Anda di halaman 1dari 5

Berpikir Kritis dalam Dunia Kedokteran

Shera Lolongan 102015057

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara 6 Jakarta Barat 11510

Email : shera2015fk057@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Berpikir kritis dibutuhkan dalam pemecahan masalah dan pencarian solusi bagi suatu
masalah. Dengan berpikir kritis kita dapat membuat keputusan yang bijaksana dan rasional.
Dalam dunia kedokteran semua dokter dituntut untuk dapat berpikir kritis dalam menghadapi
kasus-kasus yang ada. Pada kasus bayi Theresa yang menderita anencephaly atau rumpang
otak. Anencephaly atau rumpang otak adalah suatu keadaan dimana seorang bayi tersebut tidak
memiliki bagian-bagian penting dari otak seperti otak besar, otak kecil dan tengkorang bagian
atas. Bayi yang menderita anencephaly atau rumpang otak pada dasarnya tidak memiliki
kesadaran tetapi organ-organ yang lainnya masih berfungsi dengan baik. Orang tua dari bayi
Theresa ingin mendonorkan organ-organ tersebut untuk orang-orang yang lebih membutuhkan
tetapi hal ini masih menjadi dilema karena karena sebagian pihak tidak setuju dan melanggar
hukum di Florida. Karena pada dasarnya bayi Theresa masih memiliki nyawa dan membunuh
bayi tersebut untuk mendonorkan organ-organnya tidak dibenarkan oleh hukum di Florida.
Maka sebaiknya pendonoran dilakukan segera setelah bayi meninggal.

Kata Kunci : Anencephaly, rumpang otak, transplantasi organ

Abstract

Critical thinking is needed in solving the problem and finding a solution to a problem.
With critical thinking we can make wise and rational decisions. In medicine all doctors are
required to be able to think critically in dealing with existing cases. In the case of baby Theresa
whose suffering from anencephaly or brain hiatus. Anencephaly or hiatus brain is a condition
in which an infant does not have the critical parts of the brain such as the cerebrum , cerebellum
and upper skull . Babies with anencephaly or hiatus brain basically has no consciousness but

1
other organs are still functioning properly. Parents of Baby Theresa wanted to donate organs
to people who are more in need but it is still a dilemma because as most people do not agree,
and it is illegal in Florida. Because basically Baby Theresa still have life and kill the baby to
donate organs is not justified by the law in Florida. Then the donor should be done immediately
after the baby died.

Key Words : Anencephaly, brain hiatus, organ transplantation

Pendahuluan

Berpikir kritis adalah hal yang patut dimiliki oleh semua mahasiswa termasuk
mahasiswa fakultas kedokteran. Dalam menghadapi setiap permasalahannya, manusia haruslah
mampu berfikir kritis agar dapat memecahkan masalah tersebut dan mengetahui solusi apa
yang harus dilakukan dalam menyelesaikannya. Berpikir kritis dibutuhkan untuk menangani
kasus-kasus yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berpikir kritis kita dapat
mengambil keputusn yang bijaksana dan rasional. Kemampuan dalam berpikir kritis
memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja dan membantu dalam menentukan
keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat.

Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah
/ pencarian solusi, dan pengelolaan proyek.Pengembangan kemampuan berpikir kritis
merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan
(observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik
pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi
masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan. Tujuan dari penulisan
tinjauan pustaka ini adalah agar pembaca dapat memahami bagamaimana seorang dokter
berpikir kritis dalam kasus-kasus yang ada.

Kajian Epistemologi

Epistemologi adalah suatu cabang ilmu filsafat yang bersangkutan dengan (berusaha)
menerangkan segala sesuatu tentang ilmu pengetahuan baik asal usulnya maupun bagaimana
ilmu itu mengengbangkan diri serta syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa disebut
sebuah disiplin keilmuan. Kasian epistemologi yang akhirnya sangat mendalam antara lain
kajian tentang hubungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kebahagiaan
dan eksistensi kehidupan manusia.1

2
Anencephaly atau Rumpang Otak

Menurut kasian epistemologinya anencephaly atau rumpang otak adalah Rumpang otak
merupakan cacat bawaan. Bayi penderita rumpang otak kadang dianggap sebagai "bayi tanpa
otak". Dalam hal ini bagian-bagian penting dari otak, yaitu otak kecil, otak besar, dan bagian
atas dari tengkorak tidak ada. Namun batang otak tetap ada dan fungsi-fungsi otonomik seperti
pernapasan dan detak jantung tetap berjalan. Anencephaly adalah penghambatan
perkembangan otak, tulang tengkorak dan sumsum tulang belakang. Penghambatan
pertumbuhan dapat menyebabkan kecacatan dan abnormalitas sususan saraf pusat. Pada kasus
yang sangat parah otak bahkan tidak terbentuk.2

Anencephaly juga adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan
otak bayi tidak terbentuk. Sisa jaringan otak - biasanya bagian dari batang otak - terlindung
oleh selaput yang tipis saja. Kondisi ini merupakan bagian dari Neural Tube Deffect (NTD)
atau cacat tabung saraf. Kemungkinan yang bisa dialami bayi penderita anencephaly adalah
cacat fisik seperti buta, tuli, dan tidak memiliki pergerakan refleks. Sampai kini, tidak ada
perawatan atau penyembuhan bagi bayi anencephaly, dengan keseluruhan kelahiran berakhir
dengan kematian bayi. Bila bisa lahir dalam keadaan hidup, biasanya akan meninggal dalam
hitungan beberapa jam atau hari.

Transplantasi dan Pendonoran Organ

Transplantasi organ atau cangkok atau pemindahan seluruh atau sebagian organ dari
satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu bagian ke bagian yang lain pada tubuh yang
sama. Mengganti organ tubuh yang sakit atau rusak sama sekali bukanlah inovasi abad modern.
Jeff E. Zhorne menyatukan bahwa sejak awal abad ke-8 SM, para ahli bedah Hindu telah
melakukan transplantasi kulit untuk mengganti hidung yang hilang karena penyakit sifilis,
perag fisik atau hukuman atas suatu kejahatan.3

Pendonoran organ dapat dilakukan pada 2 kondisi yaitu pada kondisi pendonor masih
hidup dan pada saat pendonor sudah meninggal. Syarat transplantasi organ khusus saat
pendonor masih hidup yang dimaksud disini adalah donor anggota tubuh manusia bagi siapa
saja yang memutuhkan pada saat si donor masih hidup. syaratnya yaitu, donor tersebut tidak
mengakibatkan kematian si pendonor. Transplantasi organ yang dilakukan pada pendonor yang
sudah mati, hukumnya berbeda dengan donor ketika masih hidup.

3
Keputusan Universal dan Keputusan Partikular

Keputusan universal adalah keputusan yang pengertiannya mencakup keseluruhan.


Keputusan universal adalah keputusan dimana predikat menerangkan (mengakui atau
memungkiri) seluruh luas objek.

Keputusan partikular adalah keputusan dimana luas pengertiannya mencakup sebagian


dari keseluruhan.4

Dilema

Dilema adalah situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua
kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, situasi yang
sulit dan membingungkan.

Jika dilihat dalam kasus terdapat dilema yang terjadi. Pendonoran yang dilakukan pada
saat bayi masih hidup ditentang oleh hukum di Florida sedangkan di satu pihak pendonoran
tersebut dilakukan demi kebaikkan orang yang lebih banyak karena orang tua bayi tersebut
tahu bahwa umur dari bayinya tidak akan panjang karena hidup pun tidak membuatnya lebih
baik.

Tetapi pendonoran itu ditentang oleh beberapa pihak karena pendonoran pada saat bayi
belum meninggal itu sama saja dengan pembunuhan dan mebunuh untuk menolong orang lain
itu tidak baik. Kita tidak boleh memperlakukan orang lain sebagai sarana, mengambil organ-
organ tubuh bayi Theresa berarti mempergunakan dia bagi keuntungan orang lain dan itu
melanggar hak otonom.5

Kesimpulan

Anencaphaly atau rumpang otak yang dialami bayi Theresa adalah suatu keadaan
dimana seorang bayi tidak memiliki bagian-bagian penting pada otaknya, yaitu otak besar, otak
kecil dan bagian atas dari tengkoraknya. Pendonoran yang dilakukan pada kasus ini sebaiknya
dilakukan setelah bayi Theresa meninggal. Karena bagaimanapun kita tetap harus menghargai
hak hidup dari bayi Theresa. Untuk menghindari rusaknya organ sebelum pendonoran
sebaiknya pendonoran dilakukan segera setelah bayi meninggal. Dengan dilakukan
pendonoran seperti ini kita tetap bisa menolong orang yang membutuhkan tanpa membunuh
bayi Theresa.

4
Daftar Pustaka
1. Hardjodisastro D. Bagaimana dokter berpikir dan bekerja. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama; 2006.
2. Astawan M, Kasih A L. Khasiat warna-warni makanan. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama; 2008.
3. Ebrahim A F M. Fikih kesehatan. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta; 2007.
4. Kamdhi J S. Terampil Berwicara. Jakarta: Grasindo; 2013.
5. Rachels J. Filsafat moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2008.

Anda mungkin juga menyukai