Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Pusdatin

Dipublikasikan Pada : SUN, 13 JUL 2014, Dibaca : 68.850 Kali


Cikal bakal Pusat Data dan Informasi adalah setingkat eselon 3 yaitu Bidang Pengumpulan
dan Pengolahan Data di Biro Perencanaan, yaitu pada tahun 1982 dengan Kepala Biro
Perencanaan saat itu dr. Hapsara, MPH. Pada saat Biro Perencanaan berganti pimpinan
menjadi Dr. Brotowasisto, tahun 1985 Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data menjadi
Pusat Data Kesehatan (Pusdakes) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 558/MENKES/SK/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan. Sesungguhnya gagasan pembentukan unit pengelola data kesehatan yang
setingkat eselon 2 sudah ada sejak lama sejalan dengan semakin meningkatnya peran
pengelolaan data dan perkembangan kebutuhan organisasi.

Pusat Data Kesehatan (Pusdakes) pertama kali dipimpin oleh Dr. Sriati da Costa, MPH.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558/MENKES/SK/1984 tersebut, Pusdakes
terdiri atas:

1. Bagian Tata Usaha


2. Bidang Pengumpulan Data Lingkungan dan Status Kesehatan
3. Bidang Pengumpulan Data Upaya Kesehatan
4. Bidang Pengolahan Data Elektronik
5. Bidang Penyajian dan Laporan
Pada tahun 1999 bersamaan dengan meleburnya Departemen Sosial dengan
Departemen Kesehatan, Pusat Data Kesehatan berubah namanya menjadi Pusat Data
dan Informasi Kesehatan (Pusdatinkes) yang tugasnya tidak jauh berbeda dengan
sebelumnya.

Setelah Departemen Sosial terbentuk kembali pada tahun 2001, nama Pusat Data dan
Informasi Kesehatan (Pusdatinkes) berubah kembali menjadi Pusat Data dan Informasi
(Pusdatin) sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
130/MENKES/SK/I/2000, dan kemudian disempurnakan dengan keluarnya Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1277/MENKES/SK/XI/2001 tentang Organisasi
Dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.

Tahun 2009, struktur organisasi Pusat Data dan Informasi kembali mengalami perubahan
dengan nama Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi (Pusdasure) berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 439/MENKES/PER/VI/2009. Satu tahun kemudian struktur
organisasi Pusdasure berubah kembali menjadi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010. Pada Tahun
2016, bersamaan dengan reorganisasi Kementerian Kesehatan RI, struktur organisasi Pusat
Data dan Informasi mengalami sedikit perubahan pada nama, tugas dan fungsi bidang
dan sub bidang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
PROFIL PUSDATIN
 Pejabat PUSDATIN

Kepala Pusat Data dan Informasi


Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes

Pria kelahiran Surabaya ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Hewan, Magister
Kesehatan Masyarakat, serta meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat
dari Universitas Airlangga Surabaya. Beliau dilantik sebagai Kepala Pusat Data dan
Informasi pada tanggal 22 November 2016. Sebelum menjabat sebagai Kepala Pusat Data
dan Informasi, beliau menjabat sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi,
Pusat Data dan Informasi pada tahun 2016.

Kepala Bagian Tata Usaha


drg. Titi Aryati Soenardi, M.Kes

Sebelum diangkat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Data dan Informasi Setjen
Kemkes tahun 2011, perempuan kelahiran Mataram ini pernah menjabat sebagai Kepala
Bagian Umum dan Kepegawaian, Ditjen Bina Pelayanan Medik tahun 2009 dan Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, Direktorat Bina Pelayanan Medik Spesialistik tahun 2006. Gelar S2
diraihnya dari Universitas Indonesia.

Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi


Yudianto, SKM, M.Si

Pria kelahiran Blitar ini pernah menjabat sebagai Kepala Subbidang Analisis Data
Kesehatan Pusat Data dan Informasi Setjen Kemenkes tahun 2013 dan Kepala Subbidang
Bank DataPusat Data dan Informasi tahun 2011. Meraih gelar S1 dari Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia dan S2 Ilmu Geografi dari FMIPA Universitas Indonesia.
Pada tahun 2016 dilantik menjadi Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi.

Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi


Boga Hardhana, S.Si, MM

Pria kelahiran Jakarta ini, menjabat sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi
Informasi Pusat Data dan Informasi Setjen Kemenkes pada tahun 2016. Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Sistem dan Bank Data Pusat Data dan
Informasi Setjen Kemenkes pada tahun 2011-2012, Kepala Bidang Statistik Kesehatan Pusat
Data dan Informasi Setjen Kemenkes tahun 2013 dan Kepala Bidang Pengembangan
Sistem dan Bank pada tahun. Gelar Magister Manajemen diraih dari Institut Pertanian
Bogor.

Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi


drg. Rudy Kurniawan, M.Kes

Sebelum dilantik sebagai Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi, pria kelahiran
Yogyakarta ini menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Standarisasi Sistem Informasi, Pusat
Data dan Informasi tahun 2016 dan Kepala Sub Bidang Pengembangan Sistem Informasi,
Pusat Data dan Informasi tahun 2011. Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti Jakarta dan meraih gelar Magister Kesehatan Masyarakat dari Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.

Kedudukan, Tugas Dan Fungsi

Pusat Data dan Informasi adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas Kementerian
Kesehatan di bidang data dan informasi kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris Jenderal.

Pusat Data dan Informasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
64 Tahun 2015 mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan data
dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan
tugasnya maka unit ini terdiri dari Bagian Tata Usaha, Bidang Pengembangan Sistem
Informasi, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi, dan Bidang Pengelolaan Data dan
informasi.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, Pasal 46 tentang kewajiban


membuat Rekam Medis.
UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, Pasal 1, 37 & 38 tentang
Nomor Induk Kependudukan.
UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik, Pasal 5 tentang informasi
elektronik / dokumen elektronik,
sistem elektronik, sertifikasi sistem elektronik.
UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,Pasal 17 tentang kewajiban pemerintah
terhadap akses informasi;Pasal 168
tentang sistem informasi dan lintas sektor (mengamanatkan PP); Pasal 169 tentang
kemudahan akses informasi.
UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,Pasal 52 & 53 tentang kewajiban
menyelenggarakan SIMRS.
PP Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.
PP Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan.
Inpres Nomor 3 Tahun 2004 tentang e-Goverment.

TUGAS BAGIAN DAN BIDANG DI PUSAT DATA DAN INFORMASI


A. BAGIAN TATA USAHA

Tugas dan Fungsi

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29
September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bagian Tata
Usaha Pusat Data dan Informasi memiliki tugas melaksanakan administrasi Pusat. Dalam
melaksanakan tugas tersebut,

Bagian Tata Usaha meyelenggarakan fungsi:


1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran.
2. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara.
3. Penataan organisasi dan tata laksana.
4. Pengelolaan urusan kepegawaian, kearsipan, tata persuratan, rumah tangga, dan
perlengkapan.
5. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bagian Tata Usaha memiliki 3 (tiga) subbagian,
yakni sebagai berikut:
a. Subbagian Program dan Evaluasi.
Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana,
program, dan anggaran, dan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
b. Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara.
Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
pengelolaan urusan keuangan dan barang
milik negara.
c. Subbagian Kepegawaian dan Umum.
Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan penataan
organisasi dan tata laksana, urusan
kepegawaian, kearsipan, tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan.

B. BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29
September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengembangan Sistem Informasi, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan di bidang pengembangan sistem informasi.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan


fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang arsitektur dan implementasi serta
standarisasi sistem informasi
kesehatan dan e-kesehatan; dan
2. Penyiapan pelaksanaan di bidang arsitektur dan implementasi serta standarisasi sistem
infromasi kesehatan dan
e-kesehatan.

Dalam Bidang Pengembangan Sistem Informasi terdiri atas:


a. Subbidang Arsitektur Sistem Informasi; dan
b. Subbidang Standarisasi Sistem Kesehatan.

C. BIDANG PENGELOLAAN TEKNOLOGI INFORMASI

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29
September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengelolaan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan di bidang pengelolaan teknologi informasi kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi menjalankan fungsi:


1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan aplikasi, database, dan
infrastrukur teknologi informasi
kesehatan; dan
2. Penyiapan pelaksanaan di bidang pengelolaan aplikasi, database, dan infrastruktur
teknologi kesehatan.

Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi terdiri atas:


a. Subbidang Pengelolaan Aplikasi dan Database; dan
b. Subbidang Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi.

D. BIDANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015 tanggal 29
September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Bidang
Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan di bidang pengelolaan data dan informasi.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Pengelolaan Data dan Informasi menyelenggarakan


fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengumpulan, pengolahan, analisis data
kesehatan, penyajian, diseminasi,
dan pelayanan informasi kesehatan; dan
2. Penyiapan pelaksanaan di bidang pengumpulan, pengolahan, analisis data kesehatan,
penyajian, diseminasi, dan
pelayanan informasi kesehatan.

Bidang Pengelolaan Data dan Data Informasi terdiri atas:


a. Subbidang Analisis Data; dan
b. Subbidang Diseminasi Informasi
Visi dan Misi

VISI
Dalam upaya pengembangan dan penguatan SIK yang meliputi berbagai sektor di luar
Kementerian Kesehatan dan juga untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan
"Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan", maka perlu ditetapkan visi
SIK sebagai berikut:
"Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada
tahun 2014 yang mampu mendukung proses pembangunan
kesehatan dalam menuju masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan."
(Roadmap SIK 2010-2014)

MISI
Misi Kementerian Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,


termasuk swasta dan masyarakat madani;
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Guna mendukung misi kementerian kesehatan dan untuk mencapai visi SIK, ditetapkan misi
dari SIK dengan mengacu pada isu-isu strategis dan masukan komponen SIK menurut HMN-
WHO, sebagai berikut:

1. Memperkuat pengelolaan SIK yang meliputi landasan hukum, kebijakan dan


program, advokasi dan koordinasi.
2. Menstandardisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan
masyarakat.
3. Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua pemangku
kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.
4. Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan,
penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.
5. Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan yang meliputi pemanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan
prasarana.
6. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem
pengendaliannya.
7. Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan
yang baik dan bagi masyarakat luas.

Anda mungkin juga menyukai