAIN Mataram, saya juga terlibat dalam
kegiatan mahasiswa PLS IKIP Mataram, saya mendampingi mereka ketika melaksanakan
program praktek lapangan di Desa Vokasi atau desa binaan. Desa vokasi bagi mahasiswa
PLS merupakan bengkel kerja, dimana mereka belajar mengaplikasikan semua konsep ilmu
pengetahuan yang telah didapat dari ruang kuliah. Praktek-praktek yang bisa mereka
lakukan misalnya dalam hal identifikasi kebutuhan program pemberdayaan, strategi
pendampingan program, desain program dan analisis kebutuhan program serta evaluasi
program PLS.
Masyarakat merasakan manfaat atas keterlibatan dan keberadaan saya bersama
mahasiswa di lokasi praktek, mereka umumnya berterimakasih atas partisipasi kami dan
mengharapkan program praktek lapangan dan pendampingan itu berjalan terus. Kami juga

12
sangat berterimaksih atas penerimaan masyarakat yang sangat antusias dan akan berupaya
untuk meningkatkan kualitas program.

13
PERNYATAAN DOSEN

Saya dosen yang membuat diskripsi diri ini menyatakan bahwa


semua yang saya diskripsikan adalah benar aktivitas saya dan saya
sanggup menerima sanksi apapun termasuk penghentian tunjangan
dan mengembalikan yang sudah diterima apabila pernyataan ini
dikemudian hari terbukti tidak benar

Mataram, 22 Juni 2011

Dosen Yang Diusulkan

(Helmi, S.Ag., M.Pd.)


NIP. 197704172007101001

Saya sudah memeriksa kebenaran diskripsi diri ini dan bisa menyetujui
semua isinya

Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan. Ketua Jurusan

(Dr. Muhammad, M.,Pd. MS) (Drs. H. Lalu Mukhtar, M.Pd.)


NIP. 196801051994031003 NIP.196812311993031024

14

Anda mungkin juga menyukai